Bab 19. Percaya Diri Sekali

Di Jepang saat ini, Yuri berjalan bersama ayahnya. Sudah 3 minggu yang lalu Yoshino sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala, setelah sebelumnya dia sempat mengalami koma selama 2 hari karena insiden penembakan yang terjadi bulan lalu.

Mereka berdua berjalan beriringan memasuki perusahaan milik keluarga Yoshino sendiri. Baik Yoshino dan Yuri keduanya memasang wajah datar, memasuki ruang rapat.

"Selamat pagi, Tuan. Selamat pagi, Nona."

"Apa semuanya sudah berkumpul?" tanya Yoshino.

"Sudah, Tuan."

"Baiklah, kita akan mulai rapatnya." Yoshino duduk di kursi kekuasaannya sedangkan Yuri berdiri tegak di samping kanan Yoshino bersebelahan dengan tuan Saitama asisten Yoshino.

"Hari ini aku mengumpulkan kalian semua di sini untuk membahas mengenai pengunduran diriku sebagai CEO di perusahaan ini dan sebagai pewarisku, maka kedepannya Yuri yang akan memimpin perusahaan ini untuk menggantikanku."

Suasana yang semula tenang menjadi riuh. Berita ini terlalu mendadak bagi mereka. Terlebih mereka ini para tetua, mereka tidak akan mudah begitu saja menerima Yuri menjadi pemimpin perusahaan.

"Tuan Yoshino pasti sedang bercanda. Kenapa dia memberikan tampuk kedudukan CEO pada gadis kecil sepertinya. Mau dibawa kemana perusahaan ini? Apakah dia menginginkan kebangkrutan perusahaan ini?"

"Anak kecil seperti Yuri bisa apa? ketua terlalu meninggikan Yuri."

"Aku yakin sebentar lagi perusahaan ini akan bangkrut. Sebaiknya kita tarik investasi kita di perusahaan ini."

Yoshino mengepalkan tangannya mendengar nada-nada sumbang yang diarahkan pada Yuri. Sebagai orang tua dia tidak terima jika putrinya dipandang sebelah mata oleh orang lain.

BRAK!!

Yoshino memukul meja dengan keras. Beberapa tetua yang merupakan dewan direksi seketika terdiam. Mereka tidak ada yang berani menatap Yoshino.

"Apa kalian mulai tidak menghormati keberadaanku?"

"Maafkan kami, Tuan."

Selama ini, yang mereka tahu hanyalah peran Harumi. Putri pertama Yoshino, sedangkan Yuri ini setiap hari hanya terlihat selalu berada di dekat Harumi a.k.a Seravina.

"Tapi, Tuan maaf jika saya mempertanyakan mengenai ini, setahu kami, Nona Harumi lah yang sering menghandel urusan anda bukan nona Yuri. Apakah salah jika kami mempertanyakan kredibilitasnya?" ucap salah satu anggota dewan direksi yang mungkin seumuran dengan Yoshino.

"Yuri memiliki banyak andil di perusahaan ini. Aku memang sengaja tidak terlalu menonjolkan dirinya untuk menghindari para pesaing bisnis kita, tapi jika seandainya ada dari kalian yang meragukan dirinya. kalian silahkan mengundurkan diri. Aku siap membayar harga saham kalian semua."

Para dewan direksi terdiam. Mereka dilema. Selama ini, perusahaan milik Yoshino sudah memberikan banyak profit pada mereka selama bertahun-tahun. Apakah dengan mereka melepas saham mereka? Mereka akan mendapatkan gantinya? Tapi bagaimana jika setelah Yuri memimpin perusahaan ini bangkrut?

"Aku akan memberi kalian waktu 2 hari untuk memikirkan masalah ini, apakah kalian akan tetap bertahan di sini atau mundur." Yoshino segera berdiri tanpa menunggu jawaban dari para anggota dewan direksinya. Yuri mengikuti ayahnya. Langkah gadis itu juga begitu tegap dan mantap. Dia tidak merasa terganggu dengan tatapan para tetua. Yuri memiliki kepercayaan diri yang tinggi sekarang.

"Tuan, Tuan Gaara ada di sini untuk bertemu dengan anda."

"Bawa dia ke ruanganku."

Yoshino dan Yuri masuk ke ruang CEO. Yuri duduk di sofa, sementara Yoshino duduk di kursi CEO.

Saat Gaara masuk, Yuri yang semula bersandar di sofa langsung menegakkan tubuhnya. Gadis itu terus mengamati Gaara sedangkan Gaara hanya melirik Yuri sekilas. Senyum tipis tersungging dibibirnya yang sensual.

"Apa kabar, Gaara."

"Aku baik, bagaimana dengan kondisimu, Paman?"

"Sama sepertimu," jawab Yoshino. Akhir-akhir ini dia dan Gaara tampaknya menjadi semakin akrab.

"Ada angin apa hingga kau mengunjungi pria tua sepertiku."

Gaara tiba-tiba melirik Yuri lewat ekor matanya. Ya, pria itu tertarik dengan Yuri tanpa sadar. Yoshino bisa menangkap gelagat Gaara yang tak biasa. Pria paruh baya itu pun tertawa dengan suara baritonnya.

"Apa kau menyukai putriku?" tanya Yoshino.

"Kau terlalu berterus terang, Paman, tapi jika kau merestuiku aku akan segera melamarnya."

"Semuanya terserah putriku, tapi sebelum itu, aku harap semua urusan yang menyangkut dendam dengan Daisuke segera selesai, sehingga tidak akan ada masalah yang sama yang harus kalian hadapi."

"Aku pastikan masalah dendam Daisuke akan segera selesai. Ravenhart sudah mengumpulkan beberapa informasi mengenai Daisuke ini."

Yoshino baru tahu jika Ravenhart, itu pria yang memiliki kuasa yang tinggi di negara A. Dia juga tidak menyangka jika penampilan Eksekutif sepertinya memiliki hubungan yang baik dengan kelompok Yamaguchi Gumi.

Kelompok Yamaguchi sendiri sebenarnya dulunya adalah perintis pertama Yakuza, Yamaguchi sendiri diambil dari nama belakang ketuanya, tapi setelahnya terjadi perpecahan kelompok, kelompok Yamaguchi berdiri sendiri dan memiliki kekuasaan di atas kelompok Yakuza yang dulu Yoshino ikuti.

"Bagaimana kau mengenal pria itu?" tanya Yoshino penasaran.

"Ceritanya panjang, tapi yang jelas dia pernah menyelamatkanku dari ambang kematian."

Yuri sejak tadi tidak bersuara. Dia sebenarnya sangat kesal saat tadi ayahnya dengan enteng bertanya pada Gaara tentang perasaan pria itu padanya. Jujur sebenarnya dia malu, tapi ... jika ijin keluar pada ayahnya pun juga percuma.

"Yuri, temani Gaara ke kafetaria perusahaan kita. Ayah akan meeting sebentar lagi. Kau tidak usah ikut."

Yuri yang sedang galau dengan hatinya sedikit terkejut mendengar perintah ayahnya. Gaara diam-diam tersenyum melihat ekspresi Yuri.

"Ayo, aku akan menemanimu," ujar Yuri sembari berdiri dari duduknya. Gaara pun dengan tenang mengikuti Yuri di belakangnya.

Gaara hari ini terlihat sangat formal dengan memakai jas. Bahkan ketampanan Gaara kali ini sempat membuat Yuri sesekali mencuri pandang pada pria gondrong itu. Rambut Gaara terikat rapi dan sejujurnya, menurut penglihatan Yuri, pria ini benar-benar sangat tampan.

Para karyawan yang juga memasuki waktu istirahat terkejut melihat pasangan itu muncul di tempat itu.

Yuri memesan beberapa makanan untuk Gaara, sedang pria itu asik dengan ponselnya. Dia merasa risih mendapat tatapan dari para karyawan wanita di perusahaan itu.

"Ayo kita duduk di tempat khusus. Aku takut mata para gadis gadis itu akan lepas jika terus memandangimu."

"Kau cemburu?" tanya Gaara, tetap dengan wajah datarnya. Dia tidak bisa merubah ekspresinya di depan banyak orang demi menjaga wibawanya.

"Huh, percaya diri sekali."

...----------------...

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝑮𝒂𝒓𝒂 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉𝒏𝒚𝒂

2024-10-02

0

Puput Regina Putri

Puput Regina Putri

asek nih...adegan pemanis ya thor jan tegang mulu 🤭

2024-05-24

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

jujur aja kli yuri

2024-04-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awalan
2 Bab 2. Sembilan Tahun Kemudian
3 Bab 3. Membolos
4 Bab 4. Apa Kau Ibu Kami?
5 Bab 5. Kabar
6 Bab 6. Tidak Perlu Saling Dekat
7 Bab 7. Kedatangan Orang Tua Seravina
8 Bab 8. Ketahuan
9 Bab 9. Bukan Tawaran
10 Bab 10. Memesan Hunian
11 Bab 11. Kenapa Wajahmu Merah?
12 Bab 12. Bertemu Nenek Buyut
13 Bab 13. Di hadang
14 Bab 14. Makan Malam Bersama
15 Bab 15. Terluka
16 Bab 16. Melepaskan
17 Bab 17. Christiana Gundah Gulana
18 Bab 18. Menjijikkan
19 Bab 19. Percaya Diri Sekali
20 Bab 20. Berbicara
21 Bab 21. Asal Kau Yang Masak
22 Bab 22. Bertemu Nyonya Christiana
23 Bab 23. Janji
24 Bab 24. Dimana Kamarku?
25 Bab 25. Tragedi
26 Bab 26. Tidak Sepadan
27 Bab 27. Ulah Si Kembar
28 Bab 28. Mempercayaimu
29 Bab 29. Kenapa Tidak?
30 Bab 30. Kabar Mengejutkan
31 Bab 31. Keturunan Vampir
32 Bab 32. Deep Talk
33 Bab 33. Rencana King
34 Bab 34. Kabar
35 Bab 35. Pertemuan Keluarga
36 Bab 36. Daisuke Kabur?
37 Bab 37. Kekhawatiran
38 Bab 38. Biar Kami Yang Atasi
39 Bab 39. Menikah
40 Bab 40. Buntu
41 Bab 41. Demam
42 Bab 42. Beruntung
43 Bab 43. Diculik?
44 Bab 44. Kemana Perginya?
45 Bab 45. Lawan Mereka Adalah Aku
46 Bab 46. Akhirnya
47 Bab 47. Pulang
48 Bab 48. Semuanya Sudah Selesai
49 Bab 49. Karena Cinta
50 Bab 50. Sakit Perut
51 Bab 51. Dalena
52 Extra Part 1
53 Extra Part 2
54 Extra part 3
55 Extra part 4
56 Extra Part 5
57 End
58 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1. Awalan
2
Bab 2. Sembilan Tahun Kemudian
3
Bab 3. Membolos
4
Bab 4. Apa Kau Ibu Kami?
5
Bab 5. Kabar
6
Bab 6. Tidak Perlu Saling Dekat
7
Bab 7. Kedatangan Orang Tua Seravina
8
Bab 8. Ketahuan
9
Bab 9. Bukan Tawaran
10
Bab 10. Memesan Hunian
11
Bab 11. Kenapa Wajahmu Merah?
12
Bab 12. Bertemu Nenek Buyut
13
Bab 13. Di hadang
14
Bab 14. Makan Malam Bersama
15
Bab 15. Terluka
16
Bab 16. Melepaskan
17
Bab 17. Christiana Gundah Gulana
18
Bab 18. Menjijikkan
19
Bab 19. Percaya Diri Sekali
20
Bab 20. Berbicara
21
Bab 21. Asal Kau Yang Masak
22
Bab 22. Bertemu Nyonya Christiana
23
Bab 23. Janji
24
Bab 24. Dimana Kamarku?
25
Bab 25. Tragedi
26
Bab 26. Tidak Sepadan
27
Bab 27. Ulah Si Kembar
28
Bab 28. Mempercayaimu
29
Bab 29. Kenapa Tidak?
30
Bab 30. Kabar Mengejutkan
31
Bab 31. Keturunan Vampir
32
Bab 32. Deep Talk
33
Bab 33. Rencana King
34
Bab 34. Kabar
35
Bab 35. Pertemuan Keluarga
36
Bab 36. Daisuke Kabur?
37
Bab 37. Kekhawatiran
38
Bab 38. Biar Kami Yang Atasi
39
Bab 39. Menikah
40
Bab 40. Buntu
41
Bab 41. Demam
42
Bab 42. Beruntung
43
Bab 43. Diculik?
44
Bab 44. Kemana Perginya?
45
Bab 45. Lawan Mereka Adalah Aku
46
Bab 46. Akhirnya
47
Bab 47. Pulang
48
Bab 48. Semuanya Sudah Selesai
49
Bab 49. Karena Cinta
50
Bab 50. Sakit Perut
51
Bab 51. Dalena
52
Extra Part 1
53
Extra Part 2
54
Extra part 3
55
Extra part 4
56
Extra Part 5
57
End
58
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!