Di istana yang megah ini terbagi menjadi beberapa istana yang dihuni oleh keluarga inti kekaisaran.
Pertama adalah istana utama. Istana ini adalah tempat tinggal Yang mulia Kaisar dan tempat kerjanya. Semua pejabat tinggi, para menteri dan orang-orang kaya yang memiliki urusan penting dengannya dan sangat rahasia, kebanyakan dari mereka tinggal di sini. Istana ini juga memiliki dokumen-dokumen penting negara yang tidak boleh diketahui oleh siapapun. Oleh karena itu, para penjaga yang berada di sini adalah penjaga yang benar-benar sudah terlatih dan sangat disiplin pada peraturan. Selain itu, istana utama juga sering menjadi tempat tinggal permaisuri dan putra mahkota. Mereka juga kadang dikunjungi oleh para pangeran yang memiliki urusan penting.
Kedua adalah istana bangau. Tentu tempat itu adalah tempat sang permaisuri tinggal bersama dengan Yang mulia kaisar. Tempat itu berada di sisi kanan istana utama sementara disamping kiri istana utama adalah istana para pangeran. Selain ditinggali oleh para pangeran, Sang putra mahkota juga tinggal di sana. Tempat itu menjadi tempat para pangeran berkumpul untuk melatih keahlian mereka dalam berperang melawan musuh dan membela diri. Tak jarang juga, beberapa anak para menteri juga kerap kali berkunjung ke sana untuk berlatih bersama.
Kemudian di belakang istana Utama adalah istana Phoenik, yaitu tempat para putri tinggal di sana. Mereka ini adalah anak-anak dari para selir Kaisar yang sekarang sampai yang terdahulu. Bahkan sebagian dari mereka ada yang memutuskan untuk pergi dari tempat itu setelah dijodohkan oleh Yang mulia kaisar dan kebanyakan dari mereka dipersembahkan sebagai hadiah bagi pada pasukan yang menang dalam peperangan.
Kemudian, yang terakhir adalah istana para selir yang berada di depan istana utama. Tempat itu menjadi tempat terlarang bagi para laki-laki menginjakkan kaki di sana. Semua wanita-wanita yang ada di sana, sepenuhnya adalah milik Kaisar. Penjagaan di sana juga sangat ketat serta kebanyakan pekerja di saja adalah gadis pelayan dan Kasim. Meski berada di depan istana utama, kebanyakan para tamu kerajaan diarahkan untuk masuk ke gerbang barat yang mengharuskan mereka melewati istana pangeran. Dari golongan manapun, semua tamu kerajaan tidak ada yang boleh melihat istana selir yang ada di depan istana utama.
Kemudian suara piring pecah terdengar dari sebuah ruangan kecil yang ada di istana utama. Ternyata, itu adalah sebuah perundungan yang dilakukan oleh sebagian gadis pelayan yang sudah lama tinggal di istana utama.
Mereka bertiga, menindas Ling Qianyu yang baru saja menginjakkan kakinya di istana ini namun dia sudah mendapatkan begitu banyak perhatian dari semua orang karena kecantikannya. Ling Qianyu sendiri tidak tahu apa alasannya mereka melakukan ini padanya. Tiba-tiba saja, saat ia hendak mengantarkan sebuah piring keramik ke tempat pencucian piring, ketiga gadis pelayan ini langsung menghampirinya dan mendorongnya hingga terjatuh sampai ia memecahkan piring yang ada di tangannya.
”Huh?! Kau pikir kau bisa bertahan di tempat ini?!” ucap Honlin.
”Aku kasihan sekali padamu. Katanya kau kemari karena dijual oleh Ayahmu sendiri. Kasihan sekali.” ucap Fuyu dengan nada merendahkan.
”Kau mencoba menjual wajahmu itu demi menarik perhatian orang-orang di sini ya?! Beraninya kau menggoda orang-orang istana!” ucap Liuya sembari meletakkan kakinya di atas bahu Ling Qianyu yang hanya terduduk, sembari memperhatikan piring pecah yang ada di depannya.
”Bagaimana ini? Piring itu sangat mahal! Gajiku saja tidak sanggup untuk mengganti satu piring apalagi jika aku harus mengganti lima piring sekaligus!” batin Ling Qianyu kebingungan. Ia tidak khawatir dengan tiga gadis pelayan yang ada di depannya. Akan tetapi, ia lebih khawatir bagaimana ia bisa mengganti rugi benda berharga yang ada di depannya. Ayahnya gemar mengoleksi benda-benda keramik berharga seperti ini. Tentu ia juga tahu berapa harga yang harus ditebus olehnya untuk membayar ganti rugi.
”Hei! Kau dengar kami atau tidak?! Apakah telingamu itu tuli?!” Liuya bertindak jauh dengan menendang pundak Ling Qianyu sampai ia tersungkur ke lantai.
”Qianyu oh Qianyu, kau harus bersikap baik terhadap kami. Kami juga pasti akan bersikap baik padamu.” ucap Fuyu sembari menarik rambut depan Ling Qianyu dan menatapnya dengan sombong. Akan tetapi, tatapannya ini langsung dibalas dengan jengkel oleh Ling Qianyu hingga membuat Fuyu merasa terintimidasi.
”Tatapan apa yang kau tunjukan padaku?! Menjijikan sekali!” bentak Fuyu yang langsung membanting wajah Ling Qianyu ke lantai namun Ling Qianyu masih mampu menahan kepalanya agar tidak membenturnya.
Honlin kemudian berbalik mengancam, ”Hei, anak baru! Kalau kau berani melaporkan ini pada manajer, kami pasti akan menghancurkan wajahmu! Lihat saja nanti!”
Setelah ancaman ini diluncurkan padanya, ketiga gadis pelayan ini langsung pergi meninggalkannya dan dengan sengaja mereka menendang-nendang pecahan piring yang sudah berserakan di lantai.
Ternyata, semua penindasan yang dilakukan oleh ketiga gadis tadi disaksikan langsung oleh pemuda yang telah menyelamatkannya. Ia tidak melakukan apapun karena ia pikir Ling Qianyu akan melakukan perlawanan. Di sisi lain, Ling Qianyu tampak tidak begitu memikirkannya. Ia malah lanjut memikirkan bagaimana ia bisa mengganti rugi piring yang sudah dipecahkannya apalagi, piring ini baru saja digunakan diruang rapat Kaisar dan pelayan di sana memintanya untuk segera mencucinya.
”Haah, apakah dengan mengelem nya saja bisa membuat piring ini kembali menyatu?” gumam Ling Qianyu sembari mengumpulkan pecahan-pecahan piring itu satu persatu.
Saat sedang mengumpulkannya dan pemuda itu masih berdiri di posisinya yang sama, pecahan piring itu membuat ujung jari telunjuk Ling Qianyu berdarah hingga darahnya tidak sengaja menetes sampai ke lantai. Ia begitu terkejut sampai tidak tahu lagi apa yang akan dilakukannya selain menjilat sendiri lukanya hingga darahnya berhenti menetes.
”Dasar orang-orang aneh! Bukan salahku aku terlahir dengan penampilan yang seperti ini! Memangnya aku bisa memilih mau seperti apa penampilanku saat aku lahir nanti?! Kalian beruntung aku tidak menjatuhkan kalian ke dalam sumur!” gerutu Ling Qianyu dengan kesal.
Setelah semuanya selesai, ia pun segera pergi meninggalkan tempat tadi. Pemuda yang sebelumnya bersembunyi di sisi bangunan tidak menyangka Ling Qianyu akan mengingat kata-kata mereka dan membalasnya dengan ancaman juga. Ia berani menjilat lukanya sendiri meski ia tahu sangat berbahaya jika mengumpulkan pecahan piring menggunakan tangan kosong. Tatapannya terlihat pilu dan penuh perasaan kasihan padanya. Sudah dijual oleh Ayahnya, tetapi ia masih mendapatkan perlakuan seperti ini dari gadis pelayan yang lain.
”Pangeran Li, mengapa Anda berada di sini? Anda sedang mengawasi seseorang?” tanya seorang Kasim yang secara kebetulan melihatnya seperti sedang mengawasi sesuatu.
Orang yang disebut sebagai pangeran Li langsung memberi isyarat untuk menutup mulutnya, kemudian ia menatap kembali ke belakang, memastikan Ling Qianyu tidak mendengar dan melihat ke arahnya.
”Ada apa pangeran Li? Sejak tadi, saya perhatikan, Anda terus mengawasi pelayan baru itu. Apakah ada sesuatu yang harus Anda sampaikan padanya?” tanya Kasim sekali lagi.
Dengan cepat, pangeran Li langsung menggelengkan kepalanya dan berkata, ”Tidak! Tidak! Aku hanya kebetulan lewat saja! Aku juga sedang mencari liontin giok milikku yang hilang!”
Kasim itu terkejut kemudian berkata, ”Jadi, Liontin Anda masih belum ditemukan? Ini sangat gawat, benda itu adalah benda peninggalan selir Li. Bagaimana mungkin masih belum ditemukan?”
Pangeran Li tiba-tiba teringat pada sesuatu kejadian yang tidak mengenakkan dan membuatnya teringat kembali pada masa lalunya yang pilu. Seolah berusaha untuk mengelaknya, pangeran Li segera pergi meninggalkan tempat tadi tanpa meninggalkan sepatah kata apapun. Ia selalu merasa jengkel kalau ada seseorang yang berusaha membahas tentang Ibunya yang telah lama meninggal.
Dari kejauhan, lagi-lagi Kasim itu berkata sesuatu yang membuatnya semakin jengkel, ”Tuan! Saya akan mencarikannya untuk Anda! Anda tidak perlu khawatir!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments