Bagian 4 (Izin)

happy reading 🌟🌟

****************

****************

 Hari sudah beranjak siang, tapi Nayna masih belum menyelesaikan seluruh pekerjaanya, hanya tinggal beberapa lagi.

Keadaan rumah sudah sepi, adiknya pergi sekolah, ayahnya sudah berangkat kebengkel, dan ibunya dia mengantarkan pesanan gula merah, kini hanya tinggal Nayna seorang diri.

melakukan pekerjaan rumah dengan telaten, hingga beberapa waktu kemudian seluruh pekerjaannya selesai, akhirnya dia punya waktu untuk bersantai.

Tapi tunggu!! Oh astaga ponselnya masih disita ibunya, lalu dia harus apa sekarang. Setelah berfikir sebentar akhirnya Nayna memutuskan untuk mandi, sedari pagi dia belum mandi, badannya sudah terasa lengket, berkeringat sedari tadi.

saat Nayna sedang mandi, tak berselang ibunya pulang.

"Semua sudah selesai nay?". Tanya ibu begitu masuk dapur

"Sudah bu". Jawab Nayna.

"Bu ponsel nay mana". Tanya Nayna dari dalam kamar mandi

"Tidak ada ponsel hari ini". Ketus ibunya

"Ayolah bu, aku ada diskusi sama temen-temen". Bujuknya

"Diskusi apa, bukannya sekolah sudah libur". Tanya ibunya cuek.

"Bukan tugas sekolah sih, tapi tetap aja Kita mau diskusi kedepannya mau gimana". Alasan Nayna.

"Apa keputusan itu ada pada temanmu". Ketus ibu.

"Ayolah bu, ini sangat penting". Bujuknya lagi.

"Huuuh, kamu ambil dilaci TV ". Ketus Akhirnya ibu mengalah.

Hah kapan ibunya menaruh ponsel dilaci, saat beberes tadi tidak ada disana, Nayna memilih diam tak menanggapi lagi, mungkin ibunya menaruhnya tadi.

Tidak butuh waktu lama untuk Nayna mandi, kini dia sudah siap memakai pakaian casual, mengambil ponselnya, namun saat dia membuka laci, tidak ada ponsel disana.

"Bu, dimana , dilaci gak ada". Teriak Nayna

Sepi tidak ada sahutan, Nayna melongok kedapur, ibunya juga tidak ada disana, mungkin keluar sebentar pikirnya, kemudian mengambil remot TV, menyalakan TV dan melihat sinetron yang biasa ibunya lihat.

Membosankan! Itu yang Nayna rasakan.

Huh bagaimana ibunya bisa duduk heboh melihat film-film ini, menangis dan menangis.

sudahlah Nayna memilih mematikan TV nya kembali.

Tak berselang ibunya datang sambil membawa kantung sayuran yang rupanya baru saja dibelinya didepan kang sayur biasa berhenti.

"Bu ponsel nay mana". Tanya Nayna langsung saat melihat ibunya.

"sudah dibilang ada dilaci". Kata ibunya melewati Nayna.

"Tidak ada". jawab Nayna.

"Hah masa sih". Ibunya sedikit mengingat

"Oh ibu lupa, ponselnya masih di tas dagang ibu". Kata ibu

Nayna mendelik, pantas saja dia tidak menemukan ponselnya, bisa-bisanya ibu membawanya.

Nayna bangun, mengambil ponselnya kemudian menekan tombol power, tunggu ponselnya tidak menyala, mungkin habis daya pikirnya begitu, kemudian segera kekamarnya, mencari chargeran, dan segera mengisi daya, benar saja ponselnya kehabisan daya sehingga mati.

menunggu beberapa saat sampai setidaknya terisi 10% Nayna kemudian menghidupkannya siap meluncur kedunianya, menyalakan sebuah aplikasi video, tempat dimana orang-orang membuat konten ada sekedar menonton.

Nayna mengupload video editannya waktu itu yang isinya group boy favourite nya.

   (Skip)

    Waktu bergulir begitu saja, kegiatan didesa tidak berbeda jauh dari hari kemarin, sore itu ayah pulang lebih awal karena bengkelnya cukup sepi.

"Assalamualaikum". Ucap ayah masuk kedalam rumah.

"Walaikumsalam". Nayna dan adiknya serentak.

"Tumben ayah sudah pulang ". Kata Nabila adiknya karena biasanya sang ayah pulang lepas magrib.

"Bengkel sedang sepi, jadi tutup lebih awal". Jawab ayah duduk lesehan bergabung dengan Nayna dan adiknya.

sementara ibu, entah dia ada dimana hilang hilang mulu dari tadi.

Hening...

..... Masing masing sibuk dengan ponselnya hanya ayah yang bengong. Kemudian berkata

"Kemana ibu nay". Tanya nya

"Gak tau tadi keluar, kewarung mungkin". Jawab Nayna fokus dengan ponselnya.

Hening lagi...

Ayah akhirnya memilih kebelanga, membersihkan diri, tak berselang ibu kembali dari luar.

"Ayah udah pulang nay". Tanya ibu yang melihat sendal ayah diluar.

"iya bu". Jawab Nayna tanpa melihat.

Ibu hanya mengaguk melangkah kebelakang, menyelesaikan masakannya yang belum selesai.

lihatlah bagaimana tomat dan cabai-cabai itu masih untuh, anak perempuannya itu benar benar pemalas dan tidak peka, harus selalu disuruh baru mau bergerak, asik diponsel terus. Mungkin itulah gerutuan ibu, melanjutkan masaknya.

Ayah keluar dari kamar mandi selesai membersihkan diri, ibu yang melihatnya lantas berkata.

"Tumben yah pulang awal, lagi sepi ya". Kata ibu menebak, karena sudah hafal jika suaminya pulang awal itu tandanya bengkel sedang sepi atau bosnya ada urusan.

"Iya bu, hanya ada beberapa orang tadi". Jawab ayah masuk rumah, hendak kekamarnya berganti pakaian.

ibu hanya mengaguk menanggapi.

tidak lama ibu selesai memasak kemudian memghidangkannya dibale-bale dapur, memanggil anak dan suaminya untuk makan bersama.

"Ayah, nabila, Nay, makan dulu sini semua sudah siap". Teriak ibu sambil menaruh piring.

Nabila yang mendengar itu lantas segera bangun cepat, sementara Nayna dia tetap diam.

"Nayna nanti aja bu, belum lapar". Teriak Nayna tetap rebahan santuy dengan ponselnya.

Ibu hanya mengiyakan saja, bukan tanpa alasan Nayna malas makan bersama, ibunya selalu membandingkan - bandingkan dirinya dengan sang adik, sehingga membuat nafsu makannya hilang begitu saja.

(Skip)

Malam hari, keluarga itu berkumpul diruang TV dengan Nayna yang always rebahan dimanapun berada, adiknya yang sibuk juga dengan game nya, ayah dan ibu yang fokus menonton TV sesekali berbincang ringan, entah apa itu Nayna tidak mau tau.

"Oh ya bu, Nayna minggu depan setelah menerima surat kelulusan mau kekota, nyari kerjaan disana". Kata Nayna memberitahukan niatnya.

Ibu menoleh "Teman kamu juga?" . Tanya nya

"Engga cuma nay doang, Dewi dia belum ada niat merantau, kalau Lusi dia mau kuliah katanya". Jawab Nayna.

"Yaudah terserah kamu, ibu sama ayah cuma bisa ngedukung keputusan kamu". Jawab ibu.

"Cuma kamu harus hati-hati Dan jangan ceroboh dikota orang, apalagi anak gadis sepertimu". Ujar sang ayah menasihati.

"Iya nay tau yah". Jawab Nayna.

Hening lagi, semua kembali pada kegiatannya masing masing,

"Nay ijin kekamar duluan". Kata Nayna bangun

Ayah dan ibu hanya mengangguk.

"Jangan bergadang". kata ibu mengingatkan

"Iya". Nayna kemudian menutup pintunya.

Membosankan sekali kehidupan ini sangat monoton, setiap hari hanya begitu, tidak ada yang berubah.

Rebahan dikasur Nayna kembali membuka ponselnya masuk ke room chat group fandomnya hanya sekedar berkabar dan mengobrol ringan dengan teman-temannya, setelah beberapa saat Nayna meletakan ponselnya, berniat menyiapkan berkas-berkas yang akan dibutuhkannya nanti, atau jika perlu dia akan membuatnya besok, KTP? Ya dia sudah memilikinya, sekolah membuatnya untuk setiap siswa yang sudah cukup umur memiliki tanda penduduk itu.

setelah dirasa cukup, dan dia akan mebuat beberapa surat yang belum dimiliki, seperti keterangan kepolisian atau lainnya, Nayna memutuskan untuk tidur cepat agar besok tidak terlambat.

To Be Continued 💎💎

Maaf ceritanya kurang seru 😂 author masih belajar merangkainya, mohon bimbingan dan supportnya ya🌟🌟

Terpopuler

Comments

Azizah SULAEMAN

Azizah SULAEMAN

Aku mampir kak semangat dan sukses trs /Smile/

2024-01-29

3

Azizah SULAEMAN

Azizah SULAEMAN

aku mampir kak, semangat dan sukses terus

2024-01-28

3

Teteh Lia

Teteh Lia

salam hangat dari "love story in SMA " 🌹

2024-01-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!