Ch. 12 - Tembok Istana

Li Shen belakangan ini selalu mengalami susah tidur di malam hari. Ia menjadi selalu terjaga bahkan hampir tidak tidur sama sekali dalam satu hari. Saat malam hari, Li Shen selalu mencari kesibukannya dengan berlatih memanah dan berpedang di lapangan kekaisaran. Namun, meski ia sudah merasa lelah, ia masih kesulitan untuk tidur.

Sebentar lagi musim dingin akan tiba. Hawa dingin mulai terasa kemanapun dia pergi. Banyak dari pepohonan yang mulai berguguran begitu juga sejumlah bunga Tabebuya yang mulai layu, termakan oleh musim.

Dengan target titik di depannya, Li Shen menarik anak panahnya dengan hati-hati. Pandangannya hanya fokus pada targetnya saat ini dan ia hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menembaknya bersamaan dengan arah angin yang menurutnya telah sesuai. Li Shen mengunci posisinya saat ini dan tidak membiarkan sehelai pun daun yang mengganggunya.

Saat ia hendak menembak dan yakin akan tepat sasaran, tiba-tiba bayang-bayang tentang Bai Yixuan terlintas di pikirannya hingga membuat kedua tangannya gemetar. Pedang dan anak panah, membuatnya teringat kembali pada sosok Bai Yixuan yang dulu selalu mengajarinya kapanpun ia menginginkannya. Bahkan saat ia sedang sibuk sekalipun, Bai Yixuan tetap mengajarinya dengan sepenuh hati.

Alhasil, karena ingatan yang muncul tiba-tiba di kepalanya, Li Shen tidak jadi menembakkan anak panahnya dan malah menurunkannya dengan rasa kecewa dalam dirinya. Ia terlihat marah, kesal, sekaligus sedih mengingat kematian Bai Yixuan yang masih menjadi misteri baginya akan tetapi, istana memutuskan kalau Bai Yixuan melakukan bunuh diri.

”Dia bukanlah orang yang mudah menyerah seperti itu. Bahkan dia tidak memiliki penyakit bawaan yang membuatnya depresi. Aku harus menemukan petunjuk kalau dia tidak melakukan bunuh diri melainkan di bunuh.”

”AHH!!!”

Suara teriakan seorang gadis tiba-tiba terdengar di telinganya dan arah suaranya berasal dari balik dinding pembatas yang tingginya hanya sekitar 2 meter. Begitu suara teriakan ini tak lagi terdengar, Li Shen segera menghampiri tembok itu untuk memastikannya. Ia merasa tidak mungkin itu adalah teriakan seekor kucing yang terjatuh dari atas tembok. Kucing tidak mungkin bisa berteriak seperti gadis muda dan gadis muda sendiri juga tidak akan bisa memanjat dinding setinggi ini. Sementara, yang ada di balik dinding ini adalah tempat tinggal para gadis pelayan. Dan begitu Li Shen berdiri di depan tembok itu, firasatnya tiba-tiba berubah menjadi buruk.

”Ah, apa aku pergi saja dari sini?” batinnya.

Baru saja ia terdiam selama beberapa saat, tiba-tiba ia melihat sebuah tangan kecil yang sedang berusaha memanjat dindingnya. Li Shen nyaris kaget setengah mati. Di tengah malam seperti ini, hampir tidak pernah ada seorangpun wanita yang berkeliaran di malam hari bahkan ada peraturan yang mengatakan kalau wanita tidak boleh berkeliaran keluar istana pada malam hari. Tetapi, saat ini di depannya, jelas-jelas ia melihat tangan seorang gadis sedang berusaha memanjat dindingnya.

Tidak lama setelahnya, wajahnya pun terlihat. Dugaan Li Shen ternyata benar setelah ia menatap wajah seorang gadis yang memakai gaun malam, sedang berusaha memanjat tembok dengan sekuat tenaga. ”... Ahh! Yang mulia! Ternyata kau di sini. Senang sekali bertemu denganmu.” ucap Ling Qianyu yang terlihat senang dan puas setelah ia berhasil memanjat tembok tanpa bantuan apapun.

Jengkel dengan pakaian yang dikenakan Ling Qianyu juga tindakannya yang telah memanjat tembok seperti seorang pencuri membuat Li Shen marah sampai ia memukul kepala Ling Qianyu menggunakan busur yang masih di pegangnya. ”... Beraninya kamu memanjat tembok istana ini! Apakah kau tidak tahu apa fungsi tembok ini dibangun?!” bentak Li Shen dengan tegas.

Sembari memegangi kepalanya dan duduk di atas permukaan temboknya, Ling Qianyu menatap Li Shen dengan marah, ”... Yang mulia tidak perlu memukulku! Memangnya Pangeran atau bangsawan seperti kalian boleh memukul gadis lemah sepertiku?” ucapnya kesal.

”Justru ini adalah teguran untukmu karena kamu sudah seenaknya memanjat tembok dan berkeliaran dengan pakaian seperti itu!” bentak Li Shen tak mau kalah darinya sembari menunjuk ke arah Ling Qianyu menggunakan kipas lipatnya.

Ling Qianyu langsung menjawab, ”Aku kemari karena penasaran dengan apa yang ada dibalik dinding ini! Lagipula, siapa juga yang akan melihatmu berlatih di malam-malam begini?!”

”Justru itulah tujuanku agar tidak dilihat oleh siapapun!” balas Li Shen.

Di tengah pertengkaran mereka berdua, ternyata ada beberapa penjaga yang mendengarnya. Dengan suara yang keras yang penuh dengan teriakan dan emosi seperti itu, mustahil tidak ada seorangpun yang tidak bisa mendengarnya. ”... Siapa di sana?!” ucap penjaga yang mendengarnya dengan tegas dan suara ini datangnya dari arah kediaman para pelayan hingga membuat Ling Qianyu terlihat panik.

Li Shen yang mendengarnya juga ikut bertindak. Ia menarik tangan Ling Qianyu ke bawah dan membuatnya terjatuh dari ketinggian dua meter. Dalam situasi yang membuat keduanya terpojok, Li Shen langsung menahan Ling Qianyu ke sisi tembok dan menutup mulutnya agar ia berhenti berbicara ataupun mengelak.

Dua orang penjaga itu ternyata mampir sebentar ke tembok yang menjadi tempat persembunyian mereka berdua. Mereka sempat memeriksanya akan tetapi, tidak terlalu lama setelah itu, mereka pun kembali meninggalkan posisinya dan pergi ke tempat yang lain.

Mendengar suara langkah kaki mereka yang semakin menjauh membuat Li Shen merasa sedikit tenang dan bisa menghela nafasnya. Mereka berdua akhirnya terhindar dari hukuman yang mungkin mereka dapatkan karena membiarkan Ling Qianyu memanjat tembok dan tindakan Ling Qianyu yang mengganggu seorang Pangeran. Namun, setelah ia melindungi Ling Qianyu dari para penjaga yang mungkin akan menemukannya, Ling Qianyu malah menggigit jarinya hingga membuatnya begitu terkejut dan langsung melepas tangannya.

”Aduh! Apa yang kau lakukan?! Inikah balasanku karena sudah melindungi mu?!” bentak Li Shen sangat marah.

”Bagaimana saya tidak marah?! Anda dengan seenaknya menyentuh saya disaat saya lengah! Padahal saat itu saya bisa turun ke bawah sendiri dan bersembunyi di balik pohon!” bentak Ling Qianyu.

”Justru karena saat itu kau lengah, kau akan ditemukan oleh mereka! Kau nekat sekali dan ingin dihukum oleh mereka! Bagaimana kalau mereka mencurigai kau ini adalah penyusup? Kau tidak tahu kalau sedikit saja kau bertindak mencurigakan, kau akan dituduh dan diinterogasi sampai mati!”

Mendengarnya sudah membuat seluruh tubuh Ling Qianyu merinding. Baginya istana tidak terlalu buruk dibandingkan dunia luar. Hanya saja ia merasa tidak rela karena sudah dijual oleh Ayahnya sendiri. ”... Yang mulia begitu perhatian, ya.” ucapnya penuh perasaan hingga membuat wajah Li Shen seketika berubah merona.

”A- aku hanya membantumu sekali ini saja! Lain kali, aku tidak akan pernah membantumu lagi jika kau mengulanginya!” jawab Li Shen dengan keras dan canggung.

Tidak lama setelahnya, Ling Qianyu kemudian menatap Li Shen dengan serius dan memperhatikan. Ia bahkan mendekatkan wajahnya pada wajah Li Shen hingga nyaris tak ada satupun jarak di antara mereka. Ling Qianyu terlihat tidak sedang bercanda dan benar-benar sedang memperhatikannya. Pada saat itu juga, Li Shen melebarkan kipas lipatnya kemudian menutupi sebagian dari wajahnya.

”Kamu ini lancang sekali! Beraninya kamu menatap seorang pangeran sedekat ini! Aku bisa saja menghukum mu kalau kau masih melakukannya!” bentak Li Shen sembari menggigit bibirnya dan mengalihkan perhatiannya.

Ling Qianyu tetap diam tak berkutik sembari memperhatikannya dari jarak yang cukup dekat meski Li Shen sudah melayangkan ancaman untuknya.

Li Shen memperhatikannya. Ia baru sadar ternyata Ling Qianyu memiliki sepasang bola mata yang indah, bersinar dan bibir yang merah merona meski ia tidak sedang memakai pemerah bibir. Kulitnya pun tampak putih dan bersih dengan sedikit warna kemerahan yang ada di kedua pipinya. Hidungnya ternyata memiliki ukuran yang lebih kecil dari apa yang dibayangkannya dan membuatnya gemas ingin segera mencubitnya. Rambutnya pun mengeluarkan aroma harum yang manis dan halus, membuatnya ingin segera menyentuh dan merasakannya.

”Cih! Dari jarak yang sedekat ini, dia benar-benar mau melakukannya denganku?!” batin Li Shen kesal sembari menatap balik Ling Qianyu yang masih memperhatikannya dari dekat.

Tidak lama, ketegangan ini akhirnya usai setelah Ling Qianyu berkata, ”Yang mulia, Anda sepertinya mengalami kesulitan tidur. Kedua mata Anda terlihat lebih hitam dari yang biasanya.”

Li Shen terkejut, tak menyangka Ling Qianyu akan segera menyadarinya. Ia lantas mendorong Ling Qianyu menjauh, ”Pergilah ke kamarmu! Aku juga akan pergi ke rumahku sendiri!” ucapnya sembari berdiri kembali dan berjalan pergi meninggalkannya.

Meski keduanya sudah berada cukup jauh, Ling Qianyu tidak berhenti membuat Li Shen terpesona olehnya. Saat Ling Qianyu berdiri dan hendak memanjat temboknya lagi seperti tadi, ia pun berteriak pada Li Shen sampai mengundang perhatiannya, ”... Yang mulia! Meskipun aku ini hanya seorang pelayan rendahan, aku bisa menjadi tempatmu bercerita! Aku akan menunggumu, Yang mulia!”

”....”

Li Shen lantas terdiam, melihat Ling Qianyu dengan mudahnya memanjat tembok pembatas yang ada di belakangnya seolah ia telah terbiasa. Sembari mengalihkan perhatiannya, wajahnya perlahan memerah dan ia menutupinya dengan tangan kanannya agar tidak terlihat oleh siapapun. ”... Sial! Gadis itu, benar-benar keterlaluan!”

Episodes
1 Ch. 1 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 1)
2 Ch. 2 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 2)
3 Ch. 3 - Tiga Gadis Pelayan
4 Ch. 4 - Malam yang Panjang (pt 1)
5 Ch. 5 - Malam yang Panjang (pt 2)
6 Ch. 6 - Malam yang Panjang (pt 3)
7 Ch. 7 - Sisa Kuah Makanan
8 Ch. 8 - Kupu-kupu Biru
9 Ch. 9 - Hantu Pangeran Bai
10 Ch. 10 - Membuatnya Seperti Dulu Lagi
11 Ch. 11 - Peluit Bambu
12 Ch. 12 - Tembok Istana
13 Ch. 13 - Kolam Teratai dan Seekor Tupai
14 Ch. 14 - Masalah Pakaian Kotor ( pt 1)
15 Ch. 15 - Masalah Pakaian Kotor ( pt 2 )
16 Ch. 16 - Di Ujung Istana
17 Ch. 17 - Tabib Serba Bisa ( pt 1)
18 Ch. 18 - Tabib Serba Bisa ( pt 2 )
19 Ch. 19 - Tabib Serba Bisa ( pt 3 )
20 Ch. 20 - Malam Pembunuhan ( pt 1 )
21 Ch. 21 - Malam Pembunuhan ( pt 2 )
22 Ch. 22 - Penyusup Kecil
23 Ch. 23 - Cahaya Bulan Pada Pisau Beracun
24 Ch. 24 - Usai Kemarin Malam
25 Ch. 25 - Permaisuri Agung Fang Yin
26 Ch. 26 - Jati Diri Hantu
27 [S2] Ch. 27 - Menjadi Putri Kerajaan
28 [S2] Ch. 28 - Sebutan Untuk Chu Shinyu
29 [S2] Ch. 29 - Keluhan Putri Pertama (pt 1)
30 [S2] Ch. 30 - Keluhan Putri Pertama (pt 2)
31 [S2] Ch. 31 - Kode Rahasia Da Mi
32 [S2] Ch. 32 - Giok Kembar
33 [S2] Ch. 33 - Keluarga Bangsawan (pt 1)
34 [S2] Ch. 34 - Keluarga Bangsawan ( pt 2 )
35 [S2] Ch. 35 - Keluarga Bangsawan ( pt 3 )
36 [S2] Ch. 36 - Dua Orang Bangsawan
37 [S2] Ch. 37 - Inti Pembicaraan
38 [S2] Ch. 38 - Merubah Penampilan
39 [S2] Ch. 39 - Perpustakaan Rahasia (pt 1)
40 [S2] Ch. 40 - Perpustakaan Rahasia (pt 2)
41 [S2] Ch. 41 - Chu Shinyu Sakit
42 [S2] Ch. 42 - Menjenguk (pt 1)
43 [S2] Ch. 43 - Menjenguk (pt 2)
44 [S2] Ch. 44 - Sesuatu yang Langka
45 [S2] Ch. 45 - Pembicaraan Dua Putri
46 [S2] Ch. 46 - Ikan Hias Kecil
47 [S2] Ch. 47 - Putra Bangsawan Ying (pt 1)
48 [S2] Ch. 48 - Putra Bangsawan Ying (pt 2)
49 [S2] Ch. 49 - Membayar Hutang
50 [S2] Ch. 50 - Jalanan Kota Malam (pt 1)
51 [S2] Ch. 51 - Jalanan Kota Malam (pt 2)
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Ch. 1 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 1)
2
Ch. 2 - Dijual Oleh Ayah Sendiri (pt 2)
3
Ch. 3 - Tiga Gadis Pelayan
4
Ch. 4 - Malam yang Panjang (pt 1)
5
Ch. 5 - Malam yang Panjang (pt 2)
6
Ch. 6 - Malam yang Panjang (pt 3)
7
Ch. 7 - Sisa Kuah Makanan
8
Ch. 8 - Kupu-kupu Biru
9
Ch. 9 - Hantu Pangeran Bai
10
Ch. 10 - Membuatnya Seperti Dulu Lagi
11
Ch. 11 - Peluit Bambu
12
Ch. 12 - Tembok Istana
13
Ch. 13 - Kolam Teratai dan Seekor Tupai
14
Ch. 14 - Masalah Pakaian Kotor ( pt 1)
15
Ch. 15 - Masalah Pakaian Kotor ( pt 2 )
16
Ch. 16 - Di Ujung Istana
17
Ch. 17 - Tabib Serba Bisa ( pt 1)
18
Ch. 18 - Tabib Serba Bisa ( pt 2 )
19
Ch. 19 - Tabib Serba Bisa ( pt 3 )
20
Ch. 20 - Malam Pembunuhan ( pt 1 )
21
Ch. 21 - Malam Pembunuhan ( pt 2 )
22
Ch. 22 - Penyusup Kecil
23
Ch. 23 - Cahaya Bulan Pada Pisau Beracun
24
Ch. 24 - Usai Kemarin Malam
25
Ch. 25 - Permaisuri Agung Fang Yin
26
Ch. 26 - Jati Diri Hantu
27
[S2] Ch. 27 - Menjadi Putri Kerajaan
28
[S2] Ch. 28 - Sebutan Untuk Chu Shinyu
29
[S2] Ch. 29 - Keluhan Putri Pertama (pt 1)
30
[S2] Ch. 30 - Keluhan Putri Pertama (pt 2)
31
[S2] Ch. 31 - Kode Rahasia Da Mi
32
[S2] Ch. 32 - Giok Kembar
33
[S2] Ch. 33 - Keluarga Bangsawan (pt 1)
34
[S2] Ch. 34 - Keluarga Bangsawan ( pt 2 )
35
[S2] Ch. 35 - Keluarga Bangsawan ( pt 3 )
36
[S2] Ch. 36 - Dua Orang Bangsawan
37
[S2] Ch. 37 - Inti Pembicaraan
38
[S2] Ch. 38 - Merubah Penampilan
39
[S2] Ch. 39 - Perpustakaan Rahasia (pt 1)
40
[S2] Ch. 40 - Perpustakaan Rahasia (pt 2)
41
[S2] Ch. 41 - Chu Shinyu Sakit
42
[S2] Ch. 42 - Menjenguk (pt 1)
43
[S2] Ch. 43 - Menjenguk (pt 2)
44
[S2] Ch. 44 - Sesuatu yang Langka
45
[S2] Ch. 45 - Pembicaraan Dua Putri
46
[S2] Ch. 46 - Ikan Hias Kecil
47
[S2] Ch. 47 - Putra Bangsawan Ying (pt 1)
48
[S2] Ch. 48 - Putra Bangsawan Ying (pt 2)
49
[S2] Ch. 49 - Membayar Hutang
50
[S2] Ch. 50 - Jalanan Kota Malam (pt 1)
51
[S2] Ch. 51 - Jalanan Kota Malam (pt 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!