Shasa Istriku

"Apa yang kamu lakukan?."

Shasa terkejut mendengar suara itu di dekat telinganya.

"Argh, hey se..sejak kapan kamu ada di sini?." Ia heran, pasalnya sedari tadi tak mendengar suara langkah sedikitpun. Bagaimana pria itu tiba tiba berada di belakangnya.

"Semenjak kamu melakukan tingkah bodoh mu itu." ucap pria berbadan atletis dengan tinggi 190 cm hampir dua meter.

"Aku tidak bodoh yah, kau saja yang sangat bodoh." kesalnya menunjuk wajah pria itu, namun sialnya wajah itu terlihat sangat tampan. Jaevano langsung menangkap telunjuk kecil yang melayang di hadapannya.

"Banyak bicara, cepat mandi bersihkan iler mu itu, lalu turun kebawah untuk makan malam, apakah kau tidak merasakan lapar."

Setelah mengucapkan itu Jaevano langsung pergi meninggalkan kamar. Shasa melotot, sontak gadis itu meraba sudut bibirnya.

"Hey beraninya dia mengatakan aku ileran."

Shasa menghentakkan kakinya lalu membuka pintu yang ia yakini adalah kamar mandi, lagi lagi gadis itu tercengang melihat isi kamar mandi yang mewahnya bukan maen.

"Ck ck ck, sebenarnya dia itu siapa sih? eh jangan jangan mafia. Duh gawat dong kalau aku nikah sama mafia, aku belum siap mati muda." ucapnya bergidik ngeri.

Setelah selesai membersihkan diri, Shasa keluar kamar dengan menggunakan celana panjang hitam di padukan dengan kaus oversize berwarna putih. Tak lupa rambutnya di cepol dengan asal asalan. Dia tak menggunakan riasan apapun karena tidak terbiasa. Lagian wajahnya sudah cantik tanpa di poles apapun.

"Nona, saya di perintahkan tuan untuk membawa anda ke ruang makan!." ucap pelayan yang telah berdiri di depan pintu kamar. Wanita yang Shasa yakini sekitar berumur dua puluhan itu sedikit membungkuk kepadanya.

"Hais, kenapa kau membungkuk seperti itu? tidak perlu terlalu sopan!." Shasa merasa tidak enak sendiri.

Pelayan itu tak menjawab, "Mari nona" ucapnya mempersilahkan dengan sopan. Shasa meringis lalu berjalan di depan, dan pelayan itu mengikutinya di belakang.

Lagi lagi gadis itu tercengang, dengan mulut terbuka lebar melihat rumah itu yang sangat luas serta mewah, tidak ada sudut yang luput dari matanya.

"Hah, ini rumah atau istana? apa aku lagi berada di negri dongeng?." ucap Shasa berdecak kagum sambil melongo. Pelayan yang berada di belakangnya menahan senyum, ia merasa nona itu sangat lucu dan unik.

Sesampainya di meja makan yang, memanjang terdapat banyak kursi di sana, serta hidangan telah tertata rapi di atasnya. Shasa melihat beberapa kursi telah terisi ada dua wanita, satu lelaki paruh baya yang duduk di kursi roda di ujung meja, yang Shasa tebak kepala keluarga itu. Dan kedua pria lagi, yang Shasa tau salah satunya suaminya sendiri.

Ameera yang pertama kali melihat kehadiran Shasa, wanita itu menghempaskan sendok lalu berdiri.

"Siapa kamu, beraninya gadis ingusan seperti kamu menginjakkan kaki di ruangan makan ini." Ameera menatap tajam, gadis yang berpakaian urakan di matanya.

"Apa ini gadis yang mama bilang tadi, cantik sekali!." batin Satria, menelisik penampilan gadis yang baru di lihatnya dari atas sampai ke bawah.

Sontak seluruh mata menatap ke arah Shasa. "Cih, wanita ini galak sekali. Mau cosplay menjadi nenek lampir kah?." batin Shasa kesal, karena telinganya sudah merasa sakit mendengar suara itu.

Namun wajahnya masih terlihat tenang, tanpa terkecoh sedikit pun karena ia sudah terbiasa dengan hal seperti ini.

"Ingin mencari gara gara denganku?, seperti nenek lampir yang hidup di rumahku. Cih aku tak akan terlihat lemah lagi, cukup aku sudah muak." gumamnya seraya mengangkat dagu.

Dengan perlahan dia melangkah menghampiri meja makan, Shasa mendapat pandangan yang berbeda dari mereka semua, kecuali Jaevano.

Wajah pria itu sangat tenang, tanpa ekspresi sedikitpun. "Selamat malam semuanya!." sapa nya, sok ramah. Hanya basa basi ya, tidak lebih.

Shasa dengan perlahan menarik kursi, dan duduk di samping Jaevano.

"Siapa kamu?." tanya Satria menatap penuh menelisik, wajah gadis muda yang berada tepat di depannya.

"Aku?." tunjuk Shasa kepada dirinya sendiri.

"Heh kau, beraninya kau bersikap angkuh seperti itu. Jaevano dimana kamu memungut gadis ingusan bau kencur ini!." pekik Ameera, suaranya sangat melengking. Membuat Shasa meringis menutup telinganya.

Namun mereka yang sudah terbiasa mendengar suara itu, hanya acuh tak acuh. "Aduh nenek, kenapa suaramu nyaring sekali melebihi Shiren. Tidak baik teriak teriak di depan makanan, nanti wajahmu tambah tua penuh keriput!."

Gerutunya enteng, membuat wajah wanita paruh baya itu menggelap. Semua orang mendengar itu sedikit terkejut, berani sekali gadis itu pikir mereka.

"Beraninya kamu memanggilku nenek!." pekiknya lagi, namun Shasa tak menggubris, ia lebih memilih menatap hidangan di atas meja yang lebih menarik di matanya.

"Berani sekali gadis ini!." batin Clara, dia saja tidak berani berbicara sembarangan. Jika tidak alamat, entah apa yang akan wanita itu lakukan kepadanya.

"Gadis ini sungguh menarik." batin Satria menatap penuh nafsu.

"Nghe nghe ee." suara lelaki paruh baya yang duduk di kursi roda itu. Shasa mengerutkan dahinya, "Kenapa dia?, apa terkena stroke?" batinnya bertanya tanya.

"Diam kamu, sudah lumpuh dan tak berguna!." maki Ameera pedas. Jaevano yang mendengar perdebatan itu, hanya diam tambah menyela sedikitpun wajahnya sangat tenang.

"Wah mulut rubah jelek ini sangat pedas, melebihi Maria si kuntilanak jelek pakai daster compang camping di rumah!." gumam Shasa.

"Cih, mulutmu pedas sekali nenek!." cetusnya enteng, lalu menyuapkan makanan kedalam mulutnya, tanpa beban sedikitpun walaupun suasana di ruangan itu sangatlah mencengkam.

"Gadis ini?." gumam Jaevano dengan perasaan yang rumit.

"Diam kamu...

"Cukup, jangan berdebat di meja makan." bentak Jaevano, karena sudah muak. "Gadis ini adalah Shasa, istriku. Jangan banyak tanya." lanjutnya dengan nada dingin.

Tentu saja mereka semua sangat terkejut mendengar itu. Sungguh lelucon yang menggelitik di telinga.

"Apaaaaaaaaaa?."

_To Be Continue_

Terpopuler

Comments

Febby Fadila

Febby Fadila

hati2 jangan pinsan dulu terytama kamu nenek lampir

2024-11-20

1

Yani

Yani

Awas pada pingsan dengar pengakuan Jaevano 🤭

2024-06-03

1

Nova

Nova

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ bener sha
jgn biarkan org org menindasmu

2024-03-25

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!