Pesona laki-laki itu begitu memikat hati Ling Qianyu yang baru saja diselamatkan olehnya meski dia sendiri bisa meninju wajah laki-laki itu menggunakan kedua tangannya.
Sosoknya tinggi dan gagah dengan memegang sebuah kipas lipat ditangan kirinya. Ia memiliki rambut panjang yang dikuncir kuda dengan mahkota emas sebagai hiasan kepalanya. Rambutnya hitam bersinar, sama seperti kedua matanya yang memiliki sorot tajam dan menusuk diantara lapisan kulit yang bewarna seputih bubur gandum. Dia tampak memakai pakaian yang sangat mahal serta liontin giok berwarna hijau zamrud dan memiliki corak naga. Dia ini tidak bisa dianggap remeh dan tidak bisa dianggap sebagai laki-laki yang berhati lembut.
Begitu keduanya mengundang perhatian Sang manajer rumah bordil, wanita itu langsung berteriak dan memarahi mereka. Dan di saat bersamaan itulah, pemuda yang telah menyelamatkannya tadi langsung menariknya pergi keluar dari rumah bordil itu tanpa menghiraukan teriakan yang diucapkan wanita tua itu hingga membuat gaduh penghuni bangunan-bangunan sekitar.
Keduanya berlari melewati keramaian pasar. Karena terbawa suasana, Ling Qianyu sampai lupa bahwa ia sedang diincar oleh keluarganya sendiri. Ia memang mudah tersentuh hatinya akan tetapi, tidak sembarang orang bisa memilikinya. Ia merasa harus berterima kasih pada laki-laki ini karena telah mengeluarkannya dari masalah.
Setelah mereka berlari cukup lama, mereka akhirnya berhenti di sebuah tempat yang cukup sepi dan hening seperti sebuah hamparan rumput luas dengan beberapa pohon bunga Tabebuya yang sedang bermekaran. Tempat itu berada dekat sekali dengan istana hingga dari sana mereka mampu mendengar suara-suara para penjaga istana yang sedang bersantai ria di tempat peristirahatan mereka.
Ling Qiyuan mencoba mengatur nafasnya kembali, begitu juga dengan laki-laki yang ada di depannya. Ia menyeka keringat yang ada di keningnya kemudian menatap laki-laki itu dengan sangat jelas.
”Terima kasih, karena Tuan muda sudah menyelamatkanku. Aku pasti akan membalasnya suatu saat nanti.” ucap Ling Qianyu.
Pemuda itu kemudian menatapnya dengan biasa bahkan tidak berekspresi sama sekali. Ia terus terdiam di sana meski jelas-jelas ia tadi mendengar apa yang dikatakan oleh Ling Qianyu padanya. ”... Tunggu! Apakah aku sedang berbicara dengan orang tuli?! Mengapa dia tidak menjawab?! Membuatku malu saja di hadapannya!” batin Ling Qianyu dengan kesal.
Tidak lama setelahnya, pemuda itu akhirnya berkata dengan singkat dan suara yang pelan, ”Berhati-hatilah.” ucapnya sembari berjalan pergi meninggalkannya menuju gerbang istana yang tidak jauh di depannya.
”.....”
Ling Qianyu mematung selama beberapa saat. Dalam keadaan seperti ini, dia hanya bisa membatin. Untuk pertama kalinya dia ditolong oleh seseorang yang sebenarnya memiliki sikap tidak peduli padanya. ”... Aku seperti diselamatkan oleh patung. Harusnya tadi aku tidak berharap bisa membalas kebaikannya.”
Saat hendak berbalik dan berjalan menjauhi gerbang istana, Ling Qianyu menatap sebuah liontin giok yang terjatuh diantara rerumputan tinggi yang sedang diinjaknya saat ini.
Bentuk giok itu terlihat sangat familiar. Ia merasa belum lama ini melihatnya. Kemudian saat ia berusaha mengingatnya kembali, tiba-tiba ia teringat dengan kejadian saat di rumah bordil tadi! ”... Ini adalah milik pemuda tadi?!”
Begitu tersadar, Ling Qianyu segera menoleh ke belakang akan tetapi, keberadaan pemuda itu telah lenyap dari pandangannya. Ia pun merasa kecewa karena tidak bisa mengembalikannya. Ia tidak tahu kapan lagi ia akan bertemu dengan pemuda tadi untuk mengembalikan liontin giok miliknya. Ia khawatir orang itu akan mencarinya sampai ke ujung dunia karena begitu berharganya barang ini bagi kehidupannya.
Ling Qianyu kemudian menghela nafasnya sembari berkata dengan santainya, ”... Baiklah. Ayah bilang kalau aku menemukan sebuah barang simpan saja selama tiga hari. Kalau orang itu masih belum mengambilnya, aku jual saja nanti. Giok ini sepertinya memiliki harga yang sangat mahal.”
”Akhirnya ketemu juga kamu! Qianyu! Hahaha, Ayah menang!” seru Ling Pei sembari tertawa terbahak-bahak, tak jauh di depan Ling Qianyu bersama dengan orang-orang di sekitarnya.
Ling Pei seolah memiliki kemampuan melihat masa depan. Dia tahu betul Ling Qianyu akan berada di sini meskipun Ling Qianyu tidak tahu apa alasannya mengapa Ling Pei berada di sini meski Ling Qianyu sudah tahu kalau dirinya tidak akan pernah menginjakkan kaki di istana dari radius 10 kilometer. ”... Benar-benar menjengkelkan! Apakah laki-laki tadi bagian dari rencana Ayah?!” batin Ling Qianyu dengan jengkel.
Sembari mengacungkan jari tengahnya pada Ling Qianyu, Ling Pei berkata dengan puas, ”Karena aku sudah menemukanmu, aku resmi menjualmu demi melunasi hutang-hutangku! Ahahaha! Rasakan itu! Beraninya kau menantang perintah Ayahmu sendiri!”
Tak mau kalah dari Ayahnya, Ling Qianyu juga mengacungkan jari tengahnya kemudian berkata dengan nada yang keras, ”Hahaha! Memangnya siapa yang menganggap mu Ayah bagiku, dasar Tua bangka sialan!!!”
~o0o~
”Ya, begitulah bagaimana caraku bisa menjadi gadis pelayan di istana ini.” ucap Ling Qianyu pada temannya, Qinsu setelah keduanya selesai mencuci dan menjemur pakaian para bangsawan yang ada di istana utama.
”Qianyu, bagaimanapun juga itu adalah cerita yang menyedihkan. Bagaimana mungkin kau dijual oleh Ayah kandungmu sendiri untuk membayar hutang perjudiannya?” ucap Qinsu dengan ekspresinya yang terlihat sedih, menatap Ling Qianyu yang justru terlihat tidak terbebani sama sekali meski ia sudah dijual oleh Ayahnya.
Pemuda yang waktu itu telah menyelamatkannya saat di rumah bordil tampaknya sedang mencari-cari liontin giok miliknya sampai ke istana utama. Ia mencarinya ke seluruh tempat dengan dibantu oleh beberapa Kasim yang melihatnya sedang kesulitan. Dan saat itu terjadi, ia tak sengaja melihat Ling Qianyu yang berpakaian pelayan istana sedang duduk bersama temannya di satu sisi bangunan.
Saat Ling Qianyu hendak mengatakan apa alasannya untuk tidak menganggap Ayah kandungnya sebagai ayahnya sendiri, saat itulah secara tidak sengaja, Pemuda itu mendengarnya dari balik dinding bangunan.
”Dia bukan Ayahku. Dia hanyalah setan yang tergila-gila pada perjudian sampai kami semua bangkrut dan hidup miskin. Dia memiliki hobi mengoleksi gelas-gelas keramik yang bentuk dan memiliki corak yang aneh. Dan bahkan, daripada menjual koleksi gelas keramiknya, ia merasa lebih baik menjual putrinya saja. Aku bekerja keras dan diam-diam menabung untuk masa depan ku akan tetapi, Ayahku berhasil menemukannya dan kemudian uang yang sudah aku kumpulkan, malah dipakai judi olehnya. Karena itulah aku selalu merasa jengkel padanya dan berusaha kabur dari rumah setiap saat. Akan tetapi, aku selalu ketahuan dan pada akhirnya aku selalu diawasi setiap saat agar aku tidak melakukannya lagi. Ia pikir aku ini adalah investasi nya agar ia bisa selalu berjudi dan menambah koleksi gelas keramiknya.” ucap Ling Qianyu, menceritakannya tanpa beban yang ada di pikirannya.
”Qianyu, bagaimana kau bisa dengan mudahnya mengatakan semua itu padaku? Apakah itu tidak membuatmu sedih?” tanya Qinsu sekali lagi.
Ling Qianyu langsung mengalihkan perhatiannya kemudian menjawab, ”Aku mungkin di desain untuk tidak mudah menangis pada hal apapun yang mengguncang hidupku. Aku justru lebih senang tinggal di sini karena mereka memberiku makan tiga kali sehari dengan gratis ditambah lagi, mereka juga menbayarku. Di sini jauh lebih baik daripada tinggal bersama dengan Ayahku yang hanya memberiku makan kalau dia ingat.”
”Apakah itu tidak membuat tubuhmu lemah? Pantas saja kau terlihat jauh lebih kurus dibandingkan dengan gadis gadis pelayan yang lain.”
”Ahh, tidak perlu memikirkan itu. Aku sudah hidup bersama dengan Ayahku selama 15 tahun tentu aku kuat bertahan hidup di sini.” ucap Ling Qianyu sembari tersenyum padanya.
Pemuda yang sebelumnya telah memperhatikan dan mendengar semua ceritanya tadi, merasa terpesona pada senyumnya yang belum pernah dilihat olehnya. Para Kasim di sini juga menilai kalau Ling Qianyu adalah gadis pelayan paling cantik diantara semua gadis pelayan yang ada di istana ini. Karena itu, mereka juga merasa heran mengapa gadis cantik seperti Ling Qianyu bisa menjadi seorang pelayan dan bukannya anggota kerajaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments