Leonard dan King sejak tadi terus mencuri pandang ke arah ibunya. Meski Seravina sudah merapikan penampilannya tadi. Namun, matanya yang sembab tidak dapat di sembunyikan.
Raven belum datang sejak dia pergi siang tadi. Seravina bahkan tidak terlalu peduli. Yang dia pedulikan saat ini hanyalah kedua putranya. Dia tahu jika keduanya sejak tadi terus menerus mencuri pandang, hanya saja Seravina menantikan kejujuran mereka berdua.
Dia tidak mau memaksa mereka untuk bercerita, meski sebenarnya dia bisa saja melakukannya. Seravina lebih memilih untuk tetap diam dan menunggu kedua putranya berbicara jujur pada mereka.
"Bu, apa kau tadi menangis?"
"Ya, sedikit." Seravina tidak mau membohongi kedua putranya. Dia tidak mau memberi pengaruh buruk pada Leonard dan King. Jika dia berbohong sekarang, tidak menutup kemungkinan kedua putranya juga akan melakukan hal yang sama kelak.
"Ada apa, Bu? Ibu bisa cerita apapun pada kami agar perasaan ibu lebih baik," ujar Leonard. Meski kelihatannya mereka bersikap tenang, tapi Seravina bisa merasakan jika keduanya tegang.
"Nanti setelah kalian selesaikan makanan kalian, ibu akan bicara pada kalian. Ibu tidak bisa menemani kalian. Ada hal yang masih perlu ibu kerjakan. Apa kalian tidak apa-apa jika ibu tinggal?"
King dan Leonard mengangguk bersamaan. Setelah merasa jika ibunya sudah tidak terlihat. King dan Leonard saling bertatapan. Terbersit rasa bersalah di hati mereka. Bagaimana pun juga ibunya bersedih karena mereka.
"Ayo kita segera selesaikan makan kita. Agar kita bisa bicara pada ibu."
"Hmm, baiklah."
King dan Leonard sudah menyelesaikan makanannya. Seorang pelayan tua mendekat bersama dengan dua pelayan muda.
"Paman, kami sudah menyelesaikan makanan kami. Terima kasih untuk makanannya," ujar Leonard.
Pelayan tua itu mengangguk sembari memberikan senyum bersahaja. Pelayan tua itu mengatur dua pelayan muda untuk membereskan peralatan makan di meja itu. Sementara King dan Leonard pergi mencari ibunya.
King dan Leonard berdiri di depan pintu ruang kerja Seravina. Mereka mengetuk pintu 2 kali hingga pintu terbuka dari dalam.
"Bu, kami sudah menyelesaikan makan malam. Apakah pekerjaan ibu sudah selesai."
Seravina mengangguk sebagai jawaban. Dia lantas menggandeng kedua putranya masuk ke ruang kerjanya. Dia membawa kedua putranya duduk di sofa panjang, sedangkan dia duduk di samping King dan Leonard di kursi tunggal.
Seravina menatap kedua putranya dengan sorot mata penuh luka. Hatinya benar-benar sakit untuk mereka. Kebersamaan mereka membawa kesulitan bagi kedua putranya, ibu mana yang tidak akan sakit hatinya?
"Bu ada apa? Apakah kami membuat kesalahan dan membuat ibu bersedih?" tanya King sembari menyentuh tangan Seravina. Seravina menggeleng lemah.
"Justru ibu yang ingin bertanya kalian. Apa arti ibu bagi kalian."
"Bu, kau sangat berharga bagi kami." Kini Leonard yang menjawab pertanyaan Seravina.
"Kenapa? Ibu tidak membesarkan kalian sama sekali, kenapa kalian menganggap ibu berharga?"
"Karena kau adalah ibu kami. Kami berterimakasih kau sudah mau melahirkan kami, kau tidak membunuh kami atau membuang kami."
"Tapi ibu meninggalkan kalian saat kalian baru berumur seminggu. Ibu tidak merawat kalian dari kalian bayi."
"Bu, kami sudah besar. Kami sangat tahu alasanmu meninggalkan kami pada ayah. Bu, kau sendiri sudah kesulitan. Keputusanmu menitipkan kami pada ayah adalah keputusan yang baik. Jadi jangan pernah berpikir kau tidak berharga."
King dan Leonard bergantian menjawab pertanyaan Seravina tanpa ragu. Seravina merasa beban di hatinya terangkat.
"Lalu, bolehkah ibu tahu kenapa kalian pulang dari rumah nenek kalian lebih awal? Kalian bahkan tadi mendiamkan ayah kalian di rumah sakit."
Leonard dan King saling melempar tatapan. Keduanya masih tampak ragu karena khawatir akan menyakiti hati ibunya.
"Katakan saja sebenarnya. Akan lebih menyakitkan jika kalian tidak memberitahu ibu masalah kalian. Ibu merasa semakin tidak berguna."
"Bu, jangan berkata seperti itu." King dan Leonard sangat keberatan dengan ucapan Seravina.
"Bu, sebenarnya tadi kami dan nenek sempat berbeda pendapat. Jadi kami langsung pergi."
"Apakah ini karena ibu?" tanya Seravina lagi.
"Bu, kami -"
"Kalian sangat berharga di mata ibu. Ibu juga sangat yakin nenek kalian menganggap kalian begitu berharga. Nenek sudah meluangkan banyak waktunya untuk merawat kalian berdua selama 9 tahun. Apakah tidak apa-apa jika kalian menyakiti hatinya? Jangan hanya karena ibu kalian sampai berani menyakiti hati nenek kalian."
"Bu, aku mengaku salah," ujar King.
"Aku juga, Bu."
"Besok pulang sekolah, ibu akan antarkan kalian ke tempat nenek kalian. Kalian harus meminta maaf pada nenek. Kalian juga harus tinggal di sana selama 1 minggu. Ibu harus pergi ke Jepang untuk melakukan beberapa pekerjaan."
Wajah King dan Leonard seketika menegang. Mereka sepertinya sangat takut jika Seravina akan kembali meninggalkan mereka. Seravina mencondongkan tubuhnya dan memeluk kedua putranya erat.
"Kali ini ibu pasti kembali untuk kalian. Kalian tenanglah."
King dan Leonard sama-sama tidak menjawab, tapi keduanya memeluk leher Seravina dengan erat. Terdengar isakan lirih dari bibir King dan Leonard.
"Kalian harus memperbaiki hubungan kalian dengan nenek dan jadilah patuh."
"Bu, apa kau benar-benar akan kembali?" tanya Leonard.
"Ya, jika tidak ada halangan ibu pasti akan kembali."
"Bu, apa kau tidak berniat menikah dengan ayah?"
Seravina tersedak ludahnya mendengar pertanyaan King yang tiba-tiba
"Itu, ibu belum memikirkannya."
"Bu, kau tidak bisa bersikap acuh pada ayah. Di luar sana banyak wanita yang menginginkan posisi menjadi nyonya muda Houston. Jangan lama-lama memikirkan," kata King dan diangguki oleh Leonard.
Wajah Seravina langsung memerah di depan kedua putranya. Suasana yang semula penuh haru menjadi lucu karena Seravina berusaha mengalihkan tatapannya menghindari mata kedua putranya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒅𝒓 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒋𝒅 𝒏𝒈𝒂𝒌𝒂𝒌 😅😅
2024-10-02
0
Cherry🍒
haru jadi absursd hahaha
2024-04-14
0
Asih Ningsih
jgn trlalu lam brpikir seravina entar raven keburu di ambil yg lain.
2024-04-06
1