Halu World

Halu World

Celine Kecil

Derap langkah kaki bergema menuruni anak tangga. Adam, Ella dan Celine anaknya yang masih berusia enam tahun dengan nafas yang tersengal-sengal susah payah masuk ke ruangan rahasia rumah pribadinya. Mereka hampir kehabisan tenaga karena mereka membawa dua buah koper besar, dan Celine yang tertidur dalam gendongan. Mereka memaksakan berlari sampai menemukan ujung jalan rahasia. Perlahan Adam membuka pintu, menengok ke kiri dan ke kanan, merasa keadaan aman, Adam, Ella dan Celine berlari ke ujung jalan. Mereka disambut dua buah mobil hitam yang sudah menunggu.

"Pak Ari, tolong selamatkan Celine. Di dalam koper ada beberapa keperluan Celine dan uang. Pergunakan. Kami berhutang budi padamu." Adam memohon kepada Asisten kepercayaannya.

"Tapi Tuan dan Nyonya bagaimana dengan kalian?" Pak Ari mengkhawatirkan majikannya.

"Kami akan kembali untuk Celine. Bawa dia pergi!" Adam dan Ella melajukan mobil mereka.

Pak Ari, Bu Lisa Istrinya dan Celine yang terlelap segera masuk ke dalam mobil dan melarikannya secepat mungkin berlawanan arah dengan Adam dan Ella. Tidak berapa jauh terdengar suara ledakan.

BOOOM!

Pak Ari yang mendengar suara ledakan mengkhawatirkan majikannya. Dia memutar arah menuju suara ledakan. Pak Ari melihat mobil yang ditumpangi majikannya meledak dan terjatuh ke dasar jurang. Pak Ari berlari masuk ke dalam mobil ketika menyadari kehadirannya diintai beberapa orang asing.

DOR!

Celine terbangun, suara tembakan terasa sangat dekat. Celine mendapati dirinya sudah berada di dalam mobil bersama Pak Ari yang sedang fokus di belakang setir dan Bu Lisa yang saat ini sedang memeluknya.

Pak Ari berusaha menghindari kejaran mobil dibelakangnya. Pak Ari menyalip beberapa mobil yang ada dihadapannya.

"Bu, masukan uang yang ada di koper dan barang berharga lainnya ke dalam tas Celine. Pasangkan rompi anti peluru juga." Perintah Pak Ari sambil fokus menghindari tembakan dari belakang mobilnya.

"Nak Celine, kami sayang padamu. Maafkan kami. Kamu harus tetap hidup Nak. Ingat semua ini terjadi karena ada orang jahat yang ingin mencelakakan keluarga kalian." Bu Lisa menyiapkan Celine dan tas yang berisi barang-barang penting.

"Tolong, siapapun yang menemukan anak ini rawatlah dia. Di dalam tasnya ada sebuah file yang menunjukkan identitas aslinya. Sampai anak ini dewasa tolong antarkan ke keluarga aslinya. Dari Ari." Pak Ari merekam suaranya ke sebuah alat perekam dan memasukkannya ke dalam tas Celine.

DOR!

Tiba-tiba dari arah depan ada mobil lainnya yang menembaki mobil Celine.

DOR!

DOR!

Mobil di belakang mereka juga menghujani peluru. Celine dan Bu Lisa menunduk, tembakan itu memecah dan menghancurkan kaca mobil bagian belakang. Bu Lisa menarik pistolnya dengan penuh konsentrasi Bu Lisa memberi aba-aba kepada suaminya. "Sekarang Pak!"

Pak Ari membanting setir ke kiri, Bu Lisa berhasil menembak sopir mobil di depan mereka itu tepat mengenai kepalanya. Mobil yang ada di depan mereka tadi akhirnya menabrak mobil yang berada di belakang yang mengikuti mereka sedari tadi. Ledakan kembali terjadi, suaranya nyaring sampai memekak telinga, cahaya api menjulang tinggi. Tanpa mereka sadari dari arah depan muncul sebuah mobil truk berkecepatan tinggi seolah ingin menabrak mereka.

CIIITTTT!

Bunyi keras gesekan ban di aspal, Pak Ari membanting setirnya ke kanan. Mobil mereka berputar-putar seperti gasing dan terjatuh ke dalam dasar jurang.

BOOOM!

"AAAAAAAA!"

Tubuh Celine tersedot berputar-putar di dalam cahaya.

BRUUK!

Celine terpental tubuhnya jatuh ditumpukkan daun kering. Matanya berkeliling dan menatap daun-daun yang menari-nari tertiup angin. Suara nyanyian burung memenuhi langit-langit hutan. Pohon-pohon berbisik satu sama lain.

"Tempat apa ini?"

Celine terus berjalan sambil mengembuskan nafas dan tercekat saat menemui jalan yang bersimpangan.

"Tolong, tolong." Tubuh Celine ambruk jatuh ke tanah. Samar-samar Celine melihat seseorang berpakaian jubah putih mendekatinya. Pandangan Celine menjadi gelap.

TIT! TIT! TIT! TIT!

Bunyi itu seperti alarm bagi Celine, perlahan Celine menggerakkan tangannya yang terasa sakit. Matanya berat seperti diberi perekat. Kepalanya bagaikan tertancap ribuan paku. Ada yang aneh dirasakan Celine. Indra pendengarannya lebih tajam dari biasanya. Entah dari mana asalnya, Celine mendengar suara yang begitu dia kenal. Suara Om Barra adik dari Papinya.

"Sungguh merepotkan, aku harus merawat anak cacat itu. Sampai berapa lama harta itu akan aku dapatkan?" Barra terdengar penuh emosi.

"Sampai Celine berusia 20 tahun. Itu yang tertulis di dalam surat wasiat Tuan Adam." Jawab Dani Assistennya.

Celine ketakutan, tubuh kecilnya bergetar hebat. Celine mendengarkan suara lain yang juga entah dari mana asalnya. Suara itu menangis, suara seorang Wanita yang juga Celine kenal. Itu Tante Gaura Istri dari Om Barra.

"Celine, sungguh malang nasibmu Nak. Tante tidak bisa menyelamatkan Papi dan Mamimu. Maaf hiks, maafkan Tante. Tapi Tante berjanji akan melindungimu dengan nyawa Tante." Tante Gaura menahan suara tangisannya.

Celine takut, apa yang dia lakukan dengan tubuh kecilnya. Ya Allah apa benar kedua orang tua Celine sudah meninggal? Celine harus tinggal dengan siapa? Cuma Tante Gaura yang baik sama Celine. Ambil juga nyawa Celine ya Allah, Celine membatin.

"Celine, Celine." Suara lembut memanggil Celine.

Celine membuka matanya dan perlahan turun dari tempat tidur. Celine mengikuti sebuah cahaya yang terbang melayang-layang di udara. Ternyata cahaya itu adalah seekor kupu-kupu 🦋 berwarna biru.

"Tunggu kupu-kupu, jangan pergi. Maukah kamu menjadi temanku? Aku takut." Ucap Celine sedih.

"Aku tidak akan pergi Celine, aku akan selalu bersamamu. Panggil aku Chouka." Kupu-kupu itu terbang kesana kemari dengan sayap indahnya yang mengeluarkan cahaya. Bunga yang dilalui cahayanya akan bermekaran.

"Chouka apakah aku berada di surga? Aku tidak ingin kembali. Aku ingin mencari Papi dan Mami." Kata Celine.

"Oke, aku akan membantumu mencari Mami dan Papi. Tapi kamu harus janji untuk tetap hidup. Setiap kali kamu melakukan kebaikan, aku akan memberikan kekuatan." Chouka hinggap di tangan kanan Celine.

"Tapi aku takut, Om Barra jahat." Celine menahan air mata yang hampir jatuh.

"Celine sayang, kamu harus kuat. Apa kamu tidak ingin bertemu Mami dan Papi?" Chouka terbang ke sebuah air mancur dekat taman bunga.

"Iya, aku ingin bertemu Mami dan Papi." Celine menghampiri air mancur dan melihat Mami dan Papinya melambaikan tangan ke arahnya dari pantulan air mancur.

"Mami, Papi!" Celine terbangun dari mimpinya.

"Celine kamu sudah sadar Nak?" Tante Gaura segera memanggil Dokter dan Perawat.

Dokter memeriksa Celine, Dokter tersenyum. Rupanya ada sebuah keajaiban yang membuat Celine melewati masa-masa kritisnya. Celine yang tadinya di vonis lumpuh, tiba-tiba bisa merasakan dan menggerakkan kedua kakinya.

"Kita lihat sampai berapa lama kamu dapat bertahan!" Barra dengan senyum menyeringai menatap Celine dengan aura penuh kebencian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

Selalu hadir. Semangka 💪💪💪💪

2024-01-05

1

milkchocho

milkchocho

hadir

2024-01-05

1

Fang

Fang

Karya baru lagi. Mangat 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻

2024-01-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!