Part 08

Melihat wajah kesal sang kakak, Dika hanya bisa terkekeh kecil. Dia yakin jika Aulya tidak akan bisa menaklukkan hati sepupunya itu dengan mudah. Selain sifatnya yang dingin, Alfa juga memiliki masalalu yang begitu menyakiti, sehingga membuat dia enggan untuk membuka hatinya kembali. Alfa dan Dika adalah saudara sepupu, jadi Dika sudah tau persis bagaimana sifat kakak sepupunya itu. Dia tidak akan mudah tergoda dengan wanita, apalagi gadis pecicilan seperti Aulya.

"Kenapa wajah kakak merah seperti itu? apa kata-kataku salah?" tanya Aulya menunjuk wajah Alfa yang memerah karena menahan amarahnya.

"Bukan urusanmu," ucap Alfa ketus sambil meletakkan barbel yang ada di tangannya.

"Siapa bilang? itu adalah urusanku,"

"Kenapa?" tanya Alfa mengerutkan keningnya bingung.

"Karena aku adalah tulang rusuk kakak yang berkurang satu. Jadi, apapun yang berkaitan dengan kakak adalah urusanku," ucap Aulya dengan tegas.

"Gadis sinting!" ucap Alfa kesal lalu melangkahkan kakinya meningalkan Aulya.

Tidak menyerah begitu saja, Aulya juga melangkahkan kakinya mengikuti pria itu. Tidak ada kata lelah untuk gadis tengil itu, dia akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan. Sedangkan Alfa hanya diam tanpa memperdulikan gadis itu. Dia kembali melanjutkan aktivitasnya dan tidak menganggap kehadiran Aulya. Namun, bukan Aulya namanya jika tidak punya cara agar pria incarannya menatapnya.

"Kakak! kakak mau kemana?" tanya Aulya menghalangi langkah Alfa.

"Terserahku," ucap Alfa ketus sambil mendorong pelan kepala Aulya, agar gadis itu menjauh dari hadapannya.

"Baiklah! jika semua terserah kakak. Tapi jangan marah jika aku berbuat sesukaku juga," ucap Aulya tersenyum penuh kelicikan.

Melihat senyuman gadis itu, Alfa langsung mengusap bulu kuduknya yang tiba-tiba merinding. Senyuman manis yang mengandung banyak arti, sehingga membuat para mangsa masuk kedalam perangkap dengan cepat. Namun, itu hanya berlaku untuk pria bodoh, akan tetapi tidak untuk Alfa.

"Terserah!" ucap Alfa membuang napasnya kasar, lalu berjalan menjauhi Aulya.

"Paman Aldareld! aku ingin menjadikan putramu sebagai pendampingku. Maukah engkau menjadikan gadis cantik dan lugu ini menjadi menantumu?" tanya Aulya sedikit berteriak agar Aldareld mendengarnya.

"Dasar gadis gila!" gumam Dika hanya bisa menepuk keningnya pelan melihat kekonyolan sahabatnya itu.

"Arghh! apa dosaku? sehingga aku di pertemukan dengan cewek gila sepertimu," teriak Alfa mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Dosa kakak, kenapa kakak terlahir dengan wajah yang sangat tampan. Coba saja kakak jelek, pasti aku tidak akan menggoda kakak," ucap Aulya tersenyum polos.

"Itu bukan dosa. Tapi anugrah," ucap Alfa ketus lalu kembali melangkahkan kakinya.

Baru beberapa langkah, pria itu langsung berhenti. Dia menatap gadis di belakangnya yang terus mengikutinya kemanapun dia pergi.

"Berhenti mengikutiku, atau aku patahkan kakimu," ucap Alfa tidak sanggup lagi menahan amarahnya.

Mendengar ucapan Alfa, bukannya takut Aulya malah tersenyum penuh kebahagiaan. Dia pasti punya jawaban atas semua ancaman Alfa. Membuat gadis itu menyerah tidak semudah yang Alfa bayangkan. Keteguhan hati gadis itu lebih kokoh daripada batu karang, walaupun diterpa ombak berkali-kali, dia akan tetap berdiri dengan kokohnya.

"Jika kakak mau mematahkan kakiku patahkan saja," ucap Aulya dengan santai.

"Jika itu terjadi aku tinggal menuntut kakak untuk menikahiku. Jadi aku tidak perlu lagi mengejar kakak, jadi silahkan kakak mau mematahkan yang mana," ucap Aulya menunjukkan kedua kakinya.

"Baiklah! jika itu maumu," ucap Alfa tersenyum sinis lalu mendekati Aulya secara perlahan.

Melihat pemuda itu yang mulai mendekat, dengan seketika Aulya melangkahkan mundur. Nyalinya yang sejak tadi menjala tiba-tiba menciut dengan seketika. Apalagi melihat wajah Alfa yang kini sangat dekat, hingga beberapa inci lagi kedua wajah mereka akan saling menempel.

"Kenapa kau mundur? ternyata kau tidak seberani yang aku kira," ucap Alfa tersenyum kecil lalu melangkahkan kakinya meningalkan Aulya yang masih diam mematung.

Bersambung.......

Hai semuanya,

sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya teman Author ya....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!