Keinginan Jin

CELINE!

"Apa yang dilakukan Jin! Tolong bawa aku menemui Dong Jin!" Yuwen memancarkan aura kemarahan.

"Ampun, maaf, maaf!" Celine mengatupkan tangannya, tubuhnya bergetar, Celine takut melihat Yuwen.

"Sayang, maaf, tolong bawa aku menemui Dong Jin." Kata Yuwen lembut.

Celine memejamkan mata dalam sekejap mereka berada di rumah Dong Jin. Rumah yang begitu besar, Celine duduk di ruang tamu. Sedangkan Yuwen mencari keberadaan Dong Jin. Satu persatu ruangan dimasukinya. Yuwen berlari menaiki anak tangga, dan Yuwen melihat satu pintu ruangan terbuka. Yuwen melihat kamar yang berantakan seperti habis terjadi perkelahian di dalamnya. Dan di atas tempat tidur Yuwen melihat Jin yang terlelap. Yuwen menghampiri Jin, dan membangunkannya. Tubuh Dong Jin menggigil, panasnya sangat tinggi. Yuwen meminta bantuan Celine untuk mengangkat Jin ke dalam mobil.

Mereka akhirnya membawa Jin ke rumah sakit terdekat. Para perawat dengan sigap mengangkat tubuh Dong Jin dan mendorongnya di atas kasur pasien. Jin dimasukkan ke ruangan UGD dan segera di cek kondisinya. Yuwen dan Celine menunggu di ruang tunggu. Celine menangis, panik dan takut melihat keadaan Dong Jin. Selang beberapa waktu Dokter keluar untuk meminta persetujuan operasi kepada keluarga pasien, karena pasien mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangan, karena sayatannya sangat panjang dan dalam banyak kehilangan darah. Yuwen pun menyetujuinya.

Operasi pun berjalan dengan lancar. Akhirnya Dong Jin dimasukkan ke dalam ruang perawatan. Betapa sakit hati Celine ngilu dan pilu melihat tubuh kekar Dong Jin yang dipasangi berbagai macam alat medis dan juga dibantu alat pernafasan oksigen. Yuwen yang menahan amarah, sakit hati dan cemburu setelah melihat keadaan Jin berubah menjadi kasihan, simpati menatap iba Dong Jin yang lemah tak berdaya saat ini. Yuwen merasa saat ini Dong Jin berada di titik paling rendah hidupnya. Dong Jin putus asa, hancur lebur hatinya setelah mengetahui orang yang paling dicintainya adalah saudaranya. Apalagi jika Yuwen dan Celine mengetahui jika Dong Jin dan Razan lah yang membunuh bayi mereka. Dong Jin sangat terpukul dalam penyesalan. Rasanya Dong Jin ingin sekali menukar nyawanya dengan bayi Celine. Dong Jin tidak tahu harus melakukan apa. Dia berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

Matahari tersenyum di pagi hari, memancarkan sinar hangatnya ke seluruh bumi. Celine beranjak dari sofa bed menuju ke kamar mandi. Yuwen masuk ke dalam kamar Jin yang dirawat membawa sarapan untuk dirinya dan Celine. Dong Jin perlahan mulai membuka mata. Yuwen menghampirinya.

"Jin, kamu sudah sadar. Aku panggilin Dokter." Yuwen hendak memencet bel yang ada di kamar itu.

"Yu, kenapa aku masih hidup?" Tangan Jin menahan tangan Yu yang hendak memencet bel.

"Jin, kamu harus tetap hidup." Jawab Yu.

Celine yang baru keluar dari kamar mandi mengurungkan niatnya untuk menemui Jin. Celine memilih menguping pembicaraan Yu dan Jin dari balik pintu kamar mandi.

"Yu, aku ingin menukar nyawaku dengan anak kalian. Bisakah kamu meminta Celine untuk melakukannya?" Jin tidak sanggup lagi menahan air matanya.

"Jin yang lalu biarlah berlalu. Celine pun tidak akan bisa melakukannya. Bersyukurlah kamu diberi kesempatan untuk hidup. Belajarlah dari masa lalu. Kamu masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan." Kata Yuwen.

"Yu, maaf. Aku sudah melakukan sesuatu kepada Celine. Aku siap menerima hukuman." Dong Jin seolah meminta nyawanya dicabut oleh Yuwen.

"Baiklah, rupanya kamu ingin sekali mati." Yuwen mengambil botol racun serangga, dan memberikannya kepada Dong Jin.

Dong Jin tanpa pikir panjang langsung meneguknya.

"Hentikan!" Celine berlari mengambil botol itu dan menumpahkannya.

"Muntahkan, muntahkan!" Celine dengan keras menepuk punggung Dong Jin.

"Uhuk, uhuk." Dong Jin batuk dan merasakan panas di punggungnya.

"Sayang hentikan." Yuwen memegangi Celine dan menjauhkannya dari Jin

"Muntahkan!" teriak Celine.

"Sayang, tenang, Jin aman." Yuwen menenangkan Celine.

"Dia baru saja meminum racun yang kamu berikan." Celine memukul dada Yuwen.

"Tenang sayang, itu hanyalah botol minum dengan merek racun serangga. Isinya minuman soda." Yuwen mengambil botol yang ada di lantai dan memberikannya kepada Celine.

Celine mencium botol itu dan benar botol itu berisi minuman soda. Dong Jin tidak lama bersendawa.

"Coba liat, Jin masih hidup." Yuwen tersenyum.

"Jin apa kamu ingin sekali mati!" Celine menatap tajam kearah Dong Jin.

Dong Jin tertunduk diam. Celine mengambil pisau buah yang ada di meja makan di ruangan itu.

"Celine apa yang kamu lakukan." Dong Jin bangun dari tempat tidurnya tapi kepalanya masih berkunang-kunang.

"Yank, apa yang kamu lakukan?" Yuwen perlahan menghampiri Celine.

"Dia ingin mati kan? Tapi sebelum itu biar aku duluan yang mati. Biar dia merasakan bagaimana rasanya kehilangan, penyesalan dan rasa bersalah. Apa kehidupan seperti itu yang kamu inginkan!" Celine melemparkan pisau ke arah Dong Jin.

"JIN AWAS!" teriak Yuwen.

Pisau yang dilempar Celine melesat cepat menusuk tembok persis di belakang kepala Jin. Dong Jin mendongak menelan ludah susah payah. Keringat dingin bercucuran, matanya menatap ke arah Celine.

"Celine, maaf." Dengan bibir yang bergetar Jin berucap.

"Yu, ayo kita pergi. Biarkan dia sendiri." Celine menarik tangan Yuwen keluar kamar Jin.

"Yank, mumpung di sini kita jalan-jalan dulu." Ajak Yuwen.

"Yu, aku ingin pulang." Celine memegang tangan Yuwen dan memejamkan matanya.

Tiba-tiba tubuh Celine merosot ke bawah. Yuwen mengangkat tubuh Celine dan mendudukkannya di depan kamar Jin.

"Yank, kamu kenapa?"

"Aku lelah, tenagaku terkuras. Hari ini aku tidak bisa teleportasi." Jelas Celine.

"Apa ingin diperiksa Dokter?" tanya Yuwen.

"Tidak perlu. Aku ingin istirahat." Kata Celine.

Yuwen mengajak Celine untuk sarapan di taman dekat rumah sakit. Untung Yuwen tadi sempat membawa sarapan yang baru dibelinya. Celine hanya diam sambil menikmati sarapannya.

"Musim semi di sini sangat indah. Apakah kamu juga ingin pergi ke Negara kelahiran ku?" tanya Yuwen.

"Boleh, aku ingin lebih menghabiskan waktu denganmu." Jawab Celine.

"Ok, aku akan telpon Papa untuk meminta bantuan mempersiapkan keberangkatan kita." Yu menelpon Chen dan memberitahu tentang rencana perjalanannya dengan Celine.

Dalam waktu setengah jam, Yuwen dan Celine sudah dijemput pengawal pribadi utusan Chen. mereka akhirnya terbang ke Negara kelahiran Chen. Celine memanfaatkan perjalanan ini untuk melupakan semua kejadian yang sangat menguras hati dan pikirannya. Celine juga ingin melupakan kisah percintaannya dengan Dong Jin. Celine juga akan membiasakan diri untuk memanggil Jin dengan sebutan Kaka. Celine akan menganggap perjalanan ini sebagai bulan madunya dengan Yuwen. Celine juga perlahan akan membuka hatinya untuk Yuwen.

Yuwen dan Celine beristirahat di dalam pesawat. Tanpa diduga ketika pesawat terbang di atas Samudra Pasifik terjadi getaran hebat dan terdengar suara teriakan.

AAAAAAAA!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

😭

2024-01-24

1

Queen

Queen

😱😱😱

2024-01-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!