HAPPY READING 💟💟
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Nayna baru saja merebahkan tubuhnya dikarpet depan Televisi, dia baru saja sampai dari rumah neneknya, seharian disana memberitahukan beberapa saudaranya, sekalian menjemput Nabila, adiknya itu lebih sering menginap dirumah neneknya ketimbang dirinya.
"Lelahnya". Keluh Nayna berguling-guling malas.
"Nay mandi sana". Titah ibunya yang melihat anaknya bermalas-malasan
"Sebentar bu, Nay cape banget". Ucap Nayna memejamkan matanya.
"Mandi mandi sana jangan malas-malas, sebentar lagi kamu jadi seorang istri, ubah sikapmu". Ucap Ibu.
Nayna melirik ibunya malas, mau tak mau dia akhirnya beranjak, daripada mendengarkan ceramah ibunya, bisa-bisa isha nanti selesainya.
(Skip)
Keesokan paginya, Nayna bangun pagi-pagi sekali, hari ini dia sangat sibuk membantu ibunya dan beberapa tetangga membuat beberapa kue-kue kering untuk acara pernikahannya nanti.
Andai saja pernikahan ini terjadi bersama orang yang dia cintai, pasti rasanya akan sangat membahagiakan. Mengingat lagi hal itu membuat Nayna tersenyum kecut, kenapa nasibnya begini, dosa apa yang telah dilakukannya di kehidupan lalu sehingga harus merasakan hal seperti ini. Namun mesti begitu Nayna akan membuat acara pernikahannya ini sesuai dengan impiannya, bertemakan BTS,.meski bukan dengan lelaki impiannya. Sudahlah tidak ada gunanya lagi merenung, lebih baik jalani saja apa adanya.
Keluar dari kamarnya, Nayna mengambil kunci motor yang biasa ayahnya gunakan untuk bekerja, namun hari ini sengaja ditinggalnya karena akan sangat dibutuhkan.
Baru saja hendak menyalakan mesin motor, ibunya muncul dari arah samping rumah, membawa secarik kertas, Lagi!!
"Nay, sekalian beli ini ya, ibu tadi lupa menulisnya, biar kamu juga gak usah bolak-balik". Ucap Ibu menyerahkan kertas itu.
Menatap Ibunya kemudian berkata
"Dimana mana tuh calon pengantin duduk diam, perawatan, bukan kepasar". Ucap Nayna cemberut namun tetap menerima kertas itu.
"Sudahlah jangan banyak bicara, awas jangan sampai terlupa satu barang pun". Ucap Ibu, anaknya itu selalu saja ada alasan.
"Iya, iya, Nay berangkat". Ucap Nayna kemudian melajukan motornya dengan kecepatan sedang, sudah lama sekali rasanya dia tidak mengemudikan motor, sekolah pun di antar jemput terus.
Setelah memakan waktu yang lumayan lama, Nayna akhirnya sampai juga dipasar tradisional, berkeliling sebentar mencari toko yang menyediakan bahan-bahan kue, kemudian Nayna memarkirkan motornya didepan toko tersebut, masuk kedalam dan menemui pekerja disana untuk membantunya mencari bahan yang dibutuhkan, jika mencari sendiri bisa pusing dia, apalagi banyak begitu.
"Kang, bisa bantu cariin barang-barang ini?". Tanya Nayna memperlihatkan kertas yang dibawanya
"boleh neng sini". jawab pekerja itu menerima kertas yang Nayna berikan, kemudian mulai mengambil barang-barang yang sesuai, meski ada beberapa yang memang tidak tersedia disana, tak berapa lama barang-barang itu sudah terkumpul, cepat memang tapi wajarlah orang sudah hafal tempatnya, beda lagi kalau Nayna harus mencarinya sendiri.
"Hanya ini neng, kalau barang yang ini, toko disini memang tidak menyediakannya". Ucap pekerja itu menunjukkan barang apa saja yang tidak tersedia.
"Neng bisa cari di toko sebelah sana, lewat tiga ruko dari sini". lanjutnya lagi mengembalikan kertas itu pada Nayna . Setelah itu Nayna pergi kemeja kasir untuk melakukan pembayaran.
"Kang, boleh nitip sebentar tidak? Saya mau kesana sebentar". Tanya Nayna menaruh belanjaannya dikursi yang ada ditoko itu.
"Oh silahkan neng". Jawab pekerja itu
"Makasih kang". Ucap Nayna kemudian berjalan kearah motornya, Naik dan mulai melajukannya pelan, menuju toko yang diarahkan pekerja itu.
Tidak berapa lama Nayna sudah kembali lagi, rupanya dia sudah mendapatkan barang yang dibutuhkan, turun dari motornya mengambil belanjaan yang ditunda tadi, setelah mengucapkan terimakasih, Nayna segera pulang.
(Skip)
Sesampainya dirumah ternyata sudah ada beberapa ibu-ibu tetangga yang akan membantu ibunya membuat kue-kue.
"Assalamualaikum". Ucap Nayna setelah masuk kerumah,
"Walaikumsalam ". Ucap ibu-ibu itu.
"Ini bu bahan-bahannya". Ucap Nayna menaruh belanjaannya itu,
"Cape banget, Nay kekamar dulu ya". Ucap Nayna.
"Nay bantu-bantu sini". Ucap ibunya Nayna.
"Bu, Nay cape banget lho". Keluh Nayna.
"Sudahlah Ratih biarkan dia istirahat, gak baik calon pengantin cape capean". Ucap seorang Ibu-ibu yang disana.
"Betul itu, kalau Nay cape kan bahaya, bagaimana kalau sakit nanti, kan gak etis mempelai wanita sakit". Cerocos Nayna.
"Yasudah sana ". Akhirnya ibu membiarkan Nayna kekamarnya.
Berbalik, Nayna tersenyum lebar, kemudian bergegas masuk kekamarnya.
"Aahhhhh akhirnya". Ucap Nayna melempar tubuhnya begitu saja, untung kasurnya tebal kalau tidak habislah badannya sakit. Asli ya jiwa pemalas Nayna sudah mendarah daging, si paling hobi rebahan santuy, dipikirkan sudah lama juga dia rupanya tidak melakukan kegiatan seperti ini setelah bekerja, rebahan sepanjang hari, uuhh betapa menyenangkannya ini.
Memejamkan matanya, tiba-tiba dia dikejutkan dengan dering ponselnya yang nyaring.
mengerutkan keningnya, dia tidak kenal nomor penelpon ini, dia tidak tersimpan dikontaknya.
berniat mengabaikannya, memilih memejamkan matanya kembali, namun dering ponselnya itu terus berbunyi, benar benar mengganggu, tidak ingin melayani nomor tak dikenal itu, Nayna men silent ponselnya, dan melanjutkan tidurnya, dia benar-benar mengantuk hampir setengah hari dipasar, huuuh.
Sementara disisi lain, disebuh gedung pencakar langit, diruangannya Rayyan tengah mengumpat, memaki layar ponselnya.
"Sialan, gadis itu benar-benar mengabaikan panggilan dariku". Ucap Rayyan menatap ponselnya tajam.
Menghembuskan nafasnya kasar, kemudian mencobanya kembali, namun nihil, hasilnya sama saja tetap tidak ada jawaban.
"Aaarggghhhh, sialan". Amarahnya hampir saja membanting ponselnya.
"kenapa gadis kampung itu sok ngartis sekali, dia pikir dia siapa beraninya berbuat seperti itu". Ucapnya penuh amarah, seumur-umur tidak ada yang pernah mengabaikan begini, tidak ada yang berani melakukan itu, tapi lihatlah gadis kampung itu bisa-bisanya mengabaikan panggilannya, andaikan saja orang tuanya tidak mendesaknya untuk menghubungi Nayna, dia juga tidak sudi melakukan hal itu.
Daripada mengurusi gadis kampung itu, lebih baik dia kembali bekerja, memeriksa berkas-berkas yang menumpuk dimeja kerjanya, membubuhkan tanda tangan jika diperlukan, membaca dengan teliti pekerjaan karyawan karyawannya.
Tak berselang masuklah seorang wanita berpakaian seksi dan terbuka, menghampiri Rayyan dengan sensual.
"Honey". Ucapnya lembut melihat Rayyan yang tengah menatapnya lekat
"kemarilah". Ucap Rayyan membuat wanita itu mendekat dan duduk dipangkuannya.
"Aku rindu". Ucapnya
"kenapa kemari hemm". ucap Rayyan memeluknya.
"Sudah ku katakan tadi, aku rindu". ucap Serena.
"Honey, ku mohon mulai sekarang jangan terlalu sering berkunjung kemari, jika kamu rindu telpon saja, biar aku yang akan menemuimu nanti". ucap Rayyan mencoba menjelaskan.
"kenapa?". Tanyanya mengerutkan keningnya tidak terima.
"Papa menempatkan orang-orang disini, bisa bahaya jika dia tau, kamu mengertikan". Ucap Rayyan.
Serena berpikir sejenak, benar jika dia terus kesana menemui Rayyan dan ketahuan oleh Papanya, yang ada dia dalam masalah, akan semakin sulit untuk kedepannya.
"Baiklah ini yang terakhir, tapi janji kamu yang menemui aku nanti". Ucap Serena manja,. memeluk erat Rayyan.
"Mau makan siang bersama?". tanya Rayyan lembut.
"Boleh, kebetulan aku juga lapar". Ucap Serena.
Kemudian keduanya beranjak, dan siap pergi, namun belum sampai dipintu, pintunya lebih dulu terbuka, nampak lah asistennya.
"Bos, anda mau kemana?". Tanyanya heran, sebab belum waktunya makan siang.
"keluar sebentar, kamu handle kerjaan disini, ayok sayang". Ucap Rayyan menarik lembut tangan kekasihnya. Dengan sinis Serena melirik asistennya itu, sedikit melambaikan tangannya mengejek seolah berkata "Bye".
Sang asisten menatap keduanya sendu, Lagi lagi dia yang kena, berbalik melihat tumpukan kertas yang menggunung itu, menghela nafas berat sambil berkata
"Nasib nasib". Ucapnya mau tak mau melaksanakan tugasnya..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
TO BE CONTINUED 💎💎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Teteh Lia
udah aq subscribe dan rate bintang 5.
2024-01-28
2