Episode 9

“Terima kasih jenderal karena sudah bersedia untuk mengurus wilayah perbatasan.” ucap Xiao Jinwu.

“Sama sekali bukan masalah, Yang mulia. Bagaimanapun juga, Yang mulia harus melindungi warga sipil dari ancaman perang dan saya siap untuk berdiri di garis depan untuk melindungi mereka.” Ucap Xin Lianshi sembari berlutut tepat di depan singgasana yang diduduki oleh Xiao Jinwu.

“Kemarin aku dengar kau menyelamatkan putraku dari monster yang muncul di halaman belakang istana pangeran. Mengapa kau melakukan itu?” Xiao Jinwu tampaknya ingin memeriksa sesuatu. Dari tatapan kedua matanya, Xin Lianshi sudah tahu bahwa ada yang membuat Xiao Jinwu merasa risau. Bahkan garis hitam di bawah matanya terlihat sekali meski beberapa pejabat berusaha untuk tidak mengingatkannya.

“Saya di sana bukan untuk menyelamatkan Yang mulia putra mahkota saja akan tetapi, untuk menyelamatkan putraku. Entah apa alasannya, Putraku yang menemukan Yang mulia lebih dulu dan memeriksa keadaannya.”

“Apakah jenderal sudah tahu darimana datangnya monster itu? Apakah dia datang karena merasakan keberadaan putra mahkota yang memiliki kutukan? Lalu, kematian yang terjadi selama dua hari berturut-turut itu apakah disebabkan oleh putra mahkota?”

“Penyebabnya bukan karena keberadaan Putra mahkota, Yang mulia. Jika saya jelaskan, saya akan ragu Yang mulia bisa mempercayainya.”

“Oh, ya?” Xiao Jinwu menaruh dagunya di atas telapak tangannya sebelah kanan. “… Memangnya di sebabkan oleh apa? Katakana padaku alasan mengapa kau tidak menyalahkan putra mahkota padahal semua orang mengatakan hal seperti itu?”

Xin Lianshi menghela nafasnya. “Mungkin perasaan yang sama. Bagaimanapun, Yang mulia tetaplah Ayah dari putra mahkota. Saya pun demikian. Jika saja, Ran’er berada di posisi Yang mulia, saya pasti tidak akan diam begitu saja. Bagaimana pun, Ran’er hanyalah anak yang tidak mengetahui apapun bahkan ke medan pertempuran saja ia belum pernah melakukannya. Karena itu saya akan melindunginya dan akan mencari penyebab mengapa pembunuhan itu terjadi selama dua hari berturut-turut.”

Xin Lianshi memberi jeda selama beberapa saat. “Saya memiliki kemungkinan bahwa kejadian itu di sebabkan karena kesengajaan seseorang. Orang itu ingin membuat adegan dramatis dengan mengkambing hitamkan Yang mulia putra mahkota dalam pembunuhan yang dilakukan olehnya.”

“Lalu, sudahkah kau menemukan siapa pelakunya?”

Xin Lianshi menjawab sesaat kemudian, “Sayangnya belum Yang mulia. Laporan dari wilayah perbatasan terus dikirimkan sejak beberapa hari lalu. Sejak saat itu saya mulai cemas dengan keadaan di sana. Karena itu, saya meminta bantuan pada adik saya Xin Qingqi untuk menyelesaikannya. Sebagai seorang pendeta yang mengikuti jejak neneknya, ia pasti akan mengetahui sesuatu dibalik pembunuhan ini.”

Xiao Jinwu terdiam selama beberapa saat. Sebelumnya ia sedikit kecewa karena Xin Lianshi memilih untuk menjadi seorang jenderal besar kekaisaran daripada menjadi penasehatnya. Semua urusan dalam istana akan lebih mudah dikerjakan jika saja Xin Lianshi yang sangat kompeten dan teratur itu menjadi seorang penasehat. Sejak kecil ia sudah tertarik pada segala bidang sastra dan seni. Namun, entah mengapa semenjak kematian kakeknya yang meninggal di medan pertempuran, Xin Lianshi menjadi berjuang mati-matian untuk membela negara menggantikan kakeknya.

Xiao Jinwu menghela nafasnya, “Baiklah, lakukan sesukamu. Suruh adik perempuanmu untuk memeriksa setiap orang yang ada di sini. Dan ingatlah, kembalilah dengan selamat. Aku tidak ingin adikku Liufei menangis karena kehilanganmu.”

Xin Lianshi berdiri kembali dari posisinya kemudian ia membungkuk memberi salam perpisahan pada Xiao Jinwu. “Kalau begitu, saya akan berangkat sekarang. Yang mulia tidak perlu mencemaskan adik Perempuan Anda. Saya akan pulang dengan selamat dan memastikan ia baik-baik saja..”

~o0o~

“Mayat yang sangat indah sekali. Aku tidak percaya bisa melihatnya sedekat ini.” Ucap Xin Qinggi, adik Perempuan Xin Lianshi.

Xin Qinggi memiliki obsesi melihat mayat yang mati di depannya. Dan saat ia berhadapan dengan mayat seorang tabib yang meninggal malam tadi, wajahnya langsung terlihat sumringah ditambah ia dengan berani duduk di sampingnya sembari melihatnya dari dekat. Ia memegang sebuah cambuk ekor kuda yang ia gunakan hanya sebagai perhiasannya saja. Rambutnya berwarna hitam legam, mirip seperti Xin Lianshi. Kedua matanya memiliki warna emas yang menyala seperti neneknya yang dulu pernah menghilang saat berada di tepian jurang. Pakaiannya sangat tertutup, benar-benar seperti seorang pendeta. Akan tetapi, tingkah lakunya sangat tidak mirip dengan seorang pendeta.

“Ada yang bisa menjelaskan siapa Wanita ini?” tanya An Ding menatapnya dengan heran.

Seorang kasim di sebelahnya menjawab dengan berbisik, “Dia adalah adik dari Jenderal Xin, Namanya Qinngqi. Aku dengar dia seorang pendeta terkenal akan tetapi, prilakunya tidak seperti pendeta kebanyakan.”

An Ding kembali menatap Xin Qingqi dari posisinya berada saat ini. Xin Qingqi memiliki usia yang tidak jauh darinya bahkan dua tahun lebih muda. Usianya masih terbilang remaja akan tetapi, sifatnya tidak menunjukkan kedewasaan sedikitpun. An Ding benar-benar kesal melihatnya apalagi melihat ekspresi Xin Qingqi yang terlihat senang saat melihat mayat seorang kasim yang sebelumnya telah hancur karena dimakan monster.

An Ding mendengus kesal sembari membalikkan badannya, “Aku tidak punya waktu untuk membuang-buang waktu seperti ini hanya untuk melihat Wanita gila yang terobsesi pada mayat!” ketusnya.

Baru saja dia berkata seperti itu, dari belakang Xin Qingqi tiba-tiba menggodanya dengan menyentuh kedua pundaknya lalu bersandar di punggungnya. Wajahnya begitu merona dan menggoda para pangeran yang berada di sana. Kedua matanya berbinar, memiliki sinar yang tak terkalahkan dari sinar matahari.

“Jangan kabur Yang mulia. Aku membutuhkan bantuanmu. Aku tidak bisa mengurus masalah ini sendiri. Aku ini paling diincar karena dianggap memiliki hobi yang mengerikan. Bagaimana kalau aku sampai terluka bahkan terbunuh sebelum aku mengungkap kematian ini?”

An Ding menelan ludahnya. Seketika, saat itu juga wajahnya terlihat memerah, tak tertahankan. Ia bahkan belum melihat wajah Xin Qingqi yang sedang bersandar di punggungnya. Akan tetapi, pesonanya sudah sampai pada pikirannya yang terdalam.

Saat pandangan semua orang tertuju padanya, tiba tiba sebuah pukulan tongkat besi mengarah langsung ke wajah Xin Qingqi hingga terdengar suara nyaring yang membuat siapapun merasa ngilu saat mendengarnya. Seketika, saat itu juga Xin Qingqi langsung terjatuh ke belakang sembari menutupi wajahnya yang tampak merah, bukan karena merona akan tetapi, karena hantaman besi tua tajam yang diluncurkan oleh Xin Lianshi.

“Cih! Kakak laki-laki macam apa yang berani memukul wajah adik perempuannya sendiri yang belum menikah?!” cibir Xin Qingqi sembari menatap Xin Lianshi dengan tatapan kesalnya.

Xin Lianshi membalas dengan tidak mau kalah, “Adik macam apa yang selalu menggoda banyak laki-laki padahal dirinya sendiri belum tentu menikah?”

“Jangan bahas hal yang memalukan seperti itu!” teriak Xin Qingqi dengan kesal.

Xin Lianshi tersenyum lembut pada adik perempuannya itu. Ia kemudian mengelus ujung kepala Xin Qingqi seperti yang biasa ia lakukan padanya kemudian ia berkata kembali, “Jadilah gadis yang baik dan berhati-hatilah pada laki-laki yang ada di sini. Kakak akan pergi ke medan perang lagi.”

Xin Qingqi terdiam sejenak seolah terpana dengan pesona kakaknya yang begitu menggoda. Akan tetapi, dengan kemampuannya yang bisa membaca pikiran dan isi hati seseorang, ia tidak lagi terpana padanya saat pikiran Xin Lianshi dipenuhi dengan kata-kata, “Kasihan.” Dengan nada yang mencibir seolah saat mengelus ujung kepalanya, Xin Lianshi menunjukkan senyum jahatnya yang memiliki arti cibiran untuknya.

“Dasar kakak sampah! Aku tidak butuh perhatian darimu!” teriak Xin Qingqi sembari menendang Xin Lianshi keluar dari ruangan obat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!