AAAAAAAA!
Razan terbakar, ada kekuatan maha dahsyat yang meremukkan tulangnya. Tubuh Razan hancur lebur bertebaran seperti butiran debu di udara.
BRUUK!
Dong Jin terjatuh, susah payah Dong Jin bernafas. Nyaris saja nyawanya melayang karena Razan. Dalam keadaan lemah tak berdaya Dong Jin lirih memohon ampun kepada Celine.
Mata Celine berubah menjadi merah pekat. Darah terus mengalir dari bagian bawahnya. Ada asap hitam muncul dari tubuh Celine. Celine menatap tajam kearah Dong Jin, Celine mengangkat tangan kanannya, dari jauh Celine mencekik leher Jin dengan kekuatan sihir yang entah dari mana dia dapatkan. Tubuh Dong Jin terangkat dengan sendirinya, Jin memegang lehernya, kakinya melayang di udara.
"Celine, kendalikan dirimu Nak. Cukup Celine!" teriak Adam.
"Dia pantas mati! Dia sudah membunuh anakku!" suara Celine berubah menjadi berat dan serak.
"Yu, cepat sadarkan Celine! Atau dia akan berubah menjadi iblis!" Adam dengan kekuatannya berusaha melepaskan cekikan Celine dari leher Dong Jin yang sudah hampir mati.
"Yank, sadar! Kamu akan bunuh orang, Yank!" Yuwen melihat Celine semakin banyak mengeluarkan darah.
Yuwen menatap ke arah Celine, dengan lembut Yuwen mengecup bibir Celine. Kemudian perlahan Yuwen melahap bibir merah Celine. Mata Celine terbelalak lebar merasakan hangatnya bibir Yuwen yang mampu memporak-porandakan jantungnya. Sekujur tubuhnya panas dingin. Celine menurunkan tangannya. Seketika Tubuh Dong Jin terjatuh ke lantai dingin kamar. Adam memeriksa keadaan Dong Jin yang tidak sadarkan diri. Adam, Chen, Pak Ari mengangkat tubuh Dong Jin dan melarikannya ke rumah sakit.
Yuwen melepaskan ciumannya. Yuwen pun segera membawa Celine ke rumah sakit. Bu Lisa dan Mama Alana mengikuti mereka.
"Sayang, tahan sebentar ya." Yuwen memeluk erat Celine yang semakin lemah.
"Celine tahan ya. Mama secepat mungkin menuju rumah sakit. Ok, Bu Lisa, Yu, berpegangan." Mama Alana menarik nafas panjang.
Berbekal keseringan nonton drama action, Mama Alana melarikan mobilnya secepat kilat. Mama Alana tidak lagi memikirkan penumpang yang ada di dalam terombang ambing karena liukan mobilnya. Mama Alana hanya memikirkan bagaimana caranya bisa sampai rumah sakit tepat waktu. Suara klakson dari pengendara lain tidak dihiraukannya. Lampu merah pun Mama Alana abaikan. Hampir beberapa kali Mama Alana menghindari maut. Untungnya malaikat maut masih enggan mencabut nyawa mereka. Aksi kebut-kebutan Mama Alana penuh caci maki dari pengendara jalan.
Sementara itu Bu Lisa masih betah berpegangan di hand grip, matanya terpejam tidak sanggup menatap ke depan, hanya diam dan membacakan doa-doa dalam hati. Celine tidak sadarkan diri di dalam pelukan Yuwen. Yuwen masih merasakan darah terus menetes dari bagian bawah Celine. Yuwen menyesal, mengapa tadi dia tidak melepaskan baju pengantin yang dipakai Celine dengan baju ganti yang dibawanya. Akhirnya mereka tiba di rumah sakit. Mama Alana berlari menuju ruang UGD memanggil para perawat yang bertugas. Celine segera diberikan pertolongan. Bip bip bunyi peralatan medis terdengar dari balik kaca ruangan UGD. Yuwen cukup lama memandang para perawat yang cekatan memeriksa Celine.
Seorang Dokter keluar dari ruangan UGD. Yuwen segera menghampiri.
"Maaf, kondisi pasien saat ini sangat lemah dan janinnya tidak bisa diselamatkan. Kami butuh tanda tangan Anda untuk menyetujui tindakan selanjutnya." Ujar Dokter.
Seorang perawat membawakan sebuah surat dan memberikannya kepada Yuwen. Yuwen, Mama Alana dan Bu Lisa membacanya dengan seksama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Surat pernyataan persetujuan untuk melakukan kuretase. Saat ini Yuwen harus memikirkan keselamatan Celine.
Dengan terpaksa Yuwen harus menandatangani surat persetujuan itu. Proses kuretase pun dimulai. Setelah beberapa waktu proses kuretase selesai, tim medis mempersilahkan keluarga untuk melihat buah hati Yuwen yang sudah terbentuk walau pun masih dalam ukuran kecil. Yuwen menangis, dunianya serasa runtuh. Separuh jiwanya pergi. Bayi kecil diperkirakan perempuan itu kini harus kembali ke pencipta-Nya. Yuwen meratap menatap bayi kecilnya. Begitu juga Mama Alana dan Bu Lisa, mereka sedih harus kehilangan cucu pertama mereka.
"Sayang, tunggu kami di surga." Yuwen mencium buah hatinya untuk yang terakhir kalinya.
Setelah beberapa jam kemudian Celine tersadar dari pengaruh anestesi. Celine memegang perutnya.
"Yu, ada apa dengan ku?" Celine masih memandangi perutnya.
"Yank, sabar ya. Kamu harus sabar, kamu harus ikhlas. Anak kita sudah pergi menghadap Sang Pencipta." Yuwen menangis sambil memeluk erat Celine.
"Apa? mengapa? Kenapa?" Celine tidak kuasa menahan air matanya.
"Sabar ya. Sekarang kamu harus sehat, harus kuat. Aku akan selalu jagain kamu." Bisik Yuwen.
"Yu, terima kasih." Celine meraung sejadi-jadinya dalam pelukan Yuwen.
Celine masih teringat di awal-awal kehamilannya. Celine marah, sangat membenci bayi yang ada di dalam perutnya. Celine juga sempat menyalahkannya, karena dia Dong Jin berubah, Celine yang saat itu sangat mencintai Dong Jin merasa sakit hati, frustasi. Tapi Celine di dalam mimpinya bertemu dengan seorang bayi perempuan yang mungil, cantik seperti bidadari. Matanya yang teduh, senyumnya yang hangat, sapaannya saat memanggil 'ma ma mama' membuat Celine jatuh hati padanya. Dan mulai saat itu Celine memutuskan untuk menjaga dan membesarkannya. Celine menyesali perbuatannya, sekarang anaknya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Sementara itu di rumah sakit yang sama di dalam ruangan yang berbeda. Dong Jin terbaring lemah di hospital bed. Pak Ari di luar ruangan Dong Jin menceritakan semuanya kepada Adam majikannya tentang siapa sebenarnya Dong Jin dan hubungannya dengan Celine. Adam sempat kaget mendengar Dong Jin menjalin hubungan dengan Celine dan cinta mereka kandas karena Celine mengandung anak Yuwen. Dong Jin juga sakit hati setelah mengetahui Papanya lah yang menyebabkan kecelakaan Adam dan Isterinya.
Adam sendiri sampai sekarang masih belum bisa mengingat kejadian yang menyebabkan dirinya kecelakaan. Yang dia ingat, dia dirawat oleh sebuah keluarga di sebuah desa. Mereka bilang Adam ditemukan tergeletak di jalanan dengan penuh luka. Adam bekerja sebagai kurir pengantar paket di kota terdekat selama bertahun-tahun. Adam membalas budi keluarga yang menolongnya dan membantu memenuhi kehidupan mereka. Sampailah pada siang itu, sewaktu mengantar paket ke sebuah Perusahaan, Adam di tabrak mobil dan pengemudi itu melarikan diri. Setelah tersadar Adam sudah berada di rumah sakit dengan luka yang cukup parah. Dan orang yang menolongnya selama ini ternyata Yuwen anak dari sahabatnya Chen.
Pak Ari juga menceritakan kepada Adam tentang adiknya Barra yang sekarang menjadi CEO di Perusahaannya. Hak Celine sekarang diambil anak Barra yang bernama Varel, karena wajah mereka mirip Varel sekarang menjadi Celine.
Adam meradang, geram, marah. Adam dengan bantuan Chen datang ke Perusahaannya. Semua karyawan-karyawan lamanya terperanjat melihat kehadirannya. Meskipun Adam sekarang bertambah usia tapi mereka masih mengingat betul bahwa itu Bos mereka. Adam masuk ke dalam ruangan Barra.
"Bang Adam!" Barra tersentak.
Adam dengan penuh amarah berjalan mendekati Barra.
PLAK!
PLAK!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Queen
😱
2024-01-18
1
Queen
mantap 🤣
2024-01-18
1
Queen
😍🥰😘
2024-01-18
1