”Yang mulia, dilihat bagaimana pun, nona ini terlihat baik-baik saja.” ucap tabib Wen, setelah ia selesai memeriksa keadaan Ling Qianyu di ruangannya.
”Apakah kau yakin tidak ada sesuatu yang terjadi padanya? Lalu mengapa dia selalu mengeluh sakit pada bagian pundaknya?” tanya Li Shen mencoba memastikannya.
”Haah, sudah ku duga ini adalah hal yang tidak bisa dijelaskan secara medis.” batin Ling Qianyu yang sudah menyerah dengan semua pemeriksaan yang sudah dilakukannya sebanyak lima kali dan hasilnya tetap saja, Tabib Wen mengatakan kalau ia baik-baik saja.
”Dari apa yang saya lihat, Nona Ling sangat sehat dan bugar. Dia juga memiliki fisik yang kuat dan pencernaan yang bagus. Mungkin, bisa aku katakan kalau, Nona Ling adalah orang tersehat dari semua pasien yang pernah aku temui. Dia bahkan memiliki kemungkinan untuk melahirkan anak kembar.” ucap tabib Wen dengan wajahnya yang terlihat senang dan bersinar mengetahui hal ini. Tabib Wen tampaknya begitu tergila-gila pada tubuh yang sehat karena selama ini, ia hanya mengurus pasien yang sakit-sakitan.
”Lalu, darimana datangnya sakit di pundak mu kalau tidak ada satupun masalah dalam dirimu?” ucap Li Shen sembari memikirkannya. Ia bahkan tidak tertarik untuk membicarakan perihal Ling Qianyu yang divonis bisa melahirkan anak kembar untuk seseorang.
Ling Qianyu mengalihkan perhatiannya dan berkata, ”Ahaha, Yang mulia. Sebaiknya kita sudahi saja ini. Lagipula, aku hanya ingin meminta obat untuk meredakan rasa sakitnya.”
”Tidak bisa! Kau tidak bisa menerima obat itu darinya!” suara pemuda ini datang tiba-tiba sehingga mengejutkan mereka bertiga. Pemuda ini berkata dengan lantangnya dan dengan tanpa permisi, ia memasuki ruangan pemeriksaan dengan senyum lebar di wajahnya.
Sosok pemuda dengan rambut hitam dikuncir kuda serta memakai jubah hitam, tampak aneh jika dilihat oleh siapapun yang belum pernah melihatnya. Masalahnya, ia memakai pakaian serba hitam itu seolah-olah ia sedang berkabung atas segala hal yang telah dilaluinya. Ia juga memiliki mata berwarna hijau zamrud yang terlihat lebih indah dari apapun.
”Aku kemari, untuk mengambil pasienku. Aku dengar, dia memiliki keluhan sakit di bagian pundaknya.” ucap pemuda sembari menatap ke arah Ling Qianyu.
Li Shen berdiri di depan Ling Qianyu dan menghalangi perhatian Pemuda itu darinya. ”... Siapa yang mengizinkanmu untuk masuk ke ruangan ku, Lingge? Kembalilah ke tempatmu!” ucapnya dengan tegas.
Ling Qianyu terkejut saat Li Shen menyebut pemuda ini sebagai Lingge seperti nama yang disebutkan oleh Qinsu padanya. Ia selalu berpikir Lingge memiliki wajah yang mengerikan dengan penuh jahitan dan tubuhnya yang besar dan kekar sehingga istana menempatkannya di paling belakang yang jarang tersentuh oleh siapapun. Namun, setelah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, ternyata Lingge orang yang menawan seperti ini. Ia juga terlihat seperti anggota kerajaan yang lain dengan wajahnya yang terlihat seperti itu.
”Siapa yang ingin menjadi pasien mu meski pengobatan mu gratis!” ucap Li Shen dengan tegas sembari memegang tangan Ling Qianyu agar Lingge tidak bisa mengambilnya.
Ling Qianyu menjadi heran. Mengapa Li Shen begitu waspada padanya dan takut sesuatu yang buruk mungkin terjadi kali ini. Saat melihat Lingge untuk yang pertama kali, Ling Qianyu melihatnya seperti manusia biasa. Tidak ada satupun keistimewaan maupun keanehan yang ada pada diri Lingge. Meski begitu, ada banyak orang yang takut untuk membicarakannya karena tindakan anehnya yang sampai menjadi rumor istana. Ling Qianyu menganggap, Lingge mungkin memiliki kemampuan istimewa yang menyebabkan semua orang menganggapnya aneh.
Sesaat setelah itu, Lingge terlihat sangat sedih. Ia sampai mengalihkan perhatiannya dari semua orang sembari berkata, ”Kenapa semua orang menolak ku padahal aku tidak pernah melakukan hal yang berbahaya sedikitpun pada kalian. Aku rasa, hidup di dalam gorong-gorong jauh lebih baik daripada tinggal di ujung istana yang sangat dingin.”
”Berhenti melakukannya! Kau pikir aku tidak tahu kalau kau hanya berpura-pura saja?!” lanjut Li Shen dengan tegas.
”Oh?! Sekarang kau jadi ahli membaca ekspresi seseorang begitu melihatku, ya?! Kita lihat saja, apapun yang terjadi, aku akan membuatnya menjadi pasienku selamanya!” ucap Lingge dengan nada menantang.
”Kau pikir aku akan membiarkannya?! Tabib aneh sepertimu pantas saja tidak pernah mendapatkan pasien!” balas Li Shen dengan nada membentak.
”Oh, ya?! Sepertinya kau perlu belajar lebih tentang ilmu yang tidak terlihat dan sihir! Akan aku buktikan padamu kalau aku ini benar!”
”Berhenti omong kosong! Orang sepertimu, hanya mengatakan apa yang ada di khayalanmu saja!”
”Haha! Bahkan tabib pribadi mu saja tidak bisa menemukan apa masalahnya!”
”Yang mulia! Tolong hentikan!” ucap Ling Qianyu dengan keras sembari menatap mereka berdua hingga membuatnya berhenti.
Ling Qianyu tidak mengerti mengapa Li Shen menjadi sangat marah seperti ini begitu melihat Lingge di hadapannya. Ia yang awalnya terlihat cemas, seketika berubah menjadi marah. Ling Qianyu menjadi penasaran, sebenarnya apa yang terjadi di antara mereka berdua sampai-sampai Li Shen terlihat sangat marah padanya.
”Yang mulia, saya tidak keberatan untuk diperiksa. Lagipula, saya memang berencana untuk diobati olehnya.” ucap Ling Qianyu mencoba melerai pertengkaran mereka berdua.
”Haha! Kau membuat keputusan yang bagus, Nona!” ucap Lingge seperti sedang mengumumkan kemenangannya pada Li Shen yang sejak tadi berdebat panjang dengannya.
”Hei! Jangan ikut campur! Serahkan dia padaku saja!” ucap Li Shen pada Ling Qianyu yang terlihat serius ingin segera diobati oleh Lingge yang sudah seperti musuh bebuyutan baginya.
”Yang mulia, Anda lah yang jangan ikut campur. Ini adalah urusan saya pribadi. Saya juga tidak bisa membiarkan sakit di pundak saya begitu saja kalau tabib pribadi Anda juga tidak bisa melakukannya. Jadi, saya akan mencoba untuk diobati olehnya.” ucap Ling Qianyu dengan tegas.
Li Shen menggigit bibirnya. Ia merasa yang diucapkan Ling Qianyu benar kalau ini bukanlah urusannya. Beberapa saat setelahnya, Li Shen melirik tajam ke arah Lingge di sampingnya kemudian berkata padanya dengan dingin, ”... Awas saja kalau kau melakukan sesuatu yang buruk. Aku pasti akan langsung memenggal kepalamu dengan tanganku sendiri.”
”Wahh, aku takut sekali.” cibir Lingge yang terlihat mencoba bermain-main dengannya.
Pada akhirnya, Lingge diizinkan untuk memeriksa keadaan Ling Qianyu saat ini. Tentu Li Shen terus mengawasinya bahkan tak membiarkan satupun gerak-geriknya terlewati. Sementara, Ling Qianyu kagum dengan kemampuan Lingge yang begitu teliti meski ia hanya sedang memeriksa denyut nadinya. ”... Wahh, bulu matanya panjang sekali.” batin Ling Qianyu melihatnya ketika Lingge menunduk di depannya.
Setelah memeriksanya, Lingge terlihat terkejut bahkan sampai membuatnya terdiam selama beberapa saat. Ling Qianyu merasa heran padanya dan penasaran dengan apa yang terjadi padanya sampai-sampai membuat Lingge seperti ini. ”... Apa yang terjadi? Kenapa Anda memasang wajah seperti itu?” tanyanya.
Lingge tersenyum kemudian melihat ke arah Li Shen yang berdiri di belakangnya, ”Yang mulia, sepertinya kau masih tidak mau melepasnya.” ucapnya tiba-tiba sampai membuat Li Shen terkejut.
”Apa maksudmu?! Sudah kuduga kau hanya mengatakan omong kosong saja! Ayo kita pergi dari sini!” ucap Li Shen sembari menarik Ling Qianyu pergi dari sana. Akan tetapi, Ling Qianyu langsung menahannya karena ingin mendengarkan alasannya lebih dulu.
”Saya ingin mendengar alasannya, Yang mulia. Tolong, tunggulah sebentar.” ucap Ling Qianyu.
Lingge tersenyum seakan puas dengan jawaban yang diberikan Ling Qianyu. ”... Ya, itu benar Yang mulia. Apakah Anda tidak penasaran dengan hasilnya?” cibir Lingge sembari melirik ke arah Li Shen di sebelahnya sampai membuatnya jengkel.
”Jadi, Tuan tabib. Apa masalahnya.” tanya Ling Qianyu merasa kalau keduanya akan bertengkar lagi usai ia melihat ekspresi Li Shen yang terlihat jengkel.
Lingge memejamkan matanya sesaat kemudian membukanya lagi dengan ekspresinya yang terkesan terlihat dingin seolah ia sedang menatap sesuatu yang ada di belakang Ling Qianyu saat ini. ”... Pangeran Bai Yixuan, tampaknya Anda senang sekali menggangu anak ini.”
”.....”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Andi Ilma Apriani
lanjutt thoorr
2024-01-19
0