Keesokan harinya, subuh jam 5 Hari saat itu masih sangat pagi, tiga anak muda sudah menyiapkan semua barang perbekalan untuk perjalanan jauh yang sangat berarti bagi mereka.
Tasya dan Harley sengaja tidak memberitahukan kepada para orang tua, hanya Bangkit yang pamit kepada bapak dan ibu dan juga sang kakek. Tapi kepergiannya bukan untuk kesebuah pulau, ia hanya mengatakan akan Jalan Jalan bersama kedua temannya ke Surabaya.
Jam 6 semuanya sudah berkumpul dirumah Bangkit.
"Oke, kita tidak Naik motor sesuai rencana semuanya kita parkirkan disini. sekarang kita tunggu Grab, sebentar lagi mobil akan datang membawa kita ke Padang Bai menuju pelabuhan Lembar" bisik Bangkit seakan tidak mau membangunkan orang orang sekeluarga dengan rencananya.
"Berapa jam perjalanan?" Tanya Tasya.
"Kurang lebih empat jam tergantung ombak lautnya"
Ahirnya jam 6.15 kendaraan Grab datang, dengan cepat mereka memasukkan tas ransel kedalam bagasi dan berangkatlah mereka.
"Gimana perasaanmu Tas?" Tanya Harley.
"Hmm..gimana ya seperti lepas dari sangkarnya" jawab Tasya sambil tersenyum.
"Kamu akan tambah bahagia kalau sudah dipulau itu"
"Yes" hampir tidak terdengar balasan itu.
...-----...
Udara sejuk masuk kedalam Mobil yang sengaja kaca jendelanya diturunkan. Harley dan Bangkit terlihat tertidur, hanya Tasya yang masih sadar. Matanya menerawang menatap sawah dan rumah masyarakat disepanjang jalan. Ia sudah bosan dengan semua ini, temannya sudah bulat..ia berkeyakinan bahwa kehidupan baru akan terbentang dihadapannya.
Lewat beberapa jam sampaikan kendaraan di pelabuhan Padang Bai, dari sana mereka berlayar menuju pelabuhan Lembar. Pagi itu ternyata sudah banyak penumpang baik dari Bali ataupun Lombok yang ingin saling nyebrang.
Perjalanan ke pelabuhan Lembar berjalan mulus, ombak lautan tidak ganas dan semuanya sesuai jadwal. Dari pelabuhan Lembar mereka menyewa sebuah perahu motor berukuran lebih kecil menuju kepulau Intan.
"Kalian mau berapa lama dipulau Intan?" Tanya bapak pengemudi perahu motor.
"Agak lama Pak, kami mau survey Tanah..kami dari dinas perkebunan" ucap Bangkit berbohong.
"Oh ya ya..Jadi bapak ga usah jemput ya? Tolong disimpan nomor hp bapak, siapa tau kalian sudah siap kembali tinggal di kontak saja"
"Oh ya, terima kasih pak"
Tasya dan Harley tersenyum mendengarkan pembicaraan antara bangkit dan si bapak.
"Lihat disana!" tiba tiba Harley menunjuk kedepan.
"Itu pulaunya?"
"Ya..sebentar lagi sampai..asik ya?"
"Setengah jam lagi sampai kita!" teriak Pak pengemudi.
"Eh Har, airnya jernih ya ga kaya ditempat kita, biru sekali"
"Hmm..ini berarti dalam sekali" gumam Harley.
Setelah setengah jam berlalu kapal kecil itu sampai dipinggir pantai.
"Saya akan menuju kedekat sana, keliatannya agak landai" kapal itu menepuk dengan pelan dan berhenti.
"Oke..sampai disini, hati hati ya, kalau perlu bantuan tolong saya di call"
"Pak terima kasih sekali! Kami pasti akan kontakan" jawab Bangkit sambil menurunkan ransel menyerahkan kepada Harley yang sudah turun duluan.
...-----...
"Harley, tempat ini keren sekali!" Tasya terkagum kagum melihat pantai yang Indah, bersih dan sepi.
"Apa kubilang,.betul ya? Ayok kita kedalam" jawab Harley.
Bangkit masih berdiri dipasir pantai memandangi alam yang indah, belum pernah ia melihat tempat sebagus dan seindah ini.
"Bangkit! Ayo kita masuk kedalam hehe..takjub ya?"
"Gila! Bagus sekali!" jawab Bangkit, ia mengangkat ransel dan mengikuti dua temannya. Namun ia kaget ketika melihat ponselnya..tidak ada sinyalnya!
"Eh Har! Coba liat ponsel, aku punya ga ada sinyal"
Harley dan Tasya sama sama mengeluarkan ponsel dan benar saja ponsel mereka juga sama tidak ada sinyalnya.
"Ga apa apa..mungkin cuaca..Nanti juga ada lagi, toh kita kesini untuk memakai hidup baru" jawab Harley dengan santai.
Mereka mulai masuk kedalam, menyusuri pepohonan dipinggir pantai dan terus masuk kedalam.
Perjalanan yang tadinya landai sekarang agak mendaki, penuh mulai turun dikening mereka. Namun tubuh mereka masih segar dan merasakan kebebasan yang tidak terhingga.
"Menurut gambar drone yang pernah aku lihat disebelah barat sana ada Tanah agak datar kita bisa bangun kemah"
"Oke..aku ikut Pak bos!" jawab Tasya.
Bangkit terus memperhatikan sekeliling hutan itu, memang rindang dan sejuk tapi perasaannya agak aneh..kenapa pulau ini yang sebetulnya jarak antara disini dan pulau Lombok sana tidak begitu jauh tapi tidak ada satwa satupun.
Aneh juga kalau dipikirkan, satupun tidak terdengar suara burung. Suara yang Ada hanyalah pergerakan daun pohon yang tertiup angin. Ia juga sempat memandang kearah beberapa bukit yang sangat tinggi disebelah sana. Ada apa disana?
"Nah..tuh sudah kelihatan datarannya, cocok untuk berkemah" Kata Harley yang berjalan paling depan.
"Oh ya..lumayan itu untuk tancep kan tiang tiang kemah..yuk kita kesana"
"Oke kita turunin ransel dan bersihkan tempat ini dulu" Harley menurunkan tasnya yang besar dan mulai membersihkan area tanah yang memang datar.
Kurang lebih satu jam mereka membersihkan dan mulailah membangun sebuah kemah darurat.
"Malam ini kita istirahat disini, besok kita cari tempat yang bagus dan paling cocok untuk membangun rumah kayu..disanalah kita mulai hidup baru kita" Kata Harley dengan penuh keyakinan.
"Asyik!" jawab Tasya sambil mencabuti rumput rumput sekitar situ.
"Sepertinya banyak pohon yang bisa kita terbang untuk bangun rumah kecil" ucap Bangkit.
"Oh pasti, dipedalaman pasti banyak pohon"
Tidak memakan waktu lama berdirilah sebuah kemah, Tasya dan Bangkit mulai menggelar tikar didalamnya dan menata tas ransel sebagai bantal.
"Tas, kita buat supermi yuk, laper juga"
"Ayok..aku buatkan yang enak, aku bawa cabe dan sedikit kol"
"Mantap!" jawab Harley gembira.
...-----...
Mereka bertiga menyantap dengan lahap supermi panas sambil duduk didepan kemah memandang kearah pepohonan disekitarnya.
Tanpa mereka sadari, dibalik sebuah pohon besar yang tertutup rimbunan semak semak, ada seseorang yang sedang mengintip. Ia menarik ponsel dari saku celana dan mengambil beberapa foto. Jantungnya bergerak keras, tangannya gemetar.
Pelan pelan tanpa mengeluarkan satu suara pun ia mengendap endap meninggalkan tempat itu. Sesekali ia menoleh kebelakang kearah kemah dan kembali berjalan pelan meninggalkan area itu.
Siapakah dia??
Tasya dan kedua temannya sedang gembira sambil menyantap makanan dan minuman teh.
"Ada satu yang masih aku bingung Har..disini benar benar seperti daerah steril..satupun tidak ada binatang, bahkan burung pun tidak Ada"
"Iya juga sih..tapi justru itu kita Aman, berarti tidak ada ular yang akan mengganggu kita" jawab Harley.
Tasya sebetulnya sempat memperhatikan sebuah pohon yang seperti bergerak sendiri seakan ada yang menggoyangkan..ia memperhatikan dengan seksama, mencoba melihat apa yang ada dibalik pohon. Nihil, usahanya sia sia..
"Makanya..bagaimanapun juga kita harus membawa parang..ya, sebagai jaga jaga aja" ucap Tasya.
"Tapi..aku cukup puas sih, pulau ini benar benar menyenangkan"
"Kau malam datang, kita saling gantian jaga ya..malam ini aku yang duluan jaga, besok baru kamu Bangkit" Kata Harley.
"Oh siap..kayanya aku akan tidur kelap malam ini, abis makan kita turun kepantai yuk..mau liat kalau malam suasananya gimana"
"Setuju..siapa tau saluran ponsel sudah bisa nyala, aku nambah sedikit lagi ah" Harley berkata sambil menuangkan supermi dari panci.
...-----...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Mira NR
sambil iklan supermi thor?/Facepalm//Facepalm/
2025-01-08
0
Chuu
ada apa di sana?
2025-01-06
0