Skandal Tuan Putri

Skandal Tuan Putri

Ch. 1 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 1)

Kediaman Ling.

”Apa?! Ayah menjualku?! Dasar Ayah yang tidak bertanggung jawab!” kesal seorang wanita muda sembari menginjak-injak gelas keramik kesukaan Ayahnya hingga gelas itu pecah dan hancur tidak bersisa.

”Tenanglah Qianyu. Ayah melakukan ini demi melunasi hutang hutang Ayah.” ucap Ling Pei pada anaknya bernama Ling Qianyu yang baru saja menginjak usia 15 tahun. Ia terlihat berusaha berbicara dengannya secara baik-baik mesti hatinya meringis karena melihat gelas keramik kesukaannya dihancurkan oleh putri sulungnya sendiri.

”Itu semua adalah hutang-hutang Ayah! Menyapa harus aku yang menjadi tebusan?! Aku sudah bilang! Ayah harus segera berhenti berjudi kalau tidak keluarga kita akan bangkrut! Ini akibatnya Ayah tidak mengikuti perkataan Putri Ayah sendiri! Sekarang Ayah malah mau menjualku pada orang-orang di istana?!” bentak Ling Qianyu sekali lagi.

”Kau tidak perlu khawatir, Qianyu. Dengan wajah cantikmu itu, aku yakin Putra mahkota pasti akan segera melirikmu. Lagipula, dengan tinggal di istana, segala kebutuhanmu akan terpenuhi. Ayah juga tidak perlu mengkhawatirkan kesehatanmu di sana daripada Ayah menjualmu ke rumah bordil.”

Ling Qianyu menatapnya dengan tanpa ekspresi sembari bertanya, ”Apakah Ayah tidak memiliki ide lain lagi selain menjualku ke istana untuk dijadikan gadis pelayan di sana? Mengapa Ayah tidak pergi saja ke ujung dunia sampai mereka tidak akan bisa menemukanmu?”

”Tentu tidak. Itu akan sangat merepotkan bagi Ayah. Selagi memiliki anak perempuan, mengapa aku tidak memanfaatkannya?” jawab Ling Pei dengan santainya tanpa tahu, Ling Qianyu telah menendang sebuah lemari yang penuh dengan gelas keramik kesukaannya hingga lemari itu rubuh dan menghancurkan semua isinya hingga membuat suara yang begitu renyah sampai Ling Pei membisu dan memilih untuk menangis dalam hati.

Ling Qiyuan menunjuk ke arah Ling Pei dengan ekspresi yang terlihat sedang menantangnya sembari berkata, ”Lihat saja! Dalam waktu 24 jam kalau Ayah berhasil menangkapku, aku akan dengan senang hati pergi ke istana tetapi kalau Ayah gagal menangkapku, aku akan kabur dari rumah ini selamanya!” begitu Ling Qianyu mengatakannya dengan penuh semangat, ia segera pergi melarikan diri dari rumahnya dengan kakinya yang lincah, melompat ke keluar jendela dan menendang semua orang yang berusaha menghalanginya.

Ling Pei semakin jengkel. Selain semua gelas keramik kesukaannya telah dipecahkan olehnya, ia juga kesal karena Ling Qianyu berani menantangnya. Dengan amarah, dia pun berteriak hingga suaranya terdengar di semua tempat yang ada di rumah itu. ”... Semua orang yang ada di rumah ini! Cepat tangkap Qianyu! Jangan sampai ia terluka sedikitpun!”

~o0o~

Tempat ini adalah wilayah Lingyan, Ibu kota negara Jinan. Kota Lingyan terkenal dengan keindahannya dan warna-warni bunga yang selalu mekar tiap musim semi dan akan menjadi surga yang indah dan bersih saat musim salju tiba. Pemandangan oranye pun juga tidak luput dari keindahan kota Lingyan saat musim gugur dengan daun maple yang menghujani setiap sudut kota. Rakyat yang hidup di sana juga sangat tercukupi segala kebutuhannya. Jarang sekali ada rakyat yang melaporkan kejadian pencurian atau kehilangan benda berharga. Orang-orang kaya yang hidup di sana juga sering sekali membagi hasil panennya pada orang lain. Akan tetapi, hal ini jauh berbeda yang ada di pinggiran Ibu kota.

Sama seperti kejadian yang menimpa Ling Pei. Pinggiran kota di sebut sebagai tempat kesenangan. Kebanyakan orang-orang kaya pergi ke sana untuk berjudi atau menyewa seorang wanita penghibur selama satu malam. Kaisar yang sekarang sudah membubarkan sarang mereka akan tetapi, mereka tetap saja membuka sarang yang baru dan menargetkan orang-orang yang baru. Mereka berkata, asalkan tidak ada yang rugi, Kota Lingyan pasti akan baik-baik saja.

Pohon-pohon bunga Tabebuya kebetulan sedang bermekaran di seluruh tempat. Kelopaknya berjatuhan hingga membuat sebuah hujan yang indah dengan suara-suara beberapa pedagang yang menawarkan jasa dan barangnya.

Masih dalam pengejaran Ayahnya, Ling Qianyu berusaha bersembunyi di seluruh tempat yang ada di kota Lingyan agar tidak ketahuan olehnya. Ia tidak bisa kembali ke rumah karena semua orang yang ada di sana memihak Ayahnya dan tentunya mereka juga tidak akan menyerah dalam mencarinya.

”Haah, Ayah yang menjengkelkan! Bagaimana bisa dia menjualku demi melunasi hutangnya?! Kalau aku punya kesempatan untuk membunuhnya, aku pasti akan melakukannya!” gumam Ling Qianyu sembari bersembunyi dibalik sebuah di dinding bangunan toko yang sedang ramai.

”Itu dia! Tangkap nona Ling!” teriak seorang pemuda yang melihatnya dari sebuah sudut.

Begitu keberadaannya diketahui, Ling Qianyu segera menerobos masuk ke dalam toko dan bersembunyi dibalik orang-orang yang sedang mengantri. Keberadaannya, sempat menjadi keributan di sebuah toko perhiasan. Beberapa orang marah padanya dan sebagian besar orang lebih marah pada kedua pemuda yang sedang mencari-cari keberadaannya.

Setelah berusaha melewati puluhan orang yang memenuhi ruangan, Ling Qianyu akhirnya keluar melewati pintu belakang toko yang mengarahkannya langsung pada sebuah jalan lain yang juga dipenuhi oleh orang-orang yang sedang berdagang. Ia tidak juga menemukan tempat aman yang bisa menyembunyikannya dari kejaran orang-orangnya sendiri. Ada sebuah rumah bordil yang sedang ramai akan tetapi, ia ragu untuk menjadikannya sebagai tempat persembunyiannya.

Namun, memikirkannya lagi membuat Ling Qianyu akhirnya memilih untuk pergi ke rumah itu dan bersembunyi di dalamnya. Orang-orang dari keluarga Ling cenderung takut berhadapan dengan wanita apalagi ketika dihadapkan dengan rumah bordil yang penuh dengan wanita-wanita penghibur yang memiliki lekuk tubuh yang sempurna. Ling Qianyu berpikir, mereka pasti tidak akan berani menginjakkan kaki di tempat ini karena dalam aturan keluarga mengatakan kalau tidak ada seorangpun yang boleh menginjakkan kakinya di rumah bordil.

Begitu ia memasuki rumah itu, tercium aroma parfum dan anggur yang sangat menyengat serta suara-suara alat musik yang saling bertabrakan dari ruangan ke ruangan lain. Ada begitu banyak wanita wanita cantik dengan pakaian terbuka yang ada di rumah ini. Pria hidung belang pun juga bebas berkeliaran di rumah ini tanpa perlu khawatir akan diketahui oleh keluarga mereka.

”Ahh, berani sekali aku berkunjung ke tempat seperti ini. Tapi aku tidak tahu lagi kemana aku akan bersembunyi dari mereka. Pergi sajalah.” gumam Ling Qianyu yang langsung berbalik meninggalkan rumah itu.

Baru beberapa langkah ia mendekatinya, tiba-tiba ada seorang pria yang dengan seenaknya merangkul pundaknya dan nyaris menyentuh bagian terlarangnya. Ia merasa jengkel dan menatap pria itu dengan penuh ancaman. ”... Lepaskan tanganmu.” ucapnya dengan dingin.

”Heh? Mengapa kau galak sekali nona muda? Mengapa wajahmu cantik sekali? Ayo, bermain main sebentar denganku. Aku akan membayarmu dengan mahal.” ucap pria itu sembari menarik dagu Ling Qianyu hingga membuatnya semakin jengkel padanya.

”Lepaskan tanganmu selagi aku memintanya baik-baik!” bentak Ling Qianyu.

Pria itu tentu berubah menjadi jengkel padanya. Ia pun marah dan langsung mendorong Ling Qianyu ke sisi lain. ”... Kau ini wanita yang kurang ajar! Beraninya mengancam ku! Akan aku balas kau!”

Pria ini jelas sedang terpengaruh alkohol yang membuat emosinya menjadi tidak stabil. Pria ini langsung mengeraskan kepalan tangannya dan bergerak meninju wajah Ling Qianyu di depannya. Akan tetapi, dalam beberapa detik setelahnya, ada seorang pemuda yang menahan pukulannya dari arah samping kemudian membalas pria itu dengan tatapannya yang terlihat dingin.

”Kau berani, memukul seorang perempuan? Wajahmu ini sungguh tidak tahu malu.” ucap pemuda kemudian meninju wajah pria itu sampai ia terjatuh ke sisi ruangan dan mengejutkan semua orang termasuk manajer dari rumah bordil tersebut.

Episodes
1 Ch. 1 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 1)
2 Ch. 2 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 2)
3 Ch. 3 - Tiga Gadis Pelayan
4 Ch. 4 - Malam yang Panjang (pt 1)
5 Ch. 5 - Malam yang Panjang (pt 2)
6 Ch. 6 - Malam yang Panjang (pt 3)
7 Ch. 7 - Sisa Kuah Makanan
8 Ch. 8 - Kupu-kupu Biru
9 Ch. 9 - Hantu Pangeran Bai
10 Ch. 10 - Membuatnya Seperti Dulu Lagi
11 Ch. 11 - Peluit Bambu
12 Ch. 12 - Tembok Istana
13 Ch. 13 - Kolam Teratai dan Seekor Tupai
14 Ch. 14 - Masalah Pakaian Kotor ( pt 1)
15 Ch. 15 - Masalah Pakaian Kotor ( pt 2 )
16 Ch. 16 - Di Ujung Istana
17 Ch. 17 - Tabib Serba Bisa ( pt 1)
18 Ch. 18 - Tabib Serba Bisa ( pt 2 )
19 Ch. 19 - Tabib Serba Bisa ( pt 3 )
20 Ch. 20 - Malam Pembunuhan ( pt 1 )
21 Ch. 21 - Malam Pembunuhan ( pt 2 )
22 Ch. 22 - Penyusup Kecil
23 Ch. 23 - Cahaya Bulan Pada Pisau Beracun
24 Ch. 24 - Usai Kemarin Malam
25 Ch. 25 - Permaisuri Agung Fang Yin
26 Ch. 26 - Jati Diri Hantu
27 [S2] Ch. 27 - Menjadi Putri Kerajaan
28 [S2] Ch. 28 - Sebutan Untuk Chu Shinyu
29 [S2] Ch. 29 - Keluhan Putri Pertama (pt 1)
30 [S2] Ch. 30 - Keluhan Putri Pertama (pt 2)
31 [S2] Ch. 31 - Kode Rahasia Da Mi
32 [S2] Ch. 32 - Giok Kembar
33 [S2] Ch. 33 - Keluarga Bangsawan (pt 1)
34 [S2] Ch. 34 - Keluarga Bangsawan ( pt 2 )
35 [S2] Ch. 35 - Keluarga Bangsawan ( pt 3 )
36 [S2] Ch. 36 - Dua Orang Bangsawan
37 [S2] Ch. 37 - Inti Pembicaraan
38 [S2] Ch. 38 - Merubah Penampilan
39 [S2] Ch. 39 - Perpustakaan Rahasia (pt 1)
40 [S2] Ch. 40 - Perpustakaan Rahasia (pt 2)
41 [S2] Ch. 41 - Chu Shinyu Sakit
42 [S2] Ch. 42 - Menjenguk (pt 1)
43 [S2] Ch. 43 - Menjenguk (pt 2)
44 [S2] Ch. 44 - Sesuatu yang Langka
45 [S2] Ch. 45 - Pembicaraan Dua Putri
46 [S2] Ch. 46 - Ikan Hias Kecil
47 [S2] Ch. 47 - Putra Bangsawan Ying (pt 1)
48 [S2] Ch. 48 - Putra Bangsawan Ying (pt 2)
49 [S2] Ch. 49 - Membayar Hutang
50 [S2] Ch. 50 - Jalanan Kota Malam (pt 1)
51 [S2] Ch. 51 - Jalanan Kota Malam (pt 2)
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Ch. 1 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 1)
2
Ch. 2 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 2)
3
Ch. 3 - Tiga Gadis Pelayan
4
Ch. 4 - Malam yang Panjang (pt 1)
5
Ch. 5 - Malam yang Panjang (pt 2)
6
Ch. 6 - Malam yang Panjang (pt 3)
7
Ch. 7 - Sisa Kuah Makanan
8
Ch. 8 - Kupu-kupu Biru
9
Ch. 9 - Hantu Pangeran Bai
10
Ch. 10 - Membuatnya Seperti Dulu Lagi
11
Ch. 11 - Peluit Bambu
12
Ch. 12 - Tembok Istana
13
Ch. 13 - Kolam Teratai dan Seekor Tupai
14
Ch. 14 - Masalah Pakaian Kotor ( pt 1)
15
Ch. 15 - Masalah Pakaian Kotor ( pt 2 )
16
Ch. 16 - Di Ujung Istana
17
Ch. 17 - Tabib Serba Bisa ( pt 1)
18
Ch. 18 - Tabib Serba Bisa ( pt 2 )
19
Ch. 19 - Tabib Serba Bisa ( pt 3 )
20
Ch. 20 - Malam Pembunuhan ( pt 1 )
21
Ch. 21 - Malam Pembunuhan ( pt 2 )
22
Ch. 22 - Penyusup Kecil
23
Ch. 23 - Cahaya Bulan Pada Pisau Beracun
24
Ch. 24 - Usai Kemarin Malam
25
Ch. 25 - Permaisuri Agung Fang Yin
26
Ch. 26 - Jati Diri Hantu
27
[S2] Ch. 27 - Menjadi Putri Kerajaan
28
[S2] Ch. 28 - Sebutan Untuk Chu Shinyu
29
[S2] Ch. 29 - Keluhan Putri Pertama (pt 1)
30
[S2] Ch. 30 - Keluhan Putri Pertama (pt 2)
31
[S2] Ch. 31 - Kode Rahasia Da Mi
32
[S2] Ch. 32 - Giok Kembar
33
[S2] Ch. 33 - Keluarga Bangsawan (pt 1)
34
[S2] Ch. 34 - Keluarga Bangsawan ( pt 2 )
35
[S2] Ch. 35 - Keluarga Bangsawan ( pt 3 )
36
[S2] Ch. 36 - Dua Orang Bangsawan
37
[S2] Ch. 37 - Inti Pembicaraan
38
[S2] Ch. 38 - Merubah Penampilan
39
[S2] Ch. 39 - Perpustakaan Rahasia (pt 1)
40
[S2] Ch. 40 - Perpustakaan Rahasia (pt 2)
41
[S2] Ch. 41 - Chu Shinyu Sakit
42
[S2] Ch. 42 - Menjenguk (pt 1)
43
[S2] Ch. 43 - Menjenguk (pt 2)
44
[S2] Ch. 44 - Sesuatu yang Langka
45
[S2] Ch. 45 - Pembicaraan Dua Putri
46
[S2] Ch. 46 - Ikan Hias Kecil
47
[S2] Ch. 47 - Putra Bangsawan Ying (pt 1)
48
[S2] Ch. 48 - Putra Bangsawan Ying (pt 2)
49
[S2] Ch. 49 - Membayar Hutang
50
[S2] Ch. 50 - Jalanan Kota Malam (pt 1)
51
[S2] Ch. 51 - Jalanan Kota Malam (pt 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!