Jodoh Sang Kakak
Valencia Aryowiguna, ia akrab di panggil Cia. Gadis yang baru saja lulus sekolah itu berjalan menuju rumahnya usai mengambil ijazah di sekolah. Cia terkejut melihat sebuah mobil yang terparkir di depan rumahnya. Ia berjalan perlahan memasuki rumah, betapa terkejutnya Cia ketika melihat Mama dan sang adik kembali pulang setelah sepuluh tahun lamanya. Bahkan di hari pemakaman sang Papa, Mama dan adiknya tidak datang untuk mengantarkan kepergian Papa seminggu yang lalu.
"Mama" panggil Cia. Ia tak tau harus bereaksi seperti apa, namun air matanya sudah mengalir dengan deras.
"Kamu sudah lulus sekolah dan sudah punya ijazah, ambil semua barang kamu lalu pergi darisini. Mama akan menjual rumah ini" ucap Mama Cia begitu dingin.
"Tapi Ma, ini kan rumah Papa. Papa pasti juga tidak akan senang jika kita menjualnya"
"Diam dan lakukan saja perintah Mama. Cepat!!!" Bentak Mama.
Mau tak mau Cia pun melakukan apa yang di perintahkan oleh Mamanya, ia mengambil semua barang-barangnya kemudian pergi meninggalkan rumah. Gadis itu merasa sedih tak karuan, ia tidak punya tujuan dan tak tau harus bagaimana. Meski hatinya sedikit senang melihat Mama dan adiknya baik-baik saja setelah bertahun-tahun tak bertemu. Langkah kecil Cia terhenti ketika sebuah mobil mewah menghadang jalannya, seorang wanita paruh baya keluar mobil dan berjalan menghampiri Cia. Karena merasa takut, Cia berjalan mundur dan hendak berbalik untuk berlari menjauh.
"Tunggu Cia" panggil wanita itu menahan langkah Cia.
"Bunda teman Papa kamu, Bunda kesini ingin menuju rumah kamu tapi malah melihatmu disini. Ini foto Papa kamu dan suami Bunda" jelas wanita itu sembari memberikan selembar foto.
Cia memperhatikan foto itu dengan seksama, itu adalah foto yang sama yang ada di kamar Papanya. Setelah melihat Cia merasa yakin, Bunda mengajak Cia untuk masuk kedalam mobilnya. Selama perjalanan, Bunda merangkul pundak Cia dan mengelus tangannya dengan penuh kasih sayang. Bunda tersenyum senang melihat Cia yang tumbuh dengan baik meskipun hanya tinggal berdua dengan Papanya.
Mobil memasuki area perumahan yang sangat elit, terdapat rumah rumah besar dengan jarak yang cukup lebar antara satu dengan lainnya. Hingga akhirnya mereka sampai di rumah terakhir yang memiliki lebih dari lima penjaga di luar pintu pagar. Cia sungguh terkesima melihat rumah teman Papanya bak istana megah dengan halaman yang sangat luas. Ketika mobil berhenti di depan rumah, salah seorang pelayan membukakan pintu untuk Cia dan Bunda. Kedua perempuan itu masuk dan melihat ada banyak orang sedang berkumpul di ruang keluarga.
"Cia? Kenapa kamu ada disini?" Tanya Adrian terkejut.
"Kak Adrian, lama ya tidak bertemu" sapa Cia dengan senyuman ramah.
Seorang pria paruh baya yang biasa mereka panggil dengan Ayah berjalan mendekati Cia. Beliau mengelus kepala Cia dan tersenyum sebab gadis itu tumbuh besar dengan baik. Ayah memperkenalkan dirinya serta seluruh keluarganya pada Cia. Ayah adalah sahabat terbaik Papa, mereka sudah berteman sejak duduk di bangku SMA, namun kehilangan kontak dua belas tahun yang lalu karena Papa tiba-tiba menghilang begitu saja. Ayah memiliki lima putra, Adam putra sulung yang sudah menikah dan istrinya bertama Kania serta putra kecil mereka Dilan yang berusia empat tahun. Putra keduanya bernama Adnan, putra ketiga bernama Addy, putra keempat tentu saja Adrian yang mengenal Cia dan si bungsu Aden.
Setelah pengenalan singkat Bunda membawa Cia masuk kedalam kamar tamu untuk beristirahat disana. Ayah berjalan mendekati Adrian dan bertanya bagaimana bisa putranya mengenal Cia.
Adrian dan Cia dulu bersekolah di SMA yang sama, mereka sempat berkencan selama dua tahun sebelum Cia mengakhiri hubungan mereka lima bulan lalu. Saat itu Adrian sangat marah, ia tak terima alasan Cia yang mengatakan jika dirinya tak akan memiliki waktu untuk berkencan sebab harus mengurus Papanya yang sedang sakit. Tentu Adrian tak percaya akan hal itu, ia jadi sangat marah dan membenci Cia yang mempermainkannya. Adrian bahkan membuat teman-teman Cia berpikir jika gadis itu berselingkuh, akibatnya Cia selalu mengalami perundungan di sekolah usai putus dari Adrian.
Namun kecurigaan Adrian tak pernah terbukti, ia justru mendnegar kabar jika seminggu lalu Papa Cia meninggal setelah sekian lama di rawat di rumah sakit. Adrian merasa bersalah karenanya, ia bahkan tak sanggup menemui Cia untuk mengucapkan belasungkawa. Bukannya berada di sisi Cia untuk menyemangatinya, Adrian malah menmbahkan luka pada gadis muda itu. Ayah mengepalkan tangannya, beliau sangat marah mendengar kelakuan salah satu putranya.
Ayah memanggil Adam dan Kania untuk pergi menuju kamarnya bersama dengan Bunda. Ayah dan Bunda menujukkan sebuah surat pada putra dan menantu tertuanya itu. Surat ini baru sampai dua hari yang lalu di kantor Papa, surat yang ditinggalkan oleh Papa Cia.
Untuk Wisma Wiyoto,
Ini aku Aryowiguna, maaf sebelumnya jika aku tiba-tiba menulis surat ini untukmu. Wisma, ini adalah permintaan seumur hidup ku, aku tau ini tidaklah baik tapi tidak ada orang lain yang bisa ku mintai tolong selain kau. Putriku, Valencia Aryowiguna, dia sebentar lagi akan lulus SMA dan mungkin surat ini akan sampai padamu setelah ia lulus SMA. Tolong jaga putriku, aku sangat sedih harus menitipkannya pada mu seperti ini, tapi aku sudah tidak bisa sembuh dari penyakit ini. Aku menabung untuk sekolah putriku namun aku malah menghabiskannya untuk pengobatanku. Satu-satunya yang kumiliki adalah rumah, namun aku yakin mantan istri dan putri bungsuku akan mengambil rumah itu dari Cia.
Dua belas tahun lalu, aku mengalami kebangkrutan, karena itu aku menghilang sebab sangat terpuruk. Karena tak kunjung membaik, dua tahun kemudian istriku meminta cerai dan pergi meninggalkan aku serta Cia. Ia pergi bersama selingkuhannya yang kaya. Gadis kecilku terus menangis meminta Mamanya kembali, hatiku sangat sakit melihatnya terluka seperti itu. Tapi aku tidak menyerah dan terus mencari pekerjaan untuk menghidupi keluarga kecil kami. Wisma, aku membesarkan putriku dengan penuh cinta dan kasih sayang. Ia adalah gadis yang manja dan cengeng, namun ia tak pernah menuntut apapun dariku selama ini. Setiap hari Cia selalu menungguku pulang kerja sebelum ia tidur, memastikan jika aku tidak pergi meninggalkannya juga. Aku tau trauma itu belum hilang, dan sekarang dia akan menangis karena kepergianku.
Wisma, kisahku menyedihkan bukan? Karena masih memiliki harga diri aku menjauh dari mu dan yang lainnya. Tapi sekarang ini bukan lagi tentang harga diri melainkan mengenai putri kecilku, Cia. Tolong jaga dia, dan jauhkan dia dari Mama serta adiknya. Sebelum aku jatuh sakit, istriku datang menemuiku, dia bilang akan menjual Cia jika aku tidak menyerahkan rumah padanya. Namun aku berusaha semampuku, aku memberi syarat agar membiarkan Cia tinggal disana hingga gadis itu lulus sekolah. Cia tak tau apapun mengenai hal ini, jadi tolong rahasiakan ini darinya.
Sekali lagi aku minta maaf telah merepotkanmu, aku harus melakukan apapun untuk menjaga putri kecilku itu meski kini tak ada lagi harga diri yang tersisa. Tolong jaga Cia dengan baik, terimakasih atas bantuanmu.
Sahabatmu,
Aryowiguna..
Adam dan Kania saling berpandangan usai membaca surat wasiat tersebut. Ayah tampak gelisah sejak kejadian kemarin yang mengguncang rumah mereka.
"Sebenarnya, kami hendak menikahkah Cia dengan Adrian. Tapi anak bodoh itu benar-benar diluar kendali" tutur Ayah geram.
"Nikahkan saja Cia dengan Adnan, kita tidak perlu membatalkan pernikahan Adnan bukan" saran Adam.
"Tapi Mas, umur mereka terlalu jauh dan juga Adrian terlihat masih mencintai Cia. Ia bahkan tak mengalihkan matanya dari Cia" sahut Kania.
"Apa kita jodohkan saja dengan Addy?" Sela Bunda.
Adam mencoba meyakinkan Ayah, Bunda dan istrinya untuk menyetujui saran darinya. Mungkin ini terdengar aneh, tapi Adam merasa ada sesuatu dalam diri Cia yang membuat semua orang tertarik padanya. Sifat cerianya juga sangat cocok dengan Adnan yang sulit mengeskpresikan dirinya sejak kecil. Adam benar-benar yakin jika ini adalah takdir yang sudah ditentukan, Cia memang ditakdirkan untuk sang adik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
W himawan
saya mampir 🙏
2024-01-17
1
Greenindya
mengandung bawang 😭😭
2024-01-15
0
Mukmini Salasiyanti
Ya ampyuunnnn
author qu...
tak cariin si Radio Maple loh...
koq hilang??????
e.. e.. ehhh dah ganti lagi....
pdhl aqu suka loh cerita si Bintang...
whatever......
lanjut& semangat, thor atps!!!! 😘💪
2024-01-01
0