Alfa memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja, karena kelakuan Aulya yang terus menggodanya. Mimpi apa dia, sehingga bisa dipertemukan dengan gadis seperti Aulya. Melihat Alfa yang mengacuhkannya, bukannya sadar diri, tetapi Aulya malah semakin merasa tertantang untuk menaklukkan hati pemuda itu.
"Ternyata keputusanku untuk membuang si kutu kupret adalah keputusan yang tepat. Kak Alfa memang jauh lebih mengoda, sehingga membuat jiwaku semakin merona," batin Alya menatap pintu ruang kerja Alfa yang tertutup rapat.
"Kakak cantik menyukai paman ya?" tanya Kia menatap Aulya dengan senyuman nakal.
"Kamu masih kecil. Jadi tau apa soal suka menyukai?" tanya Aulya kembali sambil menoel gemas hidung mancung bocah itu.
"Gini-gini kia juga mengerti sedikit, karena kia sering nonton drakor," bisik Kia tersenyum kecil. "Kalau kakak menyukai Paman Alfa tidak masalah, tapi jangan dengan paman tampan Kia ya," bisik bocah itu kembali.
Mendengar ucapan bocah itu, Aulya hanya tersenyum kecil. Ternyata bukan hanya dirinya yang sedang berjuang untuk menaklukkan hati pujaan hatinya, tetapi bocah itu juga. Karena mempunyai tujuan yang sama, akhirnya kedua wanita itu mulai menyusun rencana. Walaupun terlihat lucu, tetapi keduanya terlihat sangat serius. Bahkan mereka sama sekali tidak menyadari jika di belakang mereka sudah berdiri seorang pria yang mendengarkan pembicaraan mereka.
"Oh jadi gitu," ucap seorang pria yang sedang berdiri di belakang kedua wanita itu. Mendengar suara itu, keduanya langsung saling lempar tatapan dan menatap pria itu dengan mata dan mulut melebar.
"Tutup mulut kalian! nanti lalat masuk," ucap Dika menutup mulut keduanya dengan tangannya.
"Lepasin tangan lo! banyak kumannya, nanti bibir gue infeksi," ucap Aulya kesal sambil menepis tangan Dika.
"Enak saja! lo kira tangan gue jamuran apa," ucap Dika lalu duduk di tengah-tengah kedua wanita itu dengan santainya.
"Ngapain lo kesini? keluar sana," ucap Aulya mendorong tubuh sahabatnya itu.
"Enak aja lo ngusir gue, lo aja keluar sana," ucap Dika kembali merapikan duduknya.
"Kalian bisa diam tidak?" tanya Alfa dengan penuh kekesalan.
Bagaimana tidak kesal, baru saja dia keluar dari ruang kerja setelah menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk. Namun, bukannya mendapatkan ketenangan, akan tetapi dia malah disambut dengan pertengkaran kedua sahabat tetapi musuh itu.
"Tidak!" ucap Aulya tanpa dosa, sehingga membuat pemuda itu hanya bisa membuang napasnya kasar.
"Ya Tuhan! mimpi apa aku sehingga di pertemukan dengan gadis yang menyebalkan seperti ini?" ucap Alfa frustasi.
"Aku tau kakak mimpi apa," ucap Aulya sambil mengangkat tangannya.
"Mimpi apa?" tanya Dika dan Riki serentak.
"Mimpi ketemu jodoh, sehingga mimpi itu menjadi nyata. Lihatlah jodoh kakak sudah ada di hadapan kakak saat ini," ucap Aulya melemparkan senyuman termanisnya.
"Aku, jodoh dengan bocah tengil sepertimu. Mimpi!" ucap Alfa kesal lalu melangkahkan kakinya.
"Aku memang bermimpi! bermimpi untuk membangun rumah tangga denganmu," ucap Aulya terus merayu Alfa.
"Dasar cewek gila," batin Alfa kesal tanpa mendengarkan omelan Aulya yang terus merayunya.
"Kakak! kakak jangan pergi, pergi ke hati Aulya saja," ucap Aulya sedikit berteriak karena Alfa yang mulai menjauh.
"Terserah!" teriak Alfa penuh kekesalan mendengarkan rayuan Aulya yang tidak berguna untuknya.
"Terserah! jadi aku boleh ikut dengan kakak dong," ucap Aulya penuh semangat sambil melangkahkan kakinya mengejar Alfa.
"Lah! itu anak kumat lagi. Bertambah lagi korban patah hati," ucap Dika merangkul Riki yang berdiri di sampingnya.
"Patah hati! memang sangat menyakitkan, tapi gimana caranya mematahkan hati?"
Bersambung........
Sambil nunggu up, jangan lupa mampir di karya sahabat Author di bawah ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Aditya HP/bunda lia
kejar terus Aulya .... semangat 💪💪
2024-01-04
0