Suami Macam Apa Dia

_Keesokan harinya

Matahari telah terbit dari ufuk timur, menerangi isi bumi. Langit yang cerah disambut dengan suka cita bagi mereka yang siap untuk beraktivitas. Namun kedua pasang pengantin baru tersebut, masih belum menampakkan tanda tanda akan bangun.

Sinar matahari terpancar di sela sela jendela menerpa wajah Shasa. Ada silau yang menerpa wajahnya, namun gadis itu masih terlihat enggan membuka mata. Tubuhnya merasa sangat nyaman dan hangat. Ia memeluk guling itu lebih erat.

Namun ada yang aneh, masa iya guling bernafas. Sontak Shasa langsung membuka matanya, hal pertama yang iya lihat adalah wajah tampan yang sangat dekat dengan wajahnya. Satu detik dua detik tiga detik.

"Arghhhh" Pekik gadis itu, dia langsung mendorong tubuh pria yang memeluk dirinya dengan kuat, sehingga membuat tubuh kekar tersebut berguling jatuh ke lantai.

"Bugh...Argh" pekik Jaevano, tubuhnya terasa sangat sakit karena jatuh terguling di lantai akibat dorongan Shasa yang lumayan kuat.

"Hey berani beraninya kau memelukku mengambil kesempatan di dalam kesempitan." dia merapatkan selimut menutupi tubuhnya, seakan akan takut jika di lecehkan.

Mendengar tuduhan tersebut Jaevano menggeram kesal, dia langsung bangkit dan menatap tajam.

"Hey jangan asal tuduh, bukannya kau yang dulu memelukku tadi malam." hardiknya tak terima di salahkan.

"Apaan dasar laki laki tak tau malu, jelas jelas kau yang memelukku. Lagian kenapa kau berada di kamar ku ha berani beraninya kau, berniat untuk melecehkan ku." tuduh Shasa, sepertinya dia lupa dengan kejadian yang menimpanya kemarin malam.

Jaevano mendelik, tidak mungkinkan gadis itu amnesia setelah bangun tidur. Jaevano yang memiliki tingkat kesabaran setipis tisu di belah dua, mengusap wajahnya kasar.

"Apakah kau sungguh lupa aku siapa?." geramnya menatap tajam gadis yang telah menjadi istinya itu.

"Kamu.... Shasa menunjuk wajah Jaevano. Lalu ia terdiam bayangan kejadian kemarin malam berputar di kepalanya. Setelah mengingat itu Shasa berdecak kesal, seketika kepalanya merasa cenat cenut.

"Ck menyebalkan." gumamnya pelan namun masih di dengar oleh Jaevano.

"Masih muda tapi di serang pikun." sindir Jaevano tajam.

"Diam kamu." Shasa menatap sengit. Lalu ia menyibak selimut, turun dari ranjang, langsung berjalan melalui suaminya menuju kamar mandi.

"Hey mau kemana kamu?."

"Mandi, kenapa mau ikut!." seringai Shasa. Namun Jaevano memutar bola matanya jengah.

"Pinjam ponselmu." ucapnya tanpa basa basi.

"Ck apa kamu se miskin itu sehingga tak mempunyai ponsel." cibir Shasa.

Namun Jaevano memilih diam dari pada berdebat dengan gadis itu, bisa bisanya perdebatan akan sepanjang jalanan tol yang berliku liku.

Melihat Jaevano terdiam Shasa mencibir di dalam hatinya "Ck jika dia benar benar miskin, mau di kasih makan apa aku nanti, masa iya makan batu bisa rontok semua gigiku nanti." gerutu Shasa, namun dia langsung berjalan mengambil ponsel di dalam tasnya.

Jaevano tetap memasang wajah datarnya. "Apakah aku terlihat semiskin itu di matanya." batin Jaevano.

Bukan tanpa alasan dia meminjam ponsel, karena benda pintar miliknya tertinggal di dalam mobil akibat terjadinya penyerangan mengeroyok dirinya. Menggeleng kepalanya pelan Jaevano langsung membuka ponsel milik Shasa yang tanpa terpasang password.

Hal pertama yang dia lihat adalah, wallpaper menampakkan wajah Shasa yang sok imut dengan bibir monyong, seketika Jaevano memandang jijik.

"Dasar bocah labil masih bau minyak telon." gumam Jaevano.

Setelah memasukkan sederet nomor, Jaevano langsung memanggil orang yang akan di hubunginya. Panggilan pertama masih belum di jawab. Di panggilan kedua baru terhubung.

"Hallo, dengan siapa." ucap orang itu balik telpon.

"Beraninya kau bertanya seperti itu kepadaku." geram Jaevano dingin. Membuat orang di seberang telpon langsung tersedak liur.

"Jaevano, apakah itu kau?, kenapa memakai nomor baru apa ponsel mu kembali rusak?." tanyanya bingung, tidak biasanya pria itu mengganti nomor ponselnya apakah terjadi sesuatu?.

"Diam Dirga, sejak kapan kau mulai banyak tanya." bentak Jaevano kepada sahabat sekaligus tangan kanannya itu.

"Ck sudahlah, katakan kau mau apa." ucapnya di sebrang telpon, jangan di tanya sekesal apa Dirga sekarang.

"Apa kamu sudah kembali ke jakarta." tanya Jaevano dingin.

"Hem, iya." jawab Dirga singkat, namun mengernyitkan wajahnya sejak kapan Jaevano menanyakan hal yang tak penting seperti itu.

Jaevano menghela nafas pelan "Jemput aku di hotel xx." ujarnya memerintah tak ingin di tolak.

"Kau di hotel? kenapa tidak langsung pulang ke rumah?." tanya Dirga terlihat bingung, sejak kapan Jaevano mau menginap di hotel, biasanya dia pasti akan menginap di Villa pribadi atau apartemen.

Jaevano tak menjawab, dia langsung memutus sambungan telpon secara sepihak.

"Halo, Jaevano."

"Dasar menyebalkan, seenak jidatnya dia memerintah. Nasib jadi bawahan ya gini." keluh Dirga.

Tak mau membuat Jaevano menunggu dia langsung menyambar jaket untuk menjemput atasannya itu, jika lama pasti dia akan terkena semprot kembali.

Meskipun sedari tadi Dirga telah merasa ada hal yang aneh, namun entahlah dia akan menunggu Jaevano untuk menceritakan apa yang terjadi.

"Sangat aneh, pria macam Jaevano menginap di hotel? sejak kapan, mengingat tabiat pria itu yang sangat tertutup. Ah sudahlah tidak usah di pikirkan." gumam Dirga bodoh amat.

Mending dia segera menjemput pria itu, jika tidak dapat di bayangkan apa yang akan Jaevano lakukan kepada Dirga.

Setelah selesai menelpon, Jaevano langsung melempar benda pipih milik Shasa ke atas ranjang. Terdiam sejenak, dia melirik ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup. Lalu langsung berlalu keluar meninggalkan kamar.

Beberapa menit kemudian, Shasa keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar. "Huh segarnya."

"Eh kemana dia?." Shasa mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar, namun tak terlihat batang hidung yang ia cari.

"Hey suami macam apa dia?, masa iya istrinya di tingal sendirian." Shasa mengerucutkan bibirnya. Tak ingin ambil pusing, kalau ketemu nanti dia akan memberi pelajaran pada suami dadakannya itu.

Dia bergegas mengemasi barang bersiap untuk pulang ke rumah. Dia yakin akan ada bom meledak yang sedang menantinya.

"Huh mari kita lihat, apa yang akan terjadi nanti." Shasa menarik sudut bibirnya, seraya berjalan keluar hotel.

_To Be Continue_

Terpopuler

Comments

Febby Fadila

Febby Fadila

bukanya hp shalsa mati ya thor.. 🤔🤔

2024-11-20

1

Nur Hayati

Nur Hayati

udah di cas ya hp nya??

2024-11-12

1

Yani

Yani

Mau pulang Shasa ga bareng sama paksu 🤔

2024-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Hari Penuh Sial
3 Jangan Tinggalin Aku
4 Suami Macam Apa Dia
5 Di Usir
6 Cobaan Apa Lagi Ini
7 Vano Siapa Dia?
8 Istriku
9 Apakah Kita Melewatkan Sesuatu?
10 Shasa Istriku
11 Gadis Ini Sangat Berani
12 Dia Baik Sekali
13 Gadis Kematian
14 Keluarga Bagaskara
15 Mimpi Buruk
16 Batu Bernafas
17 Aku Lapar
18 Tak Habis Pikir
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 Salah tingkah
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 Aku Menunggumu Pulang
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 Mau Sampai Kapan Kita Disini?
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 Jaevano Sialan
56 Siapa Kau?
57 Sakit? Maaf Ya
58 Dirga Ayolah Bantu Aku
59 Kamu Cantik Sayang
60 Sayang Ada Darah
61 Panggilan Yang Mana?
62 Dasar Tidak Peka
63 Sayang Dengerin Dulu
64 Terimakasih Sayang
65 Ini Semua Gara Gara Kamu
66 Enyah Lah Ke Neraka Kau Devan
67 Bang Toyib?
68 Kita Yang Harus Bergerak
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 Seribu Bayangan
76 Masa Depanmu Dan Suamimu
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Hari Penuh Sial
3
Jangan Tinggalin Aku
4
Suami Macam Apa Dia
5
Di Usir
6
Cobaan Apa Lagi Ini
7
Vano Siapa Dia?
8
Istriku
9
Apakah Kita Melewatkan Sesuatu?
10
Shasa Istriku
11
Gadis Ini Sangat Berani
12
Dia Baik Sekali
13
Gadis Kematian
14
Keluarga Bagaskara
15
Mimpi Buruk
16
Batu Bernafas
17
Aku Lapar
18
Tak Habis Pikir
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
Salah tingkah
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
Aku Menunggumu Pulang
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
Mau Sampai Kapan Kita Disini?
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
Jaevano Sialan
56
Siapa Kau?
57
Sakit? Maaf Ya
58
Dirga Ayolah Bantu Aku
59
Kamu Cantik Sayang
60
Sayang Ada Darah
61
Panggilan Yang Mana?
62
Dasar Tidak Peka
63
Sayang Dengerin Dulu
64
Terimakasih Sayang
65
Ini Semua Gara Gara Kamu
66
Enyah Lah Ke Neraka Kau Devan
67
Bang Toyib?
68
Kita Yang Harus Bergerak
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
Seribu Bayangan
76
Masa Depanmu Dan Suamimu
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!