Dua Bocah Genius Mencari Ibu

Dua Bocah Genius Mencari Ibu

Bab 1. Awalan

Oek ... Oek ... Oek

Sayup terdengar suara tangisan bayi. Christiana membuka pintu dan terkejut mendapati ada keranjang bayi di depan pintunya.

"Elard! Elard! Cepat kesini! Lihat apa yang aku temukan di depan pintu."

Tangan Christiana bergetar. Dia menarik keranjang bayi itu karena tidak kuat mengangkatnya. Ini tidak hanya berisi satu bayi melainkan dua. Elard keluar dengan tergesa mendengar teriakan istrinya.

Pria berusia 47 tahun itu terkejut melihat istrinya menggendong dua bayi sekaligus di lengannya.

"Sayang, bayi siapa ...?"

"Aku tidak tahu. Jangan banyak bertanya. Sebaiknya kau panggil Raven sekarang."

Elard bergegas ke atas memanggil putranya. Mendengar keributan di depan pembantu di keluarga Houston segera keluar untuk melihat, apa yang membuat nyonya di rumah itu berteriak histeris.

"Nyonya, bayi siapa ini?" tanya bibi Jolly, pelayan tua di kediaman Houston.

"Aku juga tidak tahu. Tadiya aku ingin mengambil majalah, tapi aku mendengar suara tangisan bayi di luar. Jadi aku membuka pintu. Siapa sangka aku melihat dua bayi malang ini di lantai."

"Cuaca di luar begitu dingin. Siapa yang tega meletakkan bayi-bayi ini di luar?" ujar Bibi Jolly prihatin.

Christiana menggeleng. Dia pun juga tidak tahu. "Sebaiknya bibi datang ke pos penjaga. Suruh mereka mengecek rekaman CCTV."

Setelah bibi Jolly berlalu pergi, Elard datang bersama Ravenhart putranya. Ravenhart atau yang biasa disapa Raven tertegun sejenak memandang dua bayi yang ada di lengan ibunya. Pikirannya seketika tertuju pada satu wanita yang selama ini dia cari.

Tak berpikir panjang, Raven berlari keluar seperti orang kesetanan. Malam itu cuaca sangat dingin. Salju turun dengan lebat. Namun, Raven sama sekali tidak peduli. Pria itu menerjang hujan salju keluar melewati gerbang rumahnya dengan pakaian tipis.

Elard yang melihat putranya berlari segera mengikuti Raven. Dia khawatir putranya akan bertindak nekat.

"Son, apa yang kau cari?"

"Dad. Aku tahu siapa yang meletakkan mereka di depan pintu rumah kita. Aku yakin itu dia. Aku harus menemukannya, Dad."

"Kita masuk dulu. Kau tidak akan menemukannya. Salju turun begitu lebat."

"Tapi, Dad ...."

"Masuklah dulu! Kita bicarakan ini di dalam." kalimat yang dikatakan Elard terdengar lembut. Namun, penuh dengan ketegasan. Mau tak mau Raven mengikuti ayahnya.

Begitu memasuki rumah, Elard menggigil kedinginan. Bibi Jolly membawa dua handuk besar dan menyerahkannya pada Elard dan juga Raven.

Bibir Raven sudah membiru. Namun, dia tidak terlalu peduli dengan dirinya sendiri. Dia ingin mendekat untuk menyentuh ayi-bayinya, tapi Christiana menghentikannya.

"Kau mau membuat dua bocah ini kedinginan. Ganti bajumu dulu dan segera turun," ujar Christiana. Dia berbicara dengan pelan karena tidak ingin mengagetkan dua bayi laki-laki yang telah terlelap di lengannya.

Tanpa menunggu komando dari istrinya, Elard juga bergegas menuju kamarnya. Dia berganti pakaian dengan secepat kilat. Meski dia tampak menahan marah, tapi dia berusaha tetap menjaga ketenangan.

Raven segera mendekati ibunya begitu dia selesai berganti baju. tatapan matanya yang semula penuh kegelisahan seketika melembut melihat dua bayi di hadapannya itu.

"Bibi, tolong jaga mereka. Aku perlu berbicara dengan Raven dan Elard."

"Baik, Nyonya."

Christiana memberi isyarat pada Raven agar mengikutinya. Raven dengan patuh mengikuti langkah ibunya masuk ke kamar. Elard yang kebetulan akan keluar, berhenti dan memandangi interaksi ibu dan anak itu.

Dia melihat raut kecewa di wajah istrinya. Elard tidak banyak bicara. Dia duduk di sebelah istrinya sementara Raven duduk di hadapan kedua orangtuanya.

"Raven, apa kau bisa menjelaskan apa yang terjadi? Dari gelagatmu, mommy tahu ada yang sedang kamu sembunyikan dari kami, kan?"

Raven menunduk sesaat dan mengusap wajahnya kasar. Saat dia mengangkat wajahnya, matanya terlihat memerah. Christiana bisa melihat kesedihan yang begitu dalam di wajah putranya.

"Mom, aku membuat kesalahan 10 bulan yang lalu. Aku terlalu mabuk malam itu, aku tidak sengaja menodai seorang gadis." Raven terdiam sebentar dan menarik napas dalam-dalam.

"Aku pria pertamanya. Aku sudah berkata ingin bertanggungjawab jika dia hamil karena perbuatanku. Aku sudah meninggalkan kartu namaku. Aku tidak mengira, setelah sekian lama dia justru datang hanya untuk meletakkan bayi-bayi itu."

Mendengar penuturan putranya, Kemarahan semakin menguasai hati Christiana, dia benar-benar kecewa. Christiana berdiri dan menampar wajah Raven dengan keras.

"Kau merusak seorang gadis dan kau hanya mengatakan kalimat basa-basi seperti itu? Kau sama saja merendahkan harga dirinya, Raven. Apa kau tahu itu?" Christiana yang tidak terbiasa marah, kini meninggikan suaranya.

"Mom, aku ...." Raven kehilangan kata-katanya. Apa yang ibunya katakan benar.

"Sayang, sabarlah. Sekarang tugas kita untuk mencari gadis itu."

Christiana menangis sesenggukan sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Bagaimana aku bisa membesarkan seorang b*jingan sepertinya? Kenapa kau tidak berpikir tentang nasibnya setelah kau merusaknya? Kenapa?"

Christiana tidak melanjutkan ucapannya. Dia tiba-tiba tak sadarkan diri sangking marahnya. Elard dan Raven panik melihat Christiana seperti ini.

Elard membaringkan Christiana di sofa. Dia melotot tajam pada Raven.

"Jika terjadi sesuatu yang buruk pada istriku, bersiaplah. Aku akan membuatmu hidup menderita, Son."

Elard lantas mengambil ponselnya dan menghubungi dokter keluarga. Raven keluar dari kamar orangtuanya dengan langkah lunglai.

Raven berjalan menuju ke kamar tamu di mana kedua bayinya ditidurkan. Raven masuk dan melihat bibi Jolly memberikan sebotol susu untuk salah satu bayi.

"Tuan muda."

"Bagaimana keadaan mereka?"

"Mereka haus. Beruntung wanita yang meninggalkan bayi-bayi ini masih memiliki nurani. Dia meninggalkan beberapa kantong asinya dibawah bayi-bayi ini tadi. Oh iya, Tuan ...." bibi Jolly menjeda ucapannya. Dia merogoh kantongnya dan menyerahkan sepucuk surat di tangannya kepada Raven.

Raven duduk di tepi ranjang. Dia membuka surat yang kemungkinan ditulis oleh gadis itu.

Teruntuk Kamu,

Maaf jika aku baru datang sekarang dan mungkin aku mengacaukan hari-harimu setelahnya. Aku tidak tahu bagaimana cara membesarkan bayi-bayi ini. Aku memberi mereka nama King Arlo dan Leonard Davin, jika kau tidak suka kau boleh mengantinya. Sekali lagi maafkan aku jika aku harus merepotkanmu. Aku tidak bisa menjamin keselamatan mereka jika mereka terus berada di sekitarku. Jadi aku harap kau bersedia merawat mereka.

Seravina

Raven mengusap tulisan tangan yang terlihat begitu lemah dan halus itu. Hatinya berdenyut nyeri. Dia bukannya tidak berusaha mecari, tapi dia selalu terhalang untuk menemukan keberadaannya, dia berpikir mungkin latar belakang gadis ini tidak biasa.

"Seravina." Bibir Raven menyebut nama gadis itu. Dia lantas mengalihkan tatapannya pada dua bayi laki-laki di sampingnya.

"King, Leonard, mulai sekarang aku akan menjaga kalian."

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒎𝒆𝒏𝒂𝒓𝒊𝒌

2024-10-02

0

Rossi

Rossi

aku mampir thor

2024-06-04

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

hadir juga

2024-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awalan
2 Bab 2. Sembilan Tahun Kemudian
3 Bab 3. Membolos
4 Bab 4. Apa Kau Ibu Kami?
5 Bab 5. Kabar
6 Bab 6. Tidak Perlu Saling Dekat
7 Bab 7. Kedatangan Orang Tua Seravina
8 Bab 8. Ketahuan
9 Bab 9. Bukan Tawaran
10 Bab 10. Memesan Hunian
11 Bab 11. Kenapa Wajahmu Merah?
12 Bab 12. Bertemu Nenek Buyut
13 Bab 13. Di hadang
14 Bab 14. Makan Malam Bersama
15 Bab 15. Terluka
16 Bab 16. Melepaskan
17 Bab 17. Christiana Gundah Gulana
18 Bab 18. Menjijikkan
19 Bab 19. Percaya Diri Sekali
20 Bab 20. Berbicara
21 Bab 21. Asal Kau Yang Masak
22 Bab 22. Bertemu Nyonya Christiana
23 Bab 23. Janji
24 Bab 24. Dimana Kamarku?
25 Bab 25. Tragedi
26 Bab 26. Tidak Sepadan
27 Bab 27. Ulah Si Kembar
28 Bab 28. Mempercayaimu
29 Bab 29. Kenapa Tidak?
30 Bab 30. Kabar Mengejutkan
31 Bab 31. Keturunan Vampir
32 Bab 32. Deep Talk
33 Bab 33. Rencana King
34 Bab 34. Kabar
35 Bab 35. Pertemuan Keluarga
36 Bab 36. Daisuke Kabur?
37 Bab 37. Kekhawatiran
38 Bab 38. Biar Kami Yang Atasi
39 Bab 39. Menikah
40 Bab 40. Buntu
41 Bab 41. Demam
42 Bab 42. Beruntung
43 Bab 43. Diculik?
44 Bab 44. Kemana Perginya?
45 Bab 45. Lawan Mereka Adalah Aku
46 Bab 46. Akhirnya
47 Bab 47. Pulang
48 Bab 48. Semuanya Sudah Selesai
49 Bab 49. Karena Cinta
50 Bab 50. Sakit Perut
51 Bab 51. Dalena
52 Extra Part 1
53 Extra Part 2
54 Extra part 3
55 Extra part 4
56 Extra Part 5
57 End
58 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1. Awalan
2
Bab 2. Sembilan Tahun Kemudian
3
Bab 3. Membolos
4
Bab 4. Apa Kau Ibu Kami?
5
Bab 5. Kabar
6
Bab 6. Tidak Perlu Saling Dekat
7
Bab 7. Kedatangan Orang Tua Seravina
8
Bab 8. Ketahuan
9
Bab 9. Bukan Tawaran
10
Bab 10. Memesan Hunian
11
Bab 11. Kenapa Wajahmu Merah?
12
Bab 12. Bertemu Nenek Buyut
13
Bab 13. Di hadang
14
Bab 14. Makan Malam Bersama
15
Bab 15. Terluka
16
Bab 16. Melepaskan
17
Bab 17. Christiana Gundah Gulana
18
Bab 18. Menjijikkan
19
Bab 19. Percaya Diri Sekali
20
Bab 20. Berbicara
21
Bab 21. Asal Kau Yang Masak
22
Bab 22. Bertemu Nyonya Christiana
23
Bab 23. Janji
24
Bab 24. Dimana Kamarku?
25
Bab 25. Tragedi
26
Bab 26. Tidak Sepadan
27
Bab 27. Ulah Si Kembar
28
Bab 28. Mempercayaimu
29
Bab 29. Kenapa Tidak?
30
Bab 30. Kabar Mengejutkan
31
Bab 31. Keturunan Vampir
32
Bab 32. Deep Talk
33
Bab 33. Rencana King
34
Bab 34. Kabar
35
Bab 35. Pertemuan Keluarga
36
Bab 36. Daisuke Kabur?
37
Bab 37. Kekhawatiran
38
Bab 38. Biar Kami Yang Atasi
39
Bab 39. Menikah
40
Bab 40. Buntu
41
Bab 41. Demam
42
Bab 42. Beruntung
43
Bab 43. Diculik?
44
Bab 44. Kemana Perginya?
45
Bab 45. Lawan Mereka Adalah Aku
46
Bab 46. Akhirnya
47
Bab 47. Pulang
48
Bab 48. Semuanya Sudah Selesai
49
Bab 49. Karena Cinta
50
Bab 50. Sakit Perut
51
Bab 51. Dalena
52
Extra Part 1
53
Extra Part 2
54
Extra part 3
55
Extra part 4
56
Extra Part 5
57
End
58
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!