"Maaf, Saya tidak mengerti apa yang kamu ceritakan..terlalu tidak masuk akal" Kata Hari.
"Sebentar Pak, mungkin ada benarya cerita ini..lihat saja disana, didepan gua itu darahnya banyak banget lho..kalo cuma ditembok atau ditusuk tidak mungkin sebanyak itu..disana itu kayak seperti ditumpahkan, berarti..Ada yang memangsa habis korban manusia" ucap seorang polisi.
"Lalu, dimana binatang itu sekarang?" Tanya Hari.
"Apakah bapak percaya ada siapa disamping saya?" Tanya Tasya sambil menoleh kearah Harley.
Semuanya langsung ikut menoleh kesamping Tasya. Bahkan ada seorang polisi yang bergerak dengan menusuk nusuk ujung pistol kearah Harley dan tersenyum.
Tasya memberikan aba aba kepada Harley agar diberi pelajaran. Harley mendekat kearah kuping polisi itu dan membisikkan sesuatu.
"Hei pak, aku disini" bisiknya.
Polisi itu loncat dan menabrak badan Hari Juanda. "Astaghfirullah!" teriaknya kaget.
"Ada apa?!" Tanya Hari yang hampir saja jatuh tertabrak.
"Seseorang berbisik jelas sekali dikuping!"
"Ya itulah Harley sahabatku..dia ada disini bersama kita" Kata Tasya sambil tersenyum.
Semua terdiam..
"Har, sentuh dada bapak ini" ucap Tasya sambil menunjuk kedada Hari.
Harley bergerak maju dan menyentuh sekaligus menusukkan secara pelan telunjuknya.
Hari terkejut dan mundur..
"Oke oke saya percaya.." ucap Hari sedikit ketakutan.
Seperti yang Saya ceritakan dua teman saya meninggal, ini salah satunya..permohonan dia hanya satu, setelah semuanya selesai ia minta agar diberitahukan keluarganya untuk mengurus kuburannya."
"Dimanakah kuburannya?"
"Ada..Nanti akan saya bawa bapak bapak kesana"
"Aneh..tapi nyata" ucap Hari pelan.
Tiba tiba seorang polisi berteriak,.
"Apa itu?!"
Tasya dan Harley menyaksikan Bangkit terbang membawa tubuh Pak ketua.
"Inilah satu temanku lagi..dia telah hadir" Kata Tasya.
Bangkit langsung mengangkat dan membantingkan tubuh lemas Pak ketua persis didepan Hari dan Tasya.
"Waah Bangkit! Hebat kamu berhasil menangkap dia!" Tasya gembira melihat sosok Pak ketua jatuh ambruk didepannya.
"Siapa ini?? Dan bagaimana bisa jatuh disini?!" sebuah kejutan lagi untuk Hari dan para polisi.
"Inilah bilang kerok semuanya! dialah yang mencari,menyekap dan menyuruh binatang piaraannya memangsa para korban!" Kata Tasya sambil berjalan mengelilingi Pak ketua.
"Kita tunggu sebentar,pasti dia akan sadar sebentar lagi" Kata Bangkit. Ia sempat meneliti sekelompok orang yang berdiri didepan Tasya.
"Bangkit..ini semua bapak bapak dari kepolisian, sayang kedatangan mereka disini sangat terlambat...nasi sudah menjadi bubur"
Kembali Hari dan lainnya saling pandang, mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi..yang jelas, sesuai apa Kata Tasya saat itu ada dua arwah bersama mereka.
Tidak lama kemudian, sosok Pak ketua terlihat mulai menggeliat. Tasya menendang pinggang orang tua buncit itu.
"Bangun! Hei bangun kau!!"
Pak ketua mencoba duduk, seketika terperanjat melihat banyak orang didepannya. Ia loncat kebelakang menyaksikan Bangkit dan Harley berdiri memandang ya dengan penuh kebencian.
"Bagaimana dia bisa melihat kalian?" Tanya Tasya.
"Dia mempunyai sedikit ilmu, tidak seperti manusia biasa..ia mampu melihat yang halus" jawab Bangkit.
"Inilah orangnya pa, pemilik tempat ini sekaligus pembunuh berdarah dingin"
"Hmmm.." gumam Hari sambil mengutari orang buncit itu.
"Aku pernah melihat dia di YouTube dan televisi..dia seorang pengusaha sukses, kaya Raya! Selama ini dia memotretkan dirinya sebagai dermawan tapi gayanya sombong, arogan sekali!" Kata Hari.
"Iya benar, Namanya Haji Ikhlas Mulyana! Aku baru ingat,!" Kata seorang polisi.
"Haji?? Hahaha..Haji apa kamu?! Ceritakan bagaimana caranya kamu mematikan saluran telepon dan kenapa tidak ada binatang disini?!" Kata Tasya begitu jengkelnya.
"Ada alat didalam kamar kerjaku, Ada dua tombol disana. lepaskan tombol On semua akan kembali normal. Tombol itu juga sebagai penghalau binatang, apabila sudah off mereka, binatang binatang itu akan otomatis kembali"
"Borgol dia!" perintah Hari kepada anak buahnya, Hari sudah tidak pikir panjang lagi orang ini berbahaya dan harus diamankan.
"Bagaimana dengan tempat ini Pak?"
"Kalian bertiga masuk kesana, periksa alat apa yang dimaksudkan tadi. Aku dan tiga orang tetap dipulau ini, kamu,kamu dan kamu..pergi ke Lombok beritahukan polisi disana untuk kirim pasukan dan ambulan kesini..jangan lupa laporan kepada kapolda Bali"
"Siap!" Kata ketiga anggota polisi serentak.
...-----...
Tiga polisi masuk kedalam, sementara Hari dan Tasya berjalan mengelilingi daerah itu diikuti Harley dan bangkit. Mereka terpaksa menutup hidungnya dengan sebuah sapu tangan, darah dan tubuh manusia sudah mulai mengeluarkan bau busuk, kecuali Harley dan Bangkit yang terlihat santai.
"Bagaimana bisa pemerintah setempat tidak menditeksi keadaan pulau ini..aneh?" Tanya Hari.
"Nah itulah.emang aneh, jangan jangan mereka juga ikut pembukaan disini" Kata Tasya sambil terus menutup hidungnya.
Saat itu Tiga polisi sudah menemukan ruangan khusus untuk semua peralatan komunikasi.
"Oh ini dia yang dimaksud..itu tombolnya, pencet itu ke On"
Seorang polisi menekan sebuah tombol, secara tiba tiba terdengar suara siulan panjang memekakkan telinga, bahkan Hari dan Tasya sampai kaget mendengar siulan panjang.
Tiba tiba semua ponsel dan smart phone berbunyi secara berbarengan, beratus ratus pesan bermunculan di ponsel. Pesan pesan yang tertutup kini menyala. Benar saja, ini semua setelah tombol On dinyalakan.
Dari sekian banyak hal yang serentak nyala, sebuah kejadian mengerikan muncul.
Dari dalam mulut gua terdengar suara kegaduhan..Hari,Tasya dan kain lainnya menoleh kearah gua.
Tasya dan yang lainnya melihat asap keluar dan menunggu, asap itu berwarna abu abu. Harley dan Bangkit berteriak, "Tasya cepat jongkok!"
Tasya mendengar itu meminta Hari dan anak buahnya ikut berjongkok.
sesuatu kemudian terjadi..keluarlah sosok sosok menakutkan dari dalam gua, mereka terlihat berputar putar disekitar depan gua. Entah apa yang mereka cari.
"Siapakah mereka?" Tasya bertanya kepada kedua temannya.
"Itu adalah arwah arwah penasaran..mereka berbeda dengan kita..mereka adalah para korban yang mati tercabik cabik binatang jadi jadian itu. Kasian mereka, antara ingin kembali kealam manusia atau menunggu di alam kubur..sedangkan kuburanpun mereka tidak punya"
"Kasian..apa kita tidak bisa bantu?"
"Bisa..tapi jangan kasih tau Pak polisi..aku dan Bangkit akan bunuh Pak ketua didepan mereka..setelah mereka menyaksikan, semoga arwah mereka akan tenang dan kembali kepadaNya dan misi kita juga selesai"
"Kalian gila! Dia harus dihukum terlebih dulu!"
"Sst jangan teriak teriak gitu Tasya..bukankah itu yang kamu ingin?"
"Ya ampun..sekarang gitu?"
"Sekarang Tasya..Bang! Ini kesempatan kita untuk membalas dendam kita!"
"Dimana dia sekarang?" Tanya Bangkit.
"Itu dia sedang duduk disamping dua polisi"
Tanpa pikir panjang Bangkit melayang kearah Pak ketua.
"Eeh tunggu!" teriak Harley.
...-----...
"Ndan! Liat!!" teriak seorang polisi.
Mereka semua menyaksikan tubuh Pak ketua meronta ronta terangkat keatas, meskipun tidak terlihat siapa yang mengangkat orang gendut itu, Hari sadar ini pasti pembuatan dua teman Tasya.
"Tasya..Minta mereka berhenti!" teriak Hari.
"Maaf..saya tidak bisa pak, mereka bukan manusia yang bisa kita atur"
...------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments