Melihat sahabatnya telah tiba, Gibran langsung menyambut kedatangan mereka dengan baik, di ikuti oleh Zhia dan juga yang lainnya. Semua orang memang tau bagaimana kedekatan para sahabat itu, jadi mereka tidak akan terkejut melihat begitu banyak orang yang menyambut mereka.
"Hello, Paman! Apa paman yang akan di jodohkan dengan bibi Alya?" tanya Arya menatap Sandi, pria gagah dan tampan, usianya sama seperti Gibran.
"Bukan, Sayang! Tapi paman ini," ucap Sandi menunjuk adiknya yang berdiri di sampingnya.
"Hai, Boy!" ucap Erwan tersenyum.
Erwan, dia adalah pria yang dijodohkan dengan Aulya. Suatu kebetulan, atau memang sebuah rencana licik yang telah disusun oleh pria itu karena sakit hatinya terhadap Aulya. Mengetahui jika pria itu yang akan di jodohkan dengan bibinya, kedua bocil kematian itu langsung menatap Erwan dengan tatapan penuh selidik. Ntah apa yang yang ada di pikiran mereka, akan tetapi yang pasti itu tidak akan baik untuk jantung Erwan.
"Sayang! Kalian jangan ngangu paman ya, lebih baik kalian main sana," ucap Rayyan menatap kedua bocil itu.
"Kami tidak menganggu meleka oppa!" ucap Zayyan memanyunkan bibirnya.
"Ia! Ia! lebih baik sekarang kalian jemput Tante Aulya ya. Suruh dia kebawah," ucap Rayyan mengusap lembut puncak kepala kedua bocil itu.
Kedua bocil itu langsung mengganguk patuh lalu berlari menuju lantai atas, melihat kepergian kedua bocah nakal itu, Rayyan hanya tersenyum kecil menatap mereka.
"Ayo silahkan duduk," ucap Rayyan mempersilahkan tamunya bergabung dengan seluruh keluarganya yang sudah berkumpul untuk melihat pria yang akan di jodohkan untuk Aulya.
"Selamat malam, Sandi! Lama tidak bertemu," ucap Kinan menatap Sandi tersenyum.
"Selamat malam, Paman. Setelah selesai kuliah aku, mama dan Erwan pindah keluar kota, jadi wajar saja kita tidak bertemu lagi," ucap Sandi tersenyum.
Sandi dan Gibran adalah sahabat semasa kuliah, akan tetapi beda dengan Gibran yang miliki kehidupan sempurna. Selain memiliki harta yang banyak, dia juga memiliki keluarga yang sempurna. Sedangkan Sandi, di usianya yang masih muda dia harus menjadi tulang punggung keluarganya. Ayahnya meninggal di saat dia masih duduk di bangku kuliah dan meninggalkan sang mama dan juga adiknya, sehingga membuatnya harus bekerja keras untuk membangun kembali perusahaan sang papa yang telah berada di ambang kebangkrutan.
Setelah tamat kuliah, mereka terpaksa pindah ke luar kota untuk menyelesaikan proyek sang papa yang terbengkalai. Karena kegigihan dan juga kerja kerasnya, akhirnya perusahaan yang awalnya hampir bangkrut kembali normal dalam beberapa tahun. Setelah proyeknya selesai, Sandi memilih untuk kembali ke kota kelahirannya bersama mama dan juga adiknya.
Saat kembali ke kota kelahirannya, orang pertama yang dia temui adalah Gibran, sahabat yang selalu memberikan dukungan dan bantuan saat dia menghadapi masa sulit. Mereka memang selalu saling menceritakan semua beban pikiran mereka, suatu kebetulan di saat Gibran menceritakan tentang kelakuan sang adik yang selalu membuatnya pusing, Erwan secara tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
Hingga akhirnya pria itu menawarkan diri untuk di jodohkan dengan Aulya, dengan sebuah temeng dia akan mendidik gadis itu dengan baik. Awalnya Gibran tidak menggubris ucapan Erwan, karena dia melihat jika pria itu juga masih kuliah. Jadi dia tidak yakin jika kehidupan Aulya akan terjamin, akan tetapi dia sudah tidak tahan lagi melihat kelakuan Aulya yang semakin menjadi, sehingga dia harus mengambil keputusan itu tanpa berpikir panjang.
"Itu lihat! Lo masih belum percaya?" tanya Dika menatap kesal Aulya.
Memang awalnya Aulya tidak percaya jika pria yang dijodohkan dengannya adalah pria yang telah dia campakkan begitu saja. Namun, setelah melihat kenyataannya, tiba-tiba perasaan khawatir dan juga panik langsung menguasai dirinya. Dia merasa jika pria itu sedang merencanakan sesuatu, dia sangat yakin jika Erwan tidak serius ingin di jodohkan dengannya.
"Gue yakin dia ingin balas dendam," ucap Aulya menatap Erwan dengan tatapan penuh kebencian.
"Gue juga berpikir seperti itu,"
"Jadi gue harus gimana?" tanya Aulya mulai kebingungan.
"Lo kabur saja!"
"Maksud lo?"
"Ya simple saja, jika lo tidak ada pasti perjodohan ini akan di batalkan. Lo tau sendiri jika lo itu seperti angsa bertelur emas, yang sangat di manja oleh semua orang. Jadi lo kabur, mereka akan panik dan mencari lo kemana-mana. Setelah semuanya berjalan lancar, lo tinggal kirim aja ancaman begini, mama, papa lya tidak mau di jodohin, jika kalian terus memaksa maka lya akan bunuh diri," ucap Dika memperaktekkan mode Aulya jika sedang ngambek.
"Ha.. Ha... ide bagus!" ucap Aulya langsung beranjak menuju kamarnya.
"Tapi lo mau kabur kemana?"
"Kemana lagi jika bukan ke tempat calon lakik gue," ucap Aulya ketus.
Bersambung.....
Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya sahabat Author ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
pisces
ttp aja kabur ke rumah depan sang calon pacar juteknya
2024-01-22
0
Aditya HP/bunda lia
siapa calon lakik loe Aulya? .... tentu saja si kakak jutek kaan 😅😅
2024-01-22
1
Ani
semoga berhasil Aulya
2024-01-21
1