Kembalinya Adam

BRUUK!

Dong Jin tiba-tiba merasakan tubuhnya lemah tak berdaya. Sekarang di dalam rahim Celine ada benih Yuwen. Apa yang harus dia lakukan. Apakah dia benar-benar harus melepaskan Celine.

"Jin, maaf. Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya." Yuwen membantu Jin berdiri.

"Biar Celine yang memutuskan." Dong Jin duduk, tatapan matanya kosong, pikirannya terbang entah kemana.

"Jin, saat ini Papamu menculik sepupunya Celine yang mengaku menjadi Celine. Apakah kamu tidak sadar jika di dekatmu Celine dalam bahaya?" Yuwen menyadarkan Dong Jin dari lamunan.

"Justru bersamaku dia akan aman." Jawab Dong Jin.

"Tapi Celine mengandung anakku." Yuwen bersikeras untuk mendapatkan Celine.

"Mengapa semua jadi begini." Dong Jin mengepalkan tangannya.

Celine dibawa menuju ruang perawatan. Celine masih belum sadarkan diri. Di tangannya dipasangi selang infus. Yuwen bertanya kepada perawat bagaimana keadaan Celine dan calon bayinya. Perawat bilang kondisinya sangat lemah karena sang Ibu mengalami stress dan kurang gizi. Jika tidak dirawat dengan baik kemungkinan akan mengalami keguguran. Yuwen duduk di samping kiri ranjang Celine dan Dong Jin di samping kanannya. Mereka sangat mencemaskan keadaan Celine.

TOK! TOK!

Yuwen dan Dong Jin menoleh ke pintu. Terlihat beberapa orang berpakaian hitam masuk ke dalam.

"Permisi Tuan Yu. Tuan besar memerintahkan kami untuk membawa pulang Tuan Yu." Kata seorang pengawal.

"Saya bisa pulang sendiri. Kalian pulang saja duluan." Yuwen menolak mereka dengan halus.

"Maaf Tuan Yu." Pengawal itu memberikan kode ke teman-temannya.

"Eh, apa-apaan kalian." Yuwen berontak melepaskan diri.

"Hei apa yang kalian lakukan." Dong Jin berdiri ingin menolong Yuwen.

BUGH!

Dari arah belakang ada salah seorang pengawal memukul leher bagian belakang Dong Jin. Dan Dong Jin pun terjatuh dan pingsan. Yuwen pun dibikin pingsan dengan diberi obat tidur oleh pengawalnya. Yuwen dibawa oleh pengawal yang diutus orang tuanya. Seorang perawat yang ingin memeriksa Celine masuk ke dalam ruangan dan mendapati Dong Jin pingsan. Perawat itu kemudian keluar memanggil rekannya untuk memindahkan tubuh Dong Jin ke ruangan lain untuk diberikan pertolongan.

Tidak berapa lama kemudian, beberapa pengawal utusan orang tua Yuwen kembali masuk ke dalam ruangan dan membawa Celine bersama mereka.

Di tempat lain.

Celine merasakan sakit di perut bagian bawahnya. Celine membuka mata dan menatap orang asing yang berada di depannya.

"Maaf Anda siapa?" tanya Celine sambil memegang perutnya.

"Panggil saja Om Chen. Om sahabat Papamu. Maaf jika Om membuatmu takut." Jawab Om Chen.

"Kenapa saya ada di sini Om?" tanya Celine lagi.

"Ada orang yang sedang mengincarmu. Om menjauhkanmu dari mereka. Selama bertahun-tahun akhirnya Om menemukanmu. Itu juga berkat Yuwen." Kata Om Chen.

"Anda kenal Yuwen?"

"Yuwen anak Om. Celine ada hal yang ingin Om sampaikan padamu. Kamu mau yang baik atau buruk terlebih dahulu?" tanya Om Chen.

"Yang buruk." Jawab Celine.

"Celine dengan sangat terpaksa Om beritahukan, yang mencoba menculikmu dan membunuh orang tuamu adalah Na'il Ji Hun. Dia adalah orang tua dari Na'il Dong Jin."

"A...APA!" mata Celine terbelalak dahinya mengerut, alisnya terangkat ke atas, detak jantungnya menjadi cepat, nafasnya terengah-engah.

"Celine, kamu tidak apa Nak?" Om Chen berdiri di samping Celine.

"Tidak apa Om. Berita baiknya apa Om?" Celine mengatur nafasnya.

"Kamu dan Yuwen kami jodohkan semenjak di dalam kandungan. Tapi untuk hal ini Om tidak ingin memaksa kamu. Kamu sudah dewasa kamu berhak menentukan masa depanmu." Ujar Om Chen.

"Papa, apa yang Papa lakukan terhadap Celine. Celine kamu tidak apa?" tiba-tiba Yuwen masuk ke kamar Celine.

"Hmmm iya, tidak apa." Jawab Celine.

"Jelasin Pa. Mengapa Yu dan Celine ada di sini?" tanya Yuwen.

"Yu terima kasih, berkat kamu Papa menemukan Celine. Anak buah Ji Hun mengincar Celine." Om Chen menepuk pundak Yuwen.

"Papa mencari Celine? Kenapa?" Yuwen menyipitkan matanya yang sudah sipit 😁.

"Ji Hun mengincar Celine. Papa ingin melindunginya. Papa dan Papinya Celine bersahabat. Papa keluar dulu, silakan kalian ngobrol." Om Chen meninggalkan mereka berdua.

"Yu, apa benar yang membunuh orang tuaku Ji Hun Papanya Jin?" Celine menatap Yuwen.

"Jin juga baru mengetahuinya. Betapa hancur perasaannya saat ini. Sebagai seorang lelaki aku bisa melihat betapa besar rasa cintanya padamu. Jin takut kehilanganmu tapi dia juga takut cintamu akan berubah menjadi api kebencian. Jin juga kecewa karena sekarang kamu mengandung anakku." Yuwen mendekat menatap lembut ke arah Celine.

"Celine, aku ingin melamarmu. Tapi jika di hatimu hanya ada Jin, aku tidak akan memaksa. Tapi ijinkan aku ikut andil merawat anakku, anak kita. Aku bahagia jika melihat mu bahagia. Tapi jika kamu sudah memutuskan untuk menikah denganku, maaf Celine aku tidak akan pernah memberikan milikku kepada orang lain. Kamu hanya milikku. Pikirkan dengan tenang, jangan salah mengambil keputusan." Yuwen mengusap lembut kepala Celine.

BBZZZZZ!

"Halo, Dok. Baik, saya akan segera ke sana." Yuwen menutup telpon.

"Celine, aku ada urusan yang sangat mendesak. Aku akan kembali." Yuwen berbalik meninggalkan Celine.

"Yu ada apa?" Om Chen masuk bersama Dokter.

"Yu ada urusan yang mendesak."

"Papa ikut. Maaf Dok, Anda saya tinggal." Om Chen mengikuti Yuwen yang berjalan cepat.

Yuwen dan Om Chen meninggalkan kediaman mereka. Yu memasuki area rumah sakit. Setelah memarkirkan mobilnya Yu dan Om Chen naik ke dalam lift. Yu masuk ke dalam ruangan VVIP. Om Chen penasaran siapa yang ditemui Yuwen sampai tergesa-gesa begini.

"Tuan Yu, lihatlah." Dokter menggeser posisi berdirinya ke sebelah kanan. Nampak lah seorang Pria seumuran Papanya berdiri dan tersenyum ke arahnya.

"Adam! Kamu masih hidup." Om Chen merangkul dan memeluk sahabatnya yang sudah dinyatakan meninggal dunia.

"Chen, akhirnya kita bertemu lagi." Adam memeluk sahabatnya.

"Pa, dia siapa?" tanya Yuwen.

"Yu, terima kasih. Terima kasih Nak. Dia Adam Papinya Celine." Jawab Om Chen.

"Celine, Celine dimana Celine?" tanya Adam.

"Sebentar, duduk dulu." Om Chen duduk di samping Adam.

"Tuan Yu, sekarang Tuan Adam sudah dipastikan seratus persen sembuh." Kata Dokter.

"Terima kasih Dok. Ini semua berkat kerja keras Dokter." Yuwen membungkukkan badannya.

"Tuan Adam jangan lupa obatnya tetap diminum. Jaga kesehatan. Saya permisi." Dokter keluar dari ruangan.

"Yu, ceritakan bagaimana kamu menemukan Adam?" tanya Chen.

"Waktu itu, Yu dalam perjalanan bisnis. Yu melihat seseorang tergeletak di jalanan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Yu membawanya ke rumah sakit ini. Tidak ada yang mencari dan tidak ada identitas dirinya Pa. Karena rasa kemanusiaan Yu memutuskan untuk mengobati Pak Adam." Yuwen bercerita.

"Apa yang terjadi kepada ku Chen? Dimana Istriku dan Celine?" tanya Adam.

"Kalian mengalami kecelakaan, dan Istrimu telah meninggal dunia." Jawab Chen.

"A... APA!" Adam memegang dadanya.

"Adam, Adam!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

oh iya. 😁

2024-01-15

1

Queen

Queen

hmmm siapa ya?

2024-01-15

1

Queen

Queen

😁

2024-01-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!