Part 09

"Lo bawa bubur, pasti untuk gue 'kan?" tanya Dika membuyarkan lamunan Aulya yang masih diam mematung menatap kepergian Alfa.

"Enak saja! ini buat calon suami gue," ucap Aulya kembali tersadar dan mengejar kembali pria pujaan hatinya.

Melihat sikap Aulya yang pantang menyerah, Dika hanya bisa terkekeh kecil. Dia memang menyukai Aulya, bahkan dia sudah melakukan banyak cara agar Aulya bisa menatapnya. Namun, Aulya lebih sibuk mengejar para pria yang terlihat tampan di matanya, walaupun ujung-ujungnya para pria itu akan di campakkan begitu saja. Gadis itu tidak pernah menghiraukan ucapan Dika yang terus menyatakan cinta kepadanya, karena baginya Dika adalah sahabat yang sudah seperti saudara untuknya.

Walaupun Aulya tidak pernah membalas perasaannya, akan tetapi Dika tidak pernah merasa kecewa kepada sahabatnya itu. Dia tetap bersikap seperti biasa, dan tidak mempengaruhi persahabatan mereka, itulah sebabnya Aulya tidak pernah menghiraukan ucapan Dika yang terus mengodanya, karena dia merasa itu hanyalah candaan dari sahabatnya itu.

"Lo tidak akan bisa menaklukkan hati Kak Alfa dengan mudah," ucap Dika menghentikan langkah Aulya.

"Maksud lo apa? apa gue bukan tipe cewek idaman Kak Alfa?" tanya Aulya menghentikan langkahnya.

"Itu salah satunya. Kak Alfa tidak suka cewek pecicilan seperti lo."

"Apa lo yakin?"

"Yakin seribu persen. Gue sudah kenal dengan Kak Alfa sejak kecil. Jadi gue sudah tau persis bagaimana sifatnya."

"Bagaimana jika lo salah?" tanya Aulya masih saja percaya diri.

"Otak lo terbuat dari apaan, sih? kenapa sulit sekali di bilangin?" tanya Dika mulai kesal dengan sifat keras kepala sahabatnya itu.

"Gue juga tidak tau otak gue terbuat dari apa. Memangnya lo tau otak lo terbuat dari apa?" tanya Aulya kembali.

"Sudahlah! capek ngomong sama orang yang punya otak sedengkul kayak lo," ucap Dika kesal lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Aulya.

"Eh! ini buat gue saja," ucap Dika sambil merampas bubur ayam yang ada di tangan Aulya lalu berlari secepat kilat.

"Enak saja! itu buat calon lakik gue," teriak Aulya.

*****

Aulya duduk menghampaskan tubuhnya di atas kasur, dia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Sudah satu minggu dia mencoba mengejar cinta Alfa, akan tetapi hasilnya tetap saja, nihil. Jangankan membalas cintanya, menatapnya saja Alfa tidak pernah.

"Apa kurangnya gue? lihatlah, gue itu cantik, manis, imut, baik hati, dan juga ngegemesin. Tapi kenapa kakak jutek itu tidak pernah menatapku? apalah kurangnya diriku ini?" gumam Aulya bertanya pada dirinya sendiri.

Dia adalah gadis yang sempurna, bukan hanya parasnya yang cantik, dia juga pintar dan berprestasi. Namun, di saat begitu banyak pria yang ingin menjadi kekasihnya, kenapa pria itu tidak menatapnya sama sekali? apa ada yang kurang pada dirinya? tanda tanya yang begitu besar terus menghantui pikiran Aulya. Dia terus memikirkan cara agar dia bisa mendapatkan hati Alfa.

"Gue tidak boleh menyerah. Gue harus percaya jika gue bisa," gumam Aulya menyemangati dirinya sendiri. Karena terlalu sibuk bicara sendiri, Aulya sampai tidak sadar jika sejak tadi Gibran berdiri di depan pintu dan melihat tingkah konyolnya.

"Kau memang bisa, jadi sekarang cepat mandi," ucap Gibran, sehingga membuat sang adik langsung membulatkan matanya terkejut. Bagaimana tidak, ternyata sejak tadi sang kakak telah berdiri di depan pintu dan mendengar semua ucapannya.

"Sejak kapan kakak berdiri di situ?" tanya Aulya menatap sang kakak.

"Sejak kau memuji dirimu sendiri. Sekarang lebih baik kau mandi, kakak mau berangkat kerja. Mobil kakak sedang di bengkel, jadi kakak akan membawa mobilmu," ucap Gibran dengan tegas.

"Apa! enak saja main bawa-bawa mobil lya. Tidak boleh, lya nanti pulang kampus naik apa?"

"Memangnya kau siapa main melarang kakak? apa kau lupa siapa yang membeli mobil itu?" tanya Gibran menatap tajam sang adik.

"Apa kakak lupa jika kakak sudah memberikannya untukku?"

"Aku memang sudah memberikannya untukmu. Tapi aku juga bisa mengambilnya kapanpun yang aku mau. Jadi cepat mandi, atau kakak tinggal," ucap Gibran tegas lalu melangkahkan kakinya menjauhi kamar Aulya.

"Dasar kakak sinting!" teriak Aulya penuh kekesalan.

Tidak punya pilihan lain, Aulya langsung bersiap untuk berangkat ke kampus sebelum dia di tinggalkan oleh sang kakak. Dia mengunakan jurus kilat dan akhirnya selesai dalam sepuluh menit. Tidak lupa dengan ocehan yang tidak henti mengeluarkan segala jenis umpatan untuk sang kakak. Setelah selesai, dia langsung berlari menuruni anak tangga dan melihat sang kakak sedang sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Pagi, Sayang! kenapa wajahnya cemberut gitu? nanti cantiknya hilang lho," ucap Rayyan melihat putri kesayangannya menuruni anak tangga tidak lupa dengan wajah cemberut dan juga ocehannya.

"Pa! kapan papa belikan mobil baru untuk lya? kakak selalu mengunakan mobil lya ke kantor, jadi lya harus pulang dengan anak udik itu," ucap Aulya dengan manjanya.

"Mobil kakak sedang di servis sayang. Jadi dia pinjam mobilmu sebentar. Lagian apa salahnya pulang dengan Dika? bukannya seru bisa naik motor berduaan. Lebih romantis gitu," ucap Rayyan bercanda.

"Papa apaan sih? Lya dan Dika hanya sahabat, tidak lebih," ucap Aulya dengan tegas.

"Ia! papa tau. Papa akan selalu mendukungmu dalam hal apapun, selagi itu baik untukmu," ucap Rayyan tersenyum sambil menoel hidung mancung putrinya itu.

"Lagipula apa kurangnya Dika? mama lihat dia sangat menyayangimu, jadi apa salahnya mencoba untuk membuka hati untuknya. Lagipula sampai kapan kamu terus mempermainkan perasaan pria? kamu sudah dewasa, jadi cobalah untuk mencari pasangan yang serius," ucap Zhia mengajarkan.

"Lya sudah serius kok, Ma! lya mau menikah,"

"Apa! dengan siapa?" tanya ketiganya serentak.

Bersambung....

Hai semuanya 👋👋👋

sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya teman Author ya.

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

dengan Kaka jutek kulkas seribu pintu 😅😅

2024-01-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!