"Itu disana!!" teriak Sobirin sambil menunjuk kearah pinggir pantai.
Tiga motor trailer melaju kencang dipantai, Pasir berterbangan dibelakang roda roda motor.
Sesampainya didekat Diran, Sobirin memarkirkan motor dan bergegas kearah Diran diikuti dua temannya.
"Kau kenapa bang?!"
"Kakiku ditebas parang! Aaahh..!"
Dengan senter Sobirin mencoba melihat kekiri dan kanan, ia kaget melihat teman temannya bergelimpangan mati mengenaskan.
"Gila!!" teriaknya.
"Abang, abang naik kesadel Tomi, supaya bisa pulang kemarkas"
"Jangan! Jangan bawa aku pulang! Pak ketua akan membunuhku! Bawa aku bersama kalian, kita kejar mereka!..ayok, mereka berlari kearah perahu motor tamu" Diran mencoba berdiri, dengan menyeret kakinya ia mendekati motor Tomi.
Sobirin menarik pistol dari pinggangnya, dari belakang ia menembakkan dua kali kearah belakang kepala Diran.
Dhar Dhar!!
Kepala Diran pecah dan ia roboh..
"Percuma kita bawa dia, tidak ada gunanya..hanya akan menyusahkan kita! Ayo kita ketempat perahu perahu motor..kalau ketemu kita matikan mereka jangan ditahan, langsung bunuh saja!" Sobirin naik motornya dan ngebut kembali.
Tomi dan temannya langsung tancap gas mengejar Sobirin yang sudah pergi.
...-----...
Tasya berhasil mendekati Harley, ia langsung memeluk Harley dengan erat.
"Kenapa kamu bincang Har?"
"Aaahh..kakiku tertembak, tidak apa apa kita harus mencoba kapal ini dan lari dari pulau gila ini"
Harley dan Tasya mendekati Bangkit mereka bertiga saling berpelukan.
Baru saja mereka hendak naik keatas kapal, tiba tiba niat Harley diurungkan. Dan secara bersamaan mereka menatap kelangit.
Entah apa yang mereka liat, namun dilangit terbang satu sosok besar berwarna hitam. Karena adanya hujan yang lebat dan langit yang gelap mereka tidak bisa menangkap apa yang sedang terbang diatas.
"Jangan naik, kita sembunyi disamping kapal dulu!" Kata Harley.
Mata mereka melotot melihat sosok menyeramkan terbang diatas, bentuknya seperti seekor singa tapi bersayap. Ia terbang dengan pelan ditengah air hujan, jelas tujuannya kepulau.
"Apa itu??" Tanya Tasya ketakutan.
"Entah apa itu?" Kata Bangkit sambil mengusap wajahnya yang basah.
"Lihat disana!" teriak Harley menunjuk keujung pantai.
Dari jauh mereka melihat iring iringan motor ngebut dipantai, lampu depan menyorot tajam kedepan.
"Bang! Kita lari kehutan! Kalau disini kita mati konyol!" teriak Harley.
"Ayok kita punya waktu! Tasya bantu Harley!" tanpa pikir panjang Bangkit berlari dan masuk kedalam hutan diikuti Tasya dan Harley.
...-----...
"Itu!! Itu mereka!!" teriak Sobirin, tapi ia tertegun melihat sesuatu.
Tomi yang berada disamping motor Sobirin mengarahkan pistolnya kedepan.
"Tom jangan! Liat diatas langit!!" teriak Sobirin sambil menunjuk keatas.
Tomi dan temannya kaget melihat sosok besar terbang dengan pelan dilangit.
"Berhenti! Semua berhenti!! matikan mesin motor!" teriak Sobirin lagi.
Sobirin dan lainnya berhenti dipantai, mesin motor mereka matikan. Semua mata memandang kelangit.
"Garantula sudah datang!" gumam Tomi.
"Iya, makanya aku suruh kalian matikan mesin, kalau dia liat kita, dia bisa memakan kita!! Tunggu sampai dia masuk kehutan baru kita kejar lagi!" ucap Sobirin.
Tomi mengusap wajahnya yang basah, pistol ia disiapkan dipinggangnya lagi.
Sementara itu Bangkit,Harley dan Tasya sudah berhasil masuk kehutan. Untung saja Sobirin berhenti mengejar..mereka punya waktu untuk mencari sembunyian.
Entah arah mana mereka berlari, yang penting mereka bisa menghindar dari kejadian orang orang bermotor itu.
Sekali sekali Bangkit menoleh kebelakang, Tasya terlihat menggenggam lengan Harley dan berlari dengan pelan. Dengan sekuat tenaga Harley memaksa dirinya berlari, ia sudah tidak hiraukan sakit dikakinya..ia harus selamat dari kejadian yang menimpa mereka. Ia tidak sadar darah mengucur dengan deras dikakinya sehingga meninggalkan jejak.
Bangkit terus berlari mencari jalan yang tidak terlalu lebat rintangannya. Kadang ia harus berkelok kekanan kadang kekiri.
...-----...
"Waah..Jalan menjadi sempit! Awas Ada jurang disebelah kanan jalan!" teriak Bangkit.
"Ayo Harley, kamu pasti bisa! Aku memapahmu ya" ucap Tasya memberi semangat.
"Tasya.." Harley berhenti melangkah, ia menoleh ke Tasya.
"Apa Har?"
"Kamu harus selamat keluar dari sini..kalau aku sampai mati disini tidak apa apa, tapi kamu harus selamat" ucap Harley dengan nada pelan. Laki laki muda itu mengusap rambut yang menutupi wajah Tasya.
"Kita harus bisa selamat Har, kita bertiga harus selamat..Ayo kamu harus semangat!" jawab Tasya.
Keduanya melanjutkan perjalanan, meniti Jalan setapak yang sangat licin.
"Supaya gampang, ransel kita buang saja!" teriak Harley kepada Bangkit.
"Jangan Har! Jangan dibuang, kita perlu botol botol minuman itu! Sini aku yang bawa ranselmu!".
"Dhaaar!" Petir menyambar dikegelapan.
Ketiganya menunduk kaget, kilatan Petir menyambar kesana kemari.
"Awas! Dibawah ada jurang!!" teriak Bangkit.
...-----...
Sobirin dan grupnya sudah mulai masuk kedalam hutan, ia menghunus sebilah parang panjang ditangan Kanan.
"Ini liat! Darah berceceran di rumput dan daun, mereka pasti tidak jauh!" teriaknya.
Tidak lama Tomi yang melihat lebih dahulu, meskipun hujan turun deras tapi matanya menangkap pergerakan didepan sana.
"Bang Sobirin! Itu disana!" teriak Tomi.
"Hoooiii!!! Teriak Sobirin dengan suara keras.
Harley menoleh kebelakang begitu juga Tasya.
"Bang! Mereka dibelakang kita! Tidak usah lari nanti malah jatuh kejurang, Ayo kita hadang mereka!!" teriak Harley.
"Har! Kamu apa bisa?" Tanya Tasya ragu.
Harley melepaskan ranselnya..
"Tas, kamu lari terus jangan hiraukan kita!" teriak Harley sambil melepaskan parang dari sarungnya.
"Haii bangsaat!! sini kalian!! Harley berteriak.
Bangkit maju kedepan melewati Harley.
Ia juga sudah melepaskan parang panjangnya dari sarung, keduanya berdiri tegak.
"Har, aku akan Lawan yang didepan dan belakangnya, kamu ambil yang agak kurusan!"
Sobirin berlari dengan parang terhunus..
"Sini kau! Berani berani masuk pulau ini!!" teriak Sobirin, ia mengayunkan parang kearah Bangkit.
Trang!! Dua parang saling beradu keras.
Dengan langkah yang pincang, Harley mendekati kearah seorang laki laki kurus yang hanya memegang sebuah pisau belati. Laki laki itu tersenyum sinis sambil memutar mutar pisaunya.
Harley maju kedepan hendak mengayunkan parangnya kearah leher, Namun si kurus itu membungkukkan tubuhnya dan menyepak kaki Harley yang pincang. Harley sempoyongan dan jatuh.
Orang itu langsung menubruk Harley yang jatuh berguling, ia mengangkat tangan kanan dan menghujamkan pisau keperut Harley!
"Aaaah !" Harley berteriak keras.
Bangkit kaget mendengar teriakan Harley, ia langsung mundur dua langkah dan menghujamkan parang kepunggung orang kurus itu.
"Lari Har! aku yang disini!"
Harley Bangkit dengan pelan sambil memegangi perutnya yang berlumuran darah. Disaat yang sama Sobirin memancarkan tendangan keras kearah punggung Bangkit hingga ia terjerembab.
"Manuel! Kejar perempuan itu! Aku hadapi orang ini sendirian!"
Orang yang bernama manual mendorong Harley hingga jatuh, dan iapun lari mengejar Tasya.
Harley panik melihat seseorang mengejar Tasya. Ia bangkit dengan perlahan dan berjalan gontai mencoba mengejar.
Sobirin melihat Harley mulai berjalan langsung mengejarnya.
Setelah jatuh Bangkit berdiri dan berlari sambil melakukan tendangan keras kepunggung Sobirin.
Laki laki itu gantian jatuh ketanah, ia terbatuk batuk akibat tendangan keras mendarat dipunggungnya.
Dengan cepat Sobirin meraih pistol dipinggangnya namun Bangkit kembali mengirimkan tendangan keras yang telak mengenai wajah Sobirin.
Darah segar keluar dari mulut dan hidung Sobirin. Dengan tangan kanan ia menyeka darahnya.
Bangkit melihat kesempatan luang hendak berlari mengejar Harley untuk memberi bantuan. Tiba tiba ia terjatuh, rupanya Sobirin berhasil menarik kedua kaki Bangkit hingga ia terjatuh.
Sobirin memutar tubuhnya mencari kemana jatuhnya pistol. Ketika itulah Bangkit menghujamkan parangnya kepunggung Sobirin.
Setelah itu Bangkit menarik parangnya dan menebas leher Sobirin...
...-----...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Sasa Sdr
untung lah, Bangkit mampu mengatasi Sobirin
2024-01-18
1