Fallin To Cousin

Fallin To Cousin

Hari Bahagia

Haii welcome to my second novel. Semoga novel ini tidak kalah ratingnya dengan novel ku sebelum nya. Happy reading!

"Satu.. Dua.. Tiga!" Ujar seorang pemuda tampan yang berusia 20 tahun memberikan aba-aba sebelum mengambil gambar untuk kesekian kali dengan kamera miliknya

Sementara yang kini menjadi objek adalah 3 orang yang disayanginya yaitu Ayah, ibu, dan sang kakak

"Bagaimana hasil gambarnya?" Tanya Sheza seolah meragukan kemampuan sang adik dalam membidik foto

"Sudah kakak tenang saja, aku jamin hasilnya tidak akan mengecewakan" Balas Javier 

"Awas saja kalau tidak sesuai dengan perkataanmu"

"Iya iya, dasar cerewet"

"Sudah sini kamu ikut juga. Berikan kameranya pada mereka" Ajak Sheza kepada sang adik

Mereka memang sudah menghadirkan fotografer untuk mengabadikan momen bahagianya hari ini, namun sang adik yang sangat tertarik dengan dunia fotografi meminta izin untuk mengambil beberapa foto. 

Hari ini adalah hari dimana dia bisa menyandang gelarnya secara resmi sebagai dokter anak. Sheza menempuh pendidikan di luar negeri sehingga mengharuskan anggota keluarganya datang ke negara ini untuk menghadiri prosesi wisudanya

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan prosesi wisuda serta mengabadikan semua momen bahagianya, keluarga Sheza pun pulang ke apartemen yang menjadi tempat tinggal Sheza selama disini

"Mama dan Papa tidak bisa berlama-lama disini, jadi kemungkinan lusa kami sudah harus pulang. Apa kamu akan ikut pulang bersama kami?" tanya mama Vika kepada sang anak

"Pengennya sih begitu ma, tapi masih ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan dulu. Nanti biar aku pulangnya menyusul saja" 

"Baiklah kalau begitu. Sekali lagi selamat ya, sayang. Kamu sudah resmi menjadi dokter Sheza" Ujar sang mama tersenyum lembut

"Terimakasih mama dan papa" Ujar Sheza sambil mencium pipi kedua orangtuanya

"Hanya mama dan papa?" Tanya pemuda tampan yang tengah asik melihat-lihat hasil foto mereka melalui laptopnya

"Tentu saja. Memangnya apa peranmu semasa aku kuliah?" 

"Apa kakak tidak tau kalau dibalik kelulusan kakak ini ada doaku yang dikabulkan Tuhan" 

"Mungkin karena Tuhan terlalu kaget mendengar doamu yang hanya bisa dihitung jari itu" Sheza berkata sambil terkekeh

"Terserah kakak saja" Balas Javier kesal

2 hari kemudian

"Kami pulang duluan ya, cepat selesaikan semua urusanmu. Kami menunggumu disana" Ujar mama Vika sambil memeluk tubuh ramping nan proporsional anak gadisnya itu

"Iya ma, mungkin sekitar 2 minggu lagi aku akan pulang" Balas Sheza

"Hati-hati disini ya, sayang. Kalau ada apa-apa kabari kami" Itu petuah yang tidak pernah lupa diucapkan oleh papa Rega kepada putri tercintanya itu

"Iya papaku tersayang"

Tak lama kemudian terdengar berita panggilan untuk seluruh penumpang pesawat. Keluarga Sheza pun mulai berjalan meninggalkan gadis cantik itu

Setelah memastikan keluarganya sudah masuk, Sheza langsung memilih pulang ke apartemennya

2 minggu kemudian

"We will miss you, Se" ujar Steffy memeluk Sheza

Saat ini dia sedang berkumpul untuk yang terakhir kalinya sebelum Sheza kembali ke Indonesia esok pagi

"Kau harus datang sesekali kesini, jangan sampai melupakan kami" Kali ini Grace yang bersuara

Mereka adalah teman sekaligus sahabat Sheza selama menempuh pendidikan di negara ini

"Tentu saja. Aku akan mengundang kalian ke pernikahanku nanti" Canda Sheza

"Itu berarti masih sangat lama kita akan bertemu" ujar Steffy polos

"Hei apa maksudmu? Kau mengataiku masih lama menikah?"

"Tentu saja. Kau kan tidak punya kekasih"

Sheza menoyor pelan kepala sang sahabat. Tentu saja dalam hatinya belum ada niat untuk menikah, tapi mendengar kejujuran sang sahabat membuatnya geram juga

"Sudahlah, kita masih muda. Nikmati masa muda kita sebelum menjadi istri orang" Ujar Grace menengahi

Mereka pun melanjutkan sisa waktu mereka bersama sebelum perpisahan itu tiba. 

Sheza telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hari ini adalah hari dimana dia menginjakkan kakinya kembali di tanah kelahiran setelah menyelesaikan pendidikannya. 

Dia menghirup napas dalam untuk merasakan udara di tanah air tercinta. Senyum manis terpampang di wajah cantiknya

"Kakak masih waras, kan? Apa karena terlalu bahagia sampai-sampai kakak menjadi gila seperti ini?" Celetukan kurang ajar itu mengalihkan pandangan Sheza

Disana sudah berdiri sang adik yang terlihat tampan dengan celana selutut dan kaos putih polos serta dipadukan jaket jeans berwarna biru muda. Pria tampan itu datang untuk menjemput Sheza

"Jangan merusak mood ku di hari pertamaku pulang" Ketus Sheza

"Lalu kenapa kakak senyum-senyum begitu? Aku pikir kakak sudah tidak waras" Javier semakin menggoda sang kakak

"Tutup mulutmu itu. Lebih baik kau membawa koperku ini, adikku tersayang" Sheza berlalu meninggalkan 2 buah koper berukuran besar tepat di depan sang adik

Tak lupa dia mengecup singkat pipi adik tampannya itu. Kemudian berjalan cepat karena yakin sang adik akan mengamuk setelah ini

"Kak Sheza!! Jangan menciumku!!" Sheza yang sudah berjarak 20 meter dari sang adik tertawa puas karena sudah membuat adiknya kesal 

Dangan sedikit kasar Javier mulai menarik kedua koper sang kakak. Wajah tampan itu kini terlihat tidak bersahabat

"Jangan mengajakku berbicara. Aku sedang ingin beristirahat" Ujar Sheza sesaat setelah mobil mulai melaju 

"Jangan kepedean, siapa juga ingin mengajak mu berbicara" Sewot Javier 

Setibanya di rumah, Sheza disambut hangat oleh kedua orangtuanya. Setelah melepas rindu, dia kemudian melangkah menuju kamar yang sudah lama tidak dia huni. Suasana di kamar ini masih sama, tetap rapi dan bersih karena dibersihkan setiap hari oleh para pelayan di rumahnya. 

Setelah membersihkan tubuhnya, Sheza pun berbaring di kasur empuk dengan sprei berwarna biru muda itu

"Ah nyamannya"

Tak terasa kantuk pun menghampiri dan membawanya berlayar ke alam mimpi

Saat makan malam tiba, keluarga Sheza tampak berkumpul di meja makan

"Akhirnya kita bisa berkumpul lengkap lagi" ujar mama Vika tersenyum cerah

"Iya ma, sudah lama rasanya kita hanya makan bertiga saja" sambung papa Rega

"Aku tau kehadiranku akan membahagiakan semua orang" canda Sheza yang membuat sang adik memasang muka jijik di sampingnya

"Kelewat PD itu tidak baik kak, nanti jodohmu jauh" ucap Javier asal

"Tidak ada hubungannya, dasar aneh!"

"Sudahlah, ayo makan dulu" mama Vika berujar sambil Menyendokkan sayur ke piring sang suami

Setelah selesai makan malam, kini mereka sedang berkumpul di ruang tengah

"Apa rencanamu selanjutnya, Se?" tanya papa Rega menatap anak gadisnya

"Yang pasti aku akan mencari pekerjaan, Pa. Tapi tidak sekarang hehe"

"Aku masih ingin istirahat dulu dan bermalasan di rumah" balas Sheza

"Baiklah kalau begitu. Kamu butuh bantuan? Papa bisa minta tolong teman Papa agar menerimamu bekerja di rumah sakit miliknya"

"No no no. Aku tidak mau, Pa. Biar aku sendiri yang mencari rumah sakit tempatku bekerja. Aku ingin dikenal sebagai dokter Sheza, bukan anak pak Rega" balas Sheza cepat

Mama Vika dan papa Rega tersenyum mendengar ketegasan sang anak

"Baiklah, nikmati waktu liburmu dokter Sheza. Semoga setelah ini kau cepat mendapatkan pekerjaan" ujar papa Rega terkekeh

Dia cukup bangga dengan prinsip sang putri. Dan tentu saja dia akan mengikuti keinginan sang anak, dengan tidak ikut campur dalam urusan pekerjaan nya. Papa Rega akan membiarkan Sheza berjuang sendirinya.

Terpopuler

Comments

Yunita aristya

Yunita aristya

mampir thor

2024-09-11

0

Nurhalimah Ritonga

Nurhalimah Ritonga

vidio satu

2024-07-16

1

WJ

WJ

mampir thok mumpung masih anget👍😉

2024-06-02

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Bahagia
2 Sosok Keenan
3 Melepas Rindu
4 Dokter Anak
5 Pilihan Bunda
6 Kebahagiaan Sheza
7 Diantara Dua Wanita
8 Melepas Penat
9 Ini Gila!
10 Fitting Berujung Pusing
11 Galau Karena Sean
12 Harapan Javier
13 Akan Menjadi Rahasia
14 Terasa Sedih
15 Teman Lama
16 Ke Rumah Zhafira
17 Obrolan Masa Lalu
18 Curiga
19 Makam Oma
20 Seperti Tertangkap Basah
21 Jangan Mengacuhkanku Lagi
22 Pasien Istimewa
23 Membantu Suami
24 Bersama Kekasih
25 Merindukannya
26 Pulang
27 Tidur Bersama
28 Anak Kita?!
29 Keluarga Kecil
30 Papa dan Mama
31 Panggilan Baru Untuk Zhafira
32 Terpesona
33 Kondangan
34 Diantara Dua Gunung Es
35 Tidak Berjodoh
36 Suami Saya
37 Perang Batin
38 Ada Apa Dengan Viren?
39 Kabar Baik atau Buruk?
40 Menjemput Viren
41 Menghiburmu
42 Siap Menjadi Aunty
43 Berpamitan
44 Foto Bersama
45 Telfonan
46 Jalan-Jalan
47 Gado-gado
48 Permintaan Naina
49 Berubah
50 Janji Kelingking
51 Keenan Sakit
52 Penasaran
53 Konser Cosplay
54 Dokter Atau Istri
55 Temu Rindu
56 Tuduhan Indira
57 Melampiaskan Amarah
58 Lelaki itu Javier
59 Sebuah Klarifikasi
60 Beritahu Aku Setiap Bulan
61 Takut
62 Terjadi Lagi
63 Menyaksikan Bersama
64 Jangan Harap
65 Selalu Ada
66 Rencana Pindah
67 Surabaya
68 Dimana Sheza?
69 Permohonan Keenan
70 Datang Tiba-tiba
71 Kehilangan Keduanya
72 Sulit Ditemukan
73 Ternyata Memikirkannya
74 Menemui Sean
75 Menginap
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Hari Bahagia
2
Sosok Keenan
3
Melepas Rindu
4
Dokter Anak
5
Pilihan Bunda
6
Kebahagiaan Sheza
7
Diantara Dua Wanita
8
Melepas Penat
9
Ini Gila!
10
Fitting Berujung Pusing
11
Galau Karena Sean
12
Harapan Javier
13
Akan Menjadi Rahasia
14
Terasa Sedih
15
Teman Lama
16
Ke Rumah Zhafira
17
Obrolan Masa Lalu
18
Curiga
19
Makam Oma
20
Seperti Tertangkap Basah
21
Jangan Mengacuhkanku Lagi
22
Pasien Istimewa
23
Membantu Suami
24
Bersama Kekasih
25
Merindukannya
26
Pulang
27
Tidur Bersama
28
Anak Kita?!
29
Keluarga Kecil
30
Papa dan Mama
31
Panggilan Baru Untuk Zhafira
32
Terpesona
33
Kondangan
34
Diantara Dua Gunung Es
35
Tidak Berjodoh
36
Suami Saya
37
Perang Batin
38
Ada Apa Dengan Viren?
39
Kabar Baik atau Buruk?
40
Menjemput Viren
41
Menghiburmu
42
Siap Menjadi Aunty
43
Berpamitan
44
Foto Bersama
45
Telfonan
46
Jalan-Jalan
47
Gado-gado
48
Permintaan Naina
49
Berubah
50
Janji Kelingking
51
Keenan Sakit
52
Penasaran
53
Konser Cosplay
54
Dokter Atau Istri
55
Temu Rindu
56
Tuduhan Indira
57
Melampiaskan Amarah
58
Lelaki itu Javier
59
Sebuah Klarifikasi
60
Beritahu Aku Setiap Bulan
61
Takut
62
Terjadi Lagi
63
Menyaksikan Bersama
64
Jangan Harap
65
Selalu Ada
66
Rencana Pindah
67
Surabaya
68
Dimana Sheza?
69
Permohonan Keenan
70
Datang Tiba-tiba
71
Kehilangan Keduanya
72
Sulit Ditemukan
73
Ternyata Memikirkannya
74
Menemui Sean
75
Menginap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!