"Aunty!" Leonard dan King menghambur memeluk Yuri. Pandangan Yuri masih belum beralih dari Raven.
"Bagaimana kondisinya?" Suara Raven terdengar serak dan berat. Yuri baru merespon setelahnya.
"Dia masih menjalani operasi."
Raven diam dan mengamati ketidaknyamanan Yuri. Dia pun kembali bertanya, "Kau mengenalku?"
"Siapa yang tidak kenal dengan tuan Ravenhart? Pria berkuasa pemilik Houston Grup. Perusahaan terbesar di seluruh negara A," kata Yuri.
"Aunty, kau belum menjawab pertanyaanku tadi." King tiba-tiba membahas pertanyaan yang tadi sempat dia lemparkan pada Yuri, sebelum gadis itu pergi untuk mengurus berkas persetujuan operasi.
"Nanti setelah ini aku akan mengatakan padamu dan juga saudaramu," ujar Yuri.
Beberapa jam kemudian, akhirnya lampu ruang operasi mati. Dokter keluar dengan wajah lelahnya.
"Dokter, bagaimana kondisi kakakku?"
"Operasinya berjalan cukup baik. tadi sempat terjadi pendarahan, tetapi semuanya bisa diatasi. Sekarang pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan," kata Dokter yang menangani Seravina. Yuri dan si kembar juga Raven akhirnya mengikuti brankar Seravina yang didorong oleh perawat.
Seravina di bawa ke ruang VIP. Setelah perawat Pergi. Raven berjalan perlahan mendekati ranjang Seravina. Jantungnya berdebar sangat kencang saat dia melihat wanita itu. Leonard dan King benar. Ini dia orangnya. Orang yang sembilan tahun lalu sempat dia lecehkan karena dia dalam pengaruh obat perangsang dan alkohol.
"Kalian sebaiknya pergi dari sini."
"Aunty, apa kau membenci kami? Tanya King. Leonard pun memberikan tatapan sendu pada Yuri.
"Tidak, aku tidak membenci kalian."
"Lalu kenapa?" Kini giliran Leonard bertanya.
"Jika kalian terus berada di sini, maka usaha Seravina selama sembilan tahun ini akan berakhir sia-sia. Ku mohon! Sebaiknya kita berpura-pura tidak kenal, tidak perlu saling dekat karena itu bisa membahayakan nyawa kalian."
"Kenapa apa ibuku memiliki musuh?"
"Dengar, situasi ibumu dan aku benar-benar tidak dalam posisi aman. Jika kalian terus berada di sekitar kami, bisa jadi kalian akan menjadi korban lainnya. Dan ibu kalian pasti akan sangat sedih.
"Jadi ini alasan kenapa ibu tidak pernah menemui kami?"
"Seravina sangat menyayangi kalian lebih dari nyawanya sendiri. Itulah mengapa dia memilih menanggung kesusahannya sendiri dari pada harus melibatkan kalian anak-anaknya. Seravina tidak pernah melupakan kalian berdua. Dia bukan ibu yang tidak peduli. Justru karena dia sangat peduli, dia lebih memilih kesepian dari pada melihat kalian kelak menjadi korban kekejaman musuh-musuh keluarga kami."
"Aunty, biarkan kami di sini sampai ibu membuka mata," ucap Leonard memelas.
Raven sejak tadi tidak bicara, tapi dia menangkap poinnya.
"Siapa musuh kalian. Aku akan mengurusnya."
Yuri tersenyum melihat kepercayaan diri Raven. Dia menggeleng lemah.
"Aku berterima kasih pada niat baikmu, tapi kakak melarangku melibatkan keluarga kalian. Selama sembilan tahun berlalu nyawa kakakku selalu berada di ambang kematian. Dia tidak mau kalian terlibat."
"Aku akan mencaritahu semuanya sendiri dan aku akan melakukan segala cara untuk membuatnya tetap hidup. Dia tidak boleh mati tanpa seijinku," ujar Ravenhart.
Yuri terdiam dengan bibir menyunggingkan senyum tulus. Andai pria ini dulu sekuat sekarang. Maka kakaknya pasti akan sangat bahagia. Yuri tidak akan menceritakan nasib buruk Seravina pada Raven selama sembilan tahun ini. Biarlah pria ini tahu dengan sendirinya.
"Aunty, ayahku sekarang sangat berkuasa. Biarkan dia yang menjaga keselamatan ibu kedepannya," kata Leonard dan diangguki oleh King.
Yuri menunduk dan tersenyum melihat keseriusan di wajah Leonard dan juga King. Sejujurnya dalam hati dia merasa terhibur sekaligus bersyukur. Jika benar pria di hadapannya ini bisa melindungi keselamatan kakaknya itu sangat bagus.
"Aku tidak bisa menjanjikan apa-apa denganmu, tapi apa yang putraku katakan tadi ada benarnya. Di negara ini aku memiliki kekuasaan yang sangat luas dan tak terbatas. Aku pasti akan melindungi Seravina dengan sekuat tenagaku."
Ravenhart tidak ingin membuang waktunya. Dia berjalan sedikit menjauh dari Yuri dan juga kedua putr kembarnya. Raven mengambil ponselnya dan menghubungi Galen sahabatnya.
Hingga tiga kali dering, panggilan Raven baru terjawab.
"Bagaimana?"
"Sepertinya ada seorang kru mekanik menerima sogokan untuk menyabotase motor yang dinaiki oleh pembalap wanita itu. Aku sudah mengamankan kru mekanik itu sekarang. Aku menunggu perintah darimu untuk bertindak."
"Apa dia mengakui siapa yang membayarnya?"
"Dia tidak mengaku. Aku sudah mengecek cctv dan mengunci gambar pria yang membayar mekanik itu. Gambar cctv juga sempat dikacaukan, tapi aku berhasil memulihkannya."
"Ok. Terima kasih bantuanmu. Aku akan mentraktirmu minum lain waktu."
Raven kembali mengantongi ponselnya. Dia berbalik dan menatap ke arah Seravina yang terbaring lemah. Dia bersumpah akan membalaskan sakit yang harus Seravina tanggung pada orang-orang yang berkaitan.
"Sebaiknya kalian pergi."
"Tapi kenapa, aunty?"
"Kalian tidak bisa berada di sini terus. Ada kemungkinan musuh dari keluargaku sudah tahu keberadaan kami. Jadi mungkin nanti malam aku dan keluargaku akan memindahkannya."
Mata Leonard dan King seketika menatap tubuh lemah ibunya. Kenapa orang tega menyakiti wanita seperti ibunya?
"Bagaimana jika kami menolak kalian memindahkan ibu kami?" Leonard tiba-tiba memberikan tatapan dingin pada Yuri. Dia sudah bertahun-tahun mencari ibunya. Dan sekarang, mereka akan dipisahkan lagi? Leonard bersumpah tidak akan membiarkan ini terjadi.
"Leon, tolong mengertilah! Jika ibumu tahu akan hal ini kemungkinan besar dia juga tidak akan setuju."
"Aunty, secara tidak langsung kau meremehkan status keluarga Houston. Bahkan jika ayahku mau, dia bisa saja membuatmu dan keluargamu dalam pencarian daftar hitam dan bisa dipastikan kau tidak akan bisa pergi kemana-mana."
Raven menatap Leonard tak percaya. Dia pikir leonard akan menunjukkan sisi lemahnya untuk menarik simpati. Akan tetapi, siapa sangka dia justru melakukan ancaman untuk mencegah ibunya dibawa pergi. Raven menggerakkan jari di bibirnya dan tersenyum tipis. Ini baru putranya.
Wajah Yuri seketika memucat. Kenapa aura yang Leonard keluarkan benar-benar sangat kuat. Apakah ini adalah jawaban dari seriap doa yang dipanjatkan oleh kakaknya? Kakaknya setiap hari selalu berdoa agar bisa dipertemukan dengan kedua anaknya dan diberi kesempatan agar bisa merawat mereka. Dan kini sepertinya semua doa Seravina terjawab sudah.
King mengambil gadgetnya dan mulai menghubungi sesorang. Raven lagi-lagi tercengang dengan kecepatan berpikir kedua putranya.
King telah menghubungi orang kepercayaan Raven dan meminta 10 orang terpilih untuk melakukan pengawasan di rumah sakit.
"Aku sudah meminta orang-orang ayahku untuk melakukan pengawasan di sini. Aku akan pastikan aunty dan ibuku tidak akan bisa pergi kemana-mana."
Yuri menghela napas panjang. Sepertinya memang dia harus menyerah pada keluarga Houston mulai sekarang ini.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒃𝒉 𝒈𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒓𝒑𝒅 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 🤦♀️🤦♀️
2024-10-02
0
Nur Bahagia
pantes nya Raven yg jadi anaknya King dan Leon 👻🤭
2024-09-17
0
Nur Bahagia
kalo memang sehebat itu keluarga Houston.. kenapa sampai 9 thn raven ga bisa nemuin serevina 🤭
2024-09-17
0