Vano Siapa Dia?

"Kluntang"

"Argh" pekik seseorang. Seketika Shasa langsung mendelik melebarkan matanya, "Hais, cobaan apa lagi ini." gumamnya seraya memejamkan matanya erat.

"Hey siapa yang melemparkan kaleng ini." bentak seorang pria, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling arah dengan sorot mata tajam.

Sontak Shasa langsung melebarkan matanya, dan berbalik memunggungi pria itu, bersiap mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri.

"Paman paman, orang itu yang menendang kaleng itu tadi." ucap anak kecil menunjuk ke arah Shasa yang bersiap untuk melarikan diri.

"Dasar bocah edan, beraninya dia!." gerutu Shasa kesal karena anak kecil itu mengadukan dirinya, dia langsung menarik kopernya sembari berlari.

"Hey berhenti mau lari kemana kamu!." panggil pria itu dengan nada tinggi, dia langsung mengejar wanita yang melemparkan kaleng sehingga mengenai kepalanya. Tentu saja ia sangat kesal, dan tak ingin melepaskan wanita itu.

"Hais mampus lah, jangan di kejar woy. Aku sangat lelah." gumam Shasa dengan nafas ngos-ngosan.

Karena lelah gadis itu langsung menghentikan langkahnya, sembari menarik nafas dalam dalam.

"Mau kemana kau? beraninya kamu melemparkan kaleng sembarangan kalau mengenai pengendara bisa bisanya terjadi kecelakaan." bentak pria itu, menatap tajam.

"Iya sorry, tidak sengaja. Kenapa sih marah marah." gerutunya tak terima di salahkan.

"Hah, apa?."

"Dasar gadis sialan." gumamnya lalu menarik lengan gadis itu.

"Heh, ngapain narik narik. Lepasin kamu mau melecehkan saya ya?." ujar Shasa memberontak, namun tenaganya tak sebanding apa lagi dengan satu tangan menarik koper.

"Please lepasin aku." pekik Shasa, tentu saja banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.

Apalagi dengan wajah gadis itu yang memerah dan sedikit memar akibat tamparan ayahnya tadi. Tentu saja yang melihat pasti akan berpikir yang tidak tidak.

Namun pria itu tak menggubris sedikitpun, dia terus menarik Shasa dengan langkah lebar. Sehingga gadis itu sulit mengimbangi langkahnya.

"Hais pelan pelan kenapa kasar banget, aku lelah!." gerutunya.

"Ck, kau..." tunjuk nya kepada Shasa, ia menghempaskan tangan gadis itu dengan kasar. Pria itu membawa Shasa tepat di samping mobil yang mengenai kepalanya tadi.

"Apa hah, sensi an sekali jadi laki-laki."

"Wah, dasar cewek sialan." ujarnya berkacak pinggang.

"Heh diam lo, aku tu muak yah di bilang sialan terus, tidak orang di rumah bilang saya pembawa sial." gerutu Shasa tak terima, karena sangat muak dengan panggilan itu.

Pria itu tersenyum menyeringai "Sepertinya memang nasibmu pembawa sial." ucapnya enteng.

"Mau lo apaan sih?."

"Kamu harus tanggung jawab, karena kepala saya sangat sakit akibat kaleng yang kamu lemparkan tadi"

"Heh enak saja....

"Dari mana saja kau, Dirga? aku sudah lama menunggu disini." ucap sosok pria yang baru saja keluar dari mobil. Sontak Shasa langsung menghentikan ucapannya lalu berbalik badan melihat siapa yang berbicara.

Tentu saja dia sangat terkejut melihat pria itu, dan tak lain adalah Jaevano suaminya sendiri. Shasa melebarkan matanya, sekaligus ia tambah kesal melihat wajah itu.

"Kau!" tunjuk Shasa kepada Jaevano, matanya menatap tajam pria berbadan tegap yang berdiri di hadapannya. Jaevano tetap memasang wajah datar, namun sorot matanya menatap lekat gadis yang di hadapannya itu.

"Kenapa wajahnya memerah dan sedikit memar? perasaan tadi pagi baik baik saja." batin Jaevano terus menatap lekat gadis itu tanpa ekspresi sedikitpun, datar sangat datar seperti tembok.

"Hey tidak usah terlalu lama menatapku, aku tau kalau aku itu cantik dan imut." ujar Shasa dengan nada narsis ia mengibaskan rambutnya kebelakang, seraya menarik sudut bibirnya.

Dirga yang mendengar itu melongo, seketika memasang wajah ingin muntah.

"Apakah mereka berdua saling kenal." batin Dirga bertanya tanya.

"Masuk" Jaevano memandang kedua orang di hadapannya datar.

"Vano aku belum selesai memberi pelajaran kepada gadis ini, dia sudah melemparkan kaleng sehingga mengenai kepalaku." ujar Dirga tak terima jika langsung di pinta memasuki mobil, karena dia belum membalas sedikitpun.

"Aku meminta Shasa untuk masuk kedalam mobil." dia langsung menarik gadis yang telah menyandang status sebagai istrinya itu.

Sontak Dirga langsung tercengang membuka mulutnya lebar sehingga berbentuk O, begitu juga dengan Shasa tak kalah terkejutnya akibat di tarik dengan paksa.

"Lepaskan, aku tidak mau ikut dengan kamu." berontak nya berusaha melepaskan genggaman tangannya yang di cengkram dengan kuat oleh pria itu.

"Masuk." perintahnya tegas.

"Tidak mau." Shasa terus meronta-ronta. Jaevano memutar bola matanya jengah, karena gadis itu sangat keras kepala ia memegang kedua tangan Shasa lalu mendorong paksa sehingga, gadis itu masuk kedalam mobil.

"Jaevano."

"Diam Shasa!." bentaknya dengan nada tinggi, membuat Shasa terdiam menciut ia menatap kesal. Dia pasrah, toh dia juga sudah di usir dari rumah.

"Dirga, masukkan koper gadis itu kedalam bagasi mobil." perintah Jaevano datar lalu ikut memasuki mobil, duduk di samping istrinya.

Dirga yang masih terdiam tak percaya, sejak kapan Jaevano dekat dengan wanita? tentu saja dia bertanya tanya ada gerangan apa sehingga pria itu membawa gadis yang di temui nya tadi, membawanya masuk kedalam mobil.

"Siapa gadis itu? apa aku tidak mengetahui sesuatu?." gumamnya bertanya tanya, masih terpaku di luar mobil.

"Dirga, apa kau sudah tuli?." Ujar Jaevano menatap tajam tangan kanan sekaligus sahabatnya itu.

"Ah iya iya" Dirga langsung bergegas memasukan koper milik gadis yang ia ketahui bernama Shasa itu. Lalu ia langsung memasuki mobil duduk di kursi kemudi.

"Vano siapa dia?." tanya Dirga mulutnya sudah gatal ingin bertanya lebih banyak lagi. Namun keduanya terdiam tak menjawab,

Jaevano fokus menatap layar tab di tangannya. Sedangkan Shasa terus menatap keluar kaca seraya melipat tangan di dada, wajahnya masam.

"Hey apa kalian tidak ada yang berniat untuk menjawab pertanyaan ku?." gerutu Dirga berbalik menatap kedua orang yang berada di kursi belakang.

"Cepat jalan Dirga, jangan banyak tanya." perintah Javano tanpa mengalihkan pandangannya, pria itu masih fokus menatap layar tab miliknya.

"Tau, dasar pria tua cerewet. Pakai rok saja sana" gerutu Shasa masih kesal.

"Apa kau bilang...

"Dirga" panggil Jaevano dingin. Lantas pria yang di panggil pun langsung menutup bibirnya rapat, karena aura dingin mendominasi langsung keluar, ia langsung menjalankan mobil sebelum kembali kena semprot.

Shasa yang juga merasakan aura dingin itu, langsung bergidik ngeri. "Lelaki macam apa yang aku nikahi." gumamnya.

"Ini sangat mengejutkan, siapa gadis itu? sejak kapan Jaevano dekat dengan seorang gadis?." batinnya masih bertanya tanya. Dia tentu saja mengetahui Jaevano selama ini terus menghindar dari sosok yang bernama wanita.

Semenjak kejadian kelam beberapa tahun silam, pria itu terus menghindari banyak wanita yang mendekatinya. Dan tak pernah tertarik seakan merasa jijik. Lantas kejadian beberapa menit lalu membuatnya bertanya tanya.

"Dimana perlengkapan yang kamu beli tadi?." tanya Jaevano. Dirga langsung memberikan plastik berisi obat obatan, dia melirik dua orang yang berada di belakang.

Jaevano langsung mengeluarkan obat yang di butuhkan nya. Dia menarik wajah Shasa, untuk menghadap ke arahnya.

"Sini."

"Eh apa yang....ssst sakit." Shasa melotot tajam ke arah Jaevano.

"Kenapa wajahmu memar, habis di keroyok preman hah?." tanyanya, namun Shasa lebih memilih diam, seraya menahan perih di wajahnya.

"Bisa pelan pelan tidak?."

Jaevano mendengus lalu memelankan tangannya. Kedua mata itu beradu tatap. Namun suara Dirga langsung mengalihkan pandangan mereka.

"Ehem." Dirga melirik ke arah mereka, namun keduanya kompak memasang wajah datar.

"Hah, hah ada hubungan apa mereka sebenarnya?. Ada yang tidak beres." dia menatap curiga ke arah keduanya.

_To Be Continue_

Terpopuler

Comments

yaleyalele🧕🏻

yaleyalele🧕🏻

cocok nya kepala bapak nya di penggal

2024-12-28

0

Anonymous

Anonymous

Dirga kepo banget aih

2024-12-27

1

Febby Fadila

Febby Fadila

jangan banyak tanya dirga 😂😂😂

2024-11-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!