Pelecehan

...Jerat cintamu bagaikan kawat berduri, membuatku menyingkir menghindarinya....

...Kala wajahmu tersenyum, memendam kesedihan. Inginku memelukmu, namun bukankah kamu hanya kawat berduri?...

...Sesuatu yang aku tinggalkan berkarat, hingga melebur menghilang bersama tanah....

...Kawat berduri? Apa benar itu dirimu? Aku terlalu bodoh......

...Kala tubuh ini berbaring di atas tanah, aku menyadari, bukanlah kawat berduri. Kamulah napas ku......

Jeremy.

Pemuda yang menelan ludahnya kasar. Ibunya benar-benar sudah gila. Tapi bukankah ibunya tidak menyukai Jasmine? Tapi mengapa bertindak berbeda pada Laverna?

Bukankah mereka bersaudara? Jadi seharusnya memiliki status sosial yang setara.

"Laverna! Lakukan yang aku ajarkan!" Perintah dari sang ibu mertua.

"I...ini a...aku tidak bisa." Laverna tertunduk bingung harus bagaimana.

"Berpose! Katakan yang aku ajarkan!" Singa galak berdaster membentaknya.

Dengan cepat sang wanita karier menurut. Membuat pose menggoda."Ya...yamete kuasai (pelan-pelan)."

Jeremy menutup matanya rapat-rapat, ibunya benar-benar gila. Merubah gadis ini menjadi wanita murahan.

"Anak durhaka! Buka matamu!" Bentak sang ibu, memukul bahu putranya. Membuat Jeremy membuka matanya.

"Sial!" Batinnya, dirinya adalah pria normal yang mencintai wanita. Tapi hanya mencintai Brownies-nya. Namun, bagaimana bisa tubuhnya malah bereaksi pada wanita lain.

"A...aku akan ganti baju." Wajah Laverna memerah, benar-benar malu rasanya, meraih pakaian santainya.

"Tunggu! Masih ada empat setel pakaian lagi!" Tegas Valery, ingin menantunya segera dieksekusi.

"A...aku juga harus membeli kopi. Kopi di rumah ini habis." Ucap Jeremy gelagapan.

"Diam disini, dan saksikan pertunjukan istrimu!" Kalimat tegas sang ibu, ingin segera memiliki cucu.

*

Satu persatu pakaian yang telah dicoba. Ini gila! Jeremy menahan segalanya. Benar-benar berusaha setia pada Jasmine.

Sedangkan sang ibu melirik ke arah putranya, yang hanya menelan ludah, sesekali mengalihkan pandangannya. Bagaikan tidak ingin melihat Laverna seperti ini. Apa putranya benar-benar tidak mencintai Laverna? Itulah pertanyaan yang ada dalam benak sang ibu.

Tapi melihat tonjolan di pangkal paha putranya, sang ibu menghela napas."Kucing tetap saja kucing. Diberi ikan akan dimakan cepat atau lambat..." Valery bergumam sendiri. Membuat Jeremy menoleh padanya.

Sedangkan Laverna, baru saja masuk, usai mencoba lima set pakai laknat, menunjukkan pada suaminya atas perintah sang ibu mertua. Wanita yang tengah mengganti pakaian dengan pakaian santai.

"Sebaiknya kamu ke kamar mandi. Keluarkan! Daripada jadi penyakit." Komat-kamit mulut sang ibu berucap terlihat memandang sinis pada putranya yang masih perjaka hingga kini.

"Aku tidak mencintai Laverna, itu yang harus ibu tau! Bantu aku membuatnya menyerah." Tegas Jeremy, membuat sang ibu menghela napas.

"Pergilah ke kamar mandi. Bayangkan kamu melakukannya dengan Jasmine, lalu keluarkan." Sang ibu mengernyitkan keningnya, meminum sedikit teh di hadapannya."Tapi siapa yang ada dalam imajinasi liar otakmu? Apa kamu dapat mengendalikannya?" Lanjut Valery menertawakan putranya.

Tidak ada jawaban dari pemuda yang hanya menurut dan berlalu ke kamar mandi. Ibu yang melahirkannya? Tentu saja begitu mengenal watak putranya.

Kala Jeremy telah memasuki kamar mandi. Dirinya menghela napas, menatap ke arah pintu kamar yang tertutup. Bukankah sudah terlalu lama untuk hanya sekedar berganti pakaian?

"Laverna..." Panggilnya.

Laverna masih menyandarkan punggungnya di balik pintu kamar, berusaha untuk tidak menangis. Wajahnya tersenyum, setidaknya Jeremy tidak akan terluka kala dirinya menghilang. Hanya itulah yang terpatri dalam otaknya.

Wanita yang melangkah keluar. Menatap ke arah ibu mertua yang baru pertama kali ditemuinya.

"Jangan fikirkan apa yang dikatakan Jeremy. Sebenarnya dia menyukaimu. Dalam satu tahun, dia akan menjadi budakmu, seperti aku menaklukkan ayahnya. Dalam dua tahun jika tidak ada hambatan anak pertama kalian mungkin akan lahir." Valery tersenyum, mengetahui dalam wajah Laverna menyimpan banyak luka.

"Jika aku memiliki waktu yang panjang..." Batinnya berusaha tersenyum, walaupun bibirnya bergetar. Hidupnya tidak sepanjang itu, untuk mendapatkan cinta Jeremy kembali. Tidak sepanjang itu, untuk menantikan anak pertama mereka lahir.

"Jangan sedih! Jeremy hanya terobsesi pada cinta pertamanya. Hanya obsesi, cepat atau lambat dia akan melupakan Jasmine, waktu akan membuatnya melupakan cintanya." Itulah kata demi kata, membuat Laverna tersenyum semakin lebar.

"Aku hanya teman, jadi dia tidak akan mengingatku. Mungkin dua tahun lagi, bahkan namaku sudah tidak diingat olehnya." Kalimat yang tersimpan dalam bibir terkatup. Tidak diucapkan olehnya.

Namun.

"Dia akan melupakan cintanya. Jika ada pelakor yang mendekat aku akan menendangnya! Ibu mertua tenang saja! Aku akan membuat Jeremy jatuh cinta padaku!" Kalimat Laverna penuh semangat, bagaikan warna oranye yang membawa keceriaan.

"Bagus! Harus semangat! Ingat! Jika pelakor murahan, maka istri seharusnya lebih murahan. Tapi jika suami masih berpaling, rebut hartanya. Agar dia tidak punya akses memberikan uang pada selingkuhannya. Ibu akan membantumu, menjaga aset milik Jeremy." Janji sang ibu mertua penuh semangat.

"Aset?" Laverna mengernyitkan keningnya, tidak mengerti. Bukankah Jeremy merupakan seorang bartender, yang hanya memiliki rumah ini, serta sebuah motor tua?

"I...iya..." Valery berfikir sejenak merasa dirinya salah bicara."Aset, maksudnya tanah sawah, Jeremy mendapatkan warisan dari kakeknya 2 are. Kan lumayan nilainya sekitar 40 juta jika dijual."

"Simpan saja, untuk anak Jeremy nanti." Laverna tersenyum ramah.

"Anak Jeremy, juga anakmu! Ibu tidak menyukai wanita lain." Komat-kamit sang ibu mertua mengomel, sedangkan Laverna hanya tersenyum.

"Kamu tau? Kakakmu Jasmine? Maaf menjelek-jelekkan. Tapi aku kurang menyukainya, dia terlalu ramah pada semua pria. Aku mengamatinya dari jauh, kakakmu bahkan belum mandiri secara finansial." Keluhan sang ibu mertua.

"Kak Jasmine sebenarnya orang baik. Tapi mungkin belakangan dia memang sedikit berubah. Mungkin suatu hari nanti kak Jasmine akan kembali seperti dulu. Jangan terlalu berfikir negatif tentangnya. Daripada menjelek-jelekkan orang lain, aku punya kaset terbaru, drama China. Ceritanya bagus, pertarungan dan romance fantasi..." Virus baru akan disebarkan olehnya pada sang ibu mertua.

Dua orang yang pada akhirnya tertawa dalam tangis, kala makan malam sembari menonton kaset.

Sedangkan, dalam kamar mandi, benar saja. Dirinya tidak bisa membayangkan Jasmine sebagai fantasi liarnya sama sekali. Laverna lah yang ada dalam bayangannya.

Napasnya tersengal-sengal, mengeluarkan hal yang membuatnya frustasi.

"Sial!" Umpat Jeremy merasa hal yang dilakukannya salah, tapi enak.

*

Malam menjelang kala itu, hujan turun deras. Jeremy memutuskan untuk tidak keluar. Tubuhnya terlalu lelah setelah bekerja seharian.

Berbaring di atas tempat tidur samping Laverna, setelah mengantar kepergian ibunya.

"Tidak bekerja?" Tanya Laverna.

"Tidak! Libur." Jawab Jeremy acuh.

"Minta uang." Laverna menadahkan tangannya. Mengingat tidak ada uang untuk membeli lauk. Namun, beras, gas, telur dan minyak, semua stoknya telah lengkap.

"Ini!" Jeremy memberikan lima ribu rupiah. Ingin membuat hidup Laverna sengsara.

"Kata ibu mertua, jika suami pelit, aku harus menjual tubuhku pada suamiku." Ucap Laverna membuat Jeremy yang tidur dalam posisi tengkurap menoleh.

"Hah?" tanyanya tidak mengerti.

Laverna membuka kancing piyamanya sendiri."Maksudnya melecehkan suamiku, supaya dapat uang."

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

kasian banget laverna...

2024-06-26

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

kenapa bisa sesakit ini Thor bacanya 😭

2024-02-12

0

who am I

who am I

wah, remy siap siap senam jari demi kesetiaanmu pada mine 🤣🤣

2024-01-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!