”Siapa di sana?!” pemuda yang ternyata adalah pangeran Li langsung melihat ke arah Ling Qianyu yang masih berdiri di posisinya yang sama, sedang memasang ekspresi terkejut
Pangeran Li merasa jauh lebih terkejut setelah melihat Ling Qianyu yang hanya mengenakan gaun malam. Seketika, saat itu juga ia langsung mengalihkan perhatiannya dan berkata, ”Gadis pelayan sepertimu, beraninya keluar dengan gaun malam seperti itu! Cepatlah kembali ke kamarmu dan pergi tidur!” ucapnya tegas.
”Ahh, aku tertarik dengan latihan pedang yang Tuan lakukan di sana jadi, aku memutuskan untuk melihatnya.” ucap Ling Qianyu dengan canggung dan dengan terburu-buru ia kembali menyembunyikan giok milik pangeran Li.
”Kamu pikir aku ini pajangan yang bisa dilihat seenaknya? Sebaiknya lakukan saja apa yang aku katakan tadi!”
Ling Qianyu menghela nafasnya. Ia kemudian berjalan mendekati pangeran Li tanpa takut seolah ia sedang berhadapan dengan teman baiknya sendiri. ”... Haah, Tuan ini seperti tidak pernah melihat apa yang dialami oleh kami para pelayan yang ada di sini.” ucap Ling Qianyu sembari memberi jeda. ”... Pelayan seperti kami, tidur di sebuah ruangan sempit secara bersamaan. Tempat itu begitu sesak dan tidak jarang kami saling berebut tempat tidur. Aku ini salah satu korbannya, kau tahu? Mereka menyuruhku untuk tidur di luar padahal mereka sendiri yang merebut tempat tidurku.”
Pangeran Li memperhatikannya sejenak kemudian ia teringat sesuatu dan merasa cukup terkejut setelah tahu siapa Ling Qianyu yang sebenarnya. ”... Kamu ini, gadis yang aku temui di rumah bordil! Bagaimana kamu bisa berakhir seperti ini?” ucapnya karena merasa heran. Penampilan Ling Qianyu saat memakai pakaian pelayan dan rambut yang tertata rapi jauh berbeda dengan Ling Qianyu di malam hari yang memakai gaun malam dengan rambut yang diurai hingga sepinggang.
Ling Qianyu mengalihkan perhatiannya kemudian menjawab, ”Haah, andai saja Tuan tidak membawaku ke dekat istana, aku mungkin tidak jadi dijual oleh Ayahku. Oh, iya. Kenapa aku memanggilnya Ayah padahal dia sendiri tidak bertanggung jawab karena sudah terlibat dalam melahirkan ku?”
”Jadi, apa yang dikatakannya tadi benar kalau dia dijual oleh Ayah kandungnya sendiri. Sepertinya, dia ini orang yang selalu berkata jujur.” batin Pangeran Li sembari memperhatikannya. Ia melihat Ling Qianyu tampak sedih dan muram. Namun, sebaliknya yang dirasakan oleh Ling Qianyu saat ini. Ia justru merasa sangat senang karena selain diberi makan tiga kali sehari, ia juga bertemu dengan laki-laki tampan seperti pangeran Li dimalam hari seperti ini. Tidak ada yang bisa membayangkan apa yang ada di pikiran Ling Qianyu disaat seperti ini.
Pangeran Li menghela nafasnya, ”Baiklah, aku turut sedih mendengarnya. Ayahmu itu, tidak seharusnya menjual mu ke istana. Kembalilah ke kamarmu! Aku juga akan kembali ke tempatku!” ucapnya sembari berjalan berbalik meninggalkannya.
”Tunggu! Tuan muda! Kau tidak akan memikirkan jalan keluar untukku? Aku sudah bilang kalau aku diusir dari kamar apakah Tuan tidak ingin memberiku tempat?” tanya Ling Qianyu dengan wajah penuh harap sembari berjalan mengikutinya dari belakang.
”Pergilah sebelum aku memanggil para penjaga untuk mengusir mu!” ancam Pangeran Li sembari terus berjalan meninggalkannya.
”Tuan muda! Aku tidak akan berhenti mengikuti mu sebelum tuan muda memberikanku tempat yang layak! Ayolah Tuan muda! Aku lihat di sini ada begitu banyak kamar kosong! Apakah Tuan muda tidak bisa memberiku satu yang lebih layak daripada tinggal bersama gadis pelayan yang lain?!” ucap Ling Qianyu dengan tegas.
”Memangnya kau siapa? Beraninya memerintah ku. Tidak ada tempat yang tersedia untukmu!” ketus pangeran Li.
”Adik, apa yang terjadi di sini? Mengapa kau berkeliaran malam-malam begini?” tanya seorang pemuda yang berjalan menghampiri mereka berdua seorang diri.
Pemuda itu tampak anggun. Ia terlihat seperti bukan orang biasa bahkan kelihatannya, pangkatnya di istana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pangeran Li. Ia memiliki rambut hitam yang sama dengan pangeran Li dengan kedua matanya yang berwarna emas, bersinar seperti kunang-kunang. Pemuda itu memiliki lekuk senyum yang terlihat manis saat melihat ke arah mereka berdua. Pakaiannya terbalut rapi, dengan corak corak naga berwarna emas. Ia berada di depan mereka dan saat itu juga, pangeran Li langsung memberi salam padanya akan tetapi, pemandangan itu dihancurkan oleh keberadaan Ling Qianyu yang tidak mengerti.
”Hei! Wanita bodoh! Apa yang kau lakukan?! Cepat beri salam padanya!” bisik Pangeran Li pada Ling Qianyu di sebelahnya.
Ling Qianyu terdiam sejenak seolah tak mengerti situasinya saat ini. Selama beberapa saat, ia terus terdiam sampai akhirnya, ia pun menyadari maksud dari yang dikatakan oleh pangeran Li tadi. ”Jangan bilang, kalau dia adalah Putra mahkota?!” batinnya terkejut setengah mati kemudian ia langsung membungkuk, dan memberi salam padanya seperti yang dilakukan pangeran Li.
”Maafkan hamba Yang mulia! Saya telah melakukan kesalahan besar! Mohon Yang mulia segera menghukum saya!” ucap Ling Qianyu dengan penuh penyesalan dan tidak mengangkat kepalanya selama beberapa saat.
Putra mahkota itu tertawa kemudian meminta agar Ling Qianyu mengangkat kepalanya kembali. ”... Tidak perlu takut seperti itu. Memang tidak ada seorangpun yang pernah melihatku jadi, wajar orang-orang tidak mengenali wajahku sama sekali.” ucapnya sembari memperhatikan wajah Ling Qianyu dari dekat. Setelah melihatnya, Putra mahkota terlihat terkejut. Ia berkedip beberapa kali dan mencoba melihatnya sekali lagi dari dekat.
”Yang mulia, ada apa? Apakah ada sesuatu di wajahku?” tanya Ling Qianyu yang merasa aneh dengan tatapan yang terus diberikan oleh Putra mahkota padanya.
Putra mahkota berpikir sejenak sebelum menjawab, ”Kamu ini, mirip sekali dengan selir Li. Itu benar kan, Li Shen?” jawabnya sembari melihat ke arah pangeran Li.
”Li Shen? Jadi itu namanya? Ah, apakah itu penting untuk sekarang? Sial! Aku harus segera pergi dari situasi ini kalau tidak, aku akan terjebak dalam masalah besar!” batin Ling Qianyu sembari memikirkan cara bagaimana ia bisa kabur dari tempat ini. Ia tidak ingin diingat oleh Putra mahkota. Apalagi, wajahnya sudah ditandai mirip sekali dengan selir Li yang tidak pernah dikenalnya bahkan wajahnya pun ia tidak tahu seperti apa.
Putra mahkota tersenyum kembali padanya kemudian bertanya pada Ling Qianyu, ”Siapa namamu?”
Dengan segera, Ling Qianyu menjawab, ”Saya hanyalah pelayan rendahan di istana ini. Nama saya, Ling Qianyu dari keluarga Ling, Yang mulia.”
Putra mahkota terkejut. ”... Ah, keluarga Ling ya? Apakah mereka keluarga yang tergila-gila pada perjudian sampai membuat keluarga mereka sendiri bangkrut? Aku baru mendengarnya dari para penjaga yang saling berbicara tadi.” ucapnya dengan wajah senangnya seolah ia sedang melihat artefak berharga yang berhasil melewati badai dan bencana yang ada di dunia ini.
Dengan canggung dan perasaan malu, Ling Qianyu menjawab, ”Yang mulia benar sekali. Ya, keluarga kami memang sedang bangkrut.” jawabnya kemudian berteriak dalam benaknya, ”... Itu semua karena ulah di tua bangka sialan!!!”
”Lalu, mengapa kau ada di sini nona Ling? Apakah kau bekerja untuk keluargamu?” tanya putra mahkota sekali lagi.
Ling Qianyu merasa berat untuk mengatakannya. Namun, ada peraturan di istana ini yang tidak memperbolehkan seseorang berbohong pada anggota kerajaan apalagi seorang putra mahkota. Jika ia berbohong meski terpaksa melakukannya, ia akan terjebak di dalam penjara bawah Tanah selama bertahun-tahun lalu ia akan ditertawakan oleh seluruh keluarga Ling! Sungguh hal memalukan jika ini sampai terjadi dan sungguh suatu hal yang bisa membuatnya mengakhiri kehidupannya sendiri!
”L- lebih tepatnya, saya dijual oleh Ayah saya sendiri, Yang mulia.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments