Suasana diluar penjara Tasya nampak sangat sibuk. Beberapa laki laki mengenakan jubah hitam terus bebenah membersihkan tempat bekas kebakaran dan juga altar akan rusak.
Srigala Jadi jadian duduk dengan tegap diujung mulutnya memperhatikan orang orang yang sibuk membersihkan tempat.
Kepala srigala yang besar itu bergoyang, perutnya sangat lapar. mulutnya sedikit terbuka dan air liurnya menetes netes ditanah.
Sebentar sebentar ia menjilat kedua kakinya yang terluka bekas ledakan bom mesiu.
"Kawan kawanku sekalian..Mohon bersabar, silahkan duduk dengan tenang kembali ditempat masing masing, sebentar lagi kita akan melakukan acara persembahan..Mohon semua sabar" ucap Pak ketua dihadapan semua tamu.
Sebetulnya para tamu itu sudah mulai gusar atas kejadian yang berlalu, salah satu dari kelompok tamu seorang wanita setengah tua yang kesehariannya sebagai seorang pengusaha hotel di Surabaya sudah mengatakan bahwa secepatnya acara selesai ia ingin langsung pulang. Ia tidak mau bersama lama disana, perasaannya sudah tidak tenang.
"Baik ibu, ini kali Acara akan berjalan cepat, kita akan bacakan dia dan korban akan dimakan oleh Garantula, setelah itu ibu dan kawan kawan silahkan kembali ketempat masing masing" Kata Pak ketua sambil melemparkan senyum khasnya.
-----
Mahluk mahluk menyeramkan itu sudah berada didepan penjara Tasya, salah satunya mulai membuka gembok pintu. Kerangkeng besi yang sudah dibetulkan berada didepan penjara.
"Awas, mereka datang..Tasya kau duduk berpura pura ketakutan" ujar Harley sedikit berbisik.
"Hahaha! Kami telah datang! Sini kamu! Biar kami rasakan dulu nikmat tubuhmu!" Kata satu mahluk.
Semuanya masuk kedalam ruangan penjara dan menutup pintu rapat rapat. Tasya terlihat seperti ketakutan, ia merunduk dan menutup wajahnya dengan telapak tangan.
"Hhhhhhh..." Harley dan Bangkit mengeluarkan suara yang dalam dan menyeramkan. Mereka muncul dari balik tembok.
Empat mahluk itu kaget mendengar suara berat dibelakang mereka, apalagi ketika menoleh kebelakang disana telah berdiri dua sosok hantu dengan wajah yang tidak kalah mengerikan.
Salah satu mahluk mendekat dan melepaskan pukulan kencang kewajah Harley. Ternyata pukulannya menembus wajah Harley ! Ia kaget dan melepaskan pukulan kedua kedada Harley..lagi lagi pukulan itu tembus dan Harley hanya tersenyum menyaksikan itu.
Bangkit tiba tiba sudah berada dihadapan sosok yang baru saja menyerang Harley. Bangkit langsung mencekik leher dan melemparkan mahluk itu ketembok.
Mahluk menyeramkan itu terpelanting menabrak tembok, sebuah topeng terlepas dari wajahnya..ternyata ia hanya manusia biasa yang mengenakan topeng.
Orang itu meringis kesakitan, pinggangnya seperti patah. Ia ketakutan dan merangkap mundur mendekati tembok.
Bangkit mendekat, kecepatan ya bergerak sangat cepat..tiba tiba Bangkit mendekatkan wajahnya yang hancur didepan muka orang itu.
"Kau liat mukaku ini! sebentar lagi Kau akan disantap binatang itu! Dan mukamu akan lebih hancur dari muka ku!" ucap Bangkit pelan.
Bangkit mengangkat satu tangan dan memukul leher orang itu dengan keras. Langsung orang itu pingsan.
Melihat temannya pingsan, tiga sosok lainnya merangsek Bangkit. Bodoh sekali mereka, sudah tentu mereka tidak bisa menangkapnya.
Harley kemudian mendekat dan mencekik leher dua dari mereka, entah bagaimana Namun kedua tangan Harley begitu kuat dan berhasil mengangkat tinggi dua sosok itu.
Bangkit memutar tubuhnya menghadap keduanya, tangan kanannya ditempelkan keperut keduanya. Secara tiba tiba tangan Bangkit memukul perut mereka.
Keduanya langsung pingsan. Tinggal satu lagi yang ketakutan dan berlari kearah pintu penjara, ia mencoba membukanya. dengan gerakan super cepat Bangkit telah berada dibelakang sosok itu.
"Hmmmmm" gumam Bangkit dileher belakang sosok itu. Tanpa perlawanan sedikitpun, ia langsung pingsan, mungkin saking ketakutannya, dari jubahnya terlihat ia ngompol.
"Kau tunggu disini Tasya" ujar Harley.
Dengan mudah Harley dan Bangkit mengangkat ke empat orang itu dan melemparkan kedalam kerangkeng besi.
"Tasya, tutup matamu..aku akan bawa kamu bersembunyi.." ucap Harley.
Tasya menutup kedua matanya, ia merasakan hawa dingin diseluruh tubuhnya. seakan melayang ia merasakan perpindahan dari satu tempat ketempat yang lain.
...-----...
Hari ini sudah hampir tiga minggu semenjak Tasya meninggalkan rumahnya. Kedua orang tuanya mulai bingung, sebetulnya satu minggu yang lalu mereka sudah mendatangi para saudara menanyakan apakah Tasya mampir. Semua jawabannya nihil.
"Pah..kita harus lapor kepolisi sekarang! Ini sudah melesat lama!"
"Oke ayok kita kekantor polisi sekarang"
Ternyata setelah mereka masukan laporan, pihak kepolisian juga menerima banyak laporan tentang hilangnya warga dan beberapa pengusaha.
Pada saat yang sama kakek Bangkit juga merasakan sesuatu yang aneh dalam hati dan pikirannya.
Setelah selesai sembahyang di pura, ia seperti merasakan kesedihan yang mendalam. Kakek tua itu sebetulnya mempunyai firasat tidak baik, kenapa cucunya tidak pulang.
"Sebaiknya kalian lapor kekantor polisi sekarang juga" ucap sang kakek kepada anaknya yaitu bapak dari Bangkit.
Hari yang sama orang tua Harley juga sudah berada diruang kantor polisi melaporkan kehilangan putra mereka.
"Maaf..bapak ayahnya Bangkit? Saya Made dempo ayahnya Harley" ucap seorang bapak ketika mendengar pengaturan yang dilakukan orang tua Bangkit.
"Oh ya betul..ini dengan siapa?"
"Kami orang tua Harley sahabatnya Bangkit"
"Waah kemana anak anak itu perginya?" Tanya bapaknya Bangkit kebingungan.
Sang kakek yang menunggu dirumah sebetulnya sudah dua kali bermimpi buruk, bahwa didalam mimpinya Bangkit datang dengan darah membasahi wajahnya dan tubuh yang penuh luka. Bangkit mengucapkan selamat tinggal, tapi minta dilakukan pengiriman doa dari para sesepuh desa.
Sang kakek merasakan bahwa mimpi itu benar adanya bahkan seperti kejadian sesungguhnya. Ia langsung pergi kerumahnya seorang pedanda atau pendeta dan menceritakan mimpi.
Pedanda yang memang seorang spiritual menangis setelah ia memasuki alam gaib. pendeta tua itu memeluk tubuh sang kakek dengan erat.
"Kita harus segera melakukan doa, cucumu dalam keadaan berbahaya..malam ini aku akan masuk kealam halus mencari cucumu, sementara ini kirimkan doa ya"
...-----...
"Papa maafkan saya, selama ini sering tidak sependapat dan bertengkar" ucap Namanya Tasya ketika sedang berada di kantor polisi.
Papanya Tasya memegang kengan istrinya, ia menganggukan kepalanya.
"Iya mama, aku juga minta maaf..mungkin Tasya kesel setiap hari mendengarkan kita ribut terus..dan dia melarikan dirinya" sang papa mengelus elus lengan istrinya dengan penuh kasih sayang.
"Yuk kita betjanji apabila Tasya pulang kita akan ciptakan rumah yang hangat lagi seperti ketika anak anak masih kecil dulu" ucap sang mama.
Papanya kembali menganggukan kepala.
"Pak, Mohon maju kesini..Ada berita baru yang kami terima" tiba tiba terdengar panggilan seorang petugas polisi.
"Ada berita apa pak?"
"Menurut laporan masyarakat dan kepolisian Lombok, mereka sempat melihat tiga anak muda sewa dan naik kapal"
"Lho? Kemana arah mereka?"
"Katanya kepulau Intan, kita akan mengirimkan tom kesana sekarang"
"Pulau Intan? dimana itu?"
"Sebelah timur pulau Lombok pak"
Sang papa memandang kearah istrinya, mereka bingung ada apa sampai sejauh itu Tasya pergi?...
...------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments