Horror Di Pulau Intan

Horror Di Pulau Intan

Bertiga ke pantai Green bowl.

Tasya terbangun dan kaget mendengarkan suara berisik diluar kamarnya..ya ampun, ini 'kan hari sabtu. Hari santai kenapa Jadi begini..Tasya menoleh kesamping tempat tidur, jam menundukkan pukul delapan pagi.

Hampir setiap hari ada saja drama dirumahnya, Danu adiknya beberapa kali ribut sama ayahnya, Danu yang merasa sudah dewasa sering bersitegang dengan papanya entah karena sering pulang malam atau pinjam mobil papanya tanpa minta ijin. Sang mama juga sama saja, ada saja yang dipertengkarkan dengan papa.

Kepala Tasya terasa berdenyut denyut mendengarkan suara tinggi papa yang menghardik mama dengan suara keras.

Dengan langkah gontai Tasya menarik handuk baru dari lemari dan berjalan kearah kamar mandi. Biasanya kalau sudah pusing begitu ia akan mandi dan keluar rumah. Lama lama ia bisa gila berada dirumah yang tingkat dramanya melebihi drama Korea di televisi.

Setelah beres mandi dandan seadanya ia menghubungi temannya, Bangkit.

"Bang, kamu lagi apa?"

"Eh halo Tas, yah bisalah utak atik motor kenapa Tas?"

"Aku lagi sebel banget, kita kepantai yuk"

"Pantai mana anak manis?"

"Iiiih gaya amat! pake manggil anak manis segala"

"Lha Iya, pantai kan banyak..Legian, Kuta, Jimbaran..pantai kan banyak..lagian tumben amat pingin kepantai"

"Hari ini kita kepantai di selatan yuk, aku bener bener sedang pusing pokonya mau ketempat yang tenang ga banyak orang, kita ke Ungasan yuk"

"Hmm..gue sebenernya juga bete banget, pingin santai yang bener bener santai..kemaren ngurusin tamu hotel dari India busyet rewel rewel banget! Eh, kamu dulu pernah bilang satu hari mau main ke pantai Green bowl..gimana kalo kita kesana? Agak jauh, tapi tempatnya keren!"

"Wow! Ide yang brilian! Oke, setuju! ajak Harley sekalian ya?"

"Ciee..belakangan ini kemana mana musti ada Harley..hihihi, sepertinya ada udang dibalik semak haha!"

"Ngawur! Harley tuh orangnya asik tau?!"

"Oke, iya sih Harley emang asik..tunggu..aku call dia, kamu kerumahku nanti kita berangkat dari sini"

"Mantap cang! Oke setengah jam aku sampe, call Harley jangan lupa!"

"Asiaap..pake blue jean aja, jangan kaya lagi itu, ke cafe pake rok mini..aku pusing liatnya"

"Huush! Oke pake celana jean, sampe nanti ya..see you!"

...-----...

Setelah setengah jam perjalanan ahirnya sampai juga dirumah Bangkit, Tasya melepaskan helm dikepalanya dan menyibakkan rambutnya yang tebal, ia kaget ternyata dipekarangan rumah Bangkit sudah terparkir motor besar kepunyaan Harley.

Baru saja ia beres parkirkan motor, seorang kakek tua turun dari anak tangga.

"Eh dadong..rahajeng semeng, apa kabarnya?"

"Waah..Ada bidadari datang pagi pagi! Hehe..masuk masuk, itu mereka ada didalam" ucap kake itu sambil membetulkan kain sarungnya.

"Sugra nggeh.." Jawab Tasya sambil sedikit menundukkan tubuhnya dan masuk kedalam rumah Bangkit.

"Naah tu dia nongol!, haha yang lagi sebel datang!" ucap Bangkit sambil melepaskan senyum.

Tasya mendekati dua priya muda itu sambil melambaikan satu tangannya.

"Hi Tasya! Kamu kenapa? Katanya Bangkit lagi sebel ya?" Harley berdiri dan memberikan pelukan hangat. Tasya tersipu malu, entah kenapa setiap kali Harley memeluknya pasti ada perasaan gimana gitu.

"Nah, ini Tasya punya ide..Hari ini mumpung masih pagi kita melancong kepantai, gimana Har mau ikut?"

"Wuis pantai? Aku sih oke aja,. Arah mana?"

"Gue kasih daran kita ke Green bowl, disana ada tempat enak untuk ngobrol"

"Kalo mau kesana kita harus berangkat sekarang, soalnya sebentar lagi panas dan agak macet" ucap Harley sambil mengikat rambutnya yang panjang sebahu.

"Yuk! Kita langsung aja sekarang!" balas Tasya dengan semangat.

"Let's go! aku dah siap dari tadi..bentar aku pamitan sama dadong dulu,.bapak dan ibu kebetulan lagi ke Ubud, mereka ga dirumah"

...-----...

Iring iringan tiga motor melaju kearah selatan di Ungasan, Tasya benar benar merasakan kebebasan yang nilainya tak terhingga. Terpaan angin kencang yang menabrak wajahnya membuat perasaan sebelnya hilang. Ia telah melupakan hiruk pikuk yang terjadi setiap hari dirumahnya.

Lewat empat puluh menit ahirnya mereka sudah mulai memasuki kawasan pantai Green bowl, sebuah pantai yang bersih dan tidak banyak turis lokal ataupun asing yang singgah disana.

Tasya berteriak gembira ketika melihat dari kejauhan birunya air laut dan banyaknya pepohonan yang rindang.

"Kita berhenti disana!" teriak Bangkit sambil menunjuk kearah parkirkan motor.

Iring iringan motor belok kekanan melewati beberapa warung kecil dan memarkirkan kendaraan disebuah tempat yang memang khusus untuk pelancong. Seorang petugas parkir membantu mengatur posisi motor.

"Wow keren sekali pemandangannya!" ucap Tasya dengan sangat gembira.

"Sekarang kita jalan keatas kearah utara, kamu kuat naik tanjakan kebukit sana Tasya?"

"Ayok! Aku siap ko, ini bener bener pemandangan yang gila! Ga nyangka begini kerennya!"

"Diatas sana ada semacam bangku dari beton kita bisa liat laut dari atas sana"

"Yes! Itu yang aku mau!" Tasya benar benar antusias dengan perjalanan ini, apalagi ketika mulai naik keatas Harley memegang telapak tangan Tasya dan berkata..

"Jangan pingsan ya..aku ga kuat gendongnya"

"Haha!" Bangkit tertawa mendengarnya.

...-----...

Benar saja apa kata Bangkit, diatas sana memang ada semacam tempat duduk tepat dibawah dua pohon yang rindang melindungi teriaknya sinar matahari. Dari lokasi duduk mereka bisa melihat dengan jelas lautan luas.

"Hmm..memang kamu pintar..Indah sekali ya" ucap Tasya.

Dalam beberapa saat ketiganya terdiam, pandangan mereka jauh kedepan sana, lautan biru seakan menyambut pikiran dan perasaan mereka.

"Apa yang menyebabmu sebel Tasya?" tiba tiba Harley bertanya.

Pertanyaan Harley mengugah lamunannya, Gadis manis itu menyibakkan rambutnya yang menutupi wajahnya karena tertiup angin.

"Sebel dan marah bercampur jadi satu, bagaimana ya..pusing kepalaku mendengarkan keributan dan pertengkaran yang terjadi setiap hari dirumah. Kalau bukan papa dan adikku ribut, pasti ada keributan antara papa dan mama..aku pingin sekali keluar dari semua ini..Duuh cape deh" keluh Tasya mengeluarkan uneg uneg.

"Aku sih dirumah oke oke aja, cuman ya itu tingkat stres ku melonjak tinggi tiap hari menangani kerajaan di hotel..belum lagi bisku selalu menyalahkan aku" Bangkit mulai bicara.

"Aku sebetulnya punya ide, dan hal ini sudah cukup lama aku pendam. Sebuah ide yang kupikir bagus untuk kita bertiga" ucap Harley.

"Oh ya? Ide apa Harley? Spill ke kita dong"

"Iya Har, siapa tau bisa membantu pikiran kita yang lagi jenuh" tanggap Bangkit.

"Kalian pernah dengar cerita sebuah pulau bernama pulau Intan. Pulau itu ada disebelah barat pulau Lombok kalau dari Lombok kira Kira tiga puluh menit memakai perahu motor"

"Iya aku pernah dengar, pulau itu kosong..dulu sering disinggahi turis lokal tapi kalau tidak salah pemerintah daerah Lombok melarang kesana karena kalau air laut sedang naik, ahirnya akan tinggi dan berbahaya untuk keslamatan orang" ucap Bangkit.

"Iya betul, gini aku teruskan dulu ya ceritaku..pulau Intan itu tidak berpenghuni, bahkan jarang ada binatangnya..tapi menurut seorang temanku yang pernah kesana pulau itu sungguh Indah.. Nah, aku berencana..gimana kalau kita menjelajahi pulau itu bahkan kalau memang cocok kita bisa tinggal disana, kita mulai kehidupan baru disana, impianku adalah membangun rumah gubuk kecil dan mengeksplor seluruh pulau"

"Wow! Itu baru aku suka! Sebuah kehidupan baru!" timpal Tasya.

"Berarti aku harus keluar dari pekerjaanku" Kata Bangkit.

"So?..Kita akan mulai kehidupan baru dengan apa adanya tapi penuh dengan tantangan! Pasti seru!"

Bangkit diam sambil memikirkan ide Harley..

"Ide yang keren Bang, aku setuju dengan ide Harley! Ayok ikut Ga?" Tasya terlihat semangat, sambil menggoncangkan pundak Bangkit.

"Oke! Setuju! Kapan kita berangkat?"

"Yaay!! Gimana Har? Kapan kita kesana?"

"Bagus! Aah..ahirnya impianku bisa terwujudkan" jawab Harley, ia berdiri dan berjalan kearah dekat jurang didepan, tidak jauh dari posisi mereka duduk. Matanya memandang jauh kedepan.

...-----...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!