13. Pacar Baru

Dengan tuduhan Violet waktu itu bahwa Liam punya banyak pacar. Dia ingin mencoba pacaran, siapa tahu dengan dia punya pacar bisa menghilang rasa tertariknya dengan Violet.

Kebetulan hari ini Kila anak bahasa menyampaikan perasaannya. Mereka kenal karena sering latihan bersama untuk ujian IELTS dan TOEFL setelah selesai kelas.

"Liam,gue suka sama lo. Sepertinya kita cocok, karena kalau ngomong pasti nyambung. Gimana kalau kita pacaran. " Ucap Kila dengan gugup takut ditolak. Karena Liam tipe cowok susah digapai.

Liam menghela nafas, 'Kita nyambung kan bahas latihan, ah ni cewek kegeeran banget. Padahal cantik sih, tapi kok berani banget ngungkapin perasaan nya duluan. ' batin Liam.

"Nggak harus sekarang kok Liam,lo bisa jawab nanti. "

"Oke, kita pacaran. Tapi gue ada cewek lain, lo nggak masalah? " Jawab Liam memikirkan tentang Violet yang kemana-mana mereka selalu berdua. Jadi tidak mungkin hanya karena seorang pacar dia harus meninggalkan adik sepupunya itu.

"Hah? beneran? lo mau pacaran sama gue? " Kila senang mendengar itu, hampir melompat.

"Hemm, tapi bukan lo doang cewek yang deket sama gue. You don't have a problem, right?. " Liam memastikan dulu.

"Yes, no problem. " Jawab Kila tidak masalah asal dia bisa pacaran dengan seorang Liam.

🍁

Sepulang sekolah Liam bergandengan dengan Kila. Mereka nampak serasi karena parasnya yang seimbang. Kila juga pintar di jurusannya,jadi orang yang melihat mereka tidak sedikit yang iri.

Mereka bergandengan sampai dekat parkiran. Violet melihat itu semua. Entah kenapa pemandangan ini sungguh tidak mengenakkan hati. Hatinya seperti terbakar dan sakit.

"Sampai disini, lo bisa pulang duluan. " Liam melepaskan tangan Kila ketika sudah di depan parkiran motor.

Violet menghentakkan kakinya dulu sebelum melangkah mendekati Liam.

"Lama banget ternyata pacaran! " Sengit Violet.

Liam tersenyum gemas kalau Violet mode ngambek gini.

"Ohhh tadi latihan TOEFL dulu beberapa anak kelas tiga Dek, dan ini kenalin Kila pacar baru Abang. " Liam menjelaskan tadi ngapain dan memperkenalkan Kila.

"Hai, Gue Violet. " Violet terpaksa memperkenalkan dirinya untuk menghargai kakaknya.

Kila yang bingung,karena dikenalin sama cewek oleh pacar barunya. "Gue Kila, lo siapanya Liam ya? "

Violet hendak menjawab kalau dia adiknya.

"Ini yang gue bicarain tadi. Lo nggak masalah kan? " Liam yang jawab duluan.

"Ohhh pacar pertama kamu? " Kila menebak seperti itu dengan tatapan tidak suka.

Violet terkejut, tapi entah kenapa dia tidak ingin membantah tebakan Kila. Dia malah senang dibilang pacarnya Liam.

"Jadi sekarang balik sama aku atau sama Kila? " Violet menoleh pada Liam untuk memilih.

Pilihan Liam tidaklah sulit, tapi sangat mudah. Jelas dia memilih pulang dengan Violet. Segera dia menggandeng tangan adik sepupunya itu. "Bye Kila, sampai besok. "

Kemudian meninggalkan Kila yang cemberut menahan kesal.

🌿

"Kenapa bilang kalau aku pacar abang yang pertama tadi? " Tanya Violet ketika sudah sampai rumah. Dia memberikan air putih pada Liam, sambil duduk di sampingnya.

Liam memang kadang mampir dulu di rumah Violet setelah mengantar pulang. Terkadang ada Iqbal juga mampir untuk kumpul bersama.

Sebelum menjawab, Liam meminum dulu air itu sampai habis.

"Abang nggak bilang kok, dia aja yang mikirnya gitu. "

"Jadi pacar abang beneran dia? "

"Hemm, tadi habis jadian. " jawab Liam tanpa beban mengelus punggung tangan Violet.

Violet membiarkan skin ship ini selama ini, karena nyaman.

"Kenapa abang mau sama cewek tadi? "

"Dia cantik dan pintar, ya udah abang terima." Bahkan Liam juga sesekali mencium tangan Violet, sambil melihat reaksi apa yang adiknya ini tunjukkan.

"Jadi dia yang nembak abang? " Violet nampak kesal dengan jawaban Liam, dia menarik tangannya.

"Abang nggak pernah nembak cewek duluan ya. " Liam mengambil kembali tangan halus itu.

Tiba-tiba datanglah Iqbal.

"Lohhh kok ada abang Liam disini? bukannya punya cewek sekarang? " Iqbal langsung ikut bergabung dengan mereka.

"La terus apa hubungannya bjirr? gue emang nggak boleh disini kalau gue punya cewek. "

"Ya sapa tahu sibuk ngebucin. " Iqbal berdiri lagi, masuk ke dapur untuk mengambil minum.

"Emang elo, kalau pacaran sudah lupa kehidupan lainnya." ledek Liam sedikit berteriak, agar Iqbal yang berada di dapur dengar.

Tak lama Iqbal kembali duduk dengan segelas air putih.

"Lo kok bisa tahu sih Bal, kalau abang Liam punya pacar? " Tanya Violet heran.

"Abang Liam tuh kek selebriti nya sekolah. Jadi seluruh tingkah laku dia semua orang bakalan memperhatikan. Termasuk gosip kalian dikiranya pacaran itu juga banyak yang tahu. Makanya jangan terlalu dekat dong." Iqbal melirik tangan mereka berdua yang saling menyentuh, dengan Liam sedang memainkan tangan Violet.

Mendengar itu, seketika Liam menarik tangannya. Menelan air liurnya salah tingkah sendiri. Dia seperti diingatkan kalau kedekatannya dengan Violet sudah bikin salah paham.

"Ehh, makan ayam goreng yuk. Abang Liam yang traktir. " Padahal Iqbal tidak peduli mau mereka sedekat apa tidak mau tahu.

"Lah kenapa gue? " Liam memukul pelan Iqbal yang seenaknya saja.

"Ya udah tuan rumah aja kalau gitu. " Iqbal melirik Violet yang memonyongkan bibirnya.

Seketika Liam yang gemas menarik bibir Violet yang lucu itu.

"Ishhh kok ditarik sih. "

Liam tersenyum nyaris tertawa.

Mereka kemudian bercanda bersama sambil menikmati makan sore sambil main PS.

Berada diantara dua laki-laki ini Violet merasa nyaman dan bahagia. Ditambah tingkah random mereka yang selalu membuat Violet tertawa.

🐢

"Bang, ikut gue please gue butuh bantuan elo saat ini juga. " Tiba-tiba Iqbal menarik Liam yang hendak mau pulang dengan Violet.

"Kemana c*k? "

Iqbal terlihat panik dan sulit menjelaskan apa yang terjadi.

"Jelaskan dulu Bal, lo mau ajak Abang kemana? " Violet juga penasaran, tidak ingin juga membiarkan Liam diajak Iqbal dengan tujuan tidak jelas.

"Lo pulang naik taksi aja, Vio. " Bukannya menjawab Iqbal malah menyuruh sepupunya itu naik taksi.

"Nggak mau, gue pulang sama abang Liam. Kalau lo nggak menjelaskan apa masalah lo! " Violet mengapit tangan Liam dengan kencang.

Kemudian beberapa teman Iqbal datang menghampiri.

"Gimana Bal, jadi nggak ke lapangan? " Tanya salah satu dari mereka.

Dari gelagatnya, Violet curiga kalau mereka akan tawuran.

"Masalah apa? " Liam juga menyimpulkan demikian, dia sebenarnya sudah menduga sejak awal kedatangan Iqbal tadi. Karena sudah terbiasa seperti itu sejak dulu.

Iqbal menyuruh teman-teman menunggu diluar sekolah, dia mau bicara dengan Liam dulu.

"Gue ditantang sama kakaknya pacar baru gue bang, gue disuruh datang ke lapangan kalau berani. Dia anak SMA Harapan bang, gue rasa dia pasti bawa temen juga. " Iqbal menjelaskan apa masalahnya.

"Urusan cewek?"

Iqbal mengangguk.

"Gue kan udah bilang kalau urusan cewek gue nggak akan ikut campur, kalau urusan harga diri dan sudah melukai. Gue mau bertindak bnsat! " Liam menjelaskan bagaimana peraturan.

"Ini masalah harga diri bang, dia ngehina gue nggak pantes sama Sasa. Gue dikatain anak culun kalau nggak mau menghadapinya. " Iqbal menambahkan perkaranya.

Liam berpikir sambil melihat Violet yang geleng-geleng kepala, tidak menyetujui kalau dia nurutin maunya Iqbal.

"Dia nantangin gue, masa gue nggak dateng. Kan gue harus membuktikan kalau gue itu berani dan pantas buat Sasa. " Imbuh Iqbal memelas, agar kakaknya ini mau membantunya.

"Kalau lo ingin terlihat berani,lo hadapi sendiri b*go! " Violet kesal sendiri.

Sekarang datanglah Ryan dan Jona.

"Katanya mau ke lapangan? " Tanya Jona dengan semangat.

Liam akhirnya menyanggupi permintaan Iqbal.

"Dek, kamu pulang sendiri ya naik taksi. Nanti aku mampir ke rumah kamu. Oke? " Liam menyuruh Violet untuk pulang sendiri.

Dia memilih ikut dengan Iqbal pergi tawuran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!