"Kak, kau yakin akan tinggal di kota ini? Bagaimana jika Daisuke kembali menemuimu," tanya Yuri cemas.
"Aku tidak takut padanya. Kau tenang saja. Aku harus ke kota itu, karena ada hal yang harus aku lihat," kata Seravina.
Yuri menggelengkan kepalanya. Kakaknya benar-benar tipe wanita keras kepala, tapi Yuri yakin, sifatnya ini ada pemicunya.
Dulu kakaknya adalah seorang gadis yang pemalu dan sangat tertutup. Namun, 9 tahun yang lalu, kakaknya tiba-tiba berada di rumah sakit dan mendapat luka tusuk di pinggangnya. Lama tidak bertemu dan tiba-tiba mendapat kabar buruk itu, Yuri dari Jepang bergegas terbang bersama kedua orangtuanya.
Menurut keterangan orang-orang yang menolong kakaknya pada malam itu, dia sedang diikuti oleh seorang pria. Namun, tidak berselang lama, setelah pria yang mengikutinya menyenggol tubuhnya, Seravina jatuh bersimbah darah.
Yuri sangat tahu resiko yang harus dirinya dan Seravina tanggung karena menjadi anak seorang Zakuza. Musuh ayahnya ada dimana-mana.
Baik Seravina maupun Yuri tidak tahu siapa lawan dan siapa kawan ayahnya. Sebab itu, Ayahnya mengirim Seravina untuk tinggal bersama neneknya, tapi siapa sangka, nasib buruk tetap saja mengikutinya. Seravina terluka tanpa alasan dan satu-satunya dugaan kuat mereka adalah itu ulah Daisuke. Anak dari musuh bebuyutan ayah Seravina.
Sejak kejadian penusukan itu, Seravina berubah. Dia sangat keras pada dirinya sendiri. Melatih dirinya untuk menjadi sosok yang tangguh seperti ayahnya. Dia benar-benar telah berusaha untuk bisa berada di titik ini.
Seravina duduk di ruangannya. Kini dia menjabat sebagai wakil CEO di perusahaan kakeknya yang berada di SF. Seravina sudah menekan tombol lock pintu ruangannya. Seravina mengeluarkan selembar foto. Dia mengusapnya dengan hati-hati seolah takut jika foto itu akan rusak karena dia tergesa-gesa menyentuhnya. Di foto itu terdapat gambar dua bocah laki-laki yang sangat tampan.
Bibir Seravina bergetar menahan isak tangis. "King, Leonard, ibu sangat merindukan kalian."
***
Di lain tempat, Ravenhart saat ini sedang duduk termenung di sebuah kawasan klub mewah di kotanya. Dia merasa hatinya kosong, meski saat ini ia berada di tengah keramaian.
Dua sahabat Raven tahu jika saat ini kemungkinan besar hanya satu yang membuat Raven sampai seperti ini, yaitu Raven pasti teringat dengan wanita masa lalunya. Wanita yang tiba-tiba mengubah status Raven menjadi seorang ayah dari dua orang putra.
"Kenapa kau tiba-tiba mengudang kami malam ini?" Ansel salah satu sahabat Raven memberanikan diri untuk bertanya. Raven menghela napas panjang, sebelum akhirnya menatap kedua sahabatnya.
"Leon menemukan identitas baru dari wanita itu. Menurut kalian, apakah aku harus pergi menemuinya atau tidak?"
"Sekarang identitas apa yang dia miliki?"
"Aku tidak tahu. Aku tidak bertanya lebih lanjut pada Leon," kata Raven putus asa.
"Bagaimana respon Leon saat itu?"
"Dia tidak menunjukkan respon apapun. Dibandingkan dengan King yang sangat ekspresif, Leonard adalah pribadi yang sangat tertutup. Aku bahkan selalu kesulitan menebak emosinya.
Dua jam kemudian, Raven pulang dengan diantarkan pulang oleh kedua sahabatnya dalam keadaan mabuk. Leonard berdiri di ujung tangga dan menatap tiga pria dewasa itu dengan tatapan kecewa.
Leonard merasa ada yang aneh dengan sikap ayahnya. Setiap kali dia menyinggung ibunya, ayahnya akan pergi keluar dan pulang dalam keadaan mabuk setelahnya. Jujur Leonard sangat kecewa.
Keesokan harinya, Leonard dan King diantar supir pergi ke sekolah. Mereka turun di depan gerbang sepert biasanya. Setelah memastikan mobil yang mengantar mereka berlalu, King dan leonard berjalan menyamping dan pergi membolos.
Hari ini King dan Leonard berniat mendatangi wanita yang bernama Harumi Hashimoto ini. Mereka sudah sangat penasaran ingin melihatnya.
Mereka tiba di sebuah sirkuit balap dengan menumpang taksi. Menurut penelusuran Leonard, hari ini wanita yang diduga ibunya ada di sana untuk mengawasi proses gladi bersih sebelum besok acara balapnya digelar.
Leonard dan King meyelinap masuk. Entah bagaimana caranya, kedua bocah itu berhasil mengelabuhi penjaga keamanan.
"Sekarang dimana kita akan mencarinya," tanya King. Leonard mendengus kesal.
"Apa kau akan terus berpura-pura bodoh. Kau bisa memikirkan caranya. Jangan terus terusan bertanya padaku!"
King terkekeh melihat Leonard kesal. King dan Leonard tidak tahu siapa dari mereka yang terlahir duluan. Jadi baik dirinya maupun Leonard tidak akan menyebut siapa kakak dan siapa adik.
King mengambil gadget dari tasnya dan mulai melakukan sesuatu. Leonard menunggu sembari mengedarkan pandangan. Dia berjaga-jaga jika ada orang yang mendekat ke arahnya.
"KETEMU!"
"Sttt! Pelankan suaramu." Leonard mendelik pada King. Bocah laki-laki bermata coklat terang itu pun tersenyum sembari menutup mulutnya.
"Maaf. Ayo sekarang kita temui dia. Ku harap kali ini dia benar-benar ibu kita. Dia sangat cantik," kata King. Leonard tidak menjawab. Namun, jauh di lubuk hatinya dia memiliki harapan yang sama dengan apa yang King harapkan.
Leonard dan King berjalan dengan santai karena lorong dimana mereka berada cukup sepi, itu mungkin karena orang sibuk berada di paddock area, di mana para tim atau kru, tekhnisi dan pembalap berada.
King menemukan lokasi dimana wanita bernama Harumi Hashimoto ini berada. bocah itu melihat di pintu yang bertuliskan Staff Only.
Namun, Leonard dan King sama-sama merasakan keanehan, pintu ruangan itu sedikit terbuka dan terdengar pembicaraan menggunakan bahasa jepang. Itu pembicaraan antara seorang pria dan wanita.
Sedikit banyak kedua bocah itu tahu apa yang dua orang di dalam sana bicarakan.
"Pergilah, aku tidak ada urusan denganmu," ujar Seravina.
"Bagaimana jika aku tidak mau pergi? Keluargamu harus menderita. Kalian harus membayar harga karena ayahmu telah membunuh ayahku," kata Daisuke marah.
"Aku tidak ada urusannya dengan itu. Itu urusan antara ayahku dan ayahmu. Jangan mengusikku."
"Aakh!" Seravina memekik saat Daisuke tiba-tiba mencekiknya.
Leonard dan King seketika merasa panik mereka langsung mendorong pintu dengan keras sehingga Daisuke dan Seravina terkejut melihatnya. Daisuke mengernyit tak senang melihat keberadaan dua bocah yang datang entah dari mana itu. Wajah Seravina mendadak pucat melihat keberadaan King dan Leonard.
"Siapa kalian?"
King dan Leonard menatap Daisuke dengan aura permusuhan. Meski keduanya hanya bocah berusia sembilan tahun, tapi baik King maupun Leonard memang mewarisi sifat ayahnya yang datar dan dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Cata Leya
ohh gr2 ni..ankny di ksh ke bpkny
2025-02-08
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒊 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉 👎👎
2024-10-02
1
Nur Bahagia
ayahnya datar dan dingin.. tapi kosong..kayaknya mental nya lemah juga 🤭 pinteran anak2 nya 🤩
2024-09-16
0