Merasa ada sesuatu yang bergerak di belakangnya, dengan cepat Ling Qianyu langsung menahan serangan pedang orang itu menggunakan pisau belati yang disimpan olehnya.
Pembunuh bayaran itu terlihat terkejut karena tidak biasa melihat seorang gadis muda yang berkeliaran di malam hari dengan menyimpan pisau belati di sakunya. Sementara itu, Ling Qianyu tidak pernah tahu seperti apa wajah pemuda yang saat ini memakai pakaian hitam tertutup dengan sebuah cadar yang menutupi hidung dan mulutnya.
Selama beberapa saat, keduanya saling menahan serangan. Pembunuh itu tampaknya mulai kelelahan menahan serangan balik dari Ling Qianyu. Ia berpikir seorang gadis pelayan tidak akan mampu melawannya akan tetapi, ia merasa kali ini ada satu orang yang berani melakukannya. Pada akhirnya, karena tidak bisa menahannya lebih lama dari ini, pembunuh itu segera bergerak menjauhinya dan mengesampingkan pedangnya.
Ling Qianyu mengambil kesempatan ini untuk segera pergi meninggalkan tempatnya dan mencari bantuan. Ling Qianyu merasa, pembunuh ini tidak bergerak sendirian melainkan datang secara berkelompok dan berpencar untuk membunuh siapapun yang berhasil melihat mereka. Tujuan mereka sudah pasti ingin membunuh Yang mulia Kaisar dan Permaisuri.
Beberapa pembunuh ternyata sudah menunggunya dan mengincarnya. Salah satu dari mereka melihat perlawanan yang diberikan oleh Ling Qianyu dan orang itu mengatakannya pada beberapa rekan yang berada di dekatnya. Mereka tak ingin keberadaannya diketahui hingga memancing para penjaga keluar untuk menangkap mereka.
”Oh, tidak. Apakah aku bisa menang melawan lima orang sekaligus?” batin Ling Qianyu, menatap lima orang berpakaian hitam yang sama seperti yang dilihatnya tadi. Mereka semua memegang pedang yang diarahkan padanya secara bersamaan.
Situasi ini benar-benar tidak menguntungkan dirinya. Mereka ini terlalu banyak apalagi dengan hanya melawannya menggunakan sebilah belati yang hampir tumpul. Lalu, tiba-tiba ia ingat dengan peluit bambu yang dulu pernah diberikan oleh Chu Shinyu padanya. Beruntungnya ia masih mengalungkannya di lehernya dan menurutnya, ini mungkin adalah saat yang tepat untuk meminta bantuannya.
Dalam sekali tarikan nafasnya, Ling Qianyu akhirnya bisa membunyikan peluit itu dengan cukup panjang. Di waktu yang bersamaan, Chu Shinyu yang sedang di kurung di dalam perpustakaan terkejut usai ia mendengarnya meskipun jaraknya sedikit lebih jauh dari posisinya saat ini.
Begitu mendengarnya, seketika ia memiliki firasat buruk. Bahkan Momo yang biasanya aktif bergerak, berubah menjadi penakut dan langsung bersembunyi di dalam pakaian Chu Shinyu untuk waktu yang sangat lama. Tanpa pikir panjang lagi, Chu Shinyu segera keluar dari dalam perpustakaan melewati jendela yang sedang terbuka dan mengindari beberapa penjaga yang berjaga di depan pintu untuk mengawasinya. Beruntungnya tak ada satupun dari keduanya yang berhasil menyadarinya lalu, suara peluit bambu miliknya kembali berbunyi dan kali ini lebih banyak dari yang sebelumnya.
Chu Shinyu merasa semakin cemas. Ia sudah mengatakan kalau Ling Qianyu hanya boleh meniupnya saat ia berada dalam bahaya tetapi, ia juga berharap Ling Qianyu tidak akan pernah menggunakannya.
~o0o~
Setelah bertarung sendirian melawan lima orang sekaligus dalam waktu yang cukup lama, Ling Qianyu akhirnya berhasil terpojok. Ia terjebak diantara dinding bangunan dan di depannya, lima orang pembunuh bayaran tampak tidak lelah sedikitpun usai melawannya. Ia hanya berhasil menggores beberapa luka di tubuh mereka dan bukan melumpuhkannya. Bahkan, dirinya sendiri memiliki luka pada bahu kirinya yang masih mengeluarkan darah.
”Apa yang bisa kulakukan dengan belati bodoh ini? Tidak biasanya dia menjadi tumpul seperti ini.” batin Ling Qianyu sembari berusaha mengatur nafasnya kembali. ”... Aku tidak boleh mati seperti ini! Aku terlalu sombong untuk mati sia-sia di tangan mereka!”
Orang yang berada di barisan tengah seolah memberi isyarat pada rekannya untuk segera membunuhnya. Dengan begitu, seseorang yang berada di paling kiri bergerak dengan sangat cepat, mengarahkan pedang tajamnya ke arah Ling Qianyu yang tidak memiliki kesempatan untuk menghindar selain menahannya.
Meski tidak bisa melukai mereka dengan pisau tumpulnya, Ling Qianyu masih bisa menahannya seperti yang dilakukannya di awal pertarungan. Ling Qianyu sempat berpikir, jika saja ia tidak berbuat macam-macam dan langsung pergi ke tempat tinggal para gadis pelayan, ia mungkin sudah di bawa pergi menuju tempat yang lebih aman.
”Aku tidak kuat lagi! Mereka ini, pasti bukan manusia!” batin Ling Qianyu dengan kekuatannya yang semakin melemah hingga menguntungkan orang yang akan membunuhnya.
Saat pembunuh ini nyaris membuat tubuhnya terbelah, orang lain tiba-tiba mendatangi mereka dan langsung membunuh empat orang pembunuh bayaran yang sedang mengepungnya. Gerakan orang itu kelihatannya jauh lebih cepat dari pada para pembunuh ini. Dia hanya perlu beberapa detik saja untuk langsung menggorok leher mereka juga menusuk jantung pembunuh yang sedang menyerang Ling Qianyu dan berusaha memojokkannya.
Ling Qianyu terlihat tidak terlalu terkejut melihat darah yang tercecer di sekitarnya bahkan ia baru saja melihat pembunuhan terjadi di depan matanya yang membuat wajahnya memiliki bercak darah. Ling Qianyu akhirnya bisa bernafas kembali sembari mengesampingkan tangannya. Belum sempat ia melihat ke depan, orang yang telah menyelamatkannya itu langsung memegang wajahnya dan memeriksanya dengan teliti.
”Kau, baik-baik saja?” ucap pemuda yang dari suaranya, Ling Qianyu langsung tahu bahwa ia adalah Chu Shinyu.
”Tuan muda Chu ini, ternyata benar-benar menepati janjinya.” batin Ling Qianyu memperhatikannya kemudian menjawab, ”Ah! Tuan muda Chu. Saya baik-baik saja. Terima kasih Anda sudah repot-repot untuk menyelamatkan pelayan rendahan seperti saya—
Belum sempat ia mengakhiri kalimatnya, tiba-tiba Chu Shinyu memeluknya dari depan kemudian tak melepasnya selama beberapa saat. Ia melakukannya begitu kuat sampai-sampai membuat Ling Qianyu kesulitan bernafas. Meskipun Ling Qianyu berusaha melepasnya, Chu Shinyu tetap akan menahannya.
”Tetaplah seperti ini sebentar, Qianyu.” ucap Chu Shinyu penuh perasaan sampai-sampai membuat Ling Qianyu terkejut apalagi, untuk pertama kalinya Chu Shinyu menyebut namanya.
~o0o~
”Lindungi Yang mulia!”
Semua pasukan tentara elit, berjaga di depan ruangan pribadi Kaisar dan Permaisuri. Mereka mendapatkan kabar bahwa ada seseorang yang menemukan mayat seorang Kasim dan beberapa penjaga yang bertugas berpatroli malam ini. Para pemberontak itu datang dalam jumlah yang tidak sedikit dan bahkan, setengah dari para pemberontak ini sudah banyak membunuh pasukan mereka.
Beberapa dayang permaisuri dibunuh saat mereka hendak memindahkan permaisuri menuju tempat yang lebih aman dan kabar baiknya, para pemberontak ini tidak sampai menyerang istana selir dan putri. Dan dalam semalam saja, istana utama seketika berubah menjadi tempat pertarungan besar yang membunuh banyak orang di dalamnya bahkan gadis pelayan yang masih memiliki beberapa tugas untuk diselesaikan juga menjadi korbannya.
Mengetahui tempatnya di ganggu oleh beberapa pemberontak, Yang Zhen akhirnya keluar dari dalam tempat persembunyiannya meskipun saat ini ia benar-benar dilarang keluar karena nyawanya yang menjadi incaran. Setidaknya, ada sekitar lima baris pasukan yang melindungi pintu masuknya dan puluhan pemberontak yang sedang bertarung habis-habisan melawan mereka.
Yang Zhen datang dengan ekspresinya yang terlihat sangat marah. Ia bahkan membawa pedangnya kemudian berjalan menembus barisan para pasukan yang melindunginya.
”Yang mulia! Anda harus tetap di dalam! Kami yang akan bertarung di sini!” ucap salah seorang pasukan yang berbicara dengannya begitu melihat Yang Zhen melewatinya.
Yang Zhen langsung menatap wajah orang itu kemudian berkata, ”Lantas? Apakah aku harus menunggu mayat kalian dan mempertaruhkan lebih banyak nyawa? Tempat ini adalah rumahku, aku tak akan membiarkan seorang pun merebutnya dariku.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Andi Ilma Apriani
semangaaattt thoorrr...
2024-01-22
0