Ada yang terbunuh.

Dengan menggunakan alat teropong, Tasya menyaksikan dua sosok misterius keluar dari semak semak mendekati dua kapal motor yang sedang merapat dipantai. Dari dua kapal motor itu turun sekitar sepuluh orang yang semuanya berpakaian serba hitam hitam. Mereka bergerak dan melangkah dengan cepat masuk kedalam hutan.

Tasya dan Harley saling memandang, nampak wajah Tasya berubah tegang.

"Ternyata kita tidak sendirian disini..dan melihat kelakuan mereka kita patut curiga, siapakah mereka?"

"Coba gantian teropongnya, aku mau liat" ucap Bangkit.

"Aneh juga gerak gerik mereka.." gumam Harley.

"Eh liat, ada yang tertinggal dipantai..sepertinya dia memeriksa keadaan sekitar pantai" suara Bangkit terdengar pelan.

Harley menarik teropong dari tangan Bangkit dan melihat kearah bawah sana, memang benar apa kata Bangkit satu orang tersisa dipantai. Orang itu mondar mandir, seperti memeriksa. Tidak lama ahirnya orang itu berlari masuk kedalam hutan mengikuti rombongan yang sudah masuk kehutan.

"Mulai sekarang kita jangan pake penerangan apa apa..Biarkan gelap saja, aku malam ini jaga malam besok gantian kamu Bangkit"

"Oke,..jangan takut ya Tasya..kita akan melindungi kamu" ucap Bangkit.

Namun meskipun demikian perasaan Tasya sudah mulai tidak tenang, berarti selama ini apa yang ia rasakan benar adanya. Ada seseorang yang memperhatikan, tanpa sadar Tasya meraih parangnya, ia genggam dengan kencang.

Malam itu Tasya tidak dapat tidur, ia memikirkan siapakah orang orang itu? Dan mereka sedang apa dipulau ini?

...-----...

Tasya terbangun ketika mendengar suara ketokan dan pergeseran kayu, rupanya Bangkit dan Harley sudah mulai bekerja lagi menyelesaikan atap rumah kayu yang hampir selesai.

" 'Met pagi..Wah! cepet juga ya kalian kerja"

"Hi Tas! Iya kita coba selesaikan ahir minggu ini, mumpung belum hujan belum turun..tuh liat aja langitnya setiap pagi mendung dan anginnya juga kencang banget"

"Aku mau coba toilet ya, abis itu sekalian mau aku bersihkan lantainya"

Baru saja lima menit berlalu semenjak Tasya pergi, tiba tiba terdengar sebuah lengkingan keras dari balik bukit.

"Bang! Suara apa itu?..."

"Seperti suara wanita ya" jawab Bangkit.

"Apa itu tadi?! Kaya suara orang minta tolong!" tiba tiba Tasya berlari dari arah belakang.

"Bang, kita tunda dulu pekerjaan buat rumah..aku mau tau jelas ada apa sih dipulau ini" ucap Harley sambil memandang kearah sebuah bukit.

"Oke, soalnya sekarang sudah ada dua kejadian aneh, pertama kedatangan dua kapal nah, sekarang tiba tiba ada suara orang menjerit minta tolong"

"Aku ikut! Aku harus ikut!" Kata Tasya sambil berlari kearah ruang dalam rumah yang setengah jadi itu.

"Oke kita semua berangkat, kita hanya bawa satu botol minuman dan buah buahan, jangan bawa apa apa. Parang dipinggang dalam keadaan siaga" Kata Harley.

"Har, apapun yang terjadi kita jaga Tasya ya"

"Oke bro, Tasya bawa teropongnya ya"

Ketiganya menyiapkan ransel dan mengikatkan sabuk dan parang dipinggang.

Namun, selang beberapa menit setelah meninggalkan lokasi rumah satu jeritan keras dan terdengar menyayat membelah kesunyian hutan.

Harley yang berada didepan berhenti, ia memandang kearah Bangkit.

"Apa sih Bang? Masa hantu dipagi hari?! Penasaran jadinya"

"Kalau dengar suaranya itu datang dari arah barat, berarti kita harus jalan kekanan..ayok"

Harley melihat Tasya tanpa canggung ia langsung menggandeng tangan gadis itu.

"Tidak apa apa, kita hanya mau ngecek ada apa disana...lagian aku akan jaga kamu terus, jangan takut ya" ucap Harley mencoba menenangkan hati Tasya.

Mereka menyusuri jalan setapak dengan cepat, entah apa yang akan mereka temui disana,.tapi rasa penasaran telah memuncak.

...-----...

Satu jam sudah semenjak mereka meninggalkan lokasi rumah mereka, tidak terasa peluh membasahi wajah dan tubuh mereka.

"Berhenti! Liat diujung sana!" Kata Harley sambil menunjuk kedepan.

Area yang ia tunjuk berada agak dibawah, disana mengalir sungai kecil. Beberapa meter setelah sungai terdapat sebuah bukit yang tidak begitu tinggi. Dibalik bukit itulah Harley melihat asap mengepul diudara.

"Asap! Asap apa itu?" Tanya Bangkit.

"Entah asap apa..tapi yang jelas bukan kebakaran hutan..itu asap dari api yang dinyalakan" jawab Harley.

"Kita jalan agak cepat yuk,. nyebrang disungai sana dan kebukit itu"

Ketiga bergerak cepat, sesekali menebas ranting ranting dahan yang menutupi jalan.

Tidak lama mereka telah berada didepan sebuah sungai yang aliran airnya cukup kencang, beberapa batu kali nampak menonjol keluar dari dasar sungai.

"Awas ati ati agak licin, Tas pegang baju belakangku jangan sampai kecebur" bisik Harley.

"Har, kita berhenti diujung kali..jangan naik keatas bukit dulu" ujar Bangkit dari belakang.

Harley mengangkat tangan dan memberikan jempolnya keatas.

Dibawah bukit tumbuh sekelompok pohon yang mirip pohon mangga, mereka berhenti semenjak mengatur siasat.

"Dengar! Ada suara drum dipukul secara pelan" Kata Tasya.

Kali ini Harley meletakkan jari telunjuk kebibirnya.

"Aku mau naik keatas duluan..kalau aman, aku akan kasih aba aba" ucap Harley.

"Har..ati ati" Kata Tasya sambil mengelus punggung Harley.

Bangkit dan Tasya memperhatikan gerakan Harley menaiki bukit. Sekali kali Bangkit menoleh kekiri dan Kanan memeriksa keadaan sekeliling.

Harley menaiki bukit dengan penuh hati hati, lewat sepuluh menit ia sudah berada dipuncak bukit.

Sambil menelungkup Harley mengintip keadaan dibalik bukit.

Rupanya apa yang ia lihat sangat mengerikan, dibawah bukit ada tanah datar. Disana ia melihat sekitar dua belas orang berdiri mengitari sesuatu. agak diujung ada dua orang yang memukul drum dari bahan kulit dengan irama perlahan.

Matanya terbelalak ketika melihat bahwa yang mereka kelilingi adalah satu sosok wanita muda entah masih hidup atau sudah tidak bernyawa! Dari perutnya bercucuran darah segar.

Seorang laki laki kemudian mendekat wanita malang itu, ditangan kanannya ia memegang benda semacam pisau berukuran cukup panjang.

Laki laki itu mengangkat tangannya dan menundukkan pisau panjang itu keleher sang Korban,..darah segar muncrat. Seorang laki laki lain mendekati, ia membawa sebuah piring dan kucuran darah dari leher ia tamping dipiring itu.

Harley tidak sanggup melihat lagi, ia dengan cepat turun kebawah. Sesampainya dibawah, tanpa bicara apa apa ia menarik tangan Tasya.

"Kita pergi dari tempat ini! Sekarang juga!" katanya sambil menarik Tasya, Bangkit ikut berlari dibelakang mereka.

"Ada apa Har?!" Tanya Bangkit kebingungan.

"Jangan tanya, pokonya kita lari!"

Tasya yang juga kebingungan hanya ikut berlari kencang meninggalkan tempat itu.

"Awas licin! Ayok cepat!" ucap Harley.

Ketiganya berlari dan berlari, tujuannya kembali kelokasi rumah baru mereka.

...-----...

Saking kencangnya mereka lari, jarak perjalanan yang tadinya memakan satu jam..kini hanya setengah jam mereka sudah berada dilokasi rumah.

Nafas mereka tersengal sengal, Bangkit dan Tasya mengambil botol minuman dan meneguknya.

Kedua mata Harley memandang tajam kedepan, tangannya gemetaran.

"Har..minum ini, Ayo diminum dulu" ucap Bangkit sambil menyerahkan botol airnya.

Bangkit dan Tasya membiarkan Harley meneguk air. Keduanya menatap Harley, jantung mereka berdebar debar...

"Sini kalian..dekat aku sini" ucap Harley.

Tasya dan Bangkit mengikuti arahan Harley, mereka tidak sabar cerita apa yang akan Harley beritakan.

...------...

Terpopuler

Comments

Sasa Sdr

Sasa Sdr

keren 👍. semakin memacu adrenalin

2024-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!