Terjebak Pernikahan Bersama CEO

Terjebak Pernikahan Bersama CEO

Pengkhianatan

..."Dia menyakitimu? dia membuat mu menangis? tetapi kamu masih bertahan dengan alasan 'aku mencintainya'...

...Sekarang ku beri tahu...

..."Jangan bertahan dengan alasan 'aku mencintainya'. Tetapi bertahan lah dengan alasan: 'dia mencintaiku' 'dia tak pernah membuat ku menangis'...

...******...

"Mau kemana kamu Shasa." tanya Maria, ketika melihat seorang gadis menuruni anak tangga.

Gadis itu berpenampilan anggun menggunakan dress putih berlengan pendek, di atas lutut. Di padukan dengan hells berwana hitam, rambutnya tergerai indah. Riasan natural semakin menambah kecantikannya.

"Saya tanya kamu mau kemana, kenapa tidak di jawab?." hardiknya menatap tajam.

Shasa menghentikan langkahnya di depan Maria, wanita itu tengah duduk santai di ruang tamu sembari memegang majalah fashion.

Ia memutar bola matanya malas, karena sangat muak dengan wanita paruh baya di hadapannya ini.

"Ck mau kemana saja, apa peduli anda jalang." ia menatap sinis, wanita berstatus ibu tirinya.

"Apa katamu, dasar anak tak berguna, cepat kembali mau kemana kamu malam malam begini hah, kerjaan kmu itu cuma bisa keluyuran!."

Bentak Maria emosi, dadanya naik turun seketika wajahnya memerah, bukan sekali dua kali Shasa memanggil nya j****g. Tentu saja ia tidak terima dengan ucapan anak tirinya.

"Bukan urusanmu, aku mau kemana dan pergi sama siapa. Kamu tidak ada hak untuk melarang ku!."

"Oh iya, mending kamu urus saja anak kesayangan mu itu. Dia sering keluar masuk klub malam, ups." kekeh nya pelan, seraya memasang wajah yang menyebalkan.

"Shasa." Maria menatap berang.

Ia berlalu meninggalkan Maria yang terus menatapnya tajam. Beruntung hari ini papa nya berada di luar kota sehingga wanita itu tak bisa mengadukan apa pun, setidaknya Shasa akan aman malam ini.

"Anak sialan, pergi saja kau dari rumah ini." teriak Maria nyaring. Shasa tak menjawab dia terus melangkah kan kakinya dengan wajah masam.

Dia sangat muak dengan ibu tirinya, sudah lama sekali dia ingin pergi dari rumah, bahkan ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri, sangat lucu bukan.

Mungkin orang lain akan mengucapkan kata beruntung karena terlahir di keluarga golongan orang berada, ayahnya adalah pebisnis sukses di dalam negri keluarganya terlihat harmonis di layar kaca sehingga banyak yang iri dengan keluarga itu.

Namun tidak bagi Shasa itu semua hanya pencitraan semata, rumah yang dimana tempat pulang terasa seperti 'Neraka'.

Karena tak ada kenyamanan atau kebahagiaan yang dia dapatkan, yang ada hanyalah kebencian dan caci maki yang selalu dia terima.

Sialnya Ayah kandungnya sendiri tak memperdulikannya, bahkan sering menyiksanya karena alasan sepele, semua itu terjadi semenjak ibunya meninggal.

Belum kering kuburan ibunya, ayahnya membawa seorang janda beranak satu anaknya seumuran dengan dirinya. Dan di situlah kehidupan bagaikan neraka di mulai.

"Ck, menyebalkan sekali. Kapan aku bisa keluar dari sini?." decak nya kesal.

Malam ini Shasa ingin menuju bar yang di mana teman temannya merayakan hari kelulusan sekolah.

Dia menghubungi kekasihnya yang telah menjalin hubungan dengannya selama tiga tahun ini.

"Halo, Sam kamu bisa jemput aku nggak?." tanya Shasa kepada pacarnya Samuel. Dia telah berdiri di depan gerbang rumahnya.

"Duh maaf Sha, aku udah pergi bareng Hendra kamu naik taksi aja ya!." jawab Samuel di seberang telpon.

"Hm iya udah deh!."

"Maaf ya sayang, kamu jangan marah ya!."

"Hem iya, aku nggak apa apa kok." ucapnya dengan nada kecewa, dia langsung mematikan sambungan telpon. Padahal dia sudah berharap Samuel akan menjemputnya.

"Aku merasa Samuel, semakin hari semakin menjaga jarak denganku?, atau cuma perasaanku saja!."

Entah ia merasa akhir akhir ini sifat Samuel berubah kepadanya, atau cuma perasaannya saja atau mungkin dia yang terlalu banyak pikiran. Shasa menghela nafas lalu dia memesan taksi online.

"Gimana?."

"Beres!." Samuel tersenyum sembari mengelus pipi wanita yang berada di sampingnya.

*

Sesampainya di bar itu, Shasa langsung masuk wajahnya mengembangkan senyum tipis. Dia mengedarkan pandangannya mencari sang kekasih.

Hanya lelaki itu yang selalu memperdulikannya, selalu menemani dirinya, selalu memeluknya di saat sedih.

Bahkan Samuel meratu kan dirinya tidak pernah berkata dengan nada tinggi. Selalu menunjukan rasa cintanya dengan hal hal kecil yang membuat Shasa selalu tersenyum.

"Samuel mana ya?."

Dia berjalan sembari mengedarkan pandangannya ke penjuru arah, mencari sosok yang selalu di rindukannya.

Suara dentuman musik yang lumayan keras dan bau alkohol sangat menyengat di hidung. Serta teman temannya berjoget ria menikmati alunan musik.

Dia tersenyum melihat sosok yang sedari tadi ia cari, namun senyuman gadis itu langsung luntur. Dia mengepalkan tangannya erat melihat pemandangan yang terjadi di depan matanya.

"Sam?." lirihnya tak percaya, hatinya seketika berdenyut nyeri.

Samuel kekasihnya berciuman dengan wanita lain di depan matanya. Dan sialnya, wanita itu adalah saudara tirinya sendiri.

'Sejak kapan?.' Hatinya berkecamuk bercampur aduk sedih marah kecewa menjadi satu.

"Beraninya kalian!." Shasa menggeleng kepala melihat pemandangan itu, dia berusaha menahan air matanya agar tidak jauh.

Dengan amarah serta kekecewaan yang menggebu gebu, Shasa menghampiri kedua insan yang tengah bercumbu di depan umum.

"Plak"

Suara tamparan berbunyi nyaring, sehingga membuat orang sekitar melihat ke arah mereka.

"Beraninya kalian bermain di belakang ku." pekik Shasa, dadanya terasa sesak seperti ribuan tusukan jarum menusuk hatinya, matanya memerah dengan bibir bergetar.

"Apa yang kamu lakukan Shasa?." teriak Mauren, dia langsung berdiri menatap nyalang saudara tirinya.

"Apa ha, kau tak perlu ikut campur. Dasar ibu dan anak sama sama jalang, buah jatuh memang tak jauh dari pohonnya." Ia menatap marah.

"Diam Shasa, beraninya kau mengucapkan kata menjijikan itu kepada Mauren." bela Samuel membentak Shasa.

Shasa menatap tak percaya ke arah Samuel, rasa kecewanya semakin menjadi saat pria itu membentaknya.

Padahal dia tidak pernah menaikkan nada tinggi saat berbicara dengannya, pria itu selalu bertutur lembut. Dia memalingkan wajahnya, menghapus kasar air mata yang jatuh.

"Untuk apa kau menangisi hal hal yang tak berguna seperti ini Shasa, sepasang jalang dengan lelaki brengsek memang pasangan serasi." batin nya, berusaha menguatkan dirinya sendiri agar tidak terlihat lemah.

"Oh, iya kah aku pikir dia memang beneran jalang. Selamat kalian memang pasangan yang cocok."

"Sama sama sampah!." lirihnya dingin.

"Shasa!." bentak Samuel mengangkat tangannya. Namun dengan gesit Shasa menangkis tangan lelaki itu.

"Beraninya kau mengangkat tangan kepada ku Samuel." pekik Shasa emosi.

"Sha....." lirih Samuel lemah. Ia seketika sadar, merasa bersalah menatap tangannya yang hampir saja mengenai pipi kekasihnya.

Shasa tertawa sumbang, wajahnya terlihat tenang, namun hatinya tengah berantakan. Dia paling benci dengan penghianatan, lelaki yang sudah ia anggap sebagai rumahnya sendiri.

Dalam sekejap menghancurkannya sedalam ini.

'Kenapa?, kenapa kamu membawaku sejauh ini kalau hanya untuk menyakitiku.'

Sasha berusaha meyakinkan hatinya agar tidak kembali menangis, ia tidak ingin terlihat lemah di mata mereka semua.

" Mauren, selamat kamu menang ambilah aku tak butuh lelaki brengsek seperti dia sampah yang aku buang tidak akan di pungut kembali."

"

"Dan aku mengucapkan terimakasih kepadamu, karena sudah mengambil pengkhianat di hidupku." ucapnya dengan bibir bergetar.

"Samuel, mulai saat ini detik ini dan hari ini kita tak ada lagi hubungan apa pun. Tak perlu kau menjelaskan apapun karena semuanya sudah jelas.

Dan lihatlah suatu saat nanti kau akan mengemis minta kembali kepadaku."

"Suatu saat nanti kau akan sadar bahwa semua akan terlihat berharga setelah kehilangan."

"Goodbye, aku harap ini adalah pertemuan kita yang terakhir!." sinis nya seraya mengacungkan jari tengah kepada mereka berdua.

Shasa meninggalkan tempat itu, meninggalkan semua rasa kecewa, sakit hati dan segala kenangan dalam satu waktu. Ia akan melupakan itu semua, tak ada gunanya membuang air mata yang berharga.

{Pesan Author tak usah menangisi mantan karena tak berguna, mantan yah di buang jangan di kenang}

Setelah kepergian Shasa banyak orang yang yang mengatakan sindiran.

"Hahaha ada apa ini, Mauren berselingkuh dengan pacar kakak nya sendiri."

"Sangat lucu, jika di jadikan film judulnya seperti ini 'pacarku berselingkuh dengan adik tiriku." ledeknya, membuat orang di sekitarnya tertawa.

"Apa sih yang di lihat dari Mauren?."

"Mana aku tahu, cantik sih iya tapi murah!."

"Mata Samuel buta kali!."

"Kalau cewek sudah menawarkan selangkangan, cowok mana yang tidak mau!."

"Haha, haduh bodoh sekali Samuel membuang berlian demi batu kerikil."

Dan banyak lagi sindiran dan cibiran yang mereka lontarkan, tak lupa dengan tatapan sinis. Membuat telinga Mauren memanas, dia menatap mereka semua tajam.

"Diam kalian semua." pekik Mauren marah, namun mereka semua lebih memilih diam dan melanjutkan pesta.

Sedangkan Samuel terduduk, dengan mata memerah entahlah perasaan apa yang dia rasakan saat ini Samuel pun tidak tahu.

"Sayang sekarang kamu sudah putus dengan Shasa, akhirnya kita tak perlu main kucing kucingan lagi."

Mauren memeluk Samuel sembari mengelus dada lelaki itu. Namun Samuel lebih memilih diam tak menanggapi.

Shasa terus berjalan tak tentu arah, tak terasa air matanya menetes karena melihat kejadian beberapa saat lalu.

"Air mata sialan, tak perlu kau mengeluarkan air mata menangisi bajingan itu." tekan Shasa mengingatkan dirinya sendiri. Dia menghapus air matanya kasar.

"Argh sialan, kenapa hidupku tak pernah bahagia."

"Tuhan takdir macam apa yang kau siapkan untuk ku, suasana rumah seperti neraka, bahkan kekasihku berkhianat."

"Aku capek tuhan, aku lelah. Lelah tingkat dewa tingkat tinggi level stadium akhir." pekiknya kesal. Dia menendang kaleng yang ada di dekat kakinya dengan kuat.

"Kluntang"

"Guk guk"

"Alah mak gawat mati aku." gumamnya membulatkan mata.

_To Be Continue_

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

awal baca campur aduk dah ...seru nich kya,'nya....👍🏻👍👍🏻💛💙💛🫰🏻🫰🏻😘😘

2024-11-23

0

Ira

Ira

bgsss

2025-02-11

0

Anonymous

Anonymous

🤩

2024-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Hari Penuh Sial
3 Jangan Tinggalin Aku
4 Suami Macam Apa Dia
5 Di Usir
6 Cobaan Apa Lagi Ini
7 Vano Siapa Dia?
8 Istriku
9 Apakah Kita Melewatkan Sesuatu?
10 Shasa Istriku
11 Gadis Ini Sangat Berani
12 Dia Baik Sekali
13 Gadis Kematian
14 Keluarga Bagaskara
15 Mimpi Buruk
16 Batu Bernafas
17 Aku Lapar
18 Tak Habis Pikir
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 Salah tingkah
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 Aku Menunggumu Pulang
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 Mau Sampai Kapan Kita Disini?
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 Jaevano Sialan
56 Siapa Kau?
57 Sakit? Maaf Ya
58 Dirga Ayolah Bantu Aku
59 Kamu Cantik Sayang
60 Sayang Ada Darah
61 Panggilan Yang Mana?
62 Dasar Tidak Peka
63 Sayang Dengerin Dulu
64 Terimakasih Sayang
65 Ini Semua Gara Gara Kamu
66 Enyah Lah Ke Neraka Kau Devan
67 Bang Toyib?
68 Kita Yang Harus Bergerak
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 Seribu Bayangan
76 Masa Depanmu Dan Suamimu
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Hari Penuh Sial
3
Jangan Tinggalin Aku
4
Suami Macam Apa Dia
5
Di Usir
6
Cobaan Apa Lagi Ini
7
Vano Siapa Dia?
8
Istriku
9
Apakah Kita Melewatkan Sesuatu?
10
Shasa Istriku
11
Gadis Ini Sangat Berani
12
Dia Baik Sekali
13
Gadis Kematian
14
Keluarga Bagaskara
15
Mimpi Buruk
16
Batu Bernafas
17
Aku Lapar
18
Tak Habis Pikir
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
Salah tingkah
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
Aku Menunggumu Pulang
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
Mau Sampai Kapan Kita Disini?
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
Jaevano Sialan
56
Siapa Kau?
57
Sakit? Maaf Ya
58
Dirga Ayolah Bantu Aku
59
Kamu Cantik Sayang
60
Sayang Ada Darah
61
Panggilan Yang Mana?
62
Dasar Tidak Peka
63
Sayang Dengerin Dulu
64
Terimakasih Sayang
65
Ini Semua Gara Gara Kamu
66
Enyah Lah Ke Neraka Kau Devan
67
Bang Toyib?
68
Kita Yang Harus Bergerak
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
Seribu Bayangan
76
Masa Depanmu Dan Suamimu
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!