"Tidak bisakah kalian tinggal di sini saja? Aku merasa kalian semakin menjauh dari nenek."
Christiana merajuk di depan kedua cucunya. Dia tidak terima mereka lebih mementingkan Seravina dibanding dengannya yang sudah lama merawat mereka dari bayi.
"Nenek, kami tidak bisa meninggalkan ibu. Ibu juga perlu kami." Kali ini Leonard berbicara untuk ibunya.
"Tapi selama ini nenek yang sudah merawat kalian, bukan ibu kalian itu. Nenek yang susah payah membesarkan kalian. Nenek yang selama ini direpotkan oleh kalian. Bukan dia. Jadi kalian harus menuruti nenek," ujar Christiana emosi.
"Mom!" Raven yang mendengar ucapan ibunya tak pelak merasa marah. Bagaimana wanita yang disebut sebagai orangtua bisa mengatakan hal yang begitu kejam di depan anak-anaknya.
"Apa? Kau juga akan membela wanita itu? Sejak dia datang, dia sudah menghancurkan keharmonisan keluarga kita. Apa kau sadar itu Raven? Dia tidak layak menjadi bagian dari keluarga kita!"
King dan Leonard yang sebenarnya sudah enggan pulang, kini menatap neneknya dengan wajah tertegun. Ibunya bahkan tidak melakukan apa-apa, tapi kenapa neneknya begitu membenci ibunya.
"Nenek, kau sudah merawat kami dari kecil. Aku dan Leon sangat berhutang budi padamu, tapi tolong jangan hujat ibuku. Dia punya alasan untuk melakukan semua kesalahannya di masa lampau. Seandainya kami tahu jika keberadaan kami menjadi beban untuk nenek saat itu, mungkin kami lebih memilih ibu mengaborsi kami di kandungannya dari pada terus memperjuangkan hidup kami yang justru hanya menjadi beban," ujar King dengan mata memerah.
Raven dan Christiana terpaku mendengar ucapan King. Leonard bahkan sejak tadi sudah menundukkan kepalanya. Hati Raven seketika sakit saat kata-kata itu harus terucap dari bibir putranya.
King berdiri dan menarik Leonard untuk berdiri. "Suatu saat kami akan membalas budi baik nenek yang sudah membesarkan kami. Terima kasih nenek."
King menarik Leonard keluar dari ruang keluarga. Namun, keduanya tidak lantas naik ke kamar mereka melainkan keluar dari rumah yang sudah 9 tahun mereka tempati.
"Kau puas, Mom? Kau puas sudah menyakiti mereka?"
Raven akhirnya menyusul kedua putranya. Akan tetapi, Raven tidak mendapati keduanya di dalam kamar mereka. Raven berlari menuruni tangga dan bertemu dengan bibi pelayan.
"Tuan, dua tuan kecil berlari keluar. Pengawal sedang mengejar mereka," ujar bibi Jolly.
Raven pun segera berlari keluar untuk mencari kedua putranya. Sementara itu, di ruang keluarga Christiana menatap kosong ke arah pintu di mana kedua cucunya pergi dan di susul oleh Raven.
Dulu saat dia tahu Raven menghamili Seravina, Christiana sangat kecewa dan iba dengan nasib Seravina. Namun, lambat laun semuanya berubah. Christiana menjadi membenci Seravina karena wanita itu tidak pernah menjenguk kedua putranya, seolah kedua cucunya tidak ada artinya sama sekali bagi Seravina.
Berbagai pikiran buruk terus melintas dipikiran Christiana, hingga membuat Christiana tanpa sadar mulai membenci Seravina. Dia pikir mungkin saja Seravina sengaja meninggalkan kedua bayinya karena dia memiliki kekasih dan lebih memilih kekasihnya.
"Nyonya."
Bibi Jolly masuk dengan membawa obat serta air minum untuk Christiana. Christiana memang mengidap penyakit jantung sejak lama. Dia harus terus rajin mengkonsumsi obatnya agar sakitnya tidak kambuh.
"Aku tidak mau minum obat. Biar saja aku mati. Mungkin dengan kematianku, Raven dan juga cucu-cucuku akan menjauhi wanita itu."
Bibi Jolly yang mendengar ucapan Christiana pun bergegas mendekat dan menundukkan tubuhnya.
"Nyonya, anda tidak boleh bicara sembarangan. Tuan besar dan tuan muda, juga tuan kecil pasti akan sedih mendengar ucapan anda."
"Apa menurutmu aku keterlaluan?" tanya Christiana dengan wajah murung.
"Nyonya, jika saya dibolehkan berpendapat. Alangkah sebaiknya nyonya memberikan kesempatan pada ibu dari kedua tuan kecil. Setidaknya berikan dia kesempatan untuk memberitahu anda, apa alasannya dia tidak pernah muncul selama 9 tahun ini."
"Tapi bagaimana dengan Chaterine?"
"Tuan muda terlihat tidak menyukai nona Chaterine, begitu juga dengan dua tuan kecil. Mereka terlihat sangat anti dengan nona Chaterine. Lalu kenapa nyonya harus berkeras menjadikan nona Chaterine bagian dari mereka? Padahal nyonya sudah menjodohkan tuan Raven dan nona Chaterine cukup lama. Jika tuan Raven memang berniat membuka hatinya, seharusnya dia juga memberi nona Chaterine kesempatan. Maafkan saya, Nyonya. Jika mungkin pendapat saya ini membuat nyonya marah.
Christiana termangu mendengar penuturan bibi Jolly. Bagaimana pun juga wanita tua ini sudah sangat lama mengabdikan diri di kediamannya, sudah pasti dia tahu betul bagaimana Raven dan kedua cucunya.
Bibi Jolly menatap Christiana dengan sorot mata sendu. Dia tahu bagaimana kerasnya perjuangan wanita itu membesarkan kedua cucunya, tapi sejujurnya dia tidak setuju dengan keputusan yang diambil oleh Christiana. Meskipun ibu kedua bocah itu bersalah, setidaknya dia juga berhak untuk memberikan penjelasan.
***
Di lain tempat, Leonard dan King berhasil menghentikan taksi sebelum Raven menyusul mereka. Beberapa pengawal tampak kewalahan mengejar kedua bocah aktif itu.
"Kita harus segera lapor pada tuan Raven," ujar salah satu pengawal.
Namun, saat mereka berbalik. Alangkah terkejutnya mereka mendapati raut wajah Raven yang menggelap. Tiga pengawal yang tadi mengejar Leonard dan King seketika menunduk.
"Kalian tidak berhasil menangkap mereka?"
"Maafkan kami, Tuan. Kami siap menerima hukuman dari anda."
"Lupakan saja. Sebaiknya kalian kembali. Salah satu dari kalian, antarkan mobilku ke sini."
"Baik, Tuan."
Ketiga pengawal segera bergegas lari kembali ke kediaman Houston. Raven mengusap wajahnya kasar. Sulit sekali mengendalikan kedua bocah itu. Raven berharap feelingnya kali ini benar. Semoga saja, kedua anaknya memang berada di sana. Di mana Seravina berada sekarang.
Raven langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia harus segera menemukan kedua putranya. Bagaimana dia akan bertanggungjawab di depan Seravina jika kedua putranya sampai menghilang.
Raven memarkirkan mobilnya secara asal. Dia bergegas masuk ke dalam rumah sakit. Tempat seharusnya Seravina berada saat ini. Raven berlari di koridor tanpa memikirkan resikonya. Dia hanya ingin segera melihat kedua putranya.
Tiba tepat di depan ruangan dokter yang menangani Seravina, Raven berhenti sembari membungkuk dan mengatur napas. Dia mendengar sayup-sayup suara tawa renyah kedua putranya. Raven mengusap dadanya lega.
Raven mengetuk pintu sesaat dan setelah mendapat ijin masuk, dia membuka pintu dengan pelan.
"Oh, tuan Raven anda di sini," sapa Dokter ramah.
"Ya. Apakah sudah selesai."
"Sudah, Tuan. Semuanya sudah selesai. Kondisi nona Seravina juga sudah hampir 100% pulih."
Raven melirik kedua putranya. Namun, mereka tampaknya memilih tak mengacuhkan keberadaan Raven saat ini. Seravina yang melihat sikap kedua putranya sedikit mengeryit sembari melirik Raven.
Sejenak pandangan Seravina dan Raven beradu. Raven tanpa sadar tersenyum canggung di depan wanita itu. Seravina semakin curiga dengan Raven. Padahal tadi mereka bertiga sudah pamit akan menginap di rumah orang tua Raven, tapi kenapa mereka bertiga sekarang ada di sini dengan ekspresi yang aneh.
Keluar dari ruang pemeriksaan, Seravina memandang heran ke arah Raven. Kedua putranya sudah lebih dahulu jalan meninggalkan Seravina dan Raven.
"Bukannya kau akan menginap di rumah orangtuamu? Kenapa sekarang jadi ada di sini?"
"Ceritanya panjang. Nanti sampai di rumah aku akan menceritakan semuanya padamu."
Seravina mengangguk tanpa suara. Dia terus menatap kedua anaknya dengan teduh. Raven pun mengikuti arah pandang Seravina.
"Aku benar-benar kewalahan menghadapi mereka."
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Cata Leya
bagus...abaikan sja nenek yg perhitungn model gtu
2025-02-08
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒓𝒔 𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒊𝒃𝒖 𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒊 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒆𝒍𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏
2024-10-02
0
Femmy Femmy
cucu mu tidak akan pernah menjauhi ibu kandungnya karena kedua cucumu sangat menyayangi ibunya...seharusnya kamu memperlihatkan perlakuan baikmu kepada ke dua cucumu..bukan malah mengajari kebencian pada cucu mu 😠
2024-07-24
0