Jangan Tinggalin Aku

..."Takdir tak pernah melemahkan kita. Namun kita lah yang melemah kan diri sendiri"...

...****************...

"Bolehkah aku mengeluh tuhan?." batinnya merasa sesak.

Malam ini adalah malam terburuk bagi Shasa, dia harus terjebak pernikahan yang sama sekali tak pernah ia harapkan.

Apa lagi dia menikah dengan seorang pria asing yang sama sekali tak di kenalnya. Mau jadi apa pernikahannya nanti, akan kah ada kebahagiaan atau malah sebaliknya?.

Entahlah Shasa seakan lelah dengan takdir yang ia dapatkan, mau tak mau dia harus menerimanya. Takdir yang di tuliskan tuhan takkan mengecewakan bukan?.

Namun, dia merasa sama sekali tak sanggup menjalani itu semua. Ada banyak rasa sakit dan kecewa yang ia terima secara bertubi tubi.

Dia menelan semua pahit yang bersembunyi di balik topeng sok tegar dan sok kuat. Namun itu semua hanyalah manipulasi, yang sebenarnya hatinya sangatlah rapuh.

Seperti kaca yang sewaktu waktu akan siap hancur berkeping keping. Setiap proses yang ia jalani, setiap sakit yang ia terima. Shasa menemukan dirinya sendiri di titik terlemah dan terkuatnya sendiri. Mau tak mau siap tak siap, ia memutuskan untuk mengikuti alur skenario yang telah tuhan persiapkan.

"Kuatkan aku tuhan, engkau telah merangkai cerita ku sehebat ini!!." Setetes cairan bening luruh di pelupuk matanya, ia menatap sendu punggung pria yang telah sah menjadi suaminya.

"Kita ke hotel!." Shasa mengangguk, ia menghela nafas pelan melihat Jaevano berjalan meninggalkan dirinya.

"Suami macam apa yang meninggalkan istrinya sendirian?." keluhnya merasa kesal.

"Kenapa kau lamban sekali?." panggil Jaevano, melihat Shasa tertinggal jauh di belakangnya.

Shasa menghela nafas kasar, melihat Jaevano yang telah masuk ke dalam mobil.

"Tungguin!." teriaknya.

...----------------...

Di dalam mobil Shasa menyandarkan kepalanya ke kaca, melihat pemandangan di luar.

Entah apa yang akan terjadi kedepannya, apakah Shasa harus mengikuti suaminya? atau malah tetap tinggal di rumah neraka nya.

'Bagaimana reaksi bangka tua dan jalang nya itu mengetahui aku sudah menikah?.'

'Aku lupa, tidak ada yang peduli kepadaku!.' Shasa tersenyum pahit.

'Ma aku rindu, pengen peluk mama. Shasa nggak sanggup ma dunia ini kejam. Semua orang jahat, cuma mama yang baik!.'

'Jemput aku ma!.' ia menangis dalam diam, sampai tertidur pulas.

Sesampainya di depan hotel, Jaevano melihat istrinya telah tertidur dengan mata sembab.

"Dia menangis?."

Karena tak ingin membangunkannya, gadis itu terlihat lelah. Jaevano langsung menggendong Shasa.

"Dia sebenarnya makan tidak sih, kenapa ringan sekali?." gumamnya heran. Padahal lengannya tengah terluka.

Sesampainya di kamar, ia langsung membaringkan tubuh istrinya dengan perlahan, seolah takut Shasa terbangun.

Ia masih memandang gadis yang telah menjadi istrinya itu, Jaevano menebak mungkin umurnya tujuh belas atau delapan belas tahun. Sangat jauh sekali darinya yang berumur tiga puluh lima tahun.

Mengusap wajahnya kasar, ia menyelimuti gadis yang ia ketahui bernama Shasa tersebut.

Jaevano menyelimuti istrinya, ia menghela nafas kasar lalu berbaring membelakangi Shasa

Pikirannya menerawang jauh dengan kejadian beberapa jam lalu, sebelum ia di grebek warga.

#Flash Back

Jaevano yang baru saja pulang dari dinas di luar kota, namun tiba tiba saja mobilnya di cegat oleh sekelompok orang yang berbaju hitam.

Namun sialnya Jaevano membawa mobil sendiri saat itu, tanpa di dampingi oleh seorang pun, karena asistennya masih menetap di bandung meninjau pekerjaannya.

"Sialan, siapa yang berani mencari gara gara kepadaku?." geramnya kesal, lalu keluar dari mobil menatap tajam orang orang di depannya.

"Beraninya kalian menghadang jalan saya!." tegas Jaevano dingin.

"Halah diam saja kau, dasar sok bisa melawan kita. Malam ini kami akan membunuhmu." tantang pria berbadan besar dengan kepala botak itu, yang Jaevano yakini sang ketua.

Jaevano hanya bisa tersenyum miring. lalu ia menyerang satu persatu, saling memukul dan meninju satu sama lain. Dengan mudahnya ia menangkis setiap serangan lawan.

Ia berhasil menumbangkan belasan dari mereka dengan tangan kosong. Lama kelamaan Jaevano merasa kewalahan karena jumlah kelompok yang menyerangnya semakin bertambah, walaupun ia telah menumbangkan banyak lawan.

Karena ia merasa tak sanggup melawan sendirian bisa bisanya ia mati di kroyok, Jaevano memutuskan untuk kabur, namun saat ia berlari lengannya tertembak.

Ia terus melarikan diri dan akhirnya ia memasuki gang dan bersembunyi di sana, namun lengannya masih terus mengeluarkan darah dengan timah yang bersarang di sana, rasanya memang sakit namun Jaevano telah terbiasa dengan itu bahkan, lima peluru pernah bersarang di tubuhnya.

Dan sialnya hari tak mendukung, sehingga hujan yang sangat deras. "Arghhh." pekik Jaevano karena merasa luka nya perih terkena rintik hujan. Dan di saat itu lah dia bertemu dengan Shasa hingga terjebak di dalam pernikahan konyol.

#Flash Back

Jaevano terdiam mengingat itu, dan sekarang ia masih belum mengetahui siapa dalang di balik penyerangannya. Untuk saat ini dia harus menenangkan diri terlebih dahulu dan harus memikirkan apa langkah selanjutnya.

"Kenapa kau harus terjebak menikah denganku." gumam Jaevano melirik gadis yang berada di sampingnya. Shasa tidur pulas dengan mulut sedikit terbuka.

"Gadis jorok."

Lagi lagi Jaevano menghembus nafas kasar, memikirkan mau ia apakan gadis yang sekarang telah menjadi istrinya itu. Dia memikirkan langkah apa yang akan di ambilnya kedepan, dan sekarang keadaannya sudah berbeda terlepas dari seorang gadis yang tiba tiba terikat dengannya karena kecelakaan yang tak di sengaja. Merasa lelah dengan pikirannya sendiri, Jaevano memejamkan mata menuju alam mimpi.

Beberapa menit Jaevano terlelap, ada sebuah tangan kecil yang memeluknya dengan erat membuat Jaevano langsung terjaga.

"Ck" decak nya pelan merasa risih, Jaevano melepaskan tangan Shasa. Namun Shasa kembali memeluknya dengan erat menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jaevano.

"Gadis sialan, mengambil kesempatan dalam kesempitan." desis Jaevano menatap tajam gadis yang memeluknya itu.

"Jangan tinggalin aku." gumam Shasa menangis, Membuat Jaevano mendelik.

Entah mengapa hati nuraninya tergerak, ia memeluk erat gadis kecil di sampingnya.

"Tenanglah aku di sini."

_To Be Continue_

Terpopuler

Comments

Febby Fadila

Febby Fadila

sha mimpi mama kamu atau samuel

2024-11-20

0

Hasanah BR

Hasanah BR

lanjut autor

2024-12-28

0

Hasanah BR

Hasanah BR

lanjut tor

2024-12-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!