Endless Prisoner

Endless Prisoner

Prolog

“Pernahkah kamu mendengar kisah tentang mata Iblis?”

“Ya! Itu adalah kutukan sang Putri sulung! Siapapun yang mendekatinya, orang itu akan kehilangan segalanya dan akan memiliki suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan.”

Kelahiran anak dengan kedua pasang mata yang berbeda adalah sesuatu yang paling dihindarkan di negara Shaanxi. Karena zaman dahulu kala, di negara Shaanxi ada sosok iblis yang hidup dengan cara bersembunyi di dalam sebuah gua yang gelap dan sangat terpencil. Setiap malam tiba, iblis itu akan memangsa manusia yang berkeliaran di Tengah malam. Dan ketika fajar tiba, Iblis itu akan kembali ke sarangnya dan akan tidur sampai malam kembali.

Para penduduk di Negara Shaanxi begitu ketakutan hingga membuat sang Kaisar kebingungan. Kejadian ini sudah terjadi selama dua tahun berturut-turut dan korbannya juga sudah berjumlah ratusan orang. Beberapa penduduk ada yang pergi meninggalkan tempat tinggalnya menuju negara yang lebih aman sementara yang lainnya sibuk mengadu pada Yang mulia kaisar agar krisis ini bisa cepat di atasi.

Karena masalah terus-terusan terjadi, sang Kaisar akhirnya membuka sayembara. Bagi siapa saja yang berhasil menangkap sosok Iblis itu hidup atau mati, maka ia akan memberikan putri sulungnya yang belum tersentuh dan terlihat oleh siapapun.

Kabar sayembara ini tentu menambah antusias para warganya apalagi yang berada di luar negara. Mereka begini karena mendengar kabar bahwa putri sulung sang Kaisar sangatlah cantik dan terpelajar. Maka dari itu, selama bertahun-tahun mereka terus menyembunyikan wajah dari sosok putri sulung yang sesungguhnya.

Akan tetapi, hal ini jauh berbanding terbaik dengan yang dialami oleh sang putri ketika ia mendengar kabar ini. Ia merasa sangat sedih dan kecewa terhadap Ayah kandungnya sendiri. Ia tidak pernah menduga dirinya akan dijual olehnya sebagai hadiah dari sayembara yang diadakan karena ketidakmampuan kaisar dalam mengatasi masalah yang sedang terjadi.

Jatuh pada jurang depresi dan putus asa karena ia tidak ingin dimiliki oleh laki-laki yang tidak diinginkan olehnya. Sang putri terus-menerus mengurung diri di dalam kamarnya. Sang iblis yang datang saat malam untuk memakannya seketika berubah menjadi iba. Sang putri tampak kurus sekali. Kamarnya terlihat berantakan dan terdapat begitu banyak luka sayatan yang ada di seluruh tubuhnya.

Sang iblis yang mengerikan itu berkesimpulan bahwa sang putri memiliki niat untuk melakukan bunuh diri akan tetapi, ia masih belum berani melakukannya. Sang iblis yang mampu membaca pikiran sang putri terus menerus mendengar kata “Mati” yang menggema dalam kepalanya. Sang putri tidak lagi menginginkan kehidupannya yang pahit. Sebetulnya ia mengejar semua pembelajaran karena ingin menarik perhatian Ayahnya namun, yang selalu mendapatkan perhatiannya adalah putri kedua yang manis dan sangat manja.

“Aku sungguh kasihan terhadapmu, Tuan Putri.”

Iblis yang mengintip dari jendela, merubah wujudnya menjadi sesosok laki-laki tinggi yang memakai pakaian layaknya penduduk desa biasa. Sang putri yang menatap ke arahnya tidak berekspresi apapun. Ia justru tidak menaruh rasa curiga pada pemuda yang sebenarnya dalah iblis yang selama ini memburu semua penduduk di negara ini. Bahkan saat sang iblis memiliki sebuah pedang besar yang menggantung di belakang punggungnya, sang putri sama sekali tidak takut jika saja iblis ini memang ingin memenggal kepalanya.

“Kamu adalah algojo yang bertugas mengeksekusi orang-orang kan? Kalau kau ingin membunuhku, lakukan saja sekarang. Apapun yang terjadi, aku siap menerima semuanya.” ucap sang putri dengan nada yang pilu.

Sang iblis berjalan mendekatinya dan berlutut di depannya sembari mengulurkan tangannya. “Apakah ada yang kau inginkan Yang mulia? Kematian semua orang atau kehancuran negara ini?” tanyanya.

Sang putri terdiam sejenak. Ekspresinya terlihat kosong dan pucat seperti mayat hidup. Bibirnya sangat kering setelah berhari-hari ia tidak pernah makan atau minum sedikitpun. Ia rela melakukannya dengan harapan sang kaisar bisa berubah pikiran soal menjual dirinya pada orang asing. “Aku menginginkan kematian. Kamu bisa membunuhku atau membunuh orang-orang yang ada di sini. Akan tetapi, bisa lebih baik kalau kau membunuhku sekarang agar aku bisa terlepas dari semua ini.”

“Mengapa kamu memintaku melakukannya? Padahal kamu bisa melakukannya sendiri?”

“Aku tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya. Semuanya kuserahkan padamu saja. Bunuhlah aku saat ini juga.”

Sang iblis menatapnya dengan perasaan pilu. Di sisi lain ia juga merasa kelaparan begitu ia mencium aroma darah yang ada pada sang Putri. “… Kamu bisa melakukannya. Hanya saja, aku memerlukan sesuatu darimu sebagai peryataan kontrak. Saya ini senang membantu orang yang memiliki ambisi seperti tuan Putri. Karena itu saya akan memberikan sesuatu untuk Anda.”

Sang iblis melepaskan bola mata kirinya. Dengan begitu mudahnya di depan sang putri sampai membuatnya sangat terkejut. Mata kiri sang iblis dipenuhi dengan darah dan berlubang sementara, telapak tangannya menggenggam bola matanya sendiri yang kemudian diberikan kepada sang Putri.

“Tangan dibayar dengan tangan dan mata dibayar dengan mata. Jika tuna putri menginginkan kekuatan untuk membunuh sebuah negara, aku akan memberikannya. Hanya saja, Tuan putri juga harus memberikan satu bola matamu untukku. Apakah Tuan putri sanggup untuk melakukannya?”

~o0o~

“Yang mulia! Mohon kebijakannya! Meski Yang mulia putra mahkota adalah putra Anda tetapi, Anda tidak bisa menggadaikan keamanan warga sipil demi mempertahankannya! Dia pasti adalah kutukan sang putri sulung yang ingin menghancurkan kota Shaanxi lagi seperti lima ratus tahun yang lalu!”

“Ya! Yang mulia! Kami tidak bisa membiarkan para warga sipil menjadi sangat ketakutan begitu mendengar mata kiri Yang mulia putra mahkota berwarna merah! Mohon kebijakannya Yang mulia! Pikirkan kembali soal keselamatan rakyat Anda!”

Ocehan para Menteri gagal di depannya, membuat sang kaisar menjadi pusing. Anak pertamanya yang baru lahir lima tahun yang lalu, mendadak memiliki satu pasang mata Iblis di bagian kiri saat para pelayan baru saja akan membangunkannya. Kejadian ini, tentu membuat seisi istana terkejut melihat kehadiaran mata iblis yang tiba-tiba. Kehadirannya ini, menjadi pertanda bahwa bencana akan segera dimulai! Entah kekeringan atau banjir, saat ini semua anggota istana sedang Bersiap-siap untuk mewaspadai bencana yang kemungkinan tejadi dalam waktu dekat.

“Kalian semua diamlah! Yang mulia ingin berbicara!” ucap penasehat negara, Shen Wu dalam pertemuan mendadak ini di sebelah kaisar.

Sang kaisar, Xiao Jinwu menghela nafas. Wajahnya Nampak pucat dan tidak bertenaga. “Siapapun yang memiliki seorang anak, pasti tidak ingin merelakannya mati apalagi, kelahirannya yang begitu di nanti setelah permaisuri mengalami keguguran sebanyak dua kali. Kalau anak itu sampai mati, tidak akan ada satupun yang pantas menggantikanku menduduki singgasana ini. Kejadian ini bukanlah kejadian yang kalian dan aku inginkan. Semua ini terjadi secara tiba-tiba tanpa memunculkan gejala apapun. Aku sangat ingin mengajarinya langsung bagaimana caranya berkuda dan bermain pedang. Karena itu, keputusanku adalah keputusan yang mutlak dan harus dituruti oleh semua orang yang tinggal di negaraku.”

Xiao Jinwu memberi jeda selama beberapa saat sebelum berkata, “Karena itu, aku memutuskan untuk tidak mengeksekusi Xiao Xinshu dan akan membesarkannya sampai ia bisa menduduki singgasana ini dan mampu memerintah rakyatnya. Aku tidak menerima protes dari siapapun dan setinggi apapun jabatannya, aku akan melawan apabila orang itu ingin Xiao Xinshu dieksekusi. Akan aku cukupkan pertemuanku dengan kalian hari ini. Semua orang, kembalilah melakukan tugasnya masing-masing.”

“Yang mulia! Dimohon kebijakannya! Pikirkan tentang warga sipil di luar sana apabila berita ini sampai tersebar! Apa yang harus kami katakan jika bencana besar datang secara tiba-tiba?!” tanya seorang Menteri dengan berteriak.

Saat Xiao Jinwu beranjak dari singgasananya dan akan pergi meninggalkan ruangan rapat bersama Shen Wu, ia menyempatkan diri untuk berhenti sejenak dan menoleh ke arahnya. “Aku ingin berita ini sampai tersebar diluar sana. Kalau ada satu orang yang berani melakukannya meski orang itu adalah salah satu dari kalian, aku akan langsung memenggal kepalanya dengan tanganku sendiri. Jadi, kalian pintar-pintarlah mencari alasan dan jangan sampai membocorkan rapat hari ini.”

Usai mengatakannya, Xiao Jinwu akhirnya benar-benar pergi meninggalkan ruangan rapat dengan wajahnya yang pucat dan gemetaran. Sementara di ruangan itu masih ada beberapa Menteri yang selama ini menampung berbagai keluhan warga sipil dan melindunginya dari ancaman dunia luar. Mereka tidak bisa mengatakan pada warga sipil bahwa anak dari Kaisar saat ini telah mendapatkan kutukan.

“Bagaimana ini? Yang mulia tidak akan pernah mau menyerahkan Putra mahkota. Ia pasti akan melakukan penjagaan ketat di sekitarnya.”

“Aku juga tidak berharap kejadian lima ratus tahun tidak terulang kembali. Kalau sudah waktunya Putra mahkota tumbuh dewasa, ia pasti akan menjadi seseorang yang tidak memiliki belas kasihan dan tidak manusiawi!”

“Aku mencemaskan warga sipil. Jika bencana kekeringan sampai terjadi di negara ini, apa yang bisa kami lakukan? Membiarkan warga sipil mati kelaparan seperti yang terjadi di negara Huali saat ini?”

“Kami pasti akan mencari celah untuk membunuhnya tanpa diketahui oleh para penjaga dan Yang mulia kaisar. Selagi anak itu belum melakukan dosa, dia harus menghilang dari dunia ini!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!