Kakak Jutek I LOVE YOU

Kakak Jutek I LOVE YOU

Part 01

"Baiklah! gue akan menerima cinta lo. Asalkan lo berjanji bisa setia dan tidak tergoda dengan pria lain," ucap Erwan tegas sambil menatap gadis cantik yang terus menyatakan cinta kepadanya.

"Baiklah! Aulya janji akan setia," ucap Aulya dengan raut wajah penuh kebahagiaan. Dia tidak menyangka jika Erwan bisa menerima cintanya secepat ini. Padahal dia kira akan membutuhkan waktu yang panjang untuk meluluhkan hati mahasiswa baru di kampusnya itu. Namun, dia ternyata hanya membutuhkan waktu satu hari untuk itu, bukan satu hari tapi hanya lima jam.

"Ok! karena sekarang kita sudah jadian, bagaimana kalau kita makan siang bareng?" Erwan tersenyum gemas melihat senyuman Aulya yang begitu mengemaskan di matanya.

Pria mana yang tidak merasa spesial ketika sosok Aulya Putri Ardinata menyatakan cinta kepadanya, sama seperti yang di rasakan Erwan saat ini. Bukan hanya cantik, tetapi Aulya juga sangat lucu dan mengemaskan. Jadi tidak heran jika banyak pria yang menjadi pengagum rahasianya. Walaupun banyak yang lebih memilih untuk menyembunyikan perasaannya, karena tidak mau menjadi korban gadis itu berikutnya. (Jadi Erwan juga harus bersiap untuk mendapatkan karma karena menerima cinta Aulya dengan mudah)

"Baiklah! Gue akan menemani lo kemana saja yang lo mau. Ups! sekarang kita sudah jadian, masak masih panggil lo gue," ucap Aulya memanyunkan bibirnya kesal.

"Lo sangat ngegemesin. Ayo kita berangkat baby," ucap Erwan mengacak-acak rambut kekasihnya itu lalu merangkulnya dengan begitu mesra.

Sepasang kekasih baru itu berjalan dengan begitu mesra menuju parkiran kampus. Tidak peduli dengan tatapan mahasiswa lainnya, bagi mereka dunia ini hanyalah milik mereka berdua, sedangkan yang lain hanya mengontrak saja. Dengan penuh kasih sayang, Erwan membukakan pintu untuk kesihnya itu. Melihat perhatian dari sang kekasih, Aulya hanya tersenyum kecil untuk menghormati, karena hal itu adalah hal biasa untuknya jadi tidak ada yang spesial.

Erwan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tangan yang satu fokus untuk menyetir, sedangkan yang satunya lagi terus mengenggam tangan mungil Aulya. Sambil sesekali menciumnya dengan penuh kasih sayang. Aulya dengan penuh semangat bercerita panjang lebar, sehingga membuat pemuda tampan itu menjadi pendengar setianya. Hingga akhirnya mobil mereka berhenti di sebuah cafe, Erwan dengan sigap membukakan pintu untuk Aulya.

"Terima kasih," ucap Aulya tersenyum manis lalu menggandeng tangan kekar kekasihnya itu dengan mesra.

Mereka memasuki cafe sambil bergandengan tangan. Erwan memilih kursi di paling sudut dan jauh dari keramaian, agar mereka bisa bermesraan tanpa ada gangguan.

"Kamu mau pesan apa, Baby?" tanya Erwan sambil membuka buku menu di depannya.

"Terserah!" ucap Aulya tersenyum kecil sambil menatap para pelangan di cafe itu.

Erwan hanya tersenyum lalu memilih makanan dan minuman untuk mereka. Setelah pelayan pergi, Erwan langsung mengenggam tangan mungil Aulya kembali. Tangan kecil itu sangatlah mulus, sehingga membuat Erwan enggan untuk melepaskan genggamannya.

"Tanganmu sangat mulus. Pasti kedua orang tuamu sangat memanjakanmu," ucap Erwan menatap tangan mungil itu.

"Ia! papa dan mama memang sangat memanjakanku. Apalagi Kak Gibran," ucap Aulia tersenyum.

"Aku memang sangat beruntung bisa memilikimu," ucap Erwan tersenyum sambil mencium lembut.

Bugh....

Argh....

"Maaf tante! Kia tidak sengaja," ucap seorang anak kecil dengan raut penuh rasa bersalah.

"Kamu kenapa berlarian di sini? lihat pakaian tante itu jadi kotor," ucap pelayan dengan raut wajah penuh kekesalan. Bagaimana tidak, di saat dia membawa pesanan Erwan, tiba-tiba bocah itu muncul dan menabraknya, sehingga membuat minuman yang ada di tangannya terjatuh dan mengenai pakaian Aulia.

"Sudah tidak apa-apa. Lagi pula ini hanya es jeruk, nanti juga pakaian saya akan kering dengan sendirinya," ucap Aulya dengan lembut sambil mengelap pakaiannya mengunakan tissu.

"Tapi sayang! lihat pakaianmu jadi basah. Memangnya orang tua anak ini di mana? kenapa mereka membiarkan bocah sekecil ini berkeliaran di sini," ucap Erwan dengan wajah sedikit kesal sambil membantu Aulya mengeringkan pakaiannya.

"Kamu kenapa bicara seperti itu? dia hanya anak kecil, jadi kamu tidak sepantasnya bicara seperti itu," ucap Aulya menatap kesal Erwan, sambil menatap bocah yang bernama Kia itu dengan tatapan penuh kehangatan.

"Sayang! kamu tidak perlu takut ya. Tante tidak marah kok," ucap Aulya tersenyum kecil sambil mengusap wajah Kia yang ketakutan dengan penuh kelembutan.

"Kamu bersihkan saja semua ini. Kamu tidak perlu khawatir, kami akan tetap membayarnya," ucap Aulya menatap pelayan itu.

Melihat sikap Aulya, Erwan hanya bisa membuang napasnya kesal. Memang dia tidak menyukai anak-anak, akan tetapi dia berusaha menahan rasa kesalnya di depan Aulya.

"Maaf! apa keponakan saya membuat masalah?" tanya seorang pemuda tampan menghampiri mereka.

"Maaf, Tuan! keponakan anda berlarian di sini dan menabrak saya, sehingga membuat jus yang ada di tangan saya tumpah dan mengenai nona ini," jelas pelayan itu.

"Saya mohon maaf atas perbuatan keponakan saya. Saya akan menganti pakaian anda," ucap pria itu mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.

"Tidak! tidak masalah. Anda tidak perlu mengantinya," ucap Aulya dengan cepat.

"Dia hanyalah anak kecil, jadi tidak perlu di perpanjang lagi," ucap Aulya tersenyum sambil menatap gemas bocah manis itu.

Aulya memang sangat menyukai anak-anak, jadi wajar saja dia langsung bersikap manis pada anak kecil itu. Namun, sepertinya ada udang udang di balik tembok, author curiga jika yang di sukai Aulya bukanlah Kia, melainkan sang pamannya.

"Terima kasih kakak! kakak sangat baik, bukan hanya baik, tapi kakak juga cantik," ucap Kia tersenyum manis.

"Kamu juga cantik, Sayang," ucap Aulya tersenyum sambil melirik pemuda yang berdiri di belakang Kia.

"Ya Allah! sempurnanya ciptaanmu yang satu ini. Jika boleh izinkan aku memilikinya, aku janji tidak akan berpaling kepada ciptaanmu yang lainnya lagi," batin Aulya menatap kagum ketampanan pemuda itu. Rahang tegas, tatapan yang sangat tajam, bibir seksi, postur tubuh yang ideal dengan tinggi badan sekitar 170cm, sehingga membuat mata Aulya tidak bisa berhenti menatap ciptaan Tuhan yang sangat sempurna itu.

"Kalau begitu kami permisi dulu. Jika ada sesuatu kamu bisa menghubungiku," ucap pemuda itu tersenyum kecil sambil memberikan kartu namanya.

"Ya Allah! mimpi apa gue semalam? senyumannya itu," batin Aulya terus menatap kagum ketampanan pemuda di depannya.

"Baik!" ucap Erwan penuh kekesalan sambil mengambil kartu nama pemuda itu.

"Kalau begitu kami permisi dulu. Sekali lagi saya minta maaf atas kelakuan keponakan saya," ucap pemuda itu berpamitan, lalu membawa Kia keluar dari cafe itu.

"Sayang!"

"Ia, Sayang."

"Sepertinya gue tidak bisa menepati janji untuk tidak tergoda dengan pria lain."

"Apa! maksudnya apa, sayang?"

"Kita PUTUS!"

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Eka

Eka

dassr di bocil aulia bikin greget saja lanjut tjor

2024-05-09

2

Novi Pokio

Novi Pokio

hahaha,,,, singkat banget hubungan percintanya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-04

1

Hermalinda Nova

Hermalinda Nova

hubungan tersingkat yg pernah ada🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!