HAPPY READING 💟💟💟
...****************...
Kini Rayyan dan Nayna kembali keruangan utama berhadapan dengan orang tua Rayyan, Nayna hanya terdiam, menunggu hasil keputusan mereka, protes pun tidak ada gunanya, yang dia pikirkan sekarang adalah perasaan ayah dan ibunya.
"Bagaimana nak?." Ucap Papa tiba-tiba membuat Nayna tersentak.
"Terserah lakukan yang kalian mau". Ucap Nayna dingin menyembunyikan rasa terkejutnya. Cihh dia pandai sekali bersembunyi dalam topeng dinginnya.
Mama dan papa saling pandang, melihat reaksi calon menantunya, keduanya hanya mengangguk, tidak ada pilihan lain selain menikahkan mereka berdua.
"baiklah, besok kita kerumah mu". Ucap Papa akhirnya.
"dan soal pekerjaan kamu, tidak perlu khawatir, kamu sudah risegn,". Ucap Papa.
Nayna terkejut, bagaimana bisa aahh Nayna sadar orang berkuasa seperti mereka bisa melakukan apa saja.
"ngomong ngomong namamu siapa? Sedari tadi kita disini bahkan tidak tahu namanya". Tanya Mama ramah.
"Nayna Felicia ". Jawab Nayna singkat. Mama hanya mengangguk paham.
"baiklah, sekarang kamu istirahat pelayan akan mengantarkan keruangan yang akan disiapkan untukmu". Ucap Mama memanggil pelayan.
"tidak perlu nyonya, saya akan pulang". Tolak Nayna.
"call me Mama, understand?". Ucap Mama.
"yes, I know ". Jawab Nayna dingin.
Sementara kedua pria itu hanya terdiam
"kamu tidak perlu pulang, istirahat lah disini, dan ikuti pelayan itu, ingat tidak ada penolakan". Ucap Mama
Tak ingin berlama-lama lagi, Nayna mengikuti pelayan itu menuju ruangan yang akan ditempatinya, tidak jauh dari ruang utama, Nayna kini sudah sampai didepan ruangannya.
"silahkan nona, ini ruangan anda". Ucap pelayan itu ramah yang hanya dibalas anggukan oleh Nayna.
"Kallau anda butuh sesuatu boleh hubungi saya atau pelayan yang lain, didalam ada telepon khusus". Jelas pelayan yang lagi-lagi hanya dibalas anggukan oleh Nayna, kemudian pelayan itupun pergi.
Nayna membuka pintu itu perlahan, nampaklah ruangan yang begitu luas dan megah, dengan ranjang ditengahnya meski bukan oversize, tapi itu sangat besar bagi Nayna muat untuk dirinya bersama keluarga, membuatnya terkikik bisa-bisanya dia ingat hal itu disaat seperti ini. Merebahkan tubuhnya disana, dia ingat kapan terakhir kali dia rebahan santai.
Berkecamuk dengan pikirannya, yang sampai kapanpun tidak akan berubah, Nayna memilih untuk tidak perduli lagi, apapun itu dia akan jalani suka tidak suka, namun satu! Dia tidak akan pernah ditindas oleh siapapun dan sekaya apapun orang itu!! Ingat itu!!. Memejamkan matanya dan tidur, meski hari masih siang, Nayna tidak perduli, dia butuh istirahat menenangkan pikiran yang kalut sekarang.
Sementara diruang utama Rayyan masih disidang orang tuanya.
Dengan tatapan tajamnya, sang Papa mengintimidasi putranya, dia tau anaknya tidak menjelaskan dengan detail kronologinya.
"Jelaskan". ucap Papa pelan namun mampu membuat Rayyan tidak berkutik.
"aku udah jelasin tadi pa,...". Ucapan Rayyan terpotong
"Jelaskan Adzkhan Rayyankha Malik". Teriak sang Papa memotong perkataan anaknya yang hendak menyangkal, sadar dirinya telah emosi Papa berdiri.
"Ikuti Papa". Titah papa tanpa bisa dibantah.
"Mama gak usah ikut, biar ini jadi urusan Papa sama dia". Ucapnya lembut pada sang istri.
"baik pa, kalau perlu dan masih berbohong hajar aja sampai mampus". Ucap Mama melihat anaknya dengan tatapan kecewa sekaligus marah.
Rayyan yang melihat tatapan itu sakit, dia sudah benar-benar keterlaluan, biasanya sang ibunda yang selalu melindunginya dari segala amukan Papa nya, kini ia berbicara seperti itu.
"Ma..". Ucap Rayyan sebelum pergi hendak memegang tangan ibunya, namun diabaikan dan pergi begitu saja, dia kecewa dengan anaknya.
Melihat Mama pergi, dan Papanya sudah tidak terlihat Rayyan segera menyusulnya keruang kerja, dia tau masalahnya tidak sesederhana itu sekarang.
Membuka pintu perlahan dan memanggil Papanya.
"Pa..". Ucap Rayyan.
"Duduk". Dingin sang Papa
Tak ingin membuat Papanya semakin marah, tanpa disuruh ke dua kalinya Rayyan menjelaskan kejadiannya dengan detail.
(FLASHBACK ON)
Sabtu malam minggu, Rayyan bersama kekasihnya pergi kesebuah hotel yang dimana disana ada club mewah tempat dia dan para college bisnisnya bertemu atau sekedar bersenang-senang.
Sesuai kesepakatan, Rayyan kini sedang menunggu di apartemen milik kekasihnya, menjemput dirinya untuk pergi bersama.
"Haii sayang maaf membuatmu menunggu". Ucap kekasih Rayyan berjalan menghampirinya dengan tersenyum manja. membuat Rayyan menatapnya dengan lembut.
"Tidak masalah ini bukan apa-apa, aku rela menunggumu sampai kapanpun". Ucap Rayyan berdiri memeluk pinggang kekasihnya.
"Kau cantik malam ini". Bisik Rayyan ditelinganya membuatnya malu.
"haha kamu bisa aja, apa selama ini aku tidak cantik heem". Ucapnya cemberut
"bukan begitu kamu selalu cantik kapanpun itu". Balas Rayyan mencium kening pacarnya,
"Sudahlah ayok". Ucapnya melepaskan pelukan itu dan menarik tangan Rayyan keluar.
"Serena". Panggil Rayyan pada kekasihnya Serena.
Serena berbalik tanpa melepaskan pegangannya.
"I Love You". Ucap Rayyan menggombal membuat Serena tersenyum malu
"Love you too". Balasnya dengan malu-malu. Berjalan bersama keduanya pergi meninggalkan apartemen menuju club hotel.
(Skip)
Kini keduanya sampai club yang ada di hotel, memesan ruang privat untuk berdua. Sebelum memesan minuman, Serena berdiri
"Aku ke toilet sebentar ya". Ucapnya
"perlu ku antar?". Canda Rayyan.
"haha tidak perlu aku bisa sendiri". Ucap Serena tertawa ringan, kemudian melangkah pergi dari sana.
Namun tanpa sepengetahuan Rayyan dia pergi menemui seorang pria, memeluk pria itu hangat,
"jangan terlalu dekat dengannya". Ucap pria itu tanpa melepaskan pelukannya.
"Kau ini bagaimana honey, tentu saja aku harus dekat, malam ini rencana kita harus berjalan dengan mulus, aku muak hubungan ku selalu ditentang keluarganya". Jelas Serena melepaskan pelukannya.
"Aku cemburu ". ucap pria itu
"tenanglah, cintaku hanya untukmu, aku berjanji setelah hartanya ada ditanganku, aku akan langsung mencampakkannya dan hidup bahagia bersamamu". Jelas Serena memegang tangan kekasihnya.
"malam ini rencana kita harus berhasil, buat dia mabuk dan kemarikan obat itu, aku sendiri yang akan memberikannya". Ucap Serena.
Kemudian pria itu memberikan kemasan kecil dimana obat itu tersimpan, Serena menerimanya dengan tersenyum licik.
"jangan lupa untuk menghubungi keluarganya nanti, aku pergi dulu jangan sampai dia curiga". Ucap Serena mencium kekasihnya sebentar kemudian pergi dari sana, tanpa dia lihat kekasihnya menunjukkan senyum licik dan menyeramkan.
"nikmati malammu sayang". Ucapnya sinis. Kemudian pergi kesebuah meja dipojokan tepat dia bisa memantau keadaan diluar ruangan Serena berada, menghubungi seseorang untuk melancarkan aksinya.
Kembali ke Serena dan Rayyan
Kini Serena sudah duduk dihadapan Rayyan memberikan segelas whisky yang entah keberapa kalinya dengan kadar alkohol tinggi, dan tanpa sepengetahuan Rayyan dia mencampurnya dengan obat perangsang, hingga membuat Rayyan mabuk dan kepanasan.
Serena tersenyum smirk melihat Rayyan yang mulai kepanasan dan membuka jasnya.
"Kenapa disini sangat panas sekarang". Ucap Rayyan mengibasi dirinya dengan jas.
"Mana ada, aku bahkan kedinginan disini". Ucap Serena disertai senyuman liciknya.
Mendekati Rayyan dan duduk dipangkuannya.
"You oke honey?". Tanya Serena sensual yang mana membuat Rayyan semakin kepanasan dengan mukanya yang merah.
"Aku butuh sesuatu". Ucap Rayyan serak memeluk erat Serena.
Tersenyum Serena melihat tingkahnya, tak ingin membuang waktu lagi dia segera memanggil waiters pria yang sudah diajak kerjasama dalam pekerjaan ini.
"Tunggulah honey, kau akan segera mendapatkannya". Ucap Serena ditelinganya sebelum dua waiters pria membopongnya,
Saat hendak menyusul, tiba-tiba kekasihnya datang hingga membuatnya mengurungkan niatnya, dan membiarkan dua waiters itu membawanya kekamar VIP yang sudah dipesan sebelumnya.
"Kenapa kamu kemari, ". Tanya Serena memeluk kekasihnya.
"Aku merindukanmu, tidakkah kau ingin minum sebentar denganku sebelum memulai semuanya?". Ucapnya ditelinga Serena.
Serena yang tak kuasa menolaknya hanya mampu mengiyakan dan menikmati sebotol wine bersama kekasihnya, yang Serena tidak lihat kekasihnya tersenyum smirk melihat dirinya meminum wine yang dia berikan, sama seperti halnya yang Serena lakukan pada Rayyan, pria itu juga melakukannya. Dia tidak rela kekasihnya disentuh pria lain selain dirinya, dia mencintai kekasihnya dengan tulus tanpa memandang harta meski wanita yang dicintainya menggilai harta hingga berani melakukan hal menjijikan seperti ini.
Serena yang kepanasan sadar telah diberi obat perangsang, kini mulai mengoceh
"Kau , kenapa memberikan obat sialan ini padaku". Ucap Serena bagai cacing kepanasan.
Jika begini bisa-bisa gagal rencananya,
"Kenapa hemmm, bukankah ini yang kau inginkan sayang, kau tidak perlu tidur dengan lelaki siallan itu". Ucap pria itu meminum wine dalam gelasnya sekali tegak.
"Kau aishhh, bawa aku sekarang kekamar Ray". Titah Serena berdiri, dan melangkah pergi.
Pria itu hanya memberikan saja tanpa mengikutinya.
Skippp
Rayyan sekarang tengah berbaring di ranjang nya dengan kepanasan, entah apa yang harus dia lakukan, sampai terdengar bunyi ketukan dipintu, mau tak mau dia mengambil remote kontrol dan pintu terbuka sendiri, dia dapat melihat seorang wanita masuk sambil membawa troli berisikan botol botol minuman yang tersusun rapi, terus menyaksikan wanita itu hingga sebuah pikiran jahat terlintas dibenaknya, dia yang sedang mabuk dan dalam pengaruh obat langsung melancarkan aksinya itu. Malam yang seharusnya tidak pernah terjadi dalam hidup Nayna, namun malah menjadi malam yang akan merubah takdirnya
(Flashback off)
To be continued 💎💎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
agustusultah
jadi makin penasaran, ditunggu updatenya thor, semangat /Hey//Hey/
2024-01-19
4