Ditindih Makhluk

"LARIIIIII." Jin menarik tangan Daneen sambil berlari.

Mereka terus berlari, Daneen memberanikan diri untuk melihat ke belakang. Ternyata sekumpulan makhluk penuh darah dan berbau amis terus mengejar mereka.

"Apa yang terjadi? Aku tidak pernah menciptakan dunia hantu." Daneen terus berlari.

"Masuk ke dalam cahaya itu!" tunjuk Jin.

Mereka akhirnya masuk ke dalam cahaya dan kembali ke dalam kamar Daneen.

Bu Lisa dan Pak Ari mendengar suara gaduh dari dalam kamar Daneen. Rumah mereka bergoyang seperti terjadi gempa bumi. Terdengar jeritan memekik telinga.

"Daneen, Daneen keluar Nak!" teriak Bu Lisa dari balik pintu kamar Daneen.

Daneen keluar bersama Dong Jin dari dalam kamar. Mereka semua akhirnya keluar dari rumah. Rumah mereka diselimuti kabut asap hitam dan tebal. Teriakan dan lolongan hantu merobek kesunyian malam. Ketakutan semakin mencekam, tidak hanya keluarga Daneen, para tetangga yang mendengar dan melihat penampakan sekumpulan setan berhamburan panik keluar. Mereka semua berdoa untuk mengusir arwah penasaran. Daneen memejamkan mata dan membayangkan sesuatu. Tiba-tiba dari dalam rumah Daneen keluar seseorang berpakaian serba hitam dan menggunakan topeng, semua hantu yang berkeliaran disedot dengan pedang lasernya. Dan orang itu tiba-tiba menghilang bersama sekumpulan setan.

"Maaf Bu Lisa, Pak Ari apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dari rumah kalian banyak keluar setan?" tanya Pak RT.

"Maafkan kami Pak RT, kami juga tidak mengerti." Jawab Pak Ari.

"Maaf Pak, Bu. Untuk sementara keluarga Ibu dan Bapak jangan tinggal di rumah dulu. Takutnya ada serangan dari setan-setan lagi. Demi keselamatan keluarga kalian." Saran Pak RT.

"Untuk malam ini, kalo berkenan Bapak, Ibu, dan Daneen silakan nginap di rumah saya." Kata Dong Jin.

"Nah untuk sementara biar keluarga Bapak ikut anak ini dulu." Pak RT kembali menyarankan.

"Baiklah Pak RT kami semua permisi." Pamit Pak Ari.

"Mari Bapak, Ibu, Daneen ikut saya." Ajak Dong Jin.

Dong Jin, Pak Ari, Bu Lisa dan Daneen tiba di kediaman Dong jin menggunakan Taxi online yang dipesan Dong Jin. Rumah yang begitu besar, Pak Ari dan Bu Lisa merasa tidak enak. Dong Jin memahami hal itu. Dong Jin mengajak mereka ke ruang tamu.

"Silakan Bapak, Ibu, Daneen duduk dulu. Maaf saya baru tinggal di sini. Ini adalah rumah orang tua saya. Mereka tinggal di luar negeri. Saya keponakan dari Dokter Fai. Hmmm mohon maaf sebelumnya, sebenarnya saya mencari orang yang bisa bantu-bantu saya mengurus rumah. Sampai sekarang saya belum menemukan." Ujar Dong Jin.

"Maaf juga sebelumnya Nak Dong Jin. Kalau boleh Bapak dan Ibu bisa bantu-bantu di sini. Kami juga tidak memiliki pekerjaan yang tetap." Pak Ari menawarkan diri.

"Benarkah? Saya senang sekali jika Bapak dan Ibu bersedia." Akhirnya Dong Jin berhasil membujuk mereka tinggal di rumahnya.

"Kami bersedia." Jawab Bu Lisa.

"Terima kasih, saya sangat berterima kasih kepada Bapak dan Ibu. Dan untuk sekarang Bapak, Ibu dan Daneen bisa tinggal di kamar belakang. Silakan saya antar untuk beristirahat." Dong Jin menuju ke ruangan yang ada di samping rumah utama.

"Silakan beristirahat di ruangan ini. Dan jika memerlukan saya, panggil saya dengan telepon yang ada di sini." Tunjuk Dong Jin ke telepon yang menempel di dinding di dalam ruangan.

"Terima kasih banyak Nak Dong Jin. Terima kasih." Kata Pak Ari.

"Saya yang berterima kasih kepada Bapak sekeluarga. Oh Iya besok pagi saya minta ijin mengantar Daneen ke Sekolah. Permisi, selamat malam." Dong Jin menuju ke rumah utama.

Pak Ari, Bu Lisa dan Daneen masuk ke dalam ruangan di samping rumah utama. Ruangan yang lebih tepatnya bisa di sebut rumah bagi mereka, karena lebih besar dari rumah yang mereka tempati selama ini. Mempunyai tiga buah kamar didalamnya, ruang tamu, kamar mandi dan juga dapur mini. Setelah memilih kamar mereka masing-masing, akhirnya merekapun beristirahat.

Daneen tidak bisa memejamkan matanya. Dia masih mengingat kejadian malam ini. Mengapa dunia yang selama ini dia ciptakan yang damai dan tentram berubah menjadi dunia yang begitu menyeramkan. Pikirannya melayang kembali ke kamar lamanya.

Entah kenapa mata Daneen terasa berat, tak kuasa Daneen memejamkan mata. Daneen terganggu dengan aroma kemenyan yang menusuk indra penciumannya. Daneen membuka mata, tiba-tiba tubuhnya berada di atas tempat tidurnya di rumah lama. Tubuhnya kaku tidak dapat bergerak, hanya matanya yang mampu beredar ke seluruh ruangan.

Dibalik asap tebal dan bau kemenyan, Daneen melihat seorang Cowok yang begitu tampan berdiri di ujung kakinya. Cowok itu memandangi Daneen yang terbujur kaku yang tubuhnya mulai bergetar tatkala menatap ke arahnya. Cowok itu tersenyum, perlahan-lahan menghampiri Daneen dan duduk di sampingnya.

Cowok itu sangat tampan, Daneen pun mengakuinya. Tapi siapa dia? Apakah dia manusia? Setan? Ataukah malaikat maut yang akan mencabut nyawanya.

Cowok itu membelai lembut rambut Daneen. Kemudian membelai pipinya dan juga bibirnya. Mata Daneen berkedip-kedip beberapa kali dan meneteskan air mata ketakutan. Tubuhnya mencoba berontak dan ingin berlari tapi sesuatu menahannya.

Tiba-tiba Cowok itu berubah menjadi makhluk mengerikan. Berbadan besar, penuh bulu, berlidah panjang melayang-layang di atas tubuh Daneen, makhluk itu menghilang. Daneen merasakan lehernya disapu benda kenyal yang basah, tubuhnya serasa ditindihi.

Tolong, tolong, siapapun tolong, batin Daneen.

Daneen merasakan benda kenyal itu mulai bermain di beberapa titik tubuhnya yang membuatnya menggeliat geli. Ada hembusan angin di telinga Daneen yang membuat matanya membuka lebar dan tubuhnya merinding.

"Kamu akan menjadi milikku." Bisik makhluk itu.

Makhluk itu semakin liar, kancing piyama Daneen satu persatu mulai terbuka. Daneen mencoba terus berontak, air mata penolakan terus mengalir deras. Tubuhnya menegang.

"Kamu harus melahirkan keturunanku." Bisik makhluk itu.

Tolong, tolong, siapapun di sana tolonggggggg! Daneen berteriak dalam hati.

Chouka datang bersama seseorang berpakaian serba hitam yang menggunakan topeng. Dia mengayunkan pedang lasernya. Makhluk yang ada di atas tubuh Daneen menampakkan diri.

"Siapa kamu yang berani mengganggu kesenangan ku!" makhluk itu menyerang orang bertopeng. Terjadilah pertarungan di antara mereka.

Orang bertopeng berkelahi dengan makhluk hitam besar berbulu, berlidah panjang dan memiliki tanduk ditengahnya. Orang bertopeng terpelanting mental jauh sekali kepalanya terbentur dinding tembok.

Chouka menyinari tubuh Daneen, akhirnya Daneen bisa merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Tubuhnya terasa pegal dan dingin. Daneen melihat orang bertopeng tak sadarkan diri. Daneen menutup matanya tiba-tiba dari tangannya muncul semacam serbuk kemudian serbuk itu dilemparkan Daneen ke arah makhluk itu. Terdengar letupan kecil memercikkan api di saat serbuk itu mengenai tubuh si makhluk. Makhluk itu semakin marah dan menggeram.

ROAAARRRR!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

setan 👿

2024-01-10

1

Queen

Queen

😱😱😱😱

2024-01-10

1

Al!f

Al!f

🥶🥶🥶🥶🥶

2024-01-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!