Hukuman

"KALIAN BERDUA AKAN KAMI HUKUM!"

"Iya kalian akan kami hukum. Chen segera persiapkan hukuman untuk mereka." Kata Adam.

"Om, Pa. Biar Yu yang menanggung semuanya. Celine tidak salah, kasian dia dan anak Yu Pa." Yu terus memohon.

"Maaf, maafin kami." Celine juga terus meminta ampun kepada Chen dan juga Adam.

"Apapun hukumannya kalian harus menerimanya. Yu, Celine apakah kalian bersedia?" tanya Chen.

"Kalau hukumannya berat biar Yu yang menanggung Pa. Celine tidak bersalah." Yuwen masih dalam keadaan berlutut.

"Celine, apakah kamu sudah sehat? Semakin cepat semakin baik kalian menjalani hukuman." Ujar Adam.

"Asalkan tidak membahayakan kehamilan Celine, kapan saja Celine siap." Jawab Celine.

"Baiklah." Chen berdiri keluar dari kamar Celine.

Tidak berapa lama, pengawal pribadi Tuan Chen datang membawa Yuwen keluar dari kamar Celine.

"Pi, apa yang akan terjadi kepada Yuwen?" Celine sedikit khawatir.

"Kamu lihat saja nanti." Kata Adam.

Setelah beberapa jam berlalu. Yuwen dan Celine menjalani hukuman mereka. Hukuman yang membuat dua keluarga bersatu. Nampak kebahagiaan di wajah Adam, Chen, Alana terutama untuk Yuwen. Betapa tidak, kini Yuwen dan Celine terikat dalam satu pernikahan. Dengan terpaksa Celine menerima hukuman yang pahit baginya, Celine harus menikah dengan orang yang tidak dia cintai. Celine terikat karena bayi yang sekarang ada di dalam kandungannya. Bagaimanapun Celine akan tetap mempertahankan bayinya karena Celine merasakan ikatan yang kuat dengan bayinya. Tapi dengan Yu, Celine tidak merasakan cinta. Celine melihat ketulusan di mata Yuwen.

Yuwen dan Celine duduk di pelaminan. Yuwen terus menatap ke arah Celine yang sangat cantik hari ini. Celine mengenakan gaun pernikahan internasional bernuansa putih silver yang super elegan. Riasan wajah yang natural, rambutnya disanggul modern dengan dihiasi mahkota kecil di atas kepalanya. Sedangkan Yuwen terlihat gagah dan tampan dengan memakai Jas putih silver senada dengan Celine. Pernikahan dadakan yang cukup mewah bagi Celine di adakan di sebuah hotel. Celine sungguh beruntung memiliki mertua seperti Tuan Chen dan Nyonya Alana. Mereka sangat baik kepada Celine. Walaupun baru beberapa jam mereka bertemu Celine juga merasakan ketulusan dari mereka berdua.

Pak Ari dan Bu Lisa hadir ke pernikahan dadakan Celine. Sebelumnya Yuwen menghubungi mereka, Yuwen memohon kepada Pak Ari dan Bu Lisa agar merahasiakan pernikahannya dari Dong Jin. Yuwen tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi di pernikahan mereka. Dengan berat hati Pak Ari dan Bu Lisa menuruti keinginan Yuwen.

Pak Ari dan Bu Lisa merasa kaget dan terharu bertemu kembali dengan majikan mereka yang sudah dinyatakan meninggal bertahun-tahun yang lalu.

Yuwen sangat perhatian kepada Celine. Yuwen memijit kaki Celine yang lelah terlalu lama duduk.

"Bagaimana perutmu? Apa masih terasa sakit?" Yuwen berbisik.

"Ah, tidak. Makasih Yu. Kamu sebaiknya duduk di samping ku. Ngapain jongkok di situ." Celine memegang pundak Yuwen.

"Kenapa? Gak boleh? Aku gak mau kamu cape. Apa kamu mau aku gendong ke kamar tuk istirahat?" tanya Yuwen.

"Hmmm, aku bisa sendiri." Celine menarik kakinya.

"Yank, aku lapar. Tunggu sebentar di sini, jangan kemana-mana." Yuwen meninggalkan Celine yang duduk melongo ketika dipanggil Yank oleh Yuwen.

Yuwen kembali ke pelaminan, kali ini bersama beberapa pelayan yang mendorong troli saji dengan aneka macam makanan. Celine tersenyum melihat Yuwen yang sangat menikmati makanannya. Papi Adam, Papa Chen, Mama Alana, Bu Lisa dan Pak Ari sangat mengerti dengan keadaan Yuwen saat ini.

"Masih belum kenyang?" tanya Celine.

"Hmmm, perut ku sedikit mules." Yuwen memegang perutnya.

"Sini." Celine meletakkan tangannya di atas perut Yuwen.

"Eh lega. Makasih Yank." Yuwen mengecup kening Celine.

"Hmmm, rupanya Yu sudah gak tahan lama-lama di sini. Sudah istirahat di kamar kalian." Kata Papa Chen.

"Yu ke kamar dulu Pa, Ma, Pi." Setelah berpamitan Yu mengajak Celine ke kamar mereka untuk beristirahat.

Yuwen mengambilkan baju ganti untuk Celine. "Kamu mau mandi sekarang?"

"Aku mau duduk sebentar, pegal kaki." Celine memijit kakinya.

"Aku mandi bentar ya." Yuwen masuk ke dalam kamar mandi.

TOK! TOK!

Dengan malas Celine membuka pintu kamarnya. Pintu kamar terbuka. Celine melihat Jin di depan pintu dengan pandangan yang tajam, dahi yang berkerut, rona kulit yang memerah, giginya mencengkram. Celine berlari mundur, tidak pernah sebelumnya Celine melihat Jin yang penuh dengan api kemarahan.

"Celine, setelah bertahun-tahun aku dengan tulus mencintaimu, apa ini balasan mu? Kamu menikah dengan orang lain, tanpa kata putus dari ku. Kamu cantik dengan baju ini, tapi seharusnya aku yang bersanding dengan mu bukan orang lain!" Jin terus menghimpit tubuh Celine ke dinding sampai perut Jin bersentuhan dengan perut Celine yang sedikit membuncit. Mata Jin tertuju ke perut Celine.

"Jin, jangan, jangan, dia tidak bersalah." Celine mendorong pelan tubuh Dong Jin.

"Ini semua gara-gara dia, karena dia kan kamu mau menikah dengan Yu!" Jin terus menatap perut Celine.

"Jin, bukankah sebelumnya aku pernah bertanya padamu. Apa kamu mau menerima anakku. Tapi kamu terus menolaknya. Dan bagiku itu adalah kata putus darimu." Celine tidak berani menatap Jin.

"Aku tidak akan pernah melepaskan mu!" Jin menekan perut Celine.

"AAAGGHHH!" Celine menahan sakit yang teramat di perutnya. Celine berusaha melepaskan tangan Jin.

Yuwen mendengar jeritan Celine. Yuwen bergegas keluar kamar mandi.

"JIN HENTIKAN!" Yuwen mendorong tubuh Dong Jin.

Celine terduduk di lantai kamar yang dingin sambil terus memegang area bawah perutnya yang sakit.

BUGH!

BUGH!

Yu menghantam rahang Jin bertubi-tubi, Jin kehilangan keseimbangan.

"Apa kamu ingin membunuh anakku! Jin sadar! Jika kamu menyakiti anakku, nyawa Celine juga dalam bahaya!" Yuwen melihat ke arah Celine.

Dong Jin melayangkan tendangan ke perut Yuwen. Yuwen terjatuh menimpa tubuh Celine.

"AAAGGHHH!" Celine kesakitan.

"Yank, kamu berdarah." Yuwen melihat baju pengantin yang dipakai Celine berubah menjadi berwarna merah.

"Celine, Celine...." Dong Jin merasa bersalah dan ingin mengangkat tubuh Celine.

"Jin, kamu sungguh terlalu. Begitu bencinya kamu dengan anakku. Kamu membunuh anakku!" Celine merintih dengan kesadaran yang tak penuh.

"Yank, aku bawa kamu ke rumah sakit." Yuwen bersiap mengangkat tubuh Celine.

"Jin, kamu berani menyentuh anakku. Aku tidak akan memaafkan mu!" Celine menutup matanya.

Dari arah belakang Dong Jin, Razan muncul dengan wujud aslinya. Razan melilit leher Dong Jin dengan lidahnya yang panjang. Dong Jin tidak bisa bergerak, tubuhnya seolah terkunci. Dong Jin tercekik, nafasnya tercekat, wajahnya memucat.

"Kamu Sudah membunuh anakku! Kamu sudah membunuh anakku!" teriak Celine.

"Celine hentikan! Celine sadar! Jangan berteman dengan setan!" Papi Adam, melemparkan sesuatu ke arah Razan.

AAAAAAAA!

BRUUK!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Al!f

Al!f

🤣🤣🤣🤣

2024-01-17

1

Queen

Queen

typo Thor 😁

2024-01-17

1

Queen

Queen

ih jahat 😈

2024-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!