Salah satu yang tidak bisa dibayangkan oleh Ling Qianyu adalah di dalam satu hari, ia telah jatuh dalam pelukan dua laki-laki anggota kerajaan yang tidak bisa disentuh oleh siapapun!
Begitu sosok Yang Zhen terlihat di depan matanya, seketika Ling Qianyu langsung membeku bahkan tidak sanggup mengatakan apapun. Wajah Yang Zhen begitu lembut apalagi ketika dia tersenyum seperti itu di depannya. Perasaan ini, membuat Ling Qianyu merasa kalau istana memang harus menyembunyikan wajah Putra mahkota mereka dan jika mereka tidak melakukannya, mungkin saja akan ada ribuan wanita yang mencalonkan diri menjadi putri mahkota!
”E- he, Yang mulia. Kenapa Anda berada di sini?” tanya Ling Qianyu canggung.
Yang Zhen tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Ling Qianyu hingga membuatnya merasa kepanasan. ”... Harusnya aku yang bertanya. Mau sampai kapan kita seperti ini terus?”
Ling Qianyu begitu terkejut setelah Yang Zhen meluncurkan ancamannya. Ia lantas langsung turun dari kedua tangan Yang Zhen kemudian langsung berkata dengan sopan dan penuh penyesalan, ”M- maafkan saya Yang mulia. Hamba tidak tahu Yang mulia akan datang kemari!”
Yang Zhen tidak menghilangkan senyuman pada dirinya ketika dia berkata, ”Tidak ku sangka, ternyata Nona Ling bisa memanjat pohon. Mengapa kau tidak kembali ke kediaman pelayan? Apakah tempatnya tidak nyaman bagimu?”
Ling Qianyu mengalihkan perhatiannya. Ia tidak mungkin berkata jujur karena tempat tinggalnya yang sekarang begitu mengerikan. Belum lagi ada banyak orang yang tidak begitu menyukainya dan bahkan Qinsu tidak mampu melakukan apapun untuknya. ”... Tempatnya sangat nyaman Yang mulia. Hamba hanya datang untuk mencari udara segar diluar.” ucapnya meski semua itu bukanlah hal yang terlintas di pikirannya.
Yang Zhen tertawa mendengar jawabannya. Ia kemudian menatap Ling Qianyu seolah seperti sedang melihat teman lamanya sendiri. Kesannya sangat berbeda ketika Yang Zhen berhadapan dengan orang lain selain dirinya. Yang Zhen tidak seharusnya memiliki sifat seperti ini. Menurut rumor yang beredar, Putra mahkota jarang sekali mau berbicara dengan orang asing. Karena itu, ia menggunakan topeng wajah untuk menghindarinya. Ia juga merupakan orang yang sangat sibuk dan memiliki sedikit waktu untuk berbicara. Bahkan dalam setiap pekerjaannya, semua orang yang berada di istananya tidak boleh berisik sama sekali apalagi berbicara di depan ruangannya.
”Apakah rumor itu selalu salah? Atau apakah putra mahkota yang aku lihat ini hanyalah ilusi?” batin Ling Qianyu memikirkannya.
”Nona Ling sepertinya memiliki banyak waktu luang. Apakah kau mau menemaniku berjalan-jalan di sekitar sini?” tanya Yang Zhen.
Ling Qianyu terikat peraturan yang mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menolak permintaan dan perintah dari anggota kerajaan. Mereka yang menolaknya, akan dianggap telah menyinggung anggota kerajaan dan berhak mendapatkan hukuman berat. Ling Qianyu merupakan orang yang selalu menghindari hukuman dan sangat benci dengan hal yang merepotkan. Kalau ia sampai menolaknya dan menyinggungnya, dia mungkin akan mendapatkan hukuman kurungan selama bertahun-tahun dan akan ditertawakan oleh para pelayan yang menindasnya!
”Aku ini sungguh makhluk yang sangat malang di istana ini.” batin Ling Qianyu gemetaran kemudian ia menjawab, ”... Iya, Yang mulia. Saya akan menemani Anda berjalan-jalan sebentar.”
Pada malam hari, keadaan di istana memang jauh lebih sepi dari hari siang. Hanya beberapa penjaga yang sedang berpatroli keliling istana dan berjaga di depan gerbang. Normalnya pada jam 9 malam, semua pelayan telah beristirahat begitu juga dengan anggota kerajaan. Namun, ada beberapa anggota yang terpaksa tidur lebih malam karena tugas mereka yang belum terselesaikan termasuk Yang Zhen.
Sepanjang jalan, Ling Qianyu berjalan di belakang Yang Zhen dan berhati-hati. Sementara Yang Zhen merasa kesepian karena tidak ada seorangpun yang bisa berbicara dengannya. Rasanya sama saja seperti berjalan-jalan sendirian.
”Nona Ling, mengapa kamu tidak berjalan di sampingku?” tanya Yang Zhen sembari menoleh ke arahnya dan menghentikan langkahnya.
Ling Qianyu menjawab dengan sopan, ”Saya tidak berani, Yang mulia.”
Yang Zhen mengerti maksud Ling Qianyu. Semua orang terikat pada sebuah peraturan yang membatasi antara orang biasa dengan anggota kerajaan. Sejak tadi, Ling Qianyu selalu menunduk seperti itu seperti enggan untuk melihat wajahnya. Ling Qianyu orang yang mudah melawan tetapi juga orang yang tidak ingin mempersulit kehidupannya sendiri dan memikirkan akibat yang mungkin terjadi padanya.
Yang Zhen menghela nafas, kemudian keduanya sampai ke belakang istana yang memiliki beberapa pohon besar yang tumbuh di sana. Tempat itu adalah tempat yang sama dengan tempat Ling Qianyu bertemu dengan sosok pemuda asing berambut putih yang sangat indah ketika ia bersentuhan dengan salah satu pohon yang ada di sana. Ling Qianyu bahkan ingat pohon mana yang disentuhnya tadi.
”Yang mulia, mengapa kita berhenti di sini?” tanya Ling Qianyu sembari memperhatikan sekitar.
”Aku melihat Li Shen bertingkah sedikit aneh siang tadi. Dia tidak mau menceritakan apa masalahnya jadi aku mencarinya sendiri. Dan ternyata, masalahnya ada di sini.” jawab Yang Zhen kemudian berbalik, berdiri menghadap Ling Qianyu. ”... Aku yakin, Nona Ling sudah pergi ke tempat ini.”
Ling Qianyu menatap pohon besar tua yang dibatasi oleh sebuah tali putih milik seorang pendeta yang berkunjung kemari kemudian menatap kembali ke arah Yang Zhen dan menjawab, ”Sudah Yang mulia.”
Yang Zhen tetap tersenyum padanya saat bertanya, ”Kau yakin tidak melakukan hal apapun yang membuat Li Shen marah padamu?”
Ling Qianyu langsung mengalihkan perhatiannya dan berdiri di sana dengan wajah kebingungannya. ”... S- sebenarnya saya sendiri bingung melihat Pangeran Li tiba-tiba marah saat aku menyentuh salah satu pohon yang ada di sini.”
”Apakah Nona Ling menyentuh pohon yang ada di sana?” Yang Zhen menunjuk ke arah pohon yang memiliki pembatas yang sebelumnya disentuh oleh Ling Qianyu hingga membuat Li Shen terlihat sangat marah padanya.
Ling Qianyu menggigit bibirnya kemudian menjawab dengan ragu meski yang dikatakan Yang Zhen benar. ”... Iya Yang mulia. Saya merasa penasaran karena hanya pohon itu yang terlihat berbeda. Saya tidak tahu alasan mengapa pohon itu diberi pembatas agar tidak ada seorangpun yang mendekatinya. Terlebih, sepertinya pembatas itu diberikan oleh seorang pendeta.”
”Nona Ling sepertinya sangat penasaran.” ucap Yang Zhen sembari berjalan mendekati pohon tersebut. Akan tetapi saat ia menyentuhnya, tidak terjadi apapun seperti yang dialami oleh Ling Qianyu beberapa saat lalu. Kupu-kupu biru yang dilihatnya saat tadi tidak muncul kembali. Rasanya aneh ketika Yang Zhen menyentuhnya.
”Apakah yang aku lihat siang tadi adalah roh manusia yang tinggal di pohon itu? Roh itu juga telah berterima kasih padaku karena sudah membebaskannya. Apa maksudnya dengan itu semua? Aku sama sekali tidak mengerti.” batin Ling Qianyu sembari memikirkannya.
Beberapa saat setelahnya, Yang Zhen kemudian melanjutkan, ”... Nona Ling, aku akan memberitahumu mengapa Li Shen terlihat sangat marah hari ini.” Yang Zhen terdiam sejenak sebelum melanjutkan, ”... Itu karena, pohon ini adalah tempat Pangeran Bai Yixuan melakukan bunuh diri.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments