JSK - Tenggelam

"Kak Ciaa? Kak Ciaaa?" Teriak Aden yang kembali namun tak menemukan Cia dimanapun. Ia mencari Cia di sekitar, saat berjalan menuju kolam renang, Aden langsung terduduk lemas melihat Cia tenggelam di dasar kolam.

"Kaakkaaaaaakkkkkk" teriak Aden memanggil semua orang.

Adrian keluar lebih dulu, ia melihat Aden sedang menatap ke dalam kolam renang. Ia melihat seseorang berada disana, tanpa pikir panjang Adrian langsung masuk kedalam kolam renang. Pemuda itu terkejut melihat Cia yang tenggelam, ia langsung menarik tangan Cia dan membawanya ke permukaan kolam renang. Semua orang sudah berkumpul disana, Adnan langsung membantu Adrian untuk menaikkan Cia tepi kolam.

Adnan melakukan pertolongan pertama pada Cia, Aden menangis sambil memeluk Bundanya karena terkejut. Adrian menggenggam tangan Cia dan menggosoknya, semua orang terlihat panik serta khawatir.

"Cia, kumohon buka matamu, ku mohon" lirih Adrian dengan tangisnya.

Adnan masih memompa jantung Cia, ia juga berharap jika Cia akan segera membuka mata.

"Uhuk-uhuk..."

Cia terbatuk-batuk dan mengeluarkan air dari dalam mulutnya. Adrian yang melihat Cia sadar langsung mendorong Adnan menjauh dan memeluk gadis itu dengan erat. Ia tak bisa berkata-kata lagi, ketakutan akan kehilangan Cia benar-benar membuatnya hampir gila. Cia yang masih merasa lemas menatap Adnan yang juga memandangi dirinya.

"Kenapa Mas Adnan ingkar janji?" Lirih Cia kembali meneteskan air matanya.

Adrian menggendong Cia masuk kedalam rumah, ia memanggil pelayan meminta menyiapkan semua yang dibutuhkan. Bunda dan Kania mengganti pakaian Cia di dalam kamar gadis itu. Adnan mengepalkan tangannya dengan marah, tidak mungkin Cia jatuh begitu saja. Pemuda itu berlari menuju kolam renang, ia tentu saja mencurigai Isvara. Untungnya cctv di pasang di segala penjuru bangunan rumah.

Adnan pergi menuju ruang keamanan untuk mengecek rekaman cctv. Ia meminta petugas keamanan untuk mengcopy cctv hari ini ke dalam flashdisk. Setelah mendapatkan nya, Adnan pergi berlari menuju rumah tetapi langkahnya tiba-tiba saja melambat. Ia mengingat apa yang Cia katakan setelah sadar, pasti Cia berharap dirinya datang menyelamatkan nya. Namun yang terjadi adalah Adrian lah penyelamat Cia.

Wajah Adrian terlintas dalam benak Adnan, ia bahkan menangis melihat Cia yang tak kunjung membuka matanya. Adnan bisa melihat jika Adrian sangat mencintai Cia, hanya orang bodoh yang tak menyadari hal itu.

"Jangan bohongi perasaanmu sendiri Adnan, Kakak tau kamu juga sudah mulai tertarik pada Cia. Lupakan Adrian, dia masih sangat muda dan jalannya masih panjang" celetuk Adam berjalan menghampiri Adnan.

"Cia juga jauh lebih muda dari Adrian Kak, bagaimana jika dia sebenarnya tertekan dengan pernikahan ini?"

"Sejak awal Cia sudah setuju, tentu saja dia tidak akan tertekan karena ini pilihannya. Tapi kamu masih memiliki keraguan besar, antara Cia atau Isvara. Pikirkanlah baik-baik, jadilah egois dan jangan menyakiti dirimu sendiri nantinya" pesan Adam kemudian pergi meninggalkan Adnan.

...----------------...

Malam tiba......

Adnan masih bungkam mengenai video yang ia temukan. Sebab semua orang lebih khawatir pada Cia daripada menemukan alasan Cia terjatuh kedalam kolam renang. Semua orang sudah berkumpul di dalam ruang makan, Cia juga baru saja masuk usai pelayan memanggilnya. Gadis itu terlihat sedikit pucat dan berjalan perlahan mendekati kursinya.

"Minggir, ini kursiku" ucap Cia seraya menarik tangan Isvara.

"Itu kan ada kursi kosong, sakit tau" tutur Isvara berusaha melepaskan cengkraman tangan Cia.

Gadis itu menghela napasnya, ia tau jika Isvara enam tahun lebih tua daripada dia. Bukan bermaksud tidak sopan, tapi Cia sudah muak dengan semua drama Isvara.

"Cia, duduk sini saja" tawar Adrian menunjukkan kursi di sampingnya.

"Tuh kan ada yang kosong, kamu duduk sana saja" timpal Isvara.

Bukannya pergi, Cia malah menarik tangan Isvara hingga gadis itu terjatuh ke lantai. Ia lalu duduk di kursi Isvara dan mulai makan. Isvara berdiri, ia memegangi tangan Cia namun Bunda memintanya untuk duduk di samping Adrian agar mereka bisa mulai makan. Adnan menatap Cia yang sedang makan dengan lahap.

"Kenapa menatapku?" Tanya Cia tanpa menoleh ke arah Adnan.

"Kamu terlihat pucat, apakah sedang sakit?" Sahut Adnan.

Cia menyodorkan keningnya menyentuh lengan Adnan, pemuda itu bisa merasakan dahi Cia yang demam. Bagaimana bisa Cia baik-baik saja setelah hidupnya selamat dari ambang kematian. Suasana kembali menjadi hening, yang terdengar hanya suara piring dan Dilan.

"Kamu mendengar apa yang kami bicarakan bukan?" Cetus Adnan memulai pembicaraan.

"Iya tentu saja aku mendengar nya" jawab Cia.

"Bagaimana menurutmu? Bagaimana jika kamu ada di posisiku?"

Gadis itu menghentikan makannya, ia diam dan menatap piringnya sejenak.

"Aku tidak tau apa yang akan Mas Adnan pilih, tapi jika Mas Adnan bertanya padaku, jawabannya adalah aku tidak akan melepaskan Mas Adnan" jelas Cia.

"Kenapa? Kalian bahkan belum lama saling mengenal bukan?" Sela Isvara menyahut.

"Karena aku tidak suka melihat siapapun menyakiti Mas Adnan, aku juga tidak akan membiarkan Mas Adnan menikah dengan perempuan jahat sepertimu" sahut Cia sinis.

"Apa?" Kata Isvara sambil menatap ke arah Cia.

Cia menoleh lalu menjulurkan lidahnya mengejek. Ia benar-benar sedang memprovokasi Isvara saat ini. Namun ia tak peduli dan melanjutkan makannya.

Selepas makan malam, Cia duduk di ruang keluarga untuk menonton drama bersama dengan Kania. Bunda tak ikut menonton sebab sedang berbincang dengan Ayah serta Adam mengenai video yang diberikan oleh Adnan. Isvara tiba-tiba saja ikut bergabung dan duduk di samping Cia. Adnan yang melihat hal itu jadi ikut bergabung dan duduk di samping Cia.

"Kalian nonton apa?" Tanya Aden ikut bergabung dan duduk di sofa lainnya karena tak mendapatkan jawaban.

Tak ingin ketinggalan, Addy juga ikut duduk sambil memangku Dilan. Adrian yang melihat semua itu tentu saja mencari kesempatan dan duduk diantara Cia dan Isvara.

"Ahhh wanita jahat itu, apakah hanya ada satu laki-laki di dunia ini? Lihatlah bagaimana dia merayunya, dia seperti ular berbisa" gerutu Cia kesal seperti biasanya.

Setelah lelah mengomel, Cia bangun dari duduknya untuk mengambil minum. Ia kembali bersama dengan Adam yang baru saja keluar dari kamar Ayah dan Bunda. Adam membisikkan sesuatu pada Cia yang langsung membuat gadis itu tersipu malu. Cia mengangguk kemudian pergi ke kursinya, ia menggeser Adnan agar dirinya bisa duduk di tepi sofa.

"Aku ngantuk mau sandaran di sofa" kata Cia beralasan.

Adnan menggeser duduknya ke arah Adrian, Cia duduk di tepi sofa sambil menyandarkan kepalanya pada pinggiran sofa. Ia kembali fokus menonton dramanya, dengan mata yang sudah setengah tertutup. Perlahan namun pasti akhirnya Cia pun terlelap dalam tidurnya.

Satu persatu mulai pergi sebab drama yang di tonton telah usai. Addy menatap Cia yang sudah tertidur pulas bersandar di tepi sofa.

" Cia tidur tuh" celetuk Addy kemudian mengalihkan kepala Cia dan membuatnya tidur dalam pelukan Adnan.

"Dy, ngapain sih?" Sentak Adnan sedikit berbisik.

"Hhmm... Masih ngantuk Pa, sebentar lagi ya" gumam Cia memeluk Adnan dengan erat.

Addy terkekeh tanpa suara melihat hal itu, Adrian berdiri hendak mengangkat Cia masuk ke kamarnya. Tapi Addy menepis tangan sang adik, ia menatap Adrian dengan amarah. Kania meminta Isvara untuk pergi ke kamar tamu dan beristirahat. Ia juga harus pergi untuk menidurkan Dilan.

Setelah kedua wanita pergi, hanya tinggal Cia, dan kelima bersaudara yang masih disana. Adrian mencoba menyentuh Cia, tapi gadis itu merengek dan menepisnya. Cia masih mengigau dalam tidurnya. Adam meminta Aden untuk pergi ke kamarnya, sedangkan Addy menarik Adrian dengan kasar. Mereka harus memberikan ruang untuk Adnan dan Cia.

Episodes
1 JSK - Surat Wasiat Papa
2 JSK - Calon Istri Pengganti
3 JSK - Pertemuan Calon Istri
4 JSK - Adam yang sweet
5 JSK - Kejutan Isvara
6 JSK - Tenggelam
7 JSK - Keputusan Adnan
8 JSK - Hari Pernikahan
9 JSK - Sayang
10 JSK - Bunga Pernikahan
11 JSK - Tahan
12 JSK - Adnan Demam
13 JSK - Unboxing
14 JSK - Pernyataan Cinta
15 JSK - Adrian Melepaskan
16 JSK - Manjanya istri Adnan
17 JSK - Reuni SMA Cia
18 JSK - Bulan Madu Bertemu Mama
19 JSK - Adik Cia, Laura
20 JSK - Bintang penghilang kesedihan
21 JSK - Kehamilan Cia
22 JSK - Pertemuan dengan Masalalu
23 JSK - Saling Cemburu
24 JSK - Hubungan Intim
25 JSK - Cia Melahirkan
26 JSK - Tamu Kehormatan
27 JSK - Perasaan Adnan
28 JSK - Mawar
29 JSK - Kembali Erat
30 JSK - Kencan Membosankan
31 JSK - Pelupa
32 JSK - Menggoda Adnan
33 JSK - Talking
34 JSK - Perseteruan
35 JSK - Perundungan
36 JSK - Alasan Perundungan Cia
37 JSK - Hari Libur
38 JSK - Datang dengan Luka
39 JSK - Keluarga Kania
40 JSK - Peringatan batasan
41 JSK - Permintaan maaf
42 JSK - Keputusan untuk Mengakhiri
43 JSK - Si Paling Brengsek
44 JSK - Kecurigaan Adnan
45 JSK - Kekecewaan
46 JSK - Pertimbangan
47 JSK - Perasaan yang belum usai
48 JSK - Batas yang terlewati
49 JSK - Bertingkah
50 JSK - Menikmati Malam
51 JSK - Surat Perjanjian
52 JSK - Para Menantu
53 JSK - Keinginan Cia
54 JSK - Lihat Aku
55 JSK - Ulang Tahun Papa
56 JSK - Penuh Adegan Panas
57 JSK - Untuk Cia, dua puluh tahun
58 JSK - Psikolog anak
59 JSK - Nostalgia Luka
60 JSK - Karma Yang Nyata
61 JSK - Keputusan Laura
62 JSK - Sweet Husband
63 JSK - Hadiah Untuk Cia
64 JSK - Rencana Adnan
65 JSK - Ending
66 Lima Tahun Kemudian
67 S2 - Kembali Pulang
68 S2 - Kisah Kecil
69 S2 - Sebuah Rasa
70 S2 - Drama Kecil
71 S2 - Mama...
72 S2 - Hari bersama Keluarga
73 Bye Bye
Episodes

Updated 73 Episodes

1
JSK - Surat Wasiat Papa
2
JSK - Calon Istri Pengganti
3
JSK - Pertemuan Calon Istri
4
JSK - Adam yang sweet
5
JSK - Kejutan Isvara
6
JSK - Tenggelam
7
JSK - Keputusan Adnan
8
JSK - Hari Pernikahan
9
JSK - Sayang
10
JSK - Bunga Pernikahan
11
JSK - Tahan
12
JSK - Adnan Demam
13
JSK - Unboxing
14
JSK - Pernyataan Cinta
15
JSK - Adrian Melepaskan
16
JSK - Manjanya istri Adnan
17
JSK - Reuni SMA Cia
18
JSK - Bulan Madu Bertemu Mama
19
JSK - Adik Cia, Laura
20
JSK - Bintang penghilang kesedihan
21
JSK - Kehamilan Cia
22
JSK - Pertemuan dengan Masalalu
23
JSK - Saling Cemburu
24
JSK - Hubungan Intim
25
JSK - Cia Melahirkan
26
JSK - Tamu Kehormatan
27
JSK - Perasaan Adnan
28
JSK - Mawar
29
JSK - Kembali Erat
30
JSK - Kencan Membosankan
31
JSK - Pelupa
32
JSK - Menggoda Adnan
33
JSK - Talking
34
JSK - Perseteruan
35
JSK - Perundungan
36
JSK - Alasan Perundungan Cia
37
JSK - Hari Libur
38
JSK - Datang dengan Luka
39
JSK - Keluarga Kania
40
JSK - Peringatan batasan
41
JSK - Permintaan maaf
42
JSK - Keputusan untuk Mengakhiri
43
JSK - Si Paling Brengsek
44
JSK - Kecurigaan Adnan
45
JSK - Kekecewaan
46
JSK - Pertimbangan
47
JSK - Perasaan yang belum usai
48
JSK - Batas yang terlewati
49
JSK - Bertingkah
50
JSK - Menikmati Malam
51
JSK - Surat Perjanjian
52
JSK - Para Menantu
53
JSK - Keinginan Cia
54
JSK - Lihat Aku
55
JSK - Ulang Tahun Papa
56
JSK - Penuh Adegan Panas
57
JSK - Untuk Cia, dua puluh tahun
58
JSK - Psikolog anak
59
JSK - Nostalgia Luka
60
JSK - Karma Yang Nyata
61
JSK - Keputusan Laura
62
JSK - Sweet Husband
63
JSK - Hadiah Untuk Cia
64
JSK - Rencana Adnan
65
JSK - Ending
66
Lima Tahun Kemudian
67
S2 - Kembali Pulang
68
S2 - Kisah Kecil
69
S2 - Sebuah Rasa
70
S2 - Drama Kecil
71
S2 - Mama...
72
S2 - Hari bersama Keluarga
73
Bye Bye

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!