Raven pergi meninggalkan Leonard dan juga King di kamar rawat inap Seravina. Yuri tak berkutik setelah melihat sendiri bagaimana kedua keponakannya membuat dirinya benar-benar tidak bisa melawan kata-kata mereka.
Bahkan kini atas persetujuan direktur rumah sakit, kamar Seravina dijaga ketat oleh 10 pengawal terbaik Raven.
"Kalian tidak pulang?"
"Kami akan menunggu ibu sadar."
"Kakakku mungkin akan sadar besok," kata Yuri sembari menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Aunty, bisakah aunty ceritakan bagaimana kehidupan ibuku selama ini?"
"Apa yang ingin kalian dengar?"
"Apakah ibuku selama ini juga memikirkan kami?"
"Ibu mana yang bisa melupakan anak-anaknya? Tapi bahaya yang harus dia hadapi membuatnya memilih terbunuh rindu, daripada harus melihat kalian berdua menjadi korban," kata Yuri sendu. Sorot matanya kosong. Dia mengenang seluruh perjalanan hidup kakaknya.
Awalnya Seravina tinggal dan dirawat oleh kakek dan nenek dari pihak ibunya di kota ini. Sedangkan Yuri, dia dibawa ke Jepang sejak usianya 3 tahun. Ayah mereka bernama Yoshino Hashimoto, dia orang kepercayaan petinggi Zakuza.
Waktu itu, tepatnya ketika Seravina berusia 17 tahun, Di negara J terjadi pertikaian antara Zakuza dan sebuah geng Dragon. Yoshino ikut dalam pertikaian itu dan dia berhasil menghabisi ketua geng Dragon. Namun, berawal dari kejadian itulah mimpi buruk keluarga Yoshino berlanjut hingga sekarang.
Keturunan keluarga ketua Geng Dragon menuntut balas. Orang tua Yoshino semuanya dibantai oleh mereka. Yuri dan Victoria istri Yoshino terpaksa diungsikan dinegara A karena khawatir akan menjadi korban selanjutnya. Namun siapa sangka jika jejak mereka berhasil ditemukan.
Daisuke merupakan putra kedua dari ketua geng Dragon. Dia yang pertama kali berhasil menelusuri keberadaan Victoria dan Yuri. Dari penelusuran itu, Daisuke menemukan fakta tentang Seravina. Pada akhirnya Daisuke memilih menuntut balas pada keluarga Seravina di negara A.
Di tahun pertama Daisuke berhasil menabrak kakek dan nenek Seravina, atau orang tua Victoria. Kecelakaan itu membuat kakek Seravina mengalami kelumpuhan.
Di tahun berikutnya, tepatnya setelah Seravina melahirkan dan menitipkan kedua bayinya pada keluarga Ravenhart. Seravina tiba-tiba ditusuk oleh orang suruhan Daisuke. Seravina mengalami pendarahan dan koma selama 3 hari.
Setelah kejadian-kejadian itu, kemalangan terus menimpa keluarga Seravina. Oleh karenanya, untuk terus melindungi keluarganya, Seravina belajar mengembangkan dirinya.
"Aunty, kau melamun?"
Yuri tiba-tiba mengusap air mata yang tanpa sadar memeleh di pipinya.
"Apa kehidupan ibuku sangat buruk?"
"Aunty tidak bisa menceritakan apa-apa. Yang jelas, selama ini ibu kalian sangat menyayangi kalian. Jika kalian mau tahu bagaimana ibu kalian menjalani hidupnya. Kalian harus bertanya langsung padanya."
"Oke."
Di luar pintu lift yang ada di dekat ruang perawatan Seravina, sepasang paruh baya berdiri dan menatap heran pada 10 pengawal yang berjaga di depan pintu perawatan Seravina, Awalnya mereka pikir mereka salah lantai, tapi mereka melihat jika lantai tempat mereka berada sudah benar.
Lalu tak lama mereka mulai curiga jika orang-orang itu adalah orang-orangnya Daisuke, tetapi jika benar begitu, Seharusnya mereka menyadari keberadaannya, tapi nyatanya mereka bersikap tak acuh pada keduanya.
Jadi salah satu dari mereka memberanikan diri untuk mendekat dan bertanya.
"Maaf, apakah benar ini kamar nona Seravina?"
"Ya. Kalian siapa?" jawab salah satu pengawal dengan wajah tak acuh.
"Kami orang tua Seravina. Namaku Victoria dan ini suamiku."
Pengawal tadi menatap dua orang itu, dia lantas menghubungi nomor Ravenhart untuk melaporkan sekaligus bertanya apakah orang-orang ini diijinkan masuk.
Setelah mendapat ijin dari Ravenhart, pengawal tadi langsung membukakan pintu untuk keduanya.
"Sayang, apakah kau kenal siapa yang mereka sebut namanya tadi?" tanya Victoria pada sang suami. Namun pria bernama Yoshino itu menggeleng tidak yakin.
Saat pintu terbuka. Victoria dan Yoshino melihat Seravina terbaring lemah di atas ranjang. Namun, yang membuat tatapan dua orang tua itu tercengang adalah keberadaan dua bocah kembar yang duduk di samping ranjang putri mereka.
"Siapa Kalian?"
Leonard dan King langsung menoleh dan menatap sepasang paruh baya itu dengan tatapan datar.
Yuri seketika berdiri melihat kedua orangtuanya. Dia lantas berlari ke pelukan sang ibu.
"Mom, Seravina dia ...."
"Tenanglah, aku sangat yakin kakakmu adalah wanita yang kuat," kata Victoria.
Mendengar bagaimana Yuri memanggil salah satu dari paruh baya itu, Leonard dan King menyimpulkan jika mungkin orang-orang itu adalah kakek dan neneknya.
"Yuri siapa mereka?" Yoshino masih tampak penasaran dengan keberadaan dua bocah kembar itu. Faktanya, kedua orang tua Seravina tidak ada yang tahu mengenai kehamilan Seravina yang tidak di sengaja itu.
"Mereka ...." wajah Yuri memucat. Dia tidak menyangka bahwa orangtuanya akan datang secepat ini dan juga dia tidak berpikir sebelumnya jika si kembar akan bersikeras berada di sini hingga sekarang.
Leonard dan King sama-sama berjalan mendekati sepasang paruh baya itu. Mereka dengan lugas menyebutkan nama mereka.
"Aku Leonard."
"Aku King."
Victoria tersenyum melihat bagaimana cara kedua bocah ini memperkenalkan diri. Dia menekuk kakinya dan mengusap pipi kedua bocah tersebut. Perasaan hangat tiba-tiba mengalir di hati Victoria.
"Kalian anak yang sangat tampan. Bagaimana kalian bisa di sini? Apakah kalian kenal dengan putriku?"
"Ya, Nyonya. Kami mengenalnya."
"Tapi rumah sakit bukan tempat yang baik untuk anak-anak. Sebaiknya kalian pulang." Lanjut Victoria. Sementara itu Yoshino menatap Yuri.
"Kau sudah mengurus kepindahan Seravina?" tanya Yoshino.
"A_Aku, tidak bisa memindahkannya."
"Kenapa? Apakah karena pengawal yang berjaga di depan pintu itu?"
"Mereka pengawal milik ayahku," ujar Leonard. Yoshino menatap Leonard dingin. Tatapannya sama sekali tidak ramah terhadap anak-anak. Namun, Leonard sama sekali tidak menunjukkan ekspresi terintimidasi sama sekali.
Bocah itu justru membalas tatapan kakeknya dengan tajam. Dalam sekali pandang, intuisi bocah itu mengatakan jika Yoshino memiliki aura negatif. Jadi Leonard juga tidak mau berpura-pura ramah. Meski dia adalah kakeknya sendiri.
"Hei bocah! Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"Itu karena kau duluan yang memandangku dengan tatapan seperti itu. Aku hanya menirukanmu."
Victoria menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah suaminya yang kaku dan kekanak-kanakan.
"Apa ayahmu kekasih Seravina?"
"Entahlah."
"Sebaiknya kalian pulang," kata Yoshino.
"Kami tidak akan pulang. Kami mau menunggu di sini. Lagipula tanpa persetujuan ayah kami, tidak ada yang boleh memindahkan pasien."
"Atas dasar apa?"
"Ayahku selalu melakukan apapun tanpa dasar yang jelas. Asalkan dia mau dan kami ingin. Dia akan melakukan apapun itu, termasuk dengan menaruh 10 pengawal itu juga meminta direktur rumah sakit untuk tidak mengeluarkan surat pindah pasien ini."
Yoshino mengepalkan tangannya. Sepanjang hidupnya baru kali ini dia merasa dibuat kesal oleh anak-anak yang entah datang dari mana.
Victoria menyentuh lengan Yoshino. Dia menggelengkan kepala sebagai isyarat agar Yoshino lebih tenang menghadapi anak-anak ini.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒖𝒓𝒖𝒏𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒌𝒂𝒌𝒆𝒌 🤭🤭
2024-10-02
1
Mary 1283
hehehe pastilah si kembar terutama leon cerminan dari kamu kakek yoshino✌✌
2024-10-01
0
Nur Bahagia
tatap mata saya kek.. tatap mata saya 🤭
2024-09-17
0