My Cousin Perfect

My Cousin Perfect

1. Kecelakaan

Violet hidup di dalam keluarga bahagia dan harmonis. Ayahnya bernama Ferdinan seorang arsitek senior yang terkenal akan karya-karya arsiteknya di berbagai kota. Walaupun waktunya sibuk,dia tetap akan memberikan waktu untuk keluarganya,dengan didampingi oleh Mira sang istri yang merupakan seorang ibu rumah tangga yang cekatan.

Dia rela meninggalkan pekerjaannya demi keluarga tercintanya. Dulu dia seorang perawat di sebuah rumah sakit.

Tadinya mereka tinggal di Bandung, tempat tinggal almarhum ibunya Ferdinan. Setelah anak-anaknya memasuki usia remaja mereka memutuskan untuk pindah ke Jakarta tempat kelahiran Ferdinan dan almarhum ayahnya. Ditambah lagi anak sulungnya sudah berkuliah di sana empat tahun ini.

🍁

Siang ini ada acara wisuda Vino,anak pertama mereka yang berhasil mendapatkan gelar sarjana ekonomi dengan nilai baik. Ferdinan dan Mira mengajak turut serta anak bungsunya, Violet menghadiri acara di dome universitas itu.

Walaupun sedang hujan mereka tetap menuju ke sana. Kalau Vino sudah berangkat dulu,sejak pagi untuk mempersiapkan semuanya. Dalam perjalanan Mira terus mengajak putrinya itu bercerita.

"Adek juga harus rajin belajar ya? jangan males belajar biar jadi orang sukses. " Mira berpesan pada putrinya itu.

"Iya mama,memang Vio malas belajar apa!" jawab Violet, sedikit kesal karena seolah dirinya tidak pernah belajar. Padahal dia juga tergolong anak pandai di sekolah nya.

"Kamu kan sudah besar,jangan seperti anak kecil yang manja dan merepotkan abang kamu. " Mama berpesan lagi.

"Sejak kapan aku merepotkan abang? kalau manja sih iya...sama papa tentunya. Ya nggak papaku..." celetuk Violet lalu mencondongkan wajahnya ke depan untuk mengecup pipi papanya.

Ferdinan tersenyum senang melihat anak gadis nya tumbuh dengan cantik dan ceria. "Anak cantik papa ya harus manja dong. "

"Papa tuh ya, yang bikin Vio jadi seperti anak-anak terus karena papa manjain terus. " Mira menegurnya.

"Enggak apa-apa selagi bisa, kalau anak-anak sudah dewasa sudah agak menjauh dari kita. Mumpung Violet masih mau dimanja, nanti kalau sudah dewasa dan menikah ya sama lakinya. Lihat saja Vino, sudah dewasa dan punya pacar kan malah jarang ngumpul sama kita. Kalau Vio, sih papa harap jangan cepet gede biar papa selalu bisa gendong terus. Tapi kenyatannya ya tetep cepet gede, sekarang sudah berat kalau papa gendong. " ucap Ferdinan sambil membayangkan pertumbuhan anak-anaknya begitu cepat.

"Kamu jangan nakal sama Abang, kasihan loh kamu gangguin terus." Pesan Mira lagi. Entah kenapa hari ini ingin sekali sedikit cerewet.

"Kebalik itu mama, yang ada Abang Vino yang gangguin Vio." Gerutu Violet dengan mengadukan nasibnya kalau sedang bersama saudaranya itu.

Ferdinan dan Mira tertawa, "Abang sebenarnya sayang sama Vio, cuma iseng aja sayang. "

"Ya... terserah anggapan kalian aja. Yang jelas Abang itu menyebalkan. " Violet mengerucutkan bibir nya lagi. Hingga membuat Ferdinan gemas sendiri.

Tangannya terulur kebelakang untuk menarik bibir lucu itu. Hingga dia lepas kendali tidak sadar ada truk dari depan yang salah jalur.

Ferdinan langsung membanting setir untuk menghindar, tapi tidak melihat kalau sebelah kiri adalah pohon besar. Kabut yang ditimbulkan hujan menghalangi penglihatannya hingga mobil tersebut meluncur bebas menghantam pohon besar itu dengan keras.

Mereka semua terbentur ke depan. Ferdinan dan Mira terbentur kaca dengan keras hingga berdarah banyak. Sedangkan Violet terbentur jog dengan kencangnya hingga terpental kebelakang membuat lehernya sakit.

"Mama.... " Panggil Violet menahan sakit.

Mira masih bisa mendengar panggilan anaknya itu.

"Violet, ayo sekarang keluar sayang, mobil ini dalam bahaya kalau kamu tetap disini. " saran Mira dengan nada lemah.

"Tidak mama, ayo kita keluar bersama dari sini. " Violet berhasil memegang tangan mamanya.

Posisi mobil sudah penyok bagian depannya dan mengeluarkan asap yang banyak dari dalam bagian mesinnya.

"Mama ayo kita keluar! Bangunin papa, mama! " Violet terus berusaha membuka pintu. Dengan tangan kirinya menarik tangan mamanya yang sekarang dingin dan lemas.

Violet bergantian menggoyang badan papanya, tapi tidak bergerak sedikitpun.

"Papa bangun! " Violet dengan menangis ketakutan melihat kedua orang tuanya tak berdaya ditambah lagi keadaan yang sangat kacau ini.

Mamanya sekarang tidak bergerak lagi. "Violet, maafin mama sayang. " kemudian meninggal untuk selamanya.

Ferdinan ternyata memang sudah meninggal terlebih dahulu, dengan sekali benturan yang mengenai kepala dan lehernya tadi. Violet memeriksa papa dan mamanya yang sudah tidak berdenyut nadinya. Tentu saja dia menangis sejadi-jadinya.

Ada petugas penyelamat datang, mereka membuka pintu yang macet tadi. Mengeluarkan Violet dengan dibungkus selimut.

Violet tidak kuat lagi, dia kemudian pingsan.

Semuanya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Termasuk Ferdinan dan Mira yang sudah tiada itu.

🍂

Sedangkan di salah satu gedung Universitas Indonesia, Vino menunggu dengan cemas kehadiran keluarga nya. Hingga acara wisuda sudah selesai, mereka belum juga datang. Di hubungi juga tidak bisa.

Rasa kecewa menghilang digantikan dengan rasa khawatir ketika dia keluar gedung ternyata hujan lebat.

Hingga saat sesi foto dengan Kanaya kekasihnya, handphone nya berbunyi.

"Apa bener dengan Vino? " suara asing yang terdengar ketika Vino mengangkat nya.

"Benar."

"Keluarga anda kecelakaan, sekarang ada di rumah sakit daerah."

Seketika tubuh Vino lemah tak berdaya ketika mendengar kabar tersebut. Melihat laki-laki yang dicintainya itu terkejut Kanaya yang sedang sibuk berfoto dengan keluarga nya, ia mendekat.

"Ada apa sayang? " Tanya Kanaya cemas.

"Mereka kecelakaan. " Vino langsung berlari begitu memberitahu pacarnya itu. "Aku akan ke rumah sakit umum, kamu lanjutkan saja. "

Kanaya memilih mengikutinya, tidak mungkin membiarkan Vino sendiri melewati masa sedih ini.

🍂

Tiba di rumah sakit Vino langsung mendapati kedua orang tuanya terbujur kaku, meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Vino seketika menangis dan meratapi kepergian kedua orang tuanya. Untung ada wanita yang selalu setia mendampingi nya.

Kemudian dia mencari keberadaan adiknya, ternyata adiknya masih hidup. Dia merasa lega, setidaknya adik tersayangnya masih ada disini. Violet belum sadar kan diri, beberapa luka mengakibatkan dia pingsan dan mendapatkan perawatan.

"Kenapa mereka pergi Naya. " rengek Vino yang masih menggunakan toga lengkap dengan topinya. Berangsur-angsur dia lepasnya menyisakan kemeja putih yang masih rapi ia gunakan.

"Mereka sudah tenang di sisi Tuhan, Vino... ikhlaskan ya sayang. " Kanaya hanya bisa menenangkan laki-laki itu, yang terus menangis.

Tadi dia sempat marah karena kecewa acara wisuda nya mereka tidak ada. Tapi sekarang dia menyesal telah marah, kalau bisa memilih lebih baik tidak wisuda saja. Jadi mereka tidak perlu datang dalam keadaan hujan deras begini. "Mending tadi nggak usah wisuda aja, kalau dengan begitu nyawa papa dan mama hilang. "

"Jangan bilang seperti itu Vino, semuanya sudah takdir. Ikhlaskan ya... " Kanaya memeluk kekasih hatinya itu.

Kemudian datang Paman,Bibi dan anak bungsunya. Paman Handoko ini kakaknya papa Ferdinan. Mereka mengetahui kabar tersebut karena tadi juga dihubungi oleh pihak rumah sakit. Dengan melihat riwayat panggilan handphone nya Ferdinan.

"Bagaimana Violet, Vino? " Tanya bibinya yang bernama Lina,yang terlihat cemas dan khawatir.

"Vio masih di dalam, belum sadar. Semoga dia baik-baik saja. " Yang jawab Kanaya, karena Vino lemah dalam pelukannya.

Setelah itu Handoko melihat jenazah adiknya untuk yang terakhir kalinya di ruang mayat. Dan Lina mengurus administrasi dan mengurus segala proses pemulangan jenazah juga proses pengobatan Violet. Kalau tidak ada mereka mungkin akan terbengkalai, karena Vino hanya menangis saja.

Vino lebih dekat dengan mereka karena dia kuliah di Jakarta selama empat tahun ini. Walaupun memilih tinggal di kosan dulu,tapi dia sering sekali berkunjung ke rumah pamannya ini.

Terpopuler

Comments

Riaa Imutt

Riaa Imutt

hadir 🙋‍♀️

2023-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!