Alfa terus menatap kearah kediaman Ardinata, dia sangat penasaran apa yang terjadi di dalam sana. Ingin sekali dia menerobos masuk dan mengagalkan perjodohan itu, akan tetapi egonya cukup tinggi. Dia terus saja menepis perasaannya yang sudah mulai tumbuh untuk Aulya. Gadis itu memang petakilan, akan tetapi setiap tingkah lucunya mampu membuat Alfa lupa akan kekecewaannya akan cinta.
"Kenapa perasaanku tiba-tiba aneh? apa aku mulai tertarik dengan gadis itu?" gumam Alfa bertanya pada dirinya sendiri.
"Tidak! tidak mungkin," gumam Alfa menepis semua pikiran-pikiran yang tidak masuk akal baginya. Dia menyeruput teh yang sejak tadi dia anggurin lalu melangkahkan kakinya menuju kamar, angin malam semakin terasa, sehingga membuat pria itu mulai kedinginan.
"Suamiku!"
"Setan!" teriak Alfa terkejut karena tiba-tiba gadis yang sejak tadi menganggu pikirannya tiba-tiba muncul bagaikan angin malam.
"Ini Aulya kak, bukan setan," ucap Aulya langsung menutup mulut Alfa.
"Lepasin! kenapa kamu tiba-tiba ada di sini?" tanya Alfa menepis kasar tangan Aulya yang menutup mulutnya.
"Pakai nanya lagi, ya lya kesini untuk menemui calon suami lya lah. Jadi apa lagi?" tanya Aulya ketus lalu melangkahkan kakinya memasuki kamar Alfa.
"Eh! mau kemana kamu?" tanya Alfa menarik ujung baju Aulya, sehingga gadis itu langsung melangkahkan mundur.
"Ya masuk kedalam, jadi apa lagi? apa kakak tidak lihat di sini dingin? jadi pria ngak ada romantis-romantisnya," ucap Aulya mulai memeluk dirinya sendiri karena kedinginan.
"Kamu jawab dulu, kenapa kamu bisa tiba-tiba ada di sini?" tanya Alfa terus merasa penasaran dengan kedatangan gadis itu yang sudah seperti jelangkung.
"Itu!" ucap Aulya menujuk ke bawah.
Alfa langsung menatap kearah yang ditunjukkan Aulya, dia melihat Dika yang sedang sibuk menyimpan kembali tangga yang Aulya gunakan untuk naik ke atas. Ternyata kedua bocah nakal itu bekerjasama untuk mengagalkan perjodohan yang di rencanakan Gibran. Tentu saja sebagai seorang sahabat, sekaligus orang yang terus berjuang tanpa lelah mendapatkan cinta dari Aulya dia tidak terima jika sahabatnya itu di jodohkan dengan pria teman kampus mereka. Apalagi mengingat jika pria itu adalah mantan Aulya yang dia buang begitu saja. Dika yakin jika Erwan mau di jodohkan dengan Aulya karena pria itu ingin balas dendam kepada sahabatnya itu.
Melihat jika sang kakak sepupunya sedang melihatnya, Dika langsung melambaikan kedua tangannya sambil tersenyum tanpa dosa. Melihat kelakuan sepupunya itu, Alfa hanya bisa menepuk keningnya pelan. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan kepada gadis yang terus berdiri di sampingnya itu, tentu saja ia tidak mau dicap sebagai pria yang membawa kabur anak gadis orang.
"Sekarang kamu pulang. Apa kata keluargamu jika tau kamu ada di sini, kakak ngak mau jika mereka sampai berpikir jika kakak yang telah membawamu kabur," ucap Alfa memijit keningnya yang terasa pusing karena ulah kedua bocah itu.
"Kak! Lya ngak mau di jodohin. Jadi biarkan Lya menginap di sini satu malam saja. Lya mohon," ucap Aulya menyatukan kedua tangannya penuh permohonan.
Melihat tatapan gadis itu, perlahan hati Alfa mulai luluh. Namun, dia langsung menepisnya dengan cepat. Tentu saja dia tidak mau karena masalah ini hubungan baik keluarganya dan juga keluarga Ardinata jadi hancur, apa lagi mengingat jika perusahaan mereka juga saling membutuhkan satu sama lain.
"Kenapa kamu tidak bersembunyi di rumah Dika saja?" tanya Alfa ketus.
"Kakak ini bodoh apa oon sih? jika aku bersembunyi di rumah Dika pasti keluargaku tau. Tapi jika aku bersembunyi di sini pasti mereka tidak curiga, karena mereka tau jika kakak tidak akan membiarkannya,"
"Lalu kenapa kamu yakin jika aku akan membiarkanmu bersembunyi di sini?"
"Karena aku tau jika kakak memiliki hati nurani di balik sifat kakak yang seperti kulkas dua puluh pintu," ucap Aulya tersenyum kecil.
"Kak! aku mohon. Aku tidak mau di jodohkan, jika kakak tidak menyukaiku, tapi setidaknya bantu aku menghindari perjodohan ini," ucap Aulya menunjukkan wajah memelas dan juga tatapan penuh kesedihan, sehingga membuat Alfa menjadi merasa kasihan kepadanya.
"Baiklah! tapi kamu jangan berisik. Nanti jika papa mengetahuinya, pasti dia akan marah besar," ucap Alfa membuang napasnya kasar.
"Yeah, Terima kasih kak," ucap Aulya tersenyum penuh kebahagiaan, langsung memeluk pria itu lalu mencuri satu ciuman di wajahnya. Sehingga membuat pria itu langsung membulatkan matanya terkejut.
Dasar gadis gila!
Bersambung......
Hai semuanya....
Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya sahabat Author ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Nur Adam
lnjut
2024-01-23
1
pisces
kesempatan curi ciuman, sosor aja lya mumpung ada kesempatan, semangat minggatnya
2024-01-22
1
Aditya HP/bunda lia
jangan bilang gadis gila terus Al ntar malah kamu yang jadi tergila2 sama si gadis gila 😂😂
2024-01-22
1