Bab 14. Makan Malam Bersama

Malam ini, ini kali pertamanya Seravina makan bersama dengan kedua anaknya dan juga Raven. Gritte dan suaminya memberi kesempatan pada mereka untuk merasakan utuhnya sebuah keluarga.

"Bu, kenapa nenek dan kekek buyut tidak mau makan dengan kita?" tanya King.

"Itu karena nenek dan kakek buyut ingin kalian berdua bisa merasakan momen kebersamaan dengan formasi keluarga yang seperti ini. Apa kalian mau nenek dan kakek buyut ikut makan dengan kita? Ibu bisa memanggilkan mereka."

"Tidak perlu, Bu! Kita harus menghargai usaha kakek dan nenek buyut. Malam ini saja kita makan berempat. Besok dan seterusnya, Kita ajak kakek dan nenek buyut makan bersama kita," ujar King buru-buru. Dia khawatir ibunya akan segera berdiri dan memanggil kakek dan nenek buyutnya.

"Makanlah. Maaf jika seadanya." Seravina mempersilahkan Raven untuk makan. Meski sudah berusaha keras, tapi keduanya masih terlihat canggung sekali.

"Kalian besok harus masuk sekolah." Sebelum Raven mulai makan, dia mengingatkan kedua putranya untuk masuk sekolah.

"Tidak bisakah kami libur 1 hari lagi? Lagi pula materi yang guru sampaikan sudah kami kuasai, Yah."

"Tidak ada bantahan. Kalian harus sekolah. Jika kalian tidak mau masuk sekolah, maka ini akan jadi pertemuan terakhir kalian dengan ibu."

Wajah Leonard dan King langsung memucat. Seravina memandangi Raven dengan kesal.

"Kenapa kau mengancam mereka? Tidak bisakah bicara dengan mereka baik-baik?" tanya Seravina ketus. Dia lantas menoleh pada kedua putranya. Ekspresi wajah kesal yang tadi dia tampilkan pada Marvel, seketika langsung berubah begitu Seravina menatap kedua putranya.

"Sayang, kalian harus sekolah. Ibu suka dengan anak yang pintar dan patuh. Kalian harus patuh pada ayah kalian. Ini semua demi kebaikan kalian juga."

"Baik, Bu. Kami akan berangkat sekolah besok."

Raven mendengus melihat kedua putranya lebih mendengarkan Seravina dari pada dirinya. Dan itu benar-benar membuat dia kesal.

Mereka berempat akhirnya makan tanpa bersuara. Sesekali Seravina mengambilkan potongan daging dan meletakkannya diatas piring Leonard dan King.

"Terima kasih, Bu." Leonard dan King kompak berterima kasih pada Seravina.

"Makan yang banyak." Seravina tersenyum bahagia. Dia tidak pernah memimpikan hari ini akan tiba. Semua masih tampak tak nyata baginya.

Selepas makan, mereka berempat pergi ke ruang keluarga. Leonard dan King memilih chanel TV yang memutar tentang alam liar. Raven memegang ponsel dengan tatapan dingin dan datar. Dia baru saja mendapat pesan dari anak buahnya jika mereka sudah tiba di Jepang dan mereka diikuti oleh sekelompok orang.

"Ada apa?" Seravina menjadi penasaran. Dia tadi sempat tak sengaja menatap Raven yang memperhatikan ponselnya dan tak lama aura dinginnya menguar di sekitar. Leonard dan King mendongak menatap ayahnya.

"Apa ada hal buruk yang terjadi, Yah?"

"Tidak ada. Ini bukan apa-apa. Ayah akan keluar sebentar. Ayah harus menemui seseorang."

"Kenapa bukan orang itu yang kau suruh kemari?"

"Tidak. Tempat ini tidak boleh diketahui oleh sembarangan orang, keselamatan kalian lebih utama. Aku tidak akan lama. Berhati-hatilah selama aku tidak ada."

Seravina tidak membantah ucapan Raven yang memang peduli dengan keselamatannya dan juga keluarganya. Saat Raven menghilang dari pandangan, Seravina menghela napas berat.

"Bu ada apa? Apakah kau baik-baik saja?"

"Ya. Ibu baik-baik saja. Ibu hanya bosan duduk di kursi roda terus. Rasanya jahitan di perut ibu akan menyatu karena ibu terlalu lama duduk."

"Jika begitu ayo ke kamar ibu. Kami akan mendorong kursi roda ibu."

"Kalian sungguh anak-anak yang baik. Ibu sangat bangga pada kalian."

"Kami juga bangga padamu, Bu."

Ketiganya lantas pergi ke kamar Seravina. Kamar itu sangat luas dan bersih. Kamar yang ditempati Seravina sekarang adalah kamar utama. Sedangkan Kakek dan neneknya ada di ruangan lain di luar bangunan rumah utama ini.

Leonard dan King membantu Seravina berdiri dan berjalan ke ranjang. Setelah ibunya duduk, Leonard dan King baru sadar jika seharusnya mereka membawa ibunya ke kamar mandi terlebih dulu untuk menggosok gigi.

"Kenapa dengan wajah kalian?" tanya Seravina mengerutkan alisnya.

"Bu, seharusnya kami membawamu ke kamar mandi dulu untuk gosok gigi, tapi kami justru membawamu ke sini."

"Tidak masalah. Ibu bisa berjalan pelan-pelan ke sana nanti. Sebaiknya kalian duluan saja yang ke kamar mandi untuk gosok gigi."

Leonard dan King mengangguk patuh. Keduanya lantas bergegas ke kamar mandi untuk menggosok gigi. Seravina mengambil ponselnya yang sejak tadi tertinggal di kamar. Seharusnya keluarganya sudah sampai di Jepang, tapi kenapa tidak ada satupun kabar yang sampai kepadanya.

Seravina segera mencari nomor Yuri. Namun, saat dihubungi nomor Yuri tidak aktif. Seravina menjadi cemas memikirkan keluarganya.

"Bu ada apa?" Seravina tidak menyadari jika kedua putranya telah keluar dari kamar mandi.

"Ibu memikirkan kakek dan nenek serta aunty Yuri."

"Mereka belum memberi kabar?" tanya King.

"Ya, seharusnya mereka sudah tiba di Jepang sejak tadi, tapi kenapa mereka tidak menghubungi ibu?"

"Bu, tenanglah! Aku akan melacak keberadaan aunty Yuri."

King langsung berlari mengambil tasnya dan mengeluarkan gadgetnya. Leonard juga mengambil ipad dari dalam tasnya dan langsung duduk di sebelah Seravina.

King dan Leonard langsung sibuk dengan mengetik banyak kode. Seravina tahu putranya cerdas, tapi dia tidak tahu, kecerdasan mereka benar-benar luar biasa.

Seravina ingin bertanya pada kedua putranya, tapi dia takut jika menganggu konsentrasi keduanya. Akhirnya wanita itu memilih diam dan menatap kedua putranya yang sibuk.

"Bu, ketemu. Lokasi mereka ada di Yokohama."

"Tapi kenapa mereka tidak menghubungiku?"

"Mungkin mereka berniat untuk menyelesaikan masalah di sana sebelum menghubungimu."

"Mungkin saja. Semoga tidak terjadi apa-apa pada mereka."

Seravina memasang wajah tenang, tapi Leonard dan King bisa merasakan kegundahan ibunya.

"Bu, aku yakin mereka akan baik-baik saja."

"Ya, semoga saja."

Seravina tidak lagi memandangi ponselnya, dia langsung turun dari ranjang perlahan dan berjalan hati-hati kamar mandi.

Saat Leonard dan King memastikan jika ibunya sudah masuk kamar mandi. Mereka berdua saling menatap dan lalu mereka bergegas membuka tangkapan layar satelit di kota itu.

"Bukankah ini aunty Yuri? Mereka sepertinya dalam masalah besar," ujar King. Leonard mengangguk, dia melihat orang-orang ayahnya benar-benar sangat berkompeten menjaga Bibi mereka.

Saat Leonard dan King mendengar suara pintu terbuka. King segera mengubah tampilan layar gadgetnya.

"Kalian tidak tidur?"

"Kami menunggumu, Bu."

Seravina tersenyum sembari mengacak acak rambut kedua putranya.

"Kalian benar-benar sangat lucu."

"Bu, kami sudah besar. Jadi jangan mengatakan kami lucu," protes Leonard. Seravina hampir tertawa jika dia tidak mengingat luka jahitan di perutnya, dia pasti akan terbahak-bahak.

...----------------...

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝑴𝒂𝒓𝒗𝒆𝒍 🤔😅 𝒕𝒚𝒑𝒐 𝒎𝒖

2024-10-02

0

Nur Bahagia

Nur Bahagia

siapa Marvel? 🤔

2024-09-17

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

🤣🤣🤣

2024-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awalan
2 Bab 2. Sembilan Tahun Kemudian
3 Bab 3. Membolos
4 Bab 4. Apa Kau Ibu Kami?
5 Bab 5. Kabar
6 Bab 6. Tidak Perlu Saling Dekat
7 Bab 7. Kedatangan Orang Tua Seravina
8 Bab 8. Ketahuan
9 Bab 9. Bukan Tawaran
10 Bab 10. Memesan Hunian
11 Bab 11. Kenapa Wajahmu Merah?
12 Bab 12. Bertemu Nenek Buyut
13 Bab 13. Di hadang
14 Bab 14. Makan Malam Bersama
15 Bab 15. Terluka
16 Bab 16. Melepaskan
17 Bab 17. Christiana Gundah Gulana
18 Bab 18. Menjijikkan
19 Bab 19. Percaya Diri Sekali
20 Bab 20. Berbicara
21 Bab 21. Asal Kau Yang Masak
22 Bab 22. Bertemu Nyonya Christiana
23 Bab 23. Janji
24 Bab 24. Dimana Kamarku?
25 Bab 25. Tragedi
26 Bab 26. Tidak Sepadan
27 Bab 27. Ulah Si Kembar
28 Bab 28. Mempercayaimu
29 Bab 29. Kenapa Tidak?
30 Bab 30. Kabar Mengejutkan
31 Bab 31. Keturunan Vampir
32 Bab 32. Deep Talk
33 Bab 33. Rencana King
34 Bab 34. Kabar
35 Bab 35. Pertemuan Keluarga
36 Bab 36. Daisuke Kabur?
37 Bab 37. Kekhawatiran
38 Bab 38. Biar Kami Yang Atasi
39 Bab 39. Menikah
40 Bab 40. Buntu
41 Bab 41. Demam
42 Bab 42. Beruntung
43 Bab 43. Diculik?
44 Bab 44. Kemana Perginya?
45 Bab 45. Lawan Mereka Adalah Aku
46 Bab 46. Akhirnya
47 Bab 47. Pulang
48 Bab 48. Semuanya Sudah Selesai
49 Bab 49. Karena Cinta
50 Bab 50. Sakit Perut
51 Bab 51. Dalena
52 Extra Part 1
53 Extra Part 2
54 Extra part 3
55 Extra part 4
56 Extra Part 5
57 End
58 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1. Awalan
2
Bab 2. Sembilan Tahun Kemudian
3
Bab 3. Membolos
4
Bab 4. Apa Kau Ibu Kami?
5
Bab 5. Kabar
6
Bab 6. Tidak Perlu Saling Dekat
7
Bab 7. Kedatangan Orang Tua Seravina
8
Bab 8. Ketahuan
9
Bab 9. Bukan Tawaran
10
Bab 10. Memesan Hunian
11
Bab 11. Kenapa Wajahmu Merah?
12
Bab 12. Bertemu Nenek Buyut
13
Bab 13. Di hadang
14
Bab 14. Makan Malam Bersama
15
Bab 15. Terluka
16
Bab 16. Melepaskan
17
Bab 17. Christiana Gundah Gulana
18
Bab 18. Menjijikkan
19
Bab 19. Percaya Diri Sekali
20
Bab 20. Berbicara
21
Bab 21. Asal Kau Yang Masak
22
Bab 22. Bertemu Nyonya Christiana
23
Bab 23. Janji
24
Bab 24. Dimana Kamarku?
25
Bab 25. Tragedi
26
Bab 26. Tidak Sepadan
27
Bab 27. Ulah Si Kembar
28
Bab 28. Mempercayaimu
29
Bab 29. Kenapa Tidak?
30
Bab 30. Kabar Mengejutkan
31
Bab 31. Keturunan Vampir
32
Bab 32. Deep Talk
33
Bab 33. Rencana King
34
Bab 34. Kabar
35
Bab 35. Pertemuan Keluarga
36
Bab 36. Daisuke Kabur?
37
Bab 37. Kekhawatiran
38
Bab 38. Biar Kami Yang Atasi
39
Bab 39. Menikah
40
Bab 40. Buntu
41
Bab 41. Demam
42
Bab 42. Beruntung
43
Bab 43. Diculik?
44
Bab 44. Kemana Perginya?
45
Bab 45. Lawan Mereka Adalah Aku
46
Bab 46. Akhirnya
47
Bab 47. Pulang
48
Bab 48. Semuanya Sudah Selesai
49
Bab 49. Karena Cinta
50
Bab 50. Sakit Perut
51
Bab 51. Dalena
52
Extra Part 1
53
Extra Part 2
54
Extra part 3
55
Extra part 4
56
Extra Part 5
57
End
58
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!